Kemarin sore, aku sama mas pergi ke Sanggar Diyah (sanggar spesialis penyewaaan pakaian pengantin adat Aceh) untuk ngepas baju pengantin si mas. Kan rencananya waktu midodareni dan akad nikah si mas akan pakai baju adat Aceh. Untuk malam midodareni, si mas akan pakai baju Lakha. Dan pada saat akad nikah si mas akan pakai pakaian pengantin pria adat Aceh.
Busana pengantin pria adat Aceh itu biasa disebut Peukayan Linto baru dan terdiri atas: tutup kepala/kopiah (kupiah meukeutob), baju (bajee), celana (siluweue), kain sarung/songket (ija krong), senjata, sepatu dan hiasan-hiasan (aksesoris) lain. Dengan perkataan lain, busana pengantin laki-laki terdiri atas 3 bagian, yaitu: atas, tengah, dan bawah. Kurang lebih kayak begini deh model busana pengantin pria adat Aceh :
Pas kita datang kak Dedek (CP kita di Sanggar Diyah) langsung tanya soal warna kain songket yang akan dipakai. Karena pada saat akad nikah itu temanya Hijau. Jadi kain songket pakaian pengantin mas pun berwarna hijau. Kupiah makeuteub nya juga berwarna hijau. Dikasih lihat warna hijau yang mereka punya, aku langsung setuju. Soalnya warna hijaunya cerah.
Kemudian untuk malam midodareni, karena temanya pink-biru maka si mas akan pakai baju lakha dengan kain songket warna biru. Warna birunya pun bagus. Rasa-rasanya sih mirip sama warna biru bustier kebaya ku. Hehehe..
Setelah pilih warna kain songket selesai, giliran si mas nyobain baju untuk akad nikah dulu. Ukurannya XL, dan kata kak Dedek baru sekali dipakai. Iya juga sih, masih keliatan bagusnya. Si mas keliatan gagah.. Uhuuuy.. ^_^. Baju selesai, giliran ukuran kepala untuk kupiah meukeutob nyaa.. Alhamdulillah semua ukurannya ada.
Hoiya, untuk harga penyewaan busana pengantinnya kita dikasih harga 500k IDR dan untuk harga penyewaan baju lakha kita dikasih harga 150k IDR. Terus karena busana pengantinnya akan diserahkan pada malam midodareni sebagai kancing gelung (gantinya beskap). Maka perlu dihias dulu dunk. Alhamdulillah kak Dedek gak keberatan kalau kita minjamnya dari tanggal 30 Januari 2009. Jadi bisa kita kasih ke mbak Iis buat dihias sebagai kancing gelung. 🙂
Alhamdulillah salah satu urusan rampung juga..
hai say…
wah bajunya unik ya…gagah euy.. oia say, ada ga ya kalo untuk adat batak muslimnya??lagi nyari persewaannya juga nih.. kira-kira dimana ya? thanks…
@tujuhsatu
Umm kalau adat batak gw kurang tau say. Kayanya di sanggar-sanggar rias nasional itu ada deeh.. Di Kamaratih kayanya juga ada deeh..
Hai mb,
Mau dong alamatnya sanggar Diyah…calonku orang aceh tulen ni… 😀 tq y
@Putri Fufu
Ini alamatnya sanggar Diyah yaa :
Jl. Rawasari Timur III/14
Jakarta Pusat
Telp : 0818 111 058 / 021 3053 3776
Mereka juga menyediakan dekorasi khas Aceh ko.. 🙂