Final Susunan Menu Gandrung di Gedung

Akhirnya Sabtu kemarin, aku, papa mama, mas dan ibu Totom (koord. konsumsi) ke Gandrung. Tujuannya adalah untuk finalisasi menu dan menyesuaikan harga baru (setelah terjadi kenaikan harga) dengan budget. Huehehe berat ya nih. Harga katering naik tapi harus sesuai dengan budget yang ada. Wekekeke..

Tapi alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Pas sampai di Gandrung kita ketemu langsung dengan ibu Sumitro. Dan sudah langsung dikenalkan dengan koordinator konsumsi kita yaitu ibu Totom. Tujuannya yaah biar saling tahu sebelumnya lah yaa.. Kebetulan ibu Sumitro yang akan turun langsung di lapangan pada saat hari H nanti.. 🙂

Ada beberapa yang berubah antara lain jumlah makanan (tentunya disesuaikan dengan jumlah undangan yang disebar) dan kombinasi menunya.  Karena jumlah undangan yang disebar itu kurang lebih 1000 undangan (tadinya 1200 undangan), maka porsi buffetnya jadi 1000 porsi dan total porsi gubuk sejumlah 5000 porsi. Kenapa 5000 ? Soalnya gandrung menganut proporsi 1:5 antara undangan dan menu gubuk. 😀 Yaah melihat besar per porsi gandrung dan komposisi jumlah makanan yang diatur. Yaa insyaAllah cukup deh. Gak perlu berlebihan, yang penting cukup buat tamu yang datang.. Amiiiiiinn..

Untuk menu buffet pilihannya kita adalah :

  • Nasi Putih
  • Nasi Goreng
  • Sup Buntut (akan keluar menjadi gubuk)
  • Fruit Salad + Salad Sayur + Croissant (compliment)
  • Ayam Lapis Keju
  • Balado Daging
  • 1/2 Udang Pedas + 1/2 Kakap Asam Manis
  • Lasagna
  • Krupuk + Acar + Sambal
  • Pudding
  • Buah Potong
  • Snack
  • Soft Drink
  • Air Putih

Untuk dessert agar cukup untuk jumlah tamu ditambah sebanyak 500 porsi dessert. Kemudian untuk pilihan menu gubuk. Ada beberapa yang berubah dari menu sebelumnya. Sop Konro, Gulai Iga Sapi, Laksa Singapore , Nasi Ulam Bali dan Yakitori diganti. Huehehe banyak yaak. Alasannya sih karena terlalu banyak menu ‘daging’, menu ‘berkuah’ dan menu ‘kurang familiar dilidah’. Menu ‘daging’ soalnya sudah terlalu banyak yang berdaging (Kambing Guling, Roast Beef, Sup Buntut) kayanya kalau ditambah Sop Konro dan Gulai Iga Sapi rasanya jadi ueneeg.. Aku sih ngebayanginnya aja eneeg.. 😛

Kemudian menu ‘berkuah’ juga sudah ada banyak (Sup Buntut dan Soto Empal Cirebon) jadi kayanya Laksa Singapore terpaksa diganti (huks, padahal aku suka yang ini) tapi katanya lebih populer dua menu diatas. Dan mama papa juga ingin menu-menu yang ada adalah menu yang populer, banyak orang yang suka. Nasi Ulam Bali dinilai mama papa kurang populer. Dalam artian belum tentu banyak tamu yang akan suka Nasi Ulam Bali (yaaa secara keluarga banyak dari Jawa dan Sumatra). Jadi menu itu juga dicoret. Menu Yakitori juga di coret. Soalnya kata ibu Sumitro, Yakitori enak di bakar ditempat. Jadi kalau digedung rada repot bo.. 🙂

Oh well, aku sih terima saja lah. Yang penting ada Roast Beef, Roast Duck dan Dim Sum favorit aku. So, inilah detail menu gubuk final :

  • Kambing Guling Import + Lontong (5 ekor)
  • Gandrung Roast Lamb + Nasi Kebuli (3 ekor)
  • 600 Dim Sum
  • 600 Roast Beef + Kentang Pure
  • 600 Nasi Hainam + Roast Duck + Ayam
  • 500 Aneka Sate (Sate Ayam + Sate Padang)
  • 500 Soto Empal Cirebon + Lontong
  • 400 Mie Jawa
  • 500 Chicken Teriyaki
  • 300 Poffertjes dan Pan Cake

Untuk bonus dapat Ice Fruit, Aneka Es (es doger, es puter, es cincau, dll), Fruit Corner dan Makan panitia sebanyak 150 porsi Lontong Cap Gomeh + Teh +Kopi+ Creamer.

Tadinya kan mau ada Kambing Guling dan Sate Padang saja. Kemudian atas usul ibu Sumitro, ada baiknya menu tersebut sedikit didiversifikasikan. Kayak misalnya 8 ekor Kambing, jangan semuanya dibuat Kambing Guling saja. Diusulkan menu Gandrung Roast Lamb + Nasi Kebuli. Jadi kambingnya dipanggang ala timur tengah gitu deh. Yang bikin yummy itu karena pakai Nasi Kebuli. Aku sukaa nasi kebuli. Yuummm.. Ibu Sumitro juga bilang, Gandrung Roast Lamb ini cukup populer dikalangan anak muda.. 🙂 Oh well, aku nurut saja deh..

Untuk menu Sate Padang, ibu Sumitro juga usul untuk dicampur dengan Sate Ayam juga. Soalnya melihat latar belakang keluarga aku dan mas yang banyak orang Jawa juga, jadi lebih enak dicampur Sate Ayam. Soalnya kan yaah orang Jawa kan biasanya suka Sate Ayam.  Mmm.. good point of view yaah.. Ok deh, nurut lagi..

Dan yang terakhir ibu Sumitro juga usul menu Chicken Teriyaki. Wehehehe, soalnya aku keliatan emang suka makanan Jepang dan harga Sushi dan Sashimi di Gandrung overated bangeet.. Jadinya Chicken Teriyaki deh diusulin buat tambahan di menu. Kalau usulan Mie Jawa itu usulnya si Papa (yak, nurut juga deh aku.. 😛 )

Yups, akhirnya rampung dan final juga menu untuk gedung. Alhamdulillah.. Apa lagi yaa ? Menghitung hari kah ? Wehehehe.. 😛

15 thoughts on “Final Susunan Menu Gandrung di Gedung

  1. dika says:

    hai met kenal ya….
    gw juga alumni ui lho…
    dan gw jg mau merit ama pasangan gw jg yg alumni ui juga…
    btw kita masih bingung ttg nyusun menu katering…
    bisa ga kirim detail harga gandrung katering?
    mahal ya…
    thanks…anyway…

  2. mika says:

    salam kenal mba,,

    aku mau tanya2 bole ya???
    aku rencana taon dpn mo nikah tp aku msh nyari2 katering yg manteb, murah, & pelayanannya ok pnya…

    klo liat dr blog nya mba kyknya gandrung ok bgt ya??
    kira2 wkt mba pake gandrung budgetnya brp ya??

    hehe… mav ya nanya nya budget bis emg itu yg pntg sih… 😀

    makasih ya mba aku tunggu kbrnya… 🙂

    Anggraini Widjanarti Reply:

    @mika
    saya sudah mencantumkan nomor teleponnya Gandrung. Monggo tanya langsung saja ya.. 🙂

Comments are closed.