Inget gak sih dulu aku pernah posting tentang betapa keukeuhnya si mama buat kasih Aghnan sufor. Bahkan dari sebelum Aghnan lahir. Dari awal pun aku cerita soal ASI, si mama selalu bilang, “gak bakal bisa cukup kalau semuanya ASI” atau “kalau ditinggal kerja bagaimana” atau “nanti bayinya gak kenyang” dan segambreng alasan-alasan yang sedikit memaksa aku untuk memikirkan tentang sufor. Keselnya setengah mati sama si mama waktu itu. Apalagi ditengah semangat dan idealisme tinggi yang kencang tentang ASIX ko malah langsung dihancurkan berkeping-keping oleh komentar si mama.
Sedih gak digituin sama si mama? pastinya. Sempet down? pastinya.Untung si mas waktu itu support 100% untuk ASIX. Dan mungkin that’s all I need. Lagipula Anggi gitu loh, semakin ditantang semakin menjadi. Untuungnya gw orang yang suka tantangan. Dan semakin punya target buat membuktikan ke diri sendiri kalau aku dan Aghnan bisa ASIX. Karena menurut aku kalau kita debat kusir sama si mama gak akan menghasilkan apa-apa. Yang ada tambah kesal dan sedih. Kuncinya hanya perlu dibuktikan dengan hasil yang nyata bahwa itu bisa dilakukan.
Tiap kali ditanya sama si mama, “kapan mau kasih Aghnan sufor?” Dengan lantang gw bilang “insyaAllah gak pernah dan gak akan..” Terlalu percaya diri? Yah mungkin, tapi untuk dan demi ASIX aku belajar kalau kita harus super pede sama diri sendiri. Aku selalu percaya dengan pribahasa nya Paulo Coelho “If you really want something, then the universe will conspire to help you..” Dan aku percaya semakin aku tanamkan afirmasi positif ke diri aku sendiri, maka aku akan bisa mengejar target yang aku mau.
Alhamdulillah aku selalu di dekatkan dengan komunitas yang pro ASI. Ilmu aku tentang per ASI an pun aku bisa bilang cukup OK. Jadi berbekal ilmu yang cukup tentang ASI aku yakin bisa mensukseskan ASIX buat Aghnan. Gak muluk kok target aku. Step by step. Yang pertama tentunya bisa lulus S1 ASIX.
Prakteknya memang sulit, apalagi aku C-Sect. Dan ASI ku tidak langsung lancar pada hari pertama. Walau khawatir, aku tidak menunjukkannya di depan siapa pun. Pede kalau ASI akan keluar pada waktunya, dan insyaAllah akan selalu mencukupi kebutuhan Aghnan.
Melihat aku segitu gigihnya ingin memberikan ASIX kepada Aghnan dan perjuangan aku memerah tiap 3 jam sekali (bahkan sampai dini hari pun aku bangun) untuk mengumpulkan ASIP, mungkin meluluhkan juga hati si mama. Issue untuk memberikan sufor tidak terdengar lagi. Dan perlahan mama mulai belajar soal seluk beluk ASI. Dan yang terpenting adalah support nya si mama mulai terlihat. Mama pun terdengar bangga tiap kali ada orang yang tanya Aghnan mimiknya apa. Dan dengan lantang si mama bilang “ASI saja kok” . 🙂 Alhamdulillah banget. Mama pun bisa satu visi sama aku.
Senang? Pastinya.. Apalagi Aghnan besok bisa genap jadi S1 ASIX. Alhamdulillah banget. Mama ku pun sekarang bisa membantu anak temannya yang bermasalah dengan ASI nya. Mama bisa dengan lancar menjelaskan tentang seluk beluk ASI kepada anak temannya (yaah walaupun bolak balik bbm aku buat konfirmasi 🙂 ). Dan Alhamdulillah karena gencarnya si mama mendukung anak temannya itu. Hasilnya dari yang tadinya anak temannya 80% memberikan babynya susu formula, sekarang sudah 80% memberikan bayi nya ASI. Dan insyaAllah bisa 100% ASI. Amiiin..
Hebat ya mamaku sekarang 🙂 I am definitely a proud daughter 🙂
nice story, mengharukan gi 🙂
[Reply]
selamat ya gi…. hari ini Aghnan lulus S1….mdh2an bisa sampe S2 bahkan S3 …. amiiiinn.
[Reply]
keren ceritanya…hayuu aghnan dan bunda anggi pasti bisa melewati semua cobaan..s1, s2 dan s3..aminn
kaka zahwa mau s4 niy..ga ada ya?:p..abis dah lewat 2 taun siy blm bisa behenti..*elap keringet*
makin pinter ya mimiknya ade aghnan..
for toworrow..selamat ya for both of u..lulus s1 asix..
[Reply]
selamat ya bunda anggi n baby aghnan….terharu dan salute semoga nay-q bisa lulus sarjana asix juga…(sedang separuh jalan niy)
[Reply]
biasanya bakal lebih ‘sulit’ kalau ‘challenge’ nya dari ibu mertua say hihihihihihi….
[Reply]
Horee…dek aghnan lulus S1 ASIX …congrats ya Mbk Anggi, hebat bgt perjuangannya…bnr2 aq jadiin role model -ku …then ‘dek Aghnan must be lucky to have a great momma like you…^_*
[Reply]
Hi Bu, salam kenal yah. Seneng banget baca cerita ini. Karna pengalaman qta sama banget. Soalnya, dulu ibu saya juga ngerasa kewalahan waktu saya bayi, yang maunya cuma ASI n ga mau sufor. Jadi katanya, saya (dalam versi bayi) sangat merepotkan, ga bisa ditinggal pergi. Makanya beliau sangat gencar untuk kasih cucunya sufor dan bahkan beli sufor tanpa persetujuan saya n suami. Tapi alhamdulillah, sufor itu masih terbbungkus rapi dalam segelnya ampe sekarang.
Skrg, tiap ada orang maen ke rumah dan nanya, cucunya minum apa? Terus ibu saya nunjukin freezer yang isinya botol2 ASIP sambil cerita dengan bangganya kalo cucunya cuma mimi ASI.
Keep on high spirit breastfeeding..;)
[Reply]