Akhirnya, setelah bolak balik ngeliatin ini sekolah dari luar pagar. Kesampaian juga buat betul-betul survei buat liat keadaan sekolah di dalamnya. Mari gw share kesan yang gw dapat setelah survey kemarin. Sekolahnya sendiri terletak di tengah-tengah perumahan Jadi relatif tidak terlalu rame dan tidak terlalu ter ekspos dengan bisingnya jalan raya besar (walau tidak terlalu jauh juga).
Waktu aku mampir pas weekend itu kesannya sepiii banget dan kok gak ada satpam nya ya. Eh tapi ternyata pas hari sekolahnya buka ada keamanannya. Dan cukup sigap untuk mendeteksi ada orang baru (baca: tidak dikenal) yang tiba-tiba mendekati sekolah. Kita baru turun mobil langsung ditanya ada keperluan apa dan mau kemana. Woh, langsung suka gw. Berarti orang keluar masuk jalan itu betul-betul diperhatikan sama dia ya. Keamanannya ok berarti.
Kita disuruh masuk dan nunggu di luar. Kebetulan memang sudah buat appointment sebelumnya. Diluar gedung ada playground nya mereka. Gak terlalu luas sih. Cuman ada perosotan yang besar, ayunan, tempat main pasir. Relatif kecil cuman semua mainannya terawat dengan baik. Gak liat ada yang karatan atau yang gak layak pakai sama anak kecil.
Nah sambil nunggu aku bengong ngeliatin ada loker-loker sepatu di luar samping pintu masuk. Buat apa yaa itu loker-loker? Eh ternyata semua yang masuk ke sekolah itu gak boleh pakai sepatu atau kaos kaki. Jadi nyeker mode on. Humm mungkin ini salah satu cara preventif buat memfilter kotoron atau kuman masuk ke area sekolah ya. Sekolahnya memang indoor tapi satu hal yang aku perhatiin, sirkulasi cahayanya bagus banget karena banyak jendela-jendela besar. Jadi walau di dalam ruangan anak-anak masih ngerasain panasnya matahari.
Kita diajak buat naik ke ruangan diatas. Jadi sebelum tur keliling sekolah kita di brief dulu sama teacher nya tentang konsep sekolah MMI. Dan tentunya berbicara tentang konsep/kurikulun Montessori. Yang mau tau Montessori itu apa bisa baca disini ya: What is Montessori. Yang paling antusias (jangan salah) malah si mas dibanding aku. Ya memang si mas yang tertarik banget dengan konsep montessori ini.Β Apalagi setelah tau banyak orang hebat yang latar belakang pendidikan awalnya adalah Montessori. Contohnya banyak, dari mulai Julia Child, Prince William and Harry, Bill, Hillary and Chelsea Clinton sampai IT geeks billionaire macam Jeff Bezos (Amazon’s founder) dan Larry Page and Sergey Brin (Google’s founders). Tiga nama terakhir dong membuat si mas makin tertarik. π Apalagi waktu interview dengan Barbara Walters mereka memuji Montessori sebagai salah satu faktor pendukung kesuksesan mereka.
Larry Page and Sergey Brin, founders of the popular Internet search engine Google.com, credited their years as Montessori students as a major factor in behind their success. Having been friends since childhood. When Barbara Walters asked if the fact that their parents were college professors was a factor behind their success, they said no, that it was their going to Montessori school where they learned to be self-directed and self-starters. They said that Montessori allowed them to learn to think for themselves and gave them freedom to pursue their own interests.
Hohoho tentunya hal ini yang membuat aku sama mas tertarikΒ “to be self directed and self starters”.Β Penting buat aku sama mas agar Aghnan bisa mengerti dirinya sendiri. Mengerti apa yang jadi kebutuhan dan keinginannya. Dan mengerti bagaimana cara mengejar keinginannya ini. Istilahnya sih sekolah biar jadi pengusaha / CEO. Dimana mental life skill nya dipelajari sedini mungkin. Hehehe ya itu sih harapannya aku sama mas. Biar Aghnan gak terjebak dengan mental jadi pegawai kayak Eyang-Eyangnya dan (sayangnya) mama papanya. π
Okay okay that’s too much intermezzo nya. Balik lagi ke sekolahnya ya. Oh iya pas sesi tanya jawab kita juga bebas mau tanya apa aja. Dan senangnya teacher nya mengerti semua concern aku sebagai orang tua. Dia gak maksain harus masuk atau trial secepatnya. Pokoknya jauh dari kesan marketing yang pushy (tau kaan dengan embel2 kalau masuk minggu ini dapat diskon bla bli blu.. π ). Jadi betul-betul terserah kita mau apa tidak. Jadi ya ini yang bikin aku sama mas nyaman juga.
Selesai tanya jawab aku langsung gak sabar pengen lihat kelas-kelas nya dan tools yang dipergunakan oleh anak-anaknya. Kelas nya sendiri sih luas. Jadi kalau di kelas montessori itu memang anak dibebaskan untuk mengeksplor pilihannya. Model kelasnya itu luas tapi ada 5 station (Practical Life Excercise, Sensorial Training, Communication Language and Literacy, Montessori Mathematics, Creative Arts) yang bisa dikerjakan sama anak-anaknya. Biasanya sama teachernya, anak-anak akan di arahkan untuk mampir ke 5 station ini. Dan dicatat perkembangannya tiap hari di tiap-tiap station ini.
Kelasnya sendiri dibagi jadi dua yang Playgroup (18-3 tahun) dan Morning Glory and Sunflower (3-6 tahun). Aku sempet lihat kelas playgroup ini. Dan ketemu sama semua teacher nya. Oh iya anak-anak 1 kelas itu sekitar 14 anak didampingi oleh 4 guru. Jadi perbandingannya guru dan anak sekitar 1:4.Β Pas lihat kelasnya, dan ngebayangin Aghnan main dan belajar disitu aku langsung ngembik-ngembik mewek. Oh my son, Y U GROW UP SO FAST!!! π
Oh iya yang mereka juga ada fasilitas kolam renang, yang ada di belakang sekolah. Kolam renangnya bersih dan mereka juga ada kelas renangnya juga. Nice ya.. πΒ Satu-satunya yang bikin aku agak meragukan adalah ada sesi bahasa Mandarin nya. Cuman ya balik lagi ke konsep otak anak umur segitu kayak sponge yang akan menyerap apa saja yang disekitarnya. Tapi ya apa kabar ya kalau tiba-tiba Aghnan ajak ngomong pake bahasa Mandarin? >.<
Kelasnya sendiri mulai dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang. Buat kelas playgroup itu 3x seminggu. Dikasih makan pagi dan makan siang. Dan yes, mereka akan makan sendiri bareng-bareng. Makanannya dijamin sehat dan bergizi. Kalau dilihat dari contoh menu nya sih lumayan enak-enak. Dan orang tua dikasih rencana makanannya tiap minggu. Kalau ada alergi dan sebagainya kita wajib kasih tau ke mereka.
Yah kurang lebih begitu survei nya. Sejauh ini aku sama si mas suka sama sekolahnya. Cuman kalau memang sekolah disini kita sebagai orang tua juga harus komitmen membantu perkembangan dia di sekolah. Sekolah kan cuman 4 jam sehari. Sisa 20 jam nya ada di rumah. Kayanya mau sehebat apa metode nya tapi begitu masuk rumah kita tidak mengikuti perkembangan di sekolah nya ya sami mawon. Pe-er lagi yak. Hihihi..
InsyaAllah Aghnan mau coba trial disana 2 minggu lagi .Β Nunggu kecocokan jadwal dulu. Oh iya foto-foto nanti aja ya pas Aghnan Trial. Kemarin terlalu fokus tanya jawab sama teachernya. Sementara itu mari celingukan lihat sekolah yang lain. Next week kita survei ke Royal Tots Academy… π
Anggi, nice share *menyimak dengan khusyuk
Anyway, kapan2 boleh dishare sekalian sama perbandingan harganya ya hehehehe π
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
October 5th, 2011 at 11:02 am
kalo harganya.. hehehe.. menyusul yak.. π
[Reply]
Akhirnya dateng juga ke MMI inih.. Akupun naksir.. Andaikata gak terlalu jauh dari rumahkyu dan tidak terlalu mehong, pasti sudah kujajah juga.. Di deket rumah gw tampaknya gak ada deh yang macam MMI ini. Adanya yang separo montesorri *halah*.. Bahasa pengantarnya Eglais dan secondary-nya Mandarin juga.. Akupun bingung kalo K masuk sana dan ngajak gw ngomong mandarin. Walaupun emaknya pernah belajar mandarin, tetep aje kalo di ajak cas cis cus bahasa mandarin, ujung2nya melongo juga..
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
October 5th, 2011 at 3:09 pm
mangkanyaaa pindah deket2 sini dong Mir.. Huehehehehe.. JAdi kan K bisa bareng Aghnan sekolahnyaaa π
[Reply]
Nggi,ini yg di seberangnya Goethe bukan?yg gedung warna putih byk kaca2nya?
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
October 5th, 2011 at 3:09 pm
bukan say, kalau di seberangnya Goethe itu PSKD kl gak salah π Ini di dekat Raden Saleh Cikini π
[Reply]
Mbak Anggi,,
mereka ada cabang or franchisenya nggak di sby?
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
October 5th, 2011 at 4:24 pm
kayanya gak ada ya Nik.. dia ada 2 di menteng sama pluit di Jakarta..
[Reply]
too bad then….he he,, di surabaya ada yg montessori concept gitu, tapi rasanya tidak sepenuhnya montessori.
btw ijin link blog Mbak di blogku bolehkah? tks
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
October 5th, 2011 at 8:33 pm
boleh dong π
[Reply]
*nonton anggi cari sekolah aghnan dengan khusyuk sambil makan popcorn*
nggi, di montessori yang umur 18 bulan sampe 2 tahun udah harus di kelas sendiri apa atau masih dibolehkan ada pendamping ? ah sungguh repiu mu nikmat dibaca *kunyah popcorn*
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
October 5th, 2011 at 8:34 pm
harus sendiri li.. pendamping cuman pas trial.. mangkanya gw ngembikngembik mewek ngebayanginnya.. π
[Reply]
Nggi, lo tertarik masukin Aghnan ke montessori school ya? Mungkin bisa dicek Jayakarta Montessori School juga buat perbandingan? Tiap pagi lewat depan sekolah ini, letaknya agak jauh sih dari rumah lo, di kemang selatan…
Btw, share juga ya nggi biayanya berapa, buat perbandingan juga π
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
October 6th, 2011 at 10:19 am
iya nanti sekalian nulis pas trial gw masukin biayanya deh say.. wah kalau Kemang gak masuk deh Crey.. jauh beuts soalnya.. kasian kalau macet2 si kecil.. π loe juga mau masukin El ke Montessori Crey?
[Reply]
Selalu suka sama reviewnya Anggi! π Thanks ya Nggi!!
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
October 7th, 2011 at 8:48 am
sama-sama Van.. Nanti kita ngobrol-ngobrol lagi ya soal sekolah si kecil. Kayanya tipe nya kita mirip-mirip nih cari kriteria sekolahnya π
[Reply]
Lagi browsing montessori, nemu page ini, sorry telat tanya nya jadi aghnan masuk sekolah apa utk toddlers dan kindergartennya? tks
[Reply]