Salem, The City of the Witch

Dari jaman halloween kemarin aku udah penasaran banget sama Salem. Kota yang cuman 45 menit dari Boston dan terkenal dari tragedi witch hunt. Dengar namanya aja udah spooky tapi bikin penasaran banget. Jadinya kebetulan Nihan dan Tira mau kesana juga, mangkanya berangkat kita berlima. Aghnan sendiri gak ikutan. Soalnya kayaknya dia gak bakal enjoy dan si mama itu kan aslinya penakut banget. Aku pribadi sih gak percaya sama witch jadi bermental baja berangkat ke Salem. Tapi walau gak percaya tetep aja cemen. Dan bolak balik bilang ke anak-anak “we should back to Boston before dark” 😆

Alhamdulillah perjalanan lancar dan begitu sampai kita bisa lihat berbagai macam pernak pernik soal witch ada di penjuru kota. Kayaknya antara benar atau tidak ada witch, semua penduduk di Salem kayaknya menghayati banget cerita soal witch ini. 😆 Kota nya sendiri nampak lenggang dan gak terlalu rame. Kita cari parkir lalu jalan mengelilingi kota. Tujuan pertama kita mau coba lihat Witch House dan Gereja pertama yang ada di Salem. Di perjalanan kita ngeliat ada patungnya Sabrina the Witch dari serial Bewitched. Kesan pertama lihat si witch house  itu spooky dan creepy. Dan baru sadar kalau sepanjang jalan aku ngeliat gak banyak lampu di jalan. Gak kebayang gelap nya kalau sudah malam *cemen* 😆

Salem 2013

Dari witch house kita jalan menuju pusat kota nya Salem. Ngelewatin Old City Hall, Peabody Essex Museum, The Salem Inn dan entah kenapa suasananya sepi banget, mana ditambah cuacanya dingin pula 😆 Tadinya mau mampir ke Peabody Essex Museum, cuman tujuan utama ke Salem kali ini adalah Salem Witch Museum dan House of Seven Gables. Salem Witch Museum ini tadinya bekas gereja dan akhirnya entah kenapa dijadikan museum. Pas kita datang pas jam presentasi/tur dimulai. Jadinya langsung ikutan aja. Kita masuk ke ruangan yang gelap. Terus duduk di tempat yang sudah disediakan. Kemudian begitu pintunya di tutup cerita diorama (yang mengikutsertakan patung-patung dan efek suara yang creepy) dimulai deh. Gak terlalu serem sih, cuman karena berdasarkan cerita nyata jadi lebih gimana gitu. Intinya sih menceritakan kalau tragedi pemburuan witch di Salem itu dimulai dari prejudice. Ntah orang dulu gak bisa ngebedain antara penyakit epilepsi, sakit jiwa dan sakit beneran semuanya yang disalahkan ya witchcraft. Ditambah rasa takut yang berlebihan jadinya ada banyak orang yang jadi korban tuduhan witch. Mungkin memang witch sendiri gak ada, tapi orang cuman butuh sasaran pelampiasan rasa takut itu. Pesan moral museum ini cukup tajam. Karena kejadian seperti ini berulang terjadi di dunia.  Sayang museum nya sendiri gak menyajikan hal yang lebih. Tapi cukup serem fun lihat presentasinya.

Salem 2013-001

Salem 2013-002

Setelah dari Witch Museum kita jalan menuju House of Seven Gables. Sempet mampir foto-foto di kapal di Salem Maritime Museum. Nama kapalnya itu Friendship of SalemAnd fun fact about this ship. Kapal ini aslinya punya East India Company dan pernah berlayar sampai Batavia (Jakarta). Well, it’s pretty awesome right?

Abis itu itu karena kita belum lunch kita cari tempat makan dulu. Kebetulan lewat cafe yang lucu abis namanya, The Witch’s Brew Cafe. 😆 Astaga ya orang Salem bener-bener menjiwai banget jadi kota para witch. Tempatnya nampak manis dari luar, dan cek rating di Urban Spoon nampaknya cukup memuaskan. Berhubung udah kelaparan jadi kita langsung masuk. Tempatnya bagus banget dan harganya super bagus. Entrees sekitar 9-11 dollar per porsi. Anjrit masa sama kayak Nad Pob deket kampus. Boston emang overpriced nya gak karu-karuan. Aku pesan baked scallops dan yang lain pesan Witch’s Brew BBQ Burger. Semuanya serba enak. Burger nya enak dan scallops nya ondeh manis dan enak banget. Nyuumm.. Totally recomended!

Salem 2013-003

Abis itu kita langsung jalan ke House of Seven Gables. Pertama-tama I have no idea  what is House of Seven Gables. Yang jelas ngintip di buku Frommers, itu salah satu tempat yang wajib visit di Salem. Did a quick wikipedia before the tour started, dan baru ngeh kalau ini rumah yang menginspirasi penulis kenamaan Salem, Nathaniel Hawthorne menulis salah satu novel terkenalnya dia (selain The Scarlett Letter) yang judulnya House of Seven Gables. Disini kita dikasih tur rumah (yang orisinil dari ratusan tahun yang lalu) dan berbagai bagiannya yang “kemungkinan” ada di novel tersebut. The house is actually very beautiful. Apalagi dengan pemandangan menghadap laut. The view is amazing. Gak terlalu antusias ikut turnya, cuman pemandu tur nya sangat amat bagus dan bikin kita tertarik sama ceritanya. Dan di tengah-tengah itu ada taman bunga. Oh kebayang kalau summer pasti bagus banget dengan bunga-bunga yang bermekaran.

Salem 2013-004

Mungkin kalau ada waktu pengen mampir Salem lagi. Tapi karena tur rumah macam House of Seven Gables ini menarik banget, jadi pengen ke Concord, MA. Disana ada Orchard House, March Family house dari buku Little Woman. Dan itu rumah yang sama yang dibuat syuting film Little Women. Oh I love love love the movie, jadi kayaknya mesti mampir ke Concord juga 🙂

So, that’s our short visit to Salem, the city of the witch. Not too scary tough but we must leave that city before dark.. 😆

8 thoughts on “Salem, The City of the Witch

  1. Bebe says:

    Selalu penasaran pingin ke tempat2 kayak gini. Tapi kok keliatannya sepi banget ya Nggi.. huhuhu.. apa karena lagi musim dingin yaa?

    [Reply]

    Mrs.Karimuddin Reply:

    Iya Be kayaknya karena musim dingin. Salem itu rame pas summer dan halloween. Terutama halloween ya, orang-orang tumplek blek di Salem.. 🙂

    [Reply]

  2. mysha says:

    Oh tidaaaak….the burger looks yum..yum..yummy

    Mungkin Salem di saat siang hari ga terlalu spooky dibanding malem hari.
    Aiiiih siapa juga yg berani wara-wiri di Salem malem2 #horor

    Suasana di Salem terlihat tenang *saat winter sajah* 🙂
    tfs, sis

    [Reply]

  3. Furqon Hanief says:

    Wah asik tu ke Salem. Saya dulu pernah riset di sana, karena di Museum of Maritime ada Pavillion of Indonesia. Saking pentingnya jalur perdagangan antara Amerika dengan Indonesia. Salah satu komoditi yang penting ada pepper. Saya cuma pengen tau, apakah pavillion of Indonesia masih ada di museum itu

    [Reply]

    Mrs.Karimuddin Reply:

    Pavilion of Indonesia masih ada di Museum Maritime nya kok mas 🙂

    [Reply]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.