Yaaay another trip.. 🙂 Kali ini ke ibukota nya US di Washington D.C. Kita berangkat ke D.C. hari Kamis malam, habis aku selesai ujian econometrics. 😆 Rada heboh pastinya karena packing iya tapi belajar juga iya. Untuuung aja ujiannya lumayan bisa jadi bisa short vacation lebih tenang. Kita naik Jet Blue lagi ke D.C. Dan sampai sekitar jam 8/9 malam di D.C. Emang sih mungkin lebih enak naik mobil, cuman berhubung punya keterbatasan waktu jadinya lebih pilih naik pesawat lagi biar cepet nyampenya dan bisa berkeliling D.C. lebih lama. Kita langsung naik taksi dari bandara Dulles, dan menuju hotel di daerah Dupont Circle. Karena sudah malam jadi langsung istirahat karena besoknya langsung berkeliling D.C.
Besoknya kita sarapan dulu di Teaism deket hotel abis itu langsung jalan ke Metro terdekat. Masuk ke Metro di Dupont Circle itu kita bisa naik elevator yang panjang banget ke dalam. Asli terkagum-kagum sama model Metro nya D.C gak kayak Metro pada umumnya yang modern. Ini desainnya klasik jadul tapi keren. Kayak ada dome besar di dalamnya. Terlihat kokoh banget dan tahan nuklir. 😆
Tujuan hari pertama adalah Lincoln Memorial dan National Mall. Kita turun di George Washington Metro dan jalan menuju ke Lincoln Memorial. Satu hal yang gak disangka, jalan menuju ke Lincoln Memorial itu jauhnya lumehen bangeeeett. 😆 😆 Kebetulan pas kita kesana pas Cherry Blossom festival dimulai ditambah long weekend easter holiday, jadinya turis lokal pun gak karu-karuan banyaknya. Dari mulai keluarga sampai rombongan anak sekolahan yang study banding ke D.C. tumplek blek di lincoln memorial. Lincoln memorial nampak majestik sekali. Didalam parthenon, dibangun patung Lincoln yang besar dimana sisi kanan dan kirimya terukir kata-kata legendaris Lincoln. Dari Lincoln Memorial kita bisa lihat langsung Washington Monument. Sayang, pas kita kesana Washington Monument masih di renovasi karena efek gempa bumi di Virginia beberapa waktu yang lalu.
Dari Lincoln Memorial kita jalan ke Korean War Memorial, World War II memorial sampai ke Washington Monument. Asli jalannya jauh banget dan bikin gempor. Emang paling enak ngelilingin National Mall pake sepeda atau bahkan segway 🙂 Sayang banget di dalam kompleks Lincoln Memorial sampai Washington Monument kita gak nemu yang jualan makanan, padahal sudah waktunya makan siang dan cuaca hari itu lagi terik banget. Kita akhirnya nemu kios makanan di depan Smithsonian dan itupun jualnya cuman hot dog aja. Untung all-beef hot dog jadi bisa kita makan. Karena gak ada pilihan akhirnya kita beli hot dog terus makannya duduk di rumput di taman depan Smithsonian. Suprisingly hot dog nya endeuuus maniing. Aghnan aja bisa habis 1 sendiri. Dan emang enak banget sih. Alhamdulillah bisa ketemu makan enak, walau harganya gak banget (FYI, di D.C. gak hotel gak makanan semua harganya gak banget mahalnya 😆 )
Habis piknik baru kita mengelilingi Smithsonian Museum, dimulai dari American History Museum, lanjut Smithsonian Castle dan terakhir Air and Space Museum. Yang jadi highlight aku di American History Museum ngeliat dapurnya Julia Child dan ngeliat simulatornya Boeing 747 dan Air Bus 230 di Air and Space Museum. Sayang Discovery Shuttle nya NASA gak ada di Air and Space Museum di National Mall. Adanya di Udzar Hazy Center di dekat Dulles Airport. Yang di Udzar Hazy lebih keren kali ya, soalnya kayak waktu di NASA di Florida, ditempatin di suatu Hangar yang besar. Sayang gak keburu banget kesana, soalnya agak jauh dari pusat kota. 🙁
Maunya sih masuk ke semua museum nya, cuman karena waktu terbatas jadi kayaknya gak bisa menjelajah semuanya di satu hari. Hebatnya semua museum di National Mall itu free admission dan semuanya bagus-bagus banget. Bahkan suka ada tur gratis di jam-jam tertentu yang diselenggarakan sama Rangers dari National Park. Dipikir-pikir sayang banget Aghnan masih kecil banget, coba dia udah SD gitu ya, bisa banget belajar banyak dari museum-museum yang ada disini. Betul-betul edukatif dan asiknya lagi free of charge. Memang D.C. ini mirip Boston. Kental suasana historis nya. Walau kalau semangat patriotisme Amerika lebih berasa kalau napak tilas di Boston. Tapi ya D.C. itu memang city of the presidents. Buat yang menggemari sejarah, pasti seneng banget kalau ke D.C. I personally like D.C. better than New York. But, Boston still my favourite 🙂
Kita balik menjelang maghrib, dan asli kaki gempor gak karuan. Gak sabar buat hari selanjutnya 🙂