Akhirnya bisa liburan beneran.. 😀 Memang spring semester sudah selesai dari awal Mei tapi kita masih sibuk mempersiapkan diri untuk Comprehensive Exam (yang menentukan lulus apa gak) jadinya baru bisa beneran break abis compre. Tapi di kasus aku dihari yang sama summer course dimulai, jadi baru bisa benar-benar bebas ya abis midterm summer courses 🙂 . Berhubung selama ini gak pernah beneran road trip disini kalau travelling jadi ini perdana kita nih pergi naik si Ody.. 🙂 Hitung-hitung sekalian test drive buat trip kita berikutnya ke Midwest 🙂
Itinerary trip ini terinspirasi dari bukunya Lonely Planet USA’s Best Trips. Ada salah satu themed itinerary yang nyangkut di aku. Judulnya 60 Lighthouse in 60 Hours in Maine.Gak semuanya mungkin senang dengan itinerary bertema. Dan buat aku ini mungkin yang pertama. But that because Lighthouse itself always fascinated me. For me it looks romantic and also full of mystery :). The story behind the lighthouse (even the creepy one) and the beauty of the lighthouse itself makes me always wonder. Lighthouse can look like a lonely boy whose job seems boring. But actually through its light, it guides the fisherman and sailor on the sea. Di sepanjang garis pantai Maine total ada 60 lighthouses. Memang ambisius sih judul itinerary nya. Ya mosok 60 lighthouses dalam 60 jam. Jalannya sendirinya antar lighthouses itu lebih dari sejam. 😆 Tapi ya secara sama si bocah jadi ya santai aja dijalaninnya. 🙂 Kurang lebih ini rute yang ingin kita datangin. Berawal dari lighthouse paling selatan di Maine dan berakhir di lighthouse paling utara di Maine:
Kita berangkat pagi dari rumah dan langsung menuju ke lighthouse pertama kita di daerah Kittery, ME. Namanya Whaleback Light dan berdiri ditengah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut. Untuk mendatangi langsung lighthouse ini memang gak bisa kecuali kita naik kapal. Tapi untuk pemandangan paling bagus kita bisa lihat dari Fort McClary State Park. Di Fort McClary ada pantai kecil yang buka untuk umum, playground untuk anak-anak dan tempat buat keluarga piknik. Whaleback Light dibangun dari tahun 1830.
Cuaca hari itu bagus banget. Dan pantainya pun jenih kebiruan. It was really gorgeous. 🙂 Pantainya memang bukan pantai berpasir putih. Lebih pantai yang penuh karang. Jadi untuk sampai ke ujung karang untuk melihat Whaleback Light lumayan menantang 🙂 . Karena bertekad pengen punya foto bertiga yang kece pas liburan, jadi dibela-belain deh geret-geret tripod. Biasanya paling malas bawa-bawa tripod. 😀
Aghnan sempet main sebentar di playground nya. Tapi kita langsung ke Portland Head Light. Portland Head Light ini adalah lighthouse tertua di pesisir Maine dari tahun 1791. Portland Head Light dibangun di sebelah Fort Williams. Dan waktu perang revolusi Amerika cukup berperan sebagain benteng pertahanan kaum patriot terhadap Inggris. Dan boleh dibilang termasuk yang paling tinggi diantara lighthouse yang lain. Portland Head Light ini termasuk yang paling populer dan paling gampang di jangkau. Berlokasi di Cape Elizabeth dan cukup dekat dari Portland (kota paling besar di Maine). Di sebelah lighthouse ini ada Museumnya juga. Senang banget cuaca cerah dan langitnya bagus banget. Jadi buat foto-foto biasa pun hasilnya cakep kayak di postcard 🙂 Waktu itu cukup amaze dengan pemandangan di Portland Head Light. Menghadap laut dan dari kejauhan ada lighthouse yang ukurannya jauh lebih kecil dibanding Portland Head Light.
Next kita menuju ke Seguin Island Lighthouse. Lighthouse ini dibangun untuk memandu para pelaut melewati kawasan Maine yang sering berkabut. Paling bisa diakses melalui Popham Beach State Park. Cuman sayangnya waktu kita disana pas Aghnan lagi bobo di mobil. Jaraknya cukup jauh kalau dari Popham Beach State Park. Karena mengejar dinner di Lobster Shack, jadinya aku cuman foto dari kejauhan aja (gak keliatan juga sih) dan kembali ke Portland. Ada cerita di balik Seguin Island Lighthouse ini. Setelah berbulan-bulan mengeluh tidak ada yang dikerjakan, istri penjaga lighthouse ini minta diberikan piano. Sayangnya dengan piano ini si istri hanya bisa memainkan satu lagu. Yang mana lama-kelamaan, lagu ini membuat si penjaga lighthouse ini jadi gila dan akhirnya membunuh istrinya dan menghancurkan si piano dengan kapak. Konon katanya disaat kabut datang, kita bisa dengar lagu yang membuat si penjaga gila dari dalam lighthouse. 😆 Pas baca cerita ini untungnya udah di mobil.. 😆 Agak gak mau deh ke lighthouse yang ceritanya creepy bisa gak jadi liburan kalau kepikiran.. 😆
Berhubung udah mulai sore kita akhirnya ke Lobster Shack. Kalau ceritanya Adam Richman dari Man vs Food Travel Channel di Lobster Shack ini ada Lobster Roll paling enak se Maine. Rada males makan Lobster sendiri. Si mas pesennya Scallop dan Aghnan standard Fish and Chips. Yang keren dari Lobster Shack ini adalah pemandangan lautnya keren dan kita bisa makan di luar. And the food is good also! 🙂 Karena salah satu komoditi unggulan Maine itu Lobster. Jadi harga lobster lebih murah ajaaa gitu dibanding harga ikan dan scallop. 😆 As usual, New England’s seafood always fresh and delicious!.
Tempat terakhir sebelum dikunjungi sebelum check in ke hotel adalah Two Lights State Park. Jadi tempat ini dulunya bekas markas militer pada saat perang dunia kedua. Sekarang jadi state park yang biasa dikunjungi oleh keluarga untuk piknik atau sekedar menikmati sunset. Aku pikir Cape Elizabeth Lighthouse lokasinya disini. Tapi ternyata lighthouse yang bisa terlihat dari Lobster Shack itu Cape Elizabeth Lighthouse. Tapi sayang itu tertutup untuk umum. Kita cuman keliling park sebentar, foto-foto dan langsung ke hotel.. 🙂
That’s a wrap for day 1. Next to come on day 2 🙂
Mbak Anggi, salam kenal Mbak.. Saya sudah lama baca-baca blognya Mbak Anggi dan suka sekali cerita serta foto-fotonya. Kalau boleh tahu, Mbak Anggi pakai kamera apa ya? Terima kasih ya Mbak sebelumnya 🙂
Hi Silka, aku pake Canon Powermax G12 🙂