Ada tamu agung datang dari Durham!! 😆 Gak mungkin dong cuman dikasih lihat Boston doang. Kan asiknya bisa ngerasain jalan ke kota lain di Massachusetts. Akhirnya kita rencanakan hari terakhir sebelum Yanfitri balik kita ke Plymouth Plantation. Ada apa di Plymouth? Disini kita bisa lihat Plimouth Plantation, Mayflower II and Plimouth Grist Mill. Intinya disinilah awal bermukim kaum pilgrim dari Inggris di Amerika. Perjalanan dari rumah kurang lebih 1 jam menuju Plimouth Plantation.
Jadi kalau baca sejarahnya Amerika, koloni dari Inggris yang pertama bermukim di Amerika itu ya di Plymouth ini. Cikal bakalnya komunitas New England di Amerika. Rencananya mereka ingin mencari kesempatan hidup yang lebih baik lagi dibanding di Inggris. Tujuan awalnya mereka ingin menuju New York. Namun karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, mereka akhirnya mendarat dekat Cape Cod dan bermukim di Plymouth. Kaum pilgrim ini cukup beruntung karena sebelum mereka datang, di Plymouth ada kaum indian yang menempati tempat mereka bermukin. Karena ada wabah virus, semuanya meninggal dan meninggalkan bekas perumahan mereka yang bisa dijadikan pemukiman oleh kaum pilgrim ini. Jadi mereka gak pake repot membuka lahan dulu.
Setelah bermukim mereka berinteraksi dengan kaum Indian tetangga mereka. Namanya kaum Indian Wampanoag. Interaksi dan hubungan bilateral yang terjalin antara kaum pilgrim dan kaum Indian Wampanoag inilah yang menjadi cikal bakal tradisi Thanksgiving di Amerika. Dua kultur yang berbeda, tapi berbagi hasil tanam dan menikmatinya bersama-sama. Reenactment hubungan mereka inilah yang bisa kita lihat di Plimouth Plantation ini. And yes that is why they call it living history museum, soalnya kita bisa lihat kampung aslinya Wampanoag dan 17th Century English Village. Dan gak cuman itu, ada orang-orang yang memang “berakting” hidup seperti orang-orang jaman dahulu. Komplit dengan pakaian abad ke 17 nya. Kita bisa berinteraksi langsung dengan mereka, yang mana sangat disarankan supaya lebih mengerti tentang kehidupan mereka. Tanya macam-macam dan mereka akan kasih jawaban seolah-olah mereka memang hidup di abad itu. It’s kinda awesome sih. Soalnya aku jadi lebih kepo nanya-nanya demi tau jawaban mereka konsisten apa gak sama sejarah 😆
Pertama kali masuk kita ke visitor center dulu. Dari situ kita bisa nonton video guide nya dan memulai  perjalanan dari situ.
Wampanoag Homesite
Ini adalah pemberhentian pertama kita dan langsung disambut dengan pemandangan seperti ini..
😆 😆 😆
Tatonya sih keren, tapi koteka nya gak nahan. Dan mereka beneran konsisten deh makenya seperti jaman dulu. Disini mereka lagi cerita keseharian kaum pria Wampanoag. Dari mulai berburu, membangun kano, bercocok tanam. Â Sedang kaum wanita nya biasa masak di dapur terbuka seperti dibawah. Disini kita bisa lihat cara tradisionil mereka masak ayam, ikan sampai semacam sereal tradisional mereka.
Kita para turis sih berbaur saja sama mereka dan tanya macam-macam. Rumahnya mereka mengingatkan aku sama rumah tradisional di Papua. Mereka tidur rame-rame. Satu rumah untuk banyak keluarga. Kalau masuk ke rumahnya kita harus nunduk-nunduk. Rumahnya dibuat pendek supaya menjebak udara panas agar rumahnya tetap hangat di musim dingin.
17th Century English Village
Dari Wampanoag kita jalan lagi ke tempat 17th Century English Village. Perkampungan orang Inggris ini dikelilingi sama pagar tinggi dan bangunan yang pertama kali kita temui semacam city hall rangkap balai pertemuan rangkap gereja. Kemudian view setelah keluar gedung keren banget. Deretan perumahan orang-orang pilgrim menghadap ke laut.
Kita bisa masuk ke tiap rumah dan bercakap-cakap dengan penghuni rumah. Seperti contohnya ini Annie dia datang ke Plymouth naik kapal Mayflower. Dan bertemu suaminya disitu. Masuk kerumahnya yang cuman sepetak yang mana dapur, tempat tidur dan tempat makan semuanya jadi satu. Semua bahan baku sayuran ditanam sendiri di belakang rumah. Dan kalau mau masak pakai oven bisa pakai oven umum yang ada ditengah village.
Kemudian kita mampir ke rumah minister. Yang mana karena istrinya sudah meninggal, jadi para wanita di village gantian membantu membersihkan dan masak dirumahnya. Seperti contohnya dua orang ini yang kebetulan hari itu waktunya mereka menjaga rumah minister.
Karena halamannya luas Aghnan seneng banget jalan-jalan keliling village ini.
Dan tentunya gak ketinggalan kegiatan favoritnya disitu adalah ngejar-ngejar ayam.. 😆
Dari tadi kan udah ngelihat baju asli wanita nya. Ini dia baju asli pria nya pada abad ke 17. Jaketnya keren bang, pinjem dong 😆
Setelah puas keliling-keliling disini kita balik ke visitor center dan naik mobil menuju ke kapal Mayflower II. Tapi oh tapi ternyata kapalnya ternyata sedang di restorasi. Kecewa maning aku. Apalagi Aghnan yang udah kebayang pengen naik-naik kapal. Yang ada cuman kayak tur tentang sejarah Mayflower. Dan yasudah lah. Daripada kecewa mari kita foto-foto ajaaa 🙂
Plymouth Rock
Nah di dekat situ ada Plymouth Rock. Konon menurut mitos. Waktu kaum pilgrim menginjakkan kakinya ke Plymouth, inilah yang pertama kali yang diinjak oleh mereka. Batu diukir tahun kedatangan mereka yaitu tahun 1620.
Plymouth Grist Mill
Sebelum balik kita sempatkan ke Plymouth Grist Mill. Sayang kita ketinggalan tur yang terakhir, jadinya foto-foto aja.
So that’s a wrap kunjungan “bersejarah” kita ke Plymouth… 🙂
Mbak Anggie, itu beneran orang??? hihihihi, pas lihat fotonya gue kira waah keren patung Indian-nya kayak di Madame Tussaud saja, tnyt pas baca tulisannya orang beneran :D…
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
January 18th, 2014 at 5:46 pm
Hehe iya itu beneran orang. Keren ya bisa berakting kayak orang jaman dulu..
[Reply]