Sebetulnya sudah lama mendengar konsep mengenaiĀ multiple intelligence ini. Tapi belum sempat belajar lebih detail soal ini. Kebetulan supermomsid dan daddycation Sabtu kemarin mengadakan Workshop tentang Multiple Intelligence ini. Menarik banget, ditambah pembicaranya Ibu Elly Risman, wah jadi makin semangat deh šĀ Ayah pun ikutan semangat ikut workshop ini.
Kalau orang jaman dulu pasti punya cara pandang anak cerdas itu pasti cerdas bahasa dan logika. Ini yang dibangun di dalam masyarakat kita juga. Kalau yang cerdas dan akan sukses itu ya anak-anak yang jago bahasa dan matematika. Supaya besarnya bisa jadi Insinyur, Dokter dan Ekonom. Kalau gak jago bahasa dan matematika pasti dibilangnya bukan anak cerdas.
Berasa gak pas ya cara pandang seperti itu. Apalagi dengan globalisasi, internet, sosial media dan lain-lain, yang sukses itu bukan hanya orang-orang yang cerdas bahasa dan matematika sajaaa. Dan, sesuai dengan Dr. Howard Gardner, sebetulnya ada 9 kecerdasan yang ada. Ā 9 kecerdasan ini biasa dibilang sebagaiĀ multiple intelligenceĀ yang terdiri dari (1) cerdas bahasa/linguistik, (2) cerdas angka – logis – matematika, (3) cerdas nada – musikal – ritme, (4) cerdas gerak – badan – kinestetik, (5) cerdas spasial – visual, (6) cerdas alam – natural, (7) cerdas diri – intrapersonal, (8) cerdas sosial – interpersonal, (9) cerdas hidup Ā – existensial / spiritual.
Nah anak-anak kita itu pada dasarnya unik dan bisa mempunyai berbagai macam kecerdasan. Dapat diandaikan seperti kipas tangan. Jika kipas tangan tertutup kan kita gak tau kan kecerdasan apa yang dimiliki anak. Namun, jika kipasnya terbuka kita bisa melihat anak kita itu mempunyai kecerdasan apa saja. Nah, tugasnya orang tua untuk membuka diri anak supaya dapat melihat secara keseluruhan potensi yang dimiliki anak kita. Ā Hal tersebut penting sekali, sehingga kita bisa memaksimalkan potensi anak kita. Bisa saja anak kita kecilnya cerdas nada, namun karena tidak pernah disalurkan dan dikembangkan jadinya kecerdasan tersebut bisa melemah. Yang terpenting juga bahwa kita sebagai orang tua harus senantiasa mengenali kecerdasan anak kita, mensyukuri dan juga menghargai kecerdasan anak kita
Bagaimana sih caranya kita tauĀ tipe kecerdasan yang dimiliki oleh anak kita? Ada 3 hal:
- anak menunjukan minat yang tinggi terhadap hal tersebut.
- minat anak tersebut bertahan lama, Ā jadi tidak sekedar ikut-ikutan teman saja
- jika minat tersebut dilatih akan menunjukan peningkatan.
Cerdas Bahasa – Linguistic
Yang dimaksud cerdas bahasa adalah semua kemampuan bahasa atau kecakapan berkomunikasi, berbicara ataupun menuliskan fikirannya, bicara dengan intonasi yang tepat, pemaknaan ulang kata, serta kemampuan memahami bahasa yang kompleks.
Mendeteksi Kecerdasan Bahasa – Linguistik:
- Dari kecil anak cepat dan suka bicara.
- Anak juga suka sekali dengan buku.
- Anak mudah mengingat kata –Ā vocabulary nya banyak.
- Banyak bicara danĀ gramatically correct!.
- Suka memberi alasan yang panjang.
- Suka membaca berjam-jam dan menceritakan apa yang dibaca dan pengalamannya.
- Suka teka teki dan mudah belajar bahasa asing.
Rangsangan mengoptimalkan Kecerdasan Bahasa – Linguistik:
- Memperbanyak perbendaharana kata, minimal 5 kosa kata baru sehari
- Membacakan cerita dan (selalu) menanyakan kembali: apa pesan dari cerita yang sudah dibaca (what is the moral of the story).
- Bercerita tentang pengalamannya sehari-hari
- Membuat Jurnal / Mengisi Diary
- Spelling Bee
- Lomba Debat
Mengasah gaya belajarĀ Kecerdasan Bahasa – Linguistik:
- Sediakan buku
- Banyak bercerita
- Berdiskusi
- Menonton film bersama dan mendiskusikan pesan dari film yang dutonton.
- Mereka akan lebih menangkap pelajaran bila diberikan dengan penjelasan. Misalnya pelajaran Sejarah disajikan 3 dimensi (ada tanggal, kejadian, pelaku)
- Teka teki silang
Cerdas Angka – Logika – Matematika
Yang dimaksud cerdas angka adalah anak yang senang mengeksplorasi sekitarnya, bereksperimen, menghitung dan mengklasifikasi benda, serta menuntut jawaban logis dari setiap pertanyaannya.
Mendeteksi KecerdasanĀ Angka – Logika – Matematika:
- Rasa ingin tahu nya tinggi
- Senang menghitung
- Gemar bereksperimen
- Tekun
- Suka membaca
- Senang berkutat dengan rumus dan pola-pola abstrak
- Membayangkan jawaban dari teka teik yang diberikan padanya
- Memberikan argumentasi secara rasional
Rangsangan mengoptimalkan Kecerdasan Angka – Logika – Matematika:
- Menyediakan sarana yang dibutuhkan anak. Misalnya: menyiapkan barang-barang bekas dapat digunakan untuk mengasah kreativitas anak.
- Menyediakan mainan yang tepat. Misalnya: Puzzle, permainan angka-angka, permainan klasifikasi dan kategorisasi, mainan bongkar pasang, domino atau ular tangga.
- Mainan gantung warna warni
- Mengenalkan angka. Misalnya: bernyanyi sambil berhitung
- Ruang untuk membaca dan menggambar
- Mengajak bereksperimen di alam. Misalnya: bermain pasir dengan wadah tertentu.
- Melibatkan anak dalam kehidupan keluarga. Misalnya: membantu ayah yang sedang mengutak ngutik mobil
Mengasah gaya belajarĀ Kecerdasan Angka – Logika – Matematika:
- Penyajiannya harus kreatif dan variatif
- Belajar di ruang terbuka
- Memperkenalkan matematika sambil bermain
- Mengkonkritkan apa saja yang akan diajarkan
- Dukungan Orang Tua
- Komunikasi Orang Tua dan Guru
Cerdas Nada – Musikal -Ritme
Yang dimaksud cerdas nada – musikal -ritme adalah anak yang dapat mengenali pola nada, tinggi rendahnya nada, melodi dan irama serta peka terhadap bunyi-bunyian.
Mendeteksi Kecerdasan Nada – Musikal – Ritme:
- Reaksi yang kuat pada suara tertentu
- Kemajuan yang cepat memainkan instrument
- Menyanyikan lagu dengan tangga nada yang tepat
- Mudah sekali menghafal lagu
Rangsangan mengoptimalkan Kecerdasan Nada – Musikal – Ritme:
- Suasana rumah full musik
- Latihan bersenandung
- Bernyanyi sambil bergoyang
- Mendengarkan musik bersama
Cerdas Gerak – Badan – Kinestetik
Yang dimaksud dengan cerdas gerak-badan- kinestetik adalah anak mempunyai kemampuan untuk memakai segenap tubuh atau bagian tubuh untuk memecahkan sebuah masalah atau membuat sesuatu menjadi berarti.
Mendeteksi Kecerdasan Gerak-Badan-Kinestetik :
- Senang aktivitas yang menggunakan tubuh atau anggota tubuhnya
- Gemar berbicara dengan kedua tangannya
- Bermain boneka sambil mengajaknya berbicara
- Mematut diri depan kaca sambil bernyanyi atau berbicara
- Sulit duduk diam saat belajar atau makan
- Dapat meniru dengan cepat sisi terbaik atau terburuk dari anda
Rangsangan mengoptimalkan Kecerdasan Gerak – Badan – Kinestetik :
- Bermain kata lewat gerakan
- Membantu membuat kue atau bertaman
- MengajakĀ hiking atau olah raga
- Meminta menggunakan tubuhnya untuk berekspresi (melompat saat bahagia)
- Mengikuti kursus melukis, keramik serta menenun.
CerdasĀ Spasial-Visual
Yang dimaksud dengan cerdas spasial – visual adalah anak yang daya pengamatannya tinggi. Selain itu mempunyai kemampuan imajinasi, menuangkan dalam bentuk gambar dan karya-karya. Kemudian kemampuan menggambar dalam pikiran dalam bentuk bayangan imajinasi, pola, desain dan tekstur gambar. Mereka juga dapat menggambarkan dalam “hal yang bersifat nyata juga yang imajinasi”. Dapat membayangkan bentuk-bentuk geometri dan 3 dimensi. Memvisualisasikan dalam bentuk grafik.
Mendeteksi Kecerdasan Spasial-VisualĀ :
- Anak yang belajar melalui penglihatan, suka poster, gambar, film serta tampilan visual lainnya.
- Pemimpi, suka tenggelam dalam pikirannya sendiri.
- Pengamat baik lingkungan.
- Ahli dalam menggambar, mengerjakan puzzle, menebak bayangan, dan kemampuan lain yang membutuhkan manipulasi motorik yang tinggi.
Rangsangan mengoptimalkan Kecerdasan Spasial-Visual:
- Melengkapi rumah dengan alat yang berbau seni
- Menyediakan peralatan untuk menggambar atau melukis
- Membiarkan mengatur atau menghias ruang tidur
- Gunakan peta untuk mencari jalan menuju suatu tempat
- Dorong untuk terus meningkatkan hobinya, misal: photography, videography dan catur
- Asah kemampuan mengenal jalan dengan ajarkan mengenai rute.
CerdasĀ Alam – Natural
Yang dimaksud dengan cerdasĀ alam-natural adalah anak yang gemar mengeksplorasi alam, mengamati tumbuhan dan binatang, mengamati bintang langit malam serta mempertanyakan asal usul sebab akibat dan sebagainya.
Mendeteksi Kecerdasan Alam-Natural:
- Biasa mengamati alam sekitar
- Perduli pada flora – fauna
- Mampu mengelompokkan membedakan atau melihat kesamaan tiap-tiap fenomena alam
- memikirkan fenomena itu secara mendalam
- Terpengaruh emosinya terhadap kejadian atau pengelolaan alam yang tidak benar
- Antusias ke museum, kebun binatang, taman safari atau ke hutan.
Rangsangan mengoptimalkan KecerdasanĀ Alam – Natural:
- Memberikan hadiah teropong, kaca mata renang, peralatanĀ hikking
- Belajar dari alam
- Belajar dari hujan
- Belajar dari tumbuhan, bebatuan, sungai dan matahari
- Belajar dari binatang
- Belajar dari gejala alam
Mengasah gaya belajar Kecerdasan Alam- Natural:
- Memelihara binatang kesayangan
- Membuat kebun kecil
- Mengajak memilah dan memprediksi
- Mengklasifikasi benda tertentu
- Mengamati lingkungan secara spesifik
- Mengajak ke cagar alam, museum, kebun binatang
- Punya binatang peliharaan
- Berkebun
Cerdas Diri – Intrapersonal
Yang dimaksud dengan cerdas diri – intrapersonal adalah anak yang sensitif atau peka perasaannya, dapat memahami apa yang ia ingin lakukan dan tidak ingin di lakukan, memahami situasi dan bagaimana harus bersikap di situasi tersebut, mempunyai kemampuan memahami perasaan orang lain dan mengungkapkan perasaan. Anak yang cerdas diri – intrapersonal cenderung pendiam, suka berimajinasi dan pemalu, tetapi dia sebenarnya mengamati dirinya sendiri dan sekitarnya.
Anak yang cerdas diri-intrapersonal juga tidak suka berbaur tapi tidak anti sosial juga. Kreatif, produktif dan berkelakuan baik. Sangat mandiri, disiplin tinggi, bekerja sendiri dan berorientasi pada target.
Mendeteksi Kecerdasan Diri-Intrapersonal:
- Suke membaca, menulis, menggambar
- Membuat diary
- Suka dengan autobiografi
- Menerima tanggung jawab dari kelakuannya
- Menyadari keterbatasan
- Menerma pendapat
- Kalau tahu kelemahannya bisa membuat target yang tinggi
- Bisa juga tidak mudah cepat puas dengan hasil pekerjaannya
- Peka terhadap nilai, tujuan dan perasaan dirinya., hal ini dapat menjadikan mereka mandiri, PD, serta kerja keras untuk mencapai tujuan
Rangsangan mengoptimalkan Kecerdasan Sosial – Intrapersonal:
- Membiasakan anak menuliskan isi hatinya
- Melatih anak berfikir mengenai diri sendiri
- Mendengarkan perasaan dan ide-ide anak
- Bertukar pikiran mengenai kekuatan, kelemahan dan minat anak
- Dorong anak mengekspresikan emosinya dan untuk bertanya
- Tentukan waktu tenang dalam jadwal harian keluarga
Cerdas SosialĀ – Interpersonal
Yang dimaksud dengan cerdas sosial –Ā Ā interpersonal adalah anak yang mudah berinteraksi dengan orang lain, memahami perasaan mereka, menterjemahkan perilaku mereka, mengamati perbedaan tiap-tiap orang khususnya perubahan suasana hati, watak, motivasi dan tujuan. Mereka juga mudah berempati, memahami adanya diskriminasi dan buruk sangka, tidak menyukai lelucon yang merendahkan etnis atau jenis kelamin, suka bekerjasama dengan orang lain, mempunyai keterampilan memimpin, mengorganisasikan, bagus dalam komunikasi, suka menawarkan bantuan kepada orang lain untuk menyelesaikan masalah serta mau kompromi dan bernegosiasi.
Anak yang cerdas sosial-interpersonal juga suka memberi umpan balik kepada guru atau teman sekelas, suka mengerjakan PR atau tugas bermasa-sama, mau mengajari orang lain sesuatu yang baru, bisa menentukan strategi dalam belajar bersama, bisa membuat peraturan dalam kelompok, suka bertanya, mau belajar dari orang lain diluar sekolah, suka bermain peran serta bisa bertindak sebagai mediator atau konselor bagi orang lain.
Mendeteksi Kecerdasan Sosial-Interpersonal:
- Anak yang menyenangkan dan gaul dengan yang sebaya atau lebih tua
- Mempunyai ide-ide yang bagus untuk masuk dalam kelompok
- Mudah berinteraksi dan bekerjasama
- Kemampuan untuk berempati untuk merasakan perasaan pikiran motivasi dan tujuan orang lain
- Bisa mempengaruhi pendapat dan pikiran orang
Rangsangan mengoptimalkan Kecerdasan Sosial –Ā Interpersonal:
- Melatih tanggung jawab
- Mendiskusikan berbagai hal
- Mendengarkan pendapat anak
- Menghargai sesama teman
- Bekerjasama menyelesaikan konflik
- Melakukan aktifitas sosial
- Menumbuhkan sikap penuh pengertian
CerdasĀ Spiritual
Spiritual Intelligence (SI) mengacu pada keterampilan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan sumber utama dari semua (Tuhan YME). Keberhasilan dalam menemukan makna hidup, menemukan cara moral dan etika untuk membimbing kita dalam hidup, mengeksternalisasi perasaan kita akan makna dan nilai-nilai dalam kehidupan pribadi dan dalam hubungan interpersonal kita.
Mendeteksi KecerdasanĀ Spiritual:
- Suka mengajukan pertanyaan tentang kehidupan dan penciptaan Allah/Tuhan
- Memperhatikan mahkluk hidup dan alam sekitar
- Mempertanyakan apakah bisa menjadi mahkluk lain
Rangsangan mengoptimalkan KecerdasanĀ Spiritual:
- Banyak membaca buku dan bercerita, terutama tentang penciptaan alam semesta
- Memperkenalkan Nabi-kitab suci dan kisah-kisah
- Membawa berjalan-jalan menikmati alam
- Searching tentang berbagai gejala alam
- Memperkenalkan peralatan yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai gejala alam
- Membacakan biografi orang-orang terkenal
Workshop ini gak sekedar cerita soal 9 kecerdasan ini, tapi juga ada workshop nya yang mana kita belajar mengenali anak kita tipe cerdas yang mana serta stimulasi yang tepat untuk masing-masing tipe kecerdasan. Nah bagian yang ini serunya soalnya kita langsung praktek buat bikin permainan apa sih yang bisa kita buat dirumah untuk menstimulasi kecerdasan anak-anak kita.Ā Kebetulan kelompok kita kebagian buat workshop untuk kecerdasan angka. Seru banget bahkan ayah pun semangat ikut gunting-gunting š
Dengan belajar dariĀ workshop ini makin yakin, banyak banget potensi yang bisa kita kembangkan dari anak kita. Kalau kata Optimus Prime sih, “There’s more to them than meets the eye”. Sebetulnya cara kita mengenali tipe kecerdasan anak kita Ā bisa dimulai dengan berkaca dari diri kita sebagai orang tuanya. Anak mah gak jauh-jauh dari orang tuanya. Kayak aku ngerasa unggul di bahasa, matematika, nada sama sosial. Aghnan Argen ya kurang lebih mirip lah pastinya (tentunya ada campuran dari bapaknya juga hehehe) . Tapi bisa juga berbeda. Perbedaan inilah yang harus kita syukuri dan tetap kita kembangkan. Karena itu menghargai betapa uniknya anak kita š
Aku sih yakin, setiap kecerdasan anak jika dikembangkan dan serius bisa jadi sesuatu yang hebat. Kayak adekku Anggoro, aku yakin dia itu cerdas spasial-visual. Dari jaman SD hobinya corat coret gambar mobil. Ā Untung dikembangkan hobi gambarnya sama si mama (walau tipikal orang tua jaman dulu, tetep aja dijejelin yang namanya Matematika yang mana adekku gak suka juga hehehe). Sampai besar pun masih ada Ā passionĀ ke situ. Sampai akhirnya dapat melanjutkan sekolah S2 ke Turin Italy ambil jurusan Car Design. Itu pun gak main-main, semua car designer dariĀ Ā merk ternama mobil Eropa kuliahnya disitu semua.
Jadi semangat nih mengenal anak kita lebih lanjut. Semoga bisa jadi orang tua yang bisa mengenali anak sendiri dan bisa mengembangkan kecerdasan mereka di jalur yang seharusnya. Amiin.. š
Thanks banget buat supermomsid dan daddycation untuk workshop nya! Great Work!
thanks banget uda posting hasil workshopnya Anggi… baca ini jadi berasa ikut workshop juga deh… btw, gambar mobil adiknya keren bangettt!!
[Reply]
Terima kasih banyak mbak anggi ilmu parentingnya *ketjup*
[Reply]
thanks sharingnya mbak Anggi, bagus & berguna sangat!
btw gambar mobil adeknya KEREEEENNN banget!
[Reply]
mb anggi.. hallo salam kenal
. mb bisa contack mb dimana ??? ditunggu kabar nya yah
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
January 18th, 2016 at 6:35 pm
bisa email ke anggraini@karimuddin.com ya Dirma
[Reply]
Thanks Nggi…. sejak selesainya seminar ini aku nyari blogger yg nulis lengkap tentang multiple intelligence tp gak nemu yg selengkap ini… banyak temen yg nanya soalnya… ijin share ya kalo pas ada yg nanya lagi…. š
[Reply]
Mrs.Karimuddin Reply:
February 15th, 2016 at 7:58 am
Silahkan mbak Frida š
[Reply]