Back to America Part 1: The Plan That Was Unplanned

Backwards ke Januari dimana aku dan Mas Amir melakukan perjalanan impulsif yang tidak direncanakan. Sungguh tidak direkomendasikan oleh semua financial planner pastinya, mungkin bisa di kutuk-kutuk bahkan. Tapi demi kewarasan jiwa, kenekatan menekan isi kantong dan kepedean tingkat dewa akan cash inflow  yang akan muncul jadinya rencana yang tadinya masih ya gak ya gak, akhirnya jadi ya.

Berawal dari rencana mas Amir yang akan dinas karena di undang conference  di Las Vegas. Semua trip nya mas Amir tentu dibayarin yah. Terus iseng-iseng mas Amir nawarin, “Mau ikut?” Gw yakin pertanyaan itu awalnya ditanyakan dengan optimisme bahwa gw akan jawab “Gak deh, duitnya buat yg lain aja”.  Sayang seribu sayang, disaat yg sama kerjaan lagi bikin stres gak santai sampai aku sakaw buat liburan dan berpetualang. Sampe akhirnya aku bilang, “Tawaran itu masih berlaku gak? Aku ikut deh sama kamu”.

Pertanyaan selanjutnya “Anak-anak gimana?”. Terus dengan santainya gw jawab “Ya gpp lah sekali-kali ditinggal. Titip Eyang2 aja. Aku juga dulu biasa kok dititipin sama Eyang aku kalau Mama ikut Papa dinas..”.  Wkwkwkwkwk.. So, akhirnya dengan sisa hanya 2 bulan kurang sebelum acara kita baru mulai ngurus-ngurus segalanya.

Karena dulu pernah menetap sementara di US, urusan visa bisa dibilang seamless. Bukan issue lah buat kita. Cuman ditanya dulu gw sekolah dimana. Udah tok itu doang. Langsung approve. Hamdalah. Nyari tiket yg agak menantang. Sampai akhirnya kita dapat yg sesuai budget dengan kombinasi pesawat agak aneh. Berangkat naik Emirates, pulang naik ANA. Berangkat lewat Atlantic, pulang lewat Pasifik. Katanya sih kalau terbangnya ke arah Barat terus bakal tidak kena Jet Lag, dan ternyata benar loh. Dengan itinerari yang seperti itu, kita literally fly around the world.

Kenapa semangat banget sama Las Vegas? Tentu bukan karena Las Vegas nya. Kita bahkan menghindari terbang langsung ke Las Vegas. Kita pp dari Los Angeles, dan langsung punya rencana untuk sewa mobil setibanya kita di Los Angeles. Kita kangen road trip. Tujuan utama kita adalah berkunjung ke states yang kita gak kunjungi waktu sekolah kemarin yang sesungguhnya masuk bucket list kita, yaitu Arizona. Julukannya “The Canyon State”, “Home of the Canyons” dan “The Copper State”.

Kebetulan pas sepupu aku juga lagi winter break. Dia sekolah di Duke University di North Carolina. Pas aku bilang rencana kita, ternyata jadwalnya cocok sama dia. Akhirnya kita sepakat ketemu di Los Angeles, dan dia akan balik ke Washington D.C dari Las Vegas sebelum waktu internship dia.

Yay! Waktu sebelum berangkat senang sekali. Karena akhirnya setelah 5 tahun kita kembali lagi ke “the land of the free and home for the brave”So, the stories of us exploring 4 states in 10 days are coming..