Kencan

Semenjak ada Argen, jujur, aku kangen luar biasa sama Aghnan. Apalagi sebulan pertama kan udahlah aku ditemplokin bayi koala terus kan pagi siang malam.  Padahal waktu masa-masa akhir kehamilan itu aku betul-betul kemana-mana sama Aghnan. Sering aku jemput dari sekolah terus aku ajak jalan kemana. Belum lagi kalau tidur pun maunya nempel sambil peluk-pelukan. Begitu adeknya lahir otomatis agak susah karena prioritas aku pasti adeknya.

Suka kepikiran dan sedih sih, apalagi Aghnan, well, he is being super duper nice and he is also tried to be helpful. That smooth? Gak juga sih gelagat “mencari perhatian orang” terlihat ketika semua orang fokusnya ke adeknya. Di sekolah pun juga ada gelagat seperti itu.  Tapi masih dalam batas-batas wajar banget kok mengingat dia 5 tahun sendirian tanpa harus berbagi perhatian dan tantangannya juga lumayan buat Aghnan. Contohnya: ada adeknya otomatis tempat tidur kita gak muat. Aku gak mampu bergadang tanpa si Ayah. Mas Aghnan dengan hebatnya mulai belajar tidur sendiri di kamarnya. Tertatih awalnya tapi he mastered it within weeks.
Continue reading

Launching Tropicana Slim Canola Oil

Ini kedua kalinya dapat undangan untuk menghadiri blogger gathering dari Tropicana Slim. Kali ini dalam rangka launching produk baru nya Tropicana Slim yang Canola Oil. Wah denger Canola Oil aja sudah bikin semangat. Soalnya semenjak tinggal di Boston sudah resmi berganti dari Palm Oil ke Canola Oil. Awalnya sih cuman tau Canola Oil itu lebih sehat daripada Palm Oil. Apalagi harga kedua minyak itu di Boston bersaing, jadinya selama 1.5 tahun hidup disana sudah biasa pakai Canola Oil

Balik ke Indonesia, gak tahan melihat harga Canola Oil yang jauh banget bedanya. Palm Oil masih sangat merajai pasar karena yah memang Indonesia produsen sawit yang besar juga kan. Akhirnya sebagai alternatif pakai Corn Oil atau Minyak kedelai murni. Yang disinyalir kedua minyak itu juga jauh lebih baik daripada Palm Oil dipasaran.
Continue reading

Bali Escape Part 6: Kubu Beach and Sunset at El Kabron

Akhirnya postingan terakhir edisi liburan ke Bali kemarin. Tadinya, kita punya itinerary buat ke Finn’s Beach Club yang tersohor itu, tapi setelah kita pindah ke Rimba Jimbaran, kita malah gak pengen kemana-mana lagi. Hahahaha.. Ingin santai-santai aja dan menikmati fasilitas di Rimba. Oleh karena itu, kompensasi gak jadi ke Finn’s Beach Club kita akhirnya mau beach day out ke Kubu Beach, yaitu pantai privat nya Ayana.

Kita dulu cuman pernah ke sisi yang dekat dengan Rock Bar, kali ini kita ke sisi yang agak jauhan. Enaknya sih kita bisa duduk manis di trolley untuk ke area Kubu Beach. Sampai di Kubu Beach langsung dikasih aqua dingin dan cold towel. Lalu, mulai deh perjalanan kita turun ke pantainya. Pantai sisi selatan Bali itu emang bagus ya, tapi ya itu, biasanya menuju kesana mesti nurunin bukit berliku. Untuk kasus yang ini ya ada banyak anak tangga deh yang harus dituruni. Kebayang naiknya gimana *pegel sendiri ngingetnya* 😛 .
Continue reading

Bali Escape Part 4: Cafe Bali, Motel Mexicola and Rock Bar

Hari keempat dan sayangnya para eyang dan adekku sudah harus balik ke Jakarta. Kita bertiga masih lanjut di Bali namun pindah hotel. Check out dari Westin jam 11 dan lanjut ngantering eyang-eyang ke Bandara. Abis peluk-pelukan pisahan kayak bakal pisahan lama banget sama cucunya -.-” akhirnya kita bisa langsung cabs buat cari makan siang di daerah Seminyak.

Seminyak, Kerobokan itu emang tempat yang hip and happening banget ya. Butik-butik lucu segambreng belum lagi tempat makan hipster yang pasti selalu aja yang baru. Ibarat Kemang nya Jakarta lah. Cuman kalau naik mobil susah cari parkir hehehe. Terus kalau menjelang sunset macetnya asoy. Idealnya sih jalan aja ya, cuman yaitu kalau panasnya asoy yah lumehen juga yaa. 😛
Continue reading

Bali Escape Part 2: GWK, Pandawa Beach and Jimbaran Seafood

Setelah puas leyeh-leyeh di hotel kita langsung cus karena sudah lafaaar. Berhubung pengen makan siang di Nasi Ayam Ibu Oki di Jimbaran, yang mana dekat dengan Garuda Wisnu Kencana (GWK) jadinya kita mampir dulu di GWK. Pas lagi fanas-fanasnya yang mana  cahayanya bagus buat di foto. Hehehehe..

GWK yaa gitu deh. Gak terlalu banyak berubah kecuali ada banyak bagian-bagian yang sedang di renovasi. Masuk ke GWK itu 50k IDR per orang. Kita ke GWK soalnya belum pernah bareng-bareng sekeluarga dan kebetulan terakhir Aghnan ke Bali memang belum sempat mampir juga ke GWK.
Continue reading