Mamma Mia Roma Part 1: Leonardo Express, Roman Forum and Colloseum

2 Minggu terakhir di bulan Maret itu asli penuh dengan dinas dan acara kantor. Badan rasanya udah mau rontok. Lelah gulana deh pokoknya. Minggu ketiga Maret kita host seminar internasional di Bali. Karena acaranya seminggu jadilah angkut mama, mbak dan Argen. Aghnan gak keangkut karena sudah selesai libur sekolah nya. Tadinya pengen extend di Bali, tapi ternyata aku dapat training di Roma. Padahal awalnya aplikasi aku ditolak, hahaha eh ternyata ditawarin lagi hihihihi. Tapi jadi peer adalah ya itu, selesai acara di Bali ya harus langsung ke Roma.

Pokoknya gempor dan ngurusin apa-apa last minute. Karena gak dikasih tambahan cuti jadinya gak bisa kemana-mana selain di Roma aja. 4 hari abis buat training, jadi cuman ada 3 hari buat keliling Roma.  Gak bisa ke Turin juga tempat Anggoro tinggal. Akhirnya Anggoro yang gw suruh nemenin gw ke Roma, itu juga cuman bisa nemenin di 3 hari pertama. Abis itu dia udah cabut ke Frankfurt karena ada undangan dari VW Jerman.

Continue reading

Beautiful Spain Part 8: The Old Capital Toledo

Toledo adalah kota yang berlokasi kurang lebih 1 jam dari Madrid jika menggunakan mobil. Dulunya kota Toledo ini adalah ibu kota dari Spanyol. Julukan untuk Toledo antara lain “Imperial City” karena dulu Charles V of Spain memerintah dari Toledo. Selain itu Toledo juga disebut “City of Three Cultures”. Karena dulu, kaum Muslim, Nasrani dan Yahudi hidup rukun berdampingan disini.

Kota Toledo sendiri itu tidak terlalu besar, tapi cantik banget. Seluruh kota dikelilingi tembok yang sudah berdiri ratusan tahun. Karena kondisi kota masih menjaga bangunan lamanya maka kota Toledo dideklarasikan sebagai salah satu World Heritage Site oleh Unesco tahun 1986.

Continue reading

Beautiful Spain Part 7: The Underestimate Madrid

Sampai di Madrid udah jam 7 malam, tapi berhubung masih Summer jadi masih terang benderang. Kita naik taksi dari stasiun ke hotel kita dan langsung istirahat saja di sisa malam itu. Besok paginya aku dan Stephanie udah mulai Conference nya, yang practically kita baru bisa menjelajah Madrid setelah Conference. Untungnya hotel kita di sebelah tempat conference nya. Jadi bisa tinggal ngesot jalan, dan aku pas istirahat bisa balik ke hotel buat mompa atau sekedar bobo bobo ciang.

Kalau kata temen kantor Madrid biasa aja, tapi menurut aku kotanya oke banget. Perpaduan modern dan klasik. Transportasi publik nya bagus, tempat belanja nya lumayan banyak pilihan dan pilihan makanan lebih beragam daripada waktu di Andalusia. Jalan-jalan disempatkan setelah selesai conference. Yang untungnya karena pas summer, jadi jam 9 malam baru gelap. Walau selesai jam 6 sore tapi matahari masih oke dan kita masih bisa menjelajah. Beberapa point of interest yang kita kunjungi selama 3 hari di Madrid.

Continue reading

Beautiful Spain Part 6: The Heart of Cordoba

Our last city in Andalusia.. 

Kita berangkat pagi dari Sevilla naik Renfe AVE dan sampai di Cordoba jam 09.00 pagi. Kepagian banget hahaha, soalnya tempat penyimpanan lokernya belum buka. Dulu katanya ada fasilitas penyimpanan koper di stasiun Cordoba, tapi karena alasan keamanan fasilitas itu ditutup. Browsing-browsing ternyata di seberang stasiun Cordoba itu ada tempat penyimpanan koper yang namanya Consignas Ferroviarias Baggage Service. Bukanya jam 09.30 am – 08.00 pm. Ownernya super ramah dan familiar dengan Indonesia. Udah gitu kita juga dikasih peta dan dikasih ancer-ancer point of interest.

Rute yang kita pilih untuk mengeksplorasi Cordoba adalah berangkat dari Roman Bridge. Dari stasiun kita naik bis menuju Roman Bridge. Roman bridge of Cordoba ada jembatan bersejarah dari jaman kekaisaran Roma yang dibangun dari abad 1 di pinggir sungai Guadalquivir. Sungai yang sama yang mengalir di Sevilla.

Continue reading

Beautiful Spain Part 5: Sevilla Home of Dorne Kingdom

Sevilla, salah satu kota penuh sejarah di Spanyol.  Mitosnya kota ini ditemukan dan di dirikan oleh Hercules (iyee yang demi God yang banyak film nya itu). Kemudian seiring berjalannya waktu, mengingat posisinya di pinggir sungai Guadalquivir, pada masa keemasannya Spanyol, Sevilla tumbuh pesat menjadi pusat perdagangan. Semua komoditas yang berasal dari “Dunia Baru” (Benua Amerika) pasti masuk melalui Sevilla. Tapi sebelum masa itu, Sevilla, seperti halnya Granada, sempat dikuasai oleh kaum Islam Moorish.

Rasanya kurang puasa menjelajah Sevilla dalam satu hari. Tapi, lagi-lagi keterbatasan waktu jadi kita mari kita usahakan. Pagi-pagi kita udah ngantri masuk ke Alcazar of Seville. Alcazar ini adalah royal palace yang awalnya dibangun oleh raja muslim kaum Moor. Nama lengkapnya Alcazar ini adalah Real Alcazar de Sevilla. Real sendiri artinya Royal.  Kemudian palace ini dikembangkan dan menjadi bangunan kerajaan Spanyol yang paling menonjol dan menjadi contoh arsitektur Mudejar yang paling bagus di sepanjang semenanjung Iberia. Mudejar ini adalah gaya arsitektur Iberia  terutama dari kerajaan Aragon dan Castile yang sangat dipengaruhi oleh arsitektur kaum Moor.

Continue reading