Impersonation is a Crime?

Yes it is, even in the internet. Bahkan kalau di US, di beberapa negara bagian sudah ada hukumnya tersendiri dan orang yang melakukan itu bisa masuk bui beneran. Gak percaya, coba deh tanya mbah google. Definisi impersonate itu sendiri kalau lihat di dictionary online salah satunya adalah:

3. impersonate – pretend to be someone or something you are not; sometimes with fraudulent intentions;

Kalau di Indonesia gimana? Hehehe, secara menteri yang berwenang cuman sibuk ngurusin situs porno jadi ya maneketehe kayak gini diurusin. Lagipula, tingkat kejahatan internet di Indonesia mungkin belum se canggih di US sana sehingga perlu dibuat hukum sendiri.
Continue reading

Themes Blog Baru..

Harap maklum ya, memang pada dasarnya aku ini orangnya gampang bosenan. Berhubung sudah jenuh dengan tema blog lama yang bernuansa hitam sebagai back ground nya. Untuk tema yang baru memang mencari yang lebih cerah (prefer putih sebagai latar belakangnya), berkesan modern (simple minimalis lah seperti nuansa favoritnya Ayah) tapi tentunya dengan ada nuansa warna yang cerah dan kontras. Seperti yang aku mau.
Continue reading

Don’t Feed The Trolls..

Itu rule #1 di Internet menurut versi si mas. Tumben-tumbenan aku sama si mas bisa ngebahas ini panjang lebar. Tiba-tiba aja ngomongin ini waktu perjalanan kita pp ke Bandung Sabtu kemarin. Oh iya, Trolls ini maksudnya siapa sih? Trolls ini sendiri menurut definisi si mas adalah orang yang fanatik / orang yang tidak bisa berdiskusi secara sehat, yang suka komentar OOT (Out Of Topic), penyebar kerusuhan/kebencian  (haters) dan bahasa lainnya ya provokator masalah di Internet. Kalau versi wikipedianya bisa lihat disini yak. Baca sendiri.
Continue reading

Bagaikan Bertamu ke Rumah Orang..

Itu yang aku andaikan kalau aku lagi sibuk blogwalking. Kayak masuk ke rumah orang asing yang sudah dengan baik hatinya membukakan sebagian dari rumahnya untuk diintip oleh orang.. So, palingan aku cuman observasi dulu pada awalnya, dan mencoba betul-betul mengenal orang tersebut. Tapi observasi yang aku lakukan betul-betul hanya sebatas kulit luarnya saja. Sebatas lapisan yang mereka perbolehkan untuk dilihat orang. So, aku gak  kenal betul-betul bagaimana orang itu sebetulnya.

Kalau memang isinya menyenangkan, tentunya aku akan terus mampir. Apalagi kalau memang bermanfaat. Makin rajin mampir. Tapi kalau isinya aku nilai kurang, ya aku gak akan mampir-mampir. Itu hak mereka untuk tulis apapun yang mereka suka. Dan apa hak saya buat men’judge’ mereka kalau tulisan mereka kurang bernilai. Simpel saja, if u don’t like it then don’t see it again.  Hanya sebatas itu saja.

Terus seperti hal nya kalau bertamu ke rumah orang, aku berusaha se sopan mungkin. Bertanya yang sopan agar tidak menyinggung pemilik rumah tersebut. Yang jelas etika harus dijaga kalau aku lagi sibuk blog walking.. 🙂 (oh well, lain kasus kalau diawal sudah ada yang gak sopan duluan yak.. 😛 e.g. copy paste tanpa ijin dan lain sebagainya)

Oh well, just sharing my thought here.. Soalnya aku akhir-akhir ini bingung dengan segala macam komen yang ada di blog sendiri, di blog orang lain or di wall facebook. As u know lah, aku pernah di ‘kritik’ di blog sendiri. One thing I hate about it, orang tersebut gak kenal diriku langsung. Jadi menilai berdasarkan apa yang ada di blog ini. Sutra lah ya, mungkin memang tabiatnya menilai dari permukaan saja. Her bad and my bad. Dan semakin berkeliling di dunia maya, ternyata aku gak sendirian, memang ada beberapa orang yang mengalami hal yang serupa dengan aku. Oh well, mungkin memang ada beberapa orang yang gak punya etika. Mak, loe lagi bertamu di rumah orang (yang loe gak kenal), masa iya loe langsung nunjuk-nunjuk tuan rumah trus berkomentar dan berkritik seenak jidat loe sih? Yakin sopan?

Same things dengan email or message di facebook. Seperti yang pernah dialami oleh temen gw, out of nowhere, dia dikasih message oleh ‘orang asing’ (cuman pernah email2 in sekali) yang isinya.. oh well.. sksd banget deh. Tapi ada pertanyaan yang cukup menohok privacy nya temen gw. Maksud hati sih baik. Cuman ya itu, agak-agak gak pada tempatnya saja.Dan lebih painful lagi karena di tanya oleh ‘orang asing’..

Oh well, mungkin internet memang membuat semua boundaries di dunia nyata pupus yah. Tapi bukan berarti kebablasan dunk?

[thumbnail image]

Cara meng-install Facebook Connect

Mungkin ada diantara pembaca The Karimuddin yang punya blog dan tertarik untuk memasang fitur Facebook Connect yang sudah saya pasang sebelumnya di sidebar. Saya sadar bahwa blog ini bukan situs untuk geek, untuk itu saya coba memberikan bantuan langkah-langkah yang seharusnya tidak sulit untuk diimplementasikan oleh siapapun.

Sebagai referensi, silakan lihat slideshow yang dibuat oleh Pitra. Langkah-langkah berikut hanya untuk blog dengan platform WordPress dengan hosting tersendiri, bukan di WordPress.com. Secara garis besar, ada 2 hal yang harus di-setting, sisi blog dan sisi Facebook.

Berikut adalah setting dari sisi Facebook:

  1. Arahkan browser Anda ke alamat http://www.facebook.com/developers/ dan login dengan menggunakan account Facebook pribadi
  2. Klik tombol Set Up New Application di kanan atas
  3. Isi Nama Aplikasi, misalnya “tes” dan pilih Agree di checkbox Term of Service
  4. Di tab Basic, Anda akan menemukan angka-angka API Key dan Secret yang nantinya akan digunakan untuk mengkoneksikan Facebook dengan fitur Facebook Connect
  5. fbconnect-api

  6. Yang penting, isi bagian Canvas dan Connect. Isi Canvas Page URL dengan nama aplikasi yang dipanggil (bisa apa saja) dan isi Canvas Callback URL dan Connect URL dengan alamat situs kita, ada yang bilang harus lengkap hingga ke alamat tempat aplikasi Facebook Connect, misalnya http://www.situskita.com/wp-content/plugins/fbconnect/
  7. Simpan perubahannya

Selanjutnya adalah mengatur dari sisi blog:

  1. Download/unduh plugin Facebook Connect for WordPress dari http://www.sociable.es/2008/10/09/facebook-connect-wordpress-plugin-released/
  2. Upload plugin seperti bisa di folder wp-content/plugins/
  3. Aktifkan plugin
  4. Klik menu Setting dan pilih Facebook Connector
  5. Isilah API key dan secret dari data yang sudah kita peroleh di langkah-4-Facebook
  6. Check pilihan yang Anda inginkan untuk bagian komentar auto-approval, menambahkan tombol share Facebook, ataupun mengirim komentar ke Facebook
  7. Berikutnya tekan tombol “Create Template”
  8. Selesai di bagian itu, silakan pindah ke Appearance dan klik Widget
  9. Masukkan Facebook Connector ke dalam sidebar
  10. Supaya “lebih afdol” dan kompatibel dengan segala browser, terutama IE, silakan masukkan kode berikut di awal header.php:
  11. <!DOCTYPE html PUBLIC “-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN” “http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd”>
    <html xmlns=”http://www.w3.org/1999/xhtml” xmlns:fb=”http://www.facebook.com/2008/fbml”>

  12. Kemudian masukkan kode berikut di akhir footer.php sebelum </body>:
  13. < ?php wp_footer(); ?>

  14. Oh ya, jikalau versi WordPress Anda masih belum mendukung Widget atau memang tidak suka menggunakan Widget, silakan paste code berikut untuk memasang FB Connect:
  15. <?php
    widget_FacebookConnector(array());
    ?>

That’s it. Seharusnya Facebook Connect sudah terpasang dengan indah di blog Anda 😉

Disclaimer: plugin ini hanya bekerja untuk platform WordPress self-hosting. Untuk platform yang lain, silakan search di Google. Tentunya tidak/belum bisa diaplikasikan di blog WordPress.com kecuali memang disediakan.