GTM Akibat Teething Berjamaah

Mulai merasakan derita emak-emak yang anaknya GTM (baca: Gerakan Tutup Mulut). Ihik, dari semenjak weekend Aghnan makannya mulai “ajaib”. Yang biasanya bisa duduk manis di high chair sekarang udah pintar tutup mulut sambil mulutnya dimonyongin ala bimoli (bibir monyong lima centi). Belum selesai keringat dingin karena Aghnan susah banget makannya. Ditambah lagi akrobatnya dia selama di high chair. High chair mulai dipanjat sama dia. Keringat dingin dan jantungan sekarang gw nya.

Akhirnya demi menjaga kenyamanan Aghnan, aku perbolehkan makan digendong. Abis mau gimana, yang penting makanan masuk. Itu pun pakai trik mengalihkan perhatian dia macam:

Lihat ada cicak di atas

atau

Eeeh ada burung nya.. cuit..cuit..cuit..

atau

Tuuh ada puss meoongg.. puss puss.. sini puss..

atau

Handy Manny beraksii.. *sambilnyanyilagunyahandymanny*

Pokoknya segala macam atraksi dilakukan, sampai akhirnya Aghnan lengah, melongo dan hap satu sendok masuk ke mulutnya. Abis itu sih dimakan dan dia ngecap-ngecap doyan. Ya ampuuun nak, udah tau enak kenapa gak dibuka dengan gampang.. *ihik*

Tapi itu berlaku kalau makan bubur yang kasar. Begitu makan yoghurt dan puree buah, makannya gampang. Culpritnya sih kayanya karena gigi atasnya lagi teething berjamaah. Kalau di raba, gigi central incisor yang diatas, dua-duanya sudah merobek gusi, udah kerasa dan kelihatan putih-putihnya tinggal menunggu turun semua. Dan kalau di raba lagi kayaknya yang lateral incisor yang diatas, dua-duanya mau menembus gusi nya, soalnya rada bengkak dan dia selalu ngomel-ngomel kalau dipegang yang itu.

Oh iya, buat yang bingung istilah gigi nya Aghnan diatas, bisa lihat diagram dibawah:

Kalau lihat diagramnya sih lumayan tepat waktu ya keluar giginya Aghnan. Waktu 6 bulan central incisor yang bawah keluar. Kemudian sekarang dilanjutkan sama gigi atas dengan periode waktu masih dalam range diagram diatas.

Tapi ya tetap saja sih, aku panik melihat perilakunya. BBG darurat sama Ochel and Woro, dua-duanya menenangkan itu karena teething saja. Yah semoga pasca teething berjamaah ini berakhir dia bisa kembali suka makan di high chair ya. Padahal makanan sudah selalu di variasikan. Dan kemarin pun yang aku kasih termasuk favoritnya dia. Ihik..

Yah semoga GTM cepat berlalu. Kalau berkelanjutan. Aheemm, saatnya putar otak lagi.  Apa mungkin harus ganti metode jadi full BLW aja kali ya? Biar Aghnan dapat ‘feel‘ buat makan sendiri. Hihihihi.. 😆 Maybe, I think it’s an option. Soalnya pas dikasih biskuit cheesebliss kesukaannya dia semangat banget makannya. Dan pas saatnya mamam buah potong juga begitu. Hehehe, kalau maunya begitu nak, baiklah nanti Bunda turutin. Nanti biar Bunda berguru sama mamak mamak yang udah mempraktekan BLW full 🙂

Oh well, walau GTM, setidaknya teething berjamaah kali ini Aghnan gak pake sumeng. Alhamdulillah 🙂

Almost GTM

Yes.. Alhamdulillah gak jadi GTM (Gerakan Tutup Mulut) beneran. Culpritnya masih gara-gara teething. Ini numbuh giginya agak borongan nih. Setelah dua di bawah. Yang diatas dua-duanya mau tumbuh lagi. Dan kayanya geraham samping-samping sudah bikin Aghnan gatal-gatal. Waktu teething yang sampai demam kemarin memang bikin Aghnan makan tidak senafsu biasanya. Tapi minumnya jadi kenceng banget. Okelah, gpp.

Tapi abis itu dia ko jadi rada berkurang makannya. Kayanya walau sudah tidak demam, teething selanjutnya mulai nendang. Dan yang diatas mulai bengkak lagi gusinya. Alhasil yang biasanya dia suka makanan yang bertekstur kental jadi gak mau. Makan biasanya tandas, paling cuman habis setengah porsi. Tapi ya secara masih MPASI, alhasil aku kencengin di ASIP nya sih.

Puncaknya sih beberapa hari yang lalu, pada saat dia betul-betul susah banget membuka mulutnya *mulai stress* . Masih mau sih, cuman ya cuman beberapa suap terus ditutup itu mulutnya. Tumben-tumbenan sih, padahal waktu dia demam sampai 38.5 derajat aja dia masih mau makan banget. Dipikir-pikir mungkin penyebab hampir GTM nya bisa:

  • Belum familiar dengan makanan yang baru
  • Teksturnya yang agak kental dan kurang halus, karena lagi teething jadi gak nyaman makan dengan tekstur seperti itu.
  • Bosan dengan makanan yang sama, butuh variasi.

Alhasil putar otak deh gimana bikin dia mau lahap lagi makannya. Akhirnya berdasarkan saran teman akhirnya beberapa cara yang aku lakukan:

  • Makanannya aku bikin super halus (terutama pada saat-saat dia teething)
  • Coba campur dan kombinasikan dengan makanan favoritnya dia.
  • Coba campur dengan beberapa penyedap rasa alami seperti bawang merah, putih, bombay dan bubuk kayu manis.

Somehow it works. Nafsu makannya sudah kembali bagus. Dan makannya pun sudah tandas terus. *lap keringat*. Penyelamat utama tentunya adalah Kabocha, Butternut Squash, Pear, Pisang dan Pepaya. Itu 5 bahan makanan yang mesti wajib ada di kulkas. Penyelamat gak jadi GTM kemarin. Jagung Aghnan gak suka. Campur sama Kabocha dan Buncis hasilnya tandas. Apel dilepeh-lepeh sama dia, campur sama Pear dan Alpukat hasilnya tandas juga.

Terus bawang-bawangan juga penyelamat. Yang tadinya suka makan kentang, tiba-tiba hampir tutup mulut gak mau makan. Alhasil campur dengan parutan bawang putih. Dan puree kabocha. Hasilnya lahap. Alhamdulillah. Campur-campur memang praktis, cuman ya jangan sembarangan campur juga terus rasanya jadi amburadul. Pokoknya aku setiap kasih makan ke Aghnan selalu aku cicipin dulu. Kalau akunya ngerasa rasanya enak atau not bad, aku kasih. Tapi kalau di aku rasanya udah horrible, ya gak aku kasih. Kasian amat anak gw.. 😛

Yah mungkin dalam menyiapkan makan anak kreativitas memegang peranan penting kali ya. Tapi ya mesti siap-siap banyak akal dari sekarang. So jika another teething menendang, dan kebosanan mendera dia kita harus ekstra sabar, dan ekstra kreatif. Parenting is challenging yah.. But I’m lovin every seconds of it 🙂