Alhamdulillah, tanggal 19 Desember 2010 lalu tedak siten Aghnando sudah dilaksanakan dengan lancar tanpa ada halangan berarti. Big thanks for our dearest family and friends yang sudah menyempatkan untuk datang dan meramaikan acara tersebut (u all know who u are ๐ ). Ini sebetulnya sudah pengen diceritain dari minggu lalu di blog. Tapi masih nungguin foto-foto dari para om dan tante yang sudah mau berbaik hati untuk jadi fotografer pada saat hari spesial nya Aghnan kemarin. ๐
Berhubung seminggu sebelumnya aku dinas ke HongKong, jadi semua last minute preparation diserahkan sama si mas. Aku mah sudah pasrah aja. Dari mulai konfirmasi tenda, katering, pemandu acara, suvenir, door prize sampai persiapan snack table diserahkan sama si mas. Hehehe, kasihan juga sih, tapi mau gimana lagi. Tapi hebatnya semuanya rapih pada waktunya ๐

Acara dimulai dengan pengajian dulu paginya. Yah ini kebiasaan aja, tradisi Jawa jalan terus tapi ya selalu dimulai dengan ucapan syukur kepada Allah SWT. Ngundang pengajian dekat rumah dan dihadiri sama keluarga inti saja. Intinya mendoakan agar Aghnando senantiasa sehat selalu dan kelak menjadi anak yang berbakti dan berguna bagi Agama, Keluarga, Bangsa dan Negara (Amiin) dan memohon kemudahan dan kelancaran agar acara tedak siten nanti berlangsung dengan lancar. ๐

Aghnan sendiri masih segar banget waktu pengajian. Sampai pertengahan pengajian dia udah rewel minta ASI yang akhirnya aku susuin dulu sampai dia bobo deh. Untungnya aku pakai kebaya yang longgar jadi gampang bolak balik nyusuin Aghnan. Emang baiknya sih anaknya bobo dulu, supaya pas acara tedak sitennya dia bisa lebih segar dan bisa mengikuti acara dengan lancar :). Tapi dia bobonya lumayan lama, sampai akhirnya acara kudu ngaret setengah jam. Huehehehehe.. Ya harap maklum ya, pan dia bintang utama nya. Kalau bintang utamanya rewel bisa bubar acaranya.. ๐

Begitu Aghnan bangun, langsung deh acaranya di mulai. Ibu Hesti sebagai MC langsung memulai acara, dan kita keluarga langsung di atur posisi nya sama Ibu Kiky. Diawal dijelaskan oleh ibu Hesti, tedak siten ini diadakan setelah anak melewati 7 x 35 hari semenjak dia lahir. Jadi ya hitungannya persis pas dia 8 bulan kemarin instead 7 bulan kemarin. Kayak waktu mitoni juga begitu. Entah kenapa ya orang Jawa demen banget sama angka 7 ๐
Prosesi yang pertama adalah menginjak tanah. Aghnan diposisikan berdiri di atas tanah yang sudah di sediakan. Tanahnya ini bukan kaya tanah yang coklat-coklat lengket gitu. Tapi kayak pasir yang isinya ada garam kasar dan lain-lain. Persis kayak tanah disekitar gunung berapi gitu. Kakinya Aghnan ditapakkan disitu, disuruh ceker-ceker (main diatas pasir dengan kedua kakinya). Artinya, supaya senantiasa Aghnan bisa mencari penghidupannya sendiri. Jadi anak yang mandiri tanpa bergantung pada orang lain. Amiiin.. ๐ . Setelah ceker-ceker kemudian kaki Aghnan dibasuh air kembang setaman untuk dibersihkan. Air kembang setaman yang wangi harapannya Aghnan kelak selalu bersih dan suci hati serta mengharumkan nama keluarga.

Selanjutnya Aghnan kita titah untuk menginjak 7 macam jadah yang berwarna. Kakinya Aghnan diharuskan menapak ke 7 jadah tersebut.ย Ada warna putih, merah, hijau, kuning, biru, ungu dan coklat. 7 warna inilah yang menggambarkan makna-makna kehidupan yang akan dilewati Aghnan. Dari mulai dia pertama kali menginjakkan kaki pertama kali sampai dia dewasa. 7 warna ini ada artinya masing-masing dan merupakan gambaran dalam kehidupan Aghnan yang akan mempunyai banyak pilihan dan banyak rintangan yang harus dilaluinya. ๐
Arti 7 warna jadah yang dilalui Aghnan:
Putih – Merah : Adalah lambang purwaningdumadi artinya kelak Aghnan jadi berbakti kepada negara dan tidak lupa kepada orang tua (putih) dan senantiasa gagah berani (merah).
Hijau: Adalah lambang kemakmuran, kesejahteraan semoga Aghnan kelak di dunia akan senantiasa akan makmur dan tidak kekurangan satu apapun. Kemudian jadi pribadi yang senang berbagi terhadap sesama, murah hati dan tidak sombong.
Kuning: Adalah lambang keluhuran semoga Aghnan kelak di dunia akan jadi anak yang luhur hatinya dan luhur budinya.
Biru: Adalah lambang kebanggaan, semoga Aghnan kelak jadi kebanggaan keluarga.
Ungu: Adalah lambang ketegaran, semoga Aghnan kelak hidupnya tegar dalam menghadapi segala macam cobaan serta tidak cengeng dan tidak manja.
Coklat: Adalah lambang tanah/ keabadian, semoga Aghnan senantiasa selalu ingat kepada Allah SWT sang Pencipta.

Setelah melewati jadah berwarna, saatnya Aghnan dibantu untuk menaiki tangga yang terbuat dari tebu wulung / tebu Arjuna. Kenapa tangga yang terbuat dari tebu wulung? Tebu wulung itu lurus rasanya manis, jadi diharapkan Aghnan dalam menapaki kehidupan selalu lurus hatinya dan senantiasa merasakan hal yang manis. Kemudian sesuai namanya tebu Arjuna, diharapkan Aghnan mampu berjuang dalam kehidupan layaknya Arjuna yang mempunyai sifat tanggung jawab dan selalu berjuang. Dan tebu pun mempunyai makna agar Aghnan dapat menjalani kehidupan ini dengan tekad yang kuat dan hati yang mantab. Amiiin.. ๐
Dalam menaiki tangga, Aghnan dititah sama aku dan mas. Dan tangga dinaiki pelan-pelan jangan terburu-buru. Ketika turunnya pun begitu, harus pelan-pelan dan tidak terburu-buru. Harapannya Aghnan kelak bisa naik ke puncak kesuksesan dengan lancar dan mantab. Begitu turun pun bisa perlahan-lahan, tidak langsung turun. Kalau kata bu Kiky, jangan kayak pejabat-pejabat sekarang. Gampang naik tapi begitu turun nyungsep. ๐ ย Amiin deh bu.

Lucunya ya, itu tangga tebu kan dihias macem-macem ya sama Kamaratih, ada bendera merah putih dan balon-balonnya juga. Begitu naik keatas, si Aghnan langsung ambil itu bendera merah putih (yang abis itu langsung aku sita soalnya takut ujungnya nyolok-nyolok dia dan dituker sama balon ๐ ). Dan begitu sampai puncak kan di dudukkan sama kita. Dia seneeeng banget, sampai ketawa-ketawa.. ๐ Terus ditepokin deh sama semua orang yang hadir disitu. Hihihi.. Kata ibu Hesti, wah bakal jadi anak yang cinta negeri nih.. Amiin ya nak.. Amiin ๐

Setelah turun dari tangga, Aghnan kemudian dimasukin ke dalam kurungan ayam yang sudah dihias cakep banget sama Kamaratih. Alhamdulillah Aghnan pintar banget, gak takut sama sekali waktu dimasukin ke kurungan ayam ini.. ๐ Kurungan ayam ini mempunyai makna, ketika mamasuki kehidupan, Aghnan akan dijaga oleh hal-hal yang baik. ย Di dalam kurungan ayam pun sudah terdapat berbagai macam barang: Buku Manajemen (titipan eyang nya, biar jadi CEO katanya ๐ ), Penggaris (biar jadi arsitek, titipan om nya), Uang (biar jadi milyuner), Stetoskop (biar jadi dokter), Al Qur’an, Tasbih, Mainan, Kalkulator (biar jadi akuntan), BB, Kamera (biar jadi fotografer) dan iPad (biar jadi kayak Steve Jobs ๐ ). Konon katanya barang pertama yang diambil sama Aghnan di dalam kurungan ayam itu menggambarkan ambisi dan cita-cita Aghnan saat dia dewasa.
Hehehe, bagian ini sih yang paling seru. Dulu waktu aku tedak siten, aku milihnya buku kuliahnya bapak tentang elektronika. Hehehe no wonder gw jadi gila baca dan end up jadi sarjana komputer.. ๐ Hayoo penasaran kan Aghnan milihnya apa. Tadinya aku pikir dia bakal ambil buku / ipad yang ada di depannya dia. Soalnya dia juga biasanya hobi ngambil ipad kalau di kamar. Tapi eh tapii.. Dia malah ambil barang yang ada di sampingnya dia. Tanpa dia lihat. Dan langsung dia mainin dan amati. Dan dia gak berminat ambil barang yang lainnya. Aghnan ngambilnya stetoskop aja loooh.. ๐ Hahahaha, langsung huebooh deh itu para eyang pakde bude yang dokter. Terus opa nya Aghnan pun langsung semangat. Hehehe mau ngikutin jejak karir Opa Buyut Karimuddin ya sayang? Mau jadi dokter ya kamu? Hihihihihi..

Aku sama Amir langsung liat-liatan, telen ludah, sekolah dokter maharani ya bok. Tapi gpp nak. Kalau memang itu minat kamu. Ayah sama Bunda akan banting tulang dan investasi hebat biar bisa sekolahin kamu sampai jadi spesialis yak.. Amiiin.. ๐ Spesialis Jantung ya nak, biar cepat balik modal.. ๐ Kidding kiddo, yang penting kamu kalau mau jadi dokter harus jadi dokter dari hati ya. Kerja dengan hati dan tidak mengejar materi seperti dokter-dokter matre yang banyak sekarang. Rejeki insyaAllah akan selalu ikut kamu kalau kamu kerja dengan hati ๐ Amiin..
Setelah itu, Aghnan dimandikan dengan air kembang setaman (yang sebelumnya sudah di doakan pada saat pengajian). ย Dan setelah itu di gantikan baju dengan baju baru. Maknanya agar hatinya senantiasa murni dan namanya bisa harum seharum bunga setaman,dapat jadi kebanggaan keluarga, mempunyai kehidupan yang makmur dan dapat memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tuanya. Amiiin.. Amiin.. ๐

Aghnan sudah rapih bersih. Kita bertiga disuruh menghadap kedepan para Eyang Oma Opa untuk diberikan tongkat terbuat dari tebu (yang diujungnya ada ayam ingkung dan di bawahnya ada pisang raja). Tebu menggambarkan kehidupan yang lurus dan manis. Dan Ayam menggambarkan kehidupan yang penuh rejeki. Dan pisang raja artinya “ngrajani” yaitu menjadi panutan, tegar, tidak mudah putuh asa dan orang pilihan. Ini perlambang doa dari para Eyang agar Aghnan kelak tumbuh jadi orang yang lurus, jadi panutan, dihormati sesama, tegar, tidak mudah putus asa, hidupnya senantiasa manis bahagia dan penuh rejeki. Amiiin..
Lucunya ya, seharusnya tongkat itu diserahkan oleh para Eyang Oma ke aku dan mas. Eh pas di serahin, si Aghnan juga langsung ikutan megang tongkatnya. Hehehehe tau aja ya sebetulnya itu buat dia.. ๐

Setelah itu ada acara lempar udik-udik oleh para eyang putri nya Aghnan. Isinya udik-udik itu ada beras, koin-koin dan permen. Maknanya adalah semoga Aghnan dapat selalu diberi kemudahan dalam mendapatkan rejekinya. Dan jadi orang yang murah hati dan mau berbagi rejeki nya kepada sesama yang membutuhkan. Amiiin..ย Untuk lempar udik-udik ini, ada koin-koin yang ditandai khusus. Siapa yang mendapatkan koin yang bertanda akan mendapatkan door prize dari kita. Hihihi.. Biar seruu aja tamu-tamu semangat untuk ambil koinnya.. ๐
Dan acara yang terakhir adalah lempar ayam. Hiyaaalooh, yang acara ini aku yang disuruh ย ngelempar. Maknanya sih agar kita sebagai orang tua kelak dapat mengantarkan Aghnan agar menjadi orang dan mentas di dunia (dapat mencari rejekinya sendiri, hidup mandiri dan berkeluarga). Nah ayamnya itu kan di lempar, nanti tamu yang mendapatkan konon katanya biar lancar punya anak/cucu/momongan. Jadi ya banyak ibu-ibu yang haus cucu *halahbahasanya* ๐ siap-siap tuh buat nangkepin ayam yang aku lempar.
Aku rada shock, soalnya ga ga tau kalau bakal ngelempar ayam hidup. Dan gak pernah megang ayam hidup, terus sekalinya megang disuruh megang kebalik gitu. Aku prihatin berat sama ayamnya. Terus muka aku udah gak jelas rupanya. Naah, pas aku lempar langsung itu ayam di pegang sama dua ibu-ibu, dan mereka tarik-tarikan aja looh. Gw nya horor dan refleks bilang “maaak, itu ayam hidup, jangan ditarik-tarik gituu kasiaan”. Untungnya salah satu ada yang ngalah. Kalau dua-duanya ngotot kan ngerii.. T_T

Acara pelemparan ayam tersebut menutup deh acara tedak siten Aghnando. Harapannya kelak, semoga doa-doa pengharapan yang kita haturkan di dalam upacara tedak siten ini dapat tercermin di kehidupan Aghnando nanti Semua persiapannya yang repot rasanya terbayar semua. Alhamdulillah acaranya lancar, keluarga dan teman banyak yang datang dan Aghnando pun menikmati setiap prosesi. Bangga banget sama Aghnan, gak nangis selama prosesi, happy ย dan senang banget ketemu keluarga dan teman-teman. Last but not least kita foto-foto deeeh. ๐

Akhir kata, kita semua tepar dan capek tapi bahagiaaa.. ๐ Next akan tak review vendor-vendor yang sudah membantu mensukseskan acara Tedak Sitennya Aghnan yaaa.. ๐
Vendor Tedak Siten Aghnando
Katering: Akasya Katering
Pemandu Adat : Ibu Kiky Soekanto (Puri Rias Kamaratih)
MC : Ibu Hesti
Tenda: Alamanda Tent
Souvenir: Cupkeiks (by Putri Tambunan)