Kelas Dandan Fashionese Daily

Duluuuu bangeeet gw suka dandan (baca: sebelum hamil Aghnan). Belum sampai jadi make up junkie siih, cuman ngerti dan tau lah dandan itu gimana (berkat ikut Paragita juga sih). Gak buta-buta banget soal peralatan lenong, dan lumayan ngerti tools dan trik2nya apa saja. Cumaaan, suka males praktekinnya sehari-hari. Paling kalau ke pesta aja kalau dandan. Kalau ke kantor dulu paling bedak two way cake, lipstik, blush on, eyeliner, maskara sajah. Ber eye shadow kalau ke pesta aja.

Begitu hamil (dan kebawa sampai kemarin), mualeeessssh luar biasa pake make up. Beneran, not even bedak. Rasanya lebih suka muka polos apa adanya aja. Dan ini kebawa ajaaa sampai sekarang. Peralatan make up yang dulu sempat di koleksi pun teronggok cantik. Brush-brush hasil seserahan pun gak pernah disentuh.

Sampai akhirnya kemarin FD buka kelas dandan. Entah kenapa, hasrat hati ikut tergerak untuk mulai belajar dandan lagi. Kayaknya ini saat yang tepat. Apalagi beberapa kali ketemu Woro gw suka terpesona sama dandanannya dia (make up, jauh dari menor, sangat natural tapi keren abiis).  Kalau tanya Woro tips nya apa? Doi cuman bilang, gw bisa gara-gara ikut kelas dandan FD. Hihihi jadi semakin penasaran dan semangat ikutnya. Ditambah lagi waktu ikut seminar financial kemarin kan melihat orang-orang FD itu ciamik-ciamik banget dandannya.

Tadinya males, karena takut ga ada temen. Tapi ternyata emak-emak di dunia twitterland banyak yang ikutan. Alhasil langsung deh daftar buat ikut kelas basic dan intermediate nya. Eyys, napsu bu? Embeeer.. 😆 Biar sekalian pinternya deh. Targetnya aku sih, biar bisa dandan (terutama make up pesta) sendiri. Soalnya 2 minggu lagi Anggoro wisuda di Bandung. Daripada rempong ke salon, mending lenongan sendiri dong. Tapi mesti yang ciamik 😛

Acaranya diadain di Tupperware Home di jalan Tirtayasa. Hari Sabtu pagi aku ikut kelas basic nya dan hari Minggu nya aku ikut kelas intermediate nya. Kurikulum tiap-tiap kelas baca disini aje yee. Kita disuruh bawa peralatan make up kita dan kaca.  Di kelas basic yang ngajar dedengkotnya FD kayak Affi, Deszell sama Linda. Sedang untuk kelas intermediate yang ngajar mbak Arty Ardiwinata 🙂 Pada kelas basic, kita diajarin step by step aplikasi make up secara detail. Terutama di emphasize aplikasi base foundation yang bagus. Kalau kata FD, it takes the perfect face base to make the perfect face. Sedang untuk kelas intermediate fokus di riasan mata (terutama yang lebih glamour untuk event yang lebih formal).

Mari kita lihat rekapnya kelas dandan kemarin. Jadi ibaratnya, sebelum mulai berdandan, kanvas nya (baca: muka kita), dirapihin dulu.  First thing first, muka harus dibersihkan dulu dan di kasih moisturizer. Sangat ditekankan, perawatan dan kesehatan kulit muka kita sangat penting. Percuma kalau kita ber make up tapi kulit muka kita kusam dan gak sehat. Akan terlihat kurang optimal (baca: skin care andalan FD) .

Setelah muka bersih, kita gunakan primer dahulu sebelum menggunakan foundation. Ini aku yang kaget. Gw pikir, foundation udah yang paling dasar 😆 . Gunanya primer itu sendiri sih antara lain untuk membuat make up nempel lebih natural dan mencerahkan muka (meredam muka yang kusam). Salah satu produk primer yang direkomendasikan sama mereka adalah primer nya Make Up Forever (ada 6/7 macam primer sesuai jenis dan warna muka) dan primer nya Revlon (yang colourless dan jauuuh lebih murce dibanding MUFE punya).

Setelah pakai primer rata ke muka. Saatnya mengaplikasikan foundation. Sebelumnya dijelaskan dulu tipe-tipe foundation apa saja sih yang ada dan tips memilih foundation paling tepat untuk kita (klik link sebelum ini, untuk membaca artikel yang pernah ada di FD tentang hal serupa). Foundation yang ideal buat kita adalah bukan yang 1 tone lebih rendah dari kulit muka kita, apalagi yang 1 tone lebih tinggi dari kulit muka kita. Kuncinya, cari foundation yang senada dengan kulit muka kita. Cara milihnya pun pas lagi belanja foundation adalah, jangan di test di tangan (soalnya warna kulit tangan kita kan beda sama muka). Aplikasikan langsung ke muka, terutama di test di daerah rahang. Kalau warna foundationnya begitu di aplikasikan langsung blend sama kulit kita warnanya, berarti itu warna yang tepat 🙂 .

Cara aplikasi nya pun ada tipsnya tersendiri. Setau aku kan kalau pakai foundation kita pakai jari kita kan. Tips dari FD adalah aplikasi foundation yang bagus bisa menggunakan brush. Bisa menggunakan foundation brush atau duo fiber brush seperti yang dipakai Affi disini. Hasilnya (buat aku pribadi), dengan menggunakan brush, foundation blend lebih ciamik di kulit kita 🙂 . Kalau tips nya mbak Arty, setelah pakai foundation (mau pakai jari atau brush), bisa dirapikan lagi dengan sponge. Tapi, sponge itu hanyak untuk merapikan ya, bukan untuk aplikasikan foundationnya.

Setelah foundation, kita bisa menggunakan concealer. Conceale ini gak harus, soalnya fungsi concealer itu untuk mengoreksi titik-titik wajar yang kurang sempurna. Contoh utamanya, kantung mata. Hehehe ini gw banget, soalnya semenjak punya Aghnan, mata gw resmi jadi mata panda yang mana kantung matanya keliatan bangeet 😆 . Tips memilih concealer bisa dibaca disini juga. Penggunaannya concealer sendiri bisa dengan brush atau menggunakan jari dengan cara di tepuk-tepuk lembut lalu dirapikan lagi dengan sponge.

Setelah itu kita bisa tutup dengan bedak. Bisa loose powder atau bisa pressed powder / compact powder (bukan two way cake ya bok). Aplikasinya bisa juga pakai powder brush, sponge atau ya puff alas bedak yang biasa. Tergantung mau efek yang seperti apa yang dihasilkan. Kalau mau yang tipis-tipis aja bisa pakai powder brush 🙂 Atau kalau mau lebih mantap, bisa menggunakan puff dengan cara ditepuk-tepuk lembut supaya lebih rata.

Nah abis step yang terakhir, kalau di kelas intermediate diajarin juga cara countouring muka. Menyamarkan bagian-bagian muka agar lebih ciamik. Misalnya seperti  memberi kesan efek hidung mancung dengan shading dan highlight batang hidung, atau memberi kesan tulang pipi tinggi  dengan memberi highlight di sekitaran tulang pipi, dan yang penting lagi adalah, menyembunyikan efek pipi chubby dengan shading di bagian pipi bawah 🙂

Contouring selesai, saatnya mengaplikasikan blush on ke muka. Tips dari mbak Arty, blush-on diaplikasikan dari apple cheek (keliatan kalau kita tersenyum) lalu ditarik ke arah telinga. Arah menariknya juga harus disesuaikan dengan bentuk wajah.

Setelah itu kita belajar mengaplikasikan bulu mata palsu ke mata kita. Bulu mata palsu bukan hanya sekedar memanjangkan bulu mata kita. Tapi juga dapat membuat kesan “lebih” dan menonjolkan mata kita. Mata jadi punya efek lebih glamour dan dramatis (jyaah bahasanya). Nah, peernya biasanya bagaimana agar memakai bulu mata palsu tapi tidak kelihatan seperti pakai bulu mata. Jadi au naturale lah yaa.. 🙂

Bulu mata selesai, saatnya dipakaikan eyeliner lalu siap untuk berlenong dengan eye shadow kita deeh. 🙂 Sebelum pakai eye shadow bisa pakai primer mata supaya eye shadow nya warnanya keluar dan tahan lama. Rekomen yang paling keren itu primer nya Urban Decay atau versi murah dan lokal nya primer nya La Tulipe juga bagus. Tapi kalau yang gak punya primer, bisa diganti dengan concealor atau foundation di mata kita.  Mbak Arty sendiri bilang, kalau pake primer mungkin untuk pemakaian yang lama, kalau sehari-hari gak perlu, soalnya, kalau pake primer biasanya rada susah nge blend warnanya. Jadi kalau mau riasan ala ala smokey eyes gitu gak usah pake primer, soalnya nanti nge blendnya jadi susah.

Yang diajarin mbak Arty adalah bagaimana menggunakan eye shadow warna kuat (gelap) trus transisi nya ke warna terang (cerah). Mbak Arty sendiri menekankan kalau penggunaan eye shadow itu harus lembuut. Dan harus pintar mem blending warnanya 🙂 Betul-betul kayak pelajaran menggambar deh pokoknya. Ada brush nya, ada palet warna warninya. Cuman bedanya ini di muka sendiri. 😆 Oh iya, salah satu tips dari mbak Arty adalah, jika ingin investasi brush yang branded bisa beli Eyeshadow Brush (contoh: MAC 239) dan Blush Brush (contoh: MAC 116) yang betul-betul bagus.

Oh ya, must read panduan buat memilih brush: Five Brush To Start Your Collection, Basic Brushes for Eyes, dan How To Choose a Concealer Brush .

Selesai pakai eye shadow bisa dilanjutkan dengan alis dan pemakaian lipstik. Kalau tips nya FD, awal-awal kalau bingung membentuk alis bisa ke salon buat minta di bentuk. Abis itu tinggal di rapihin sama kita aja deh. Salah satu andalannya FD adalah salon Narsih buat bentuk Alis. Trus buat lipstik boleh pakai lipliner atau gak. Kalau ingin menegaskan bibir bisa pakai lipliner, tapi kalau merasa bentuk bibirnya dah ciamik bisa di skip pakai lipliner nya.

Kayaknya segitu rekapannya. Yang jelas, seru bangeeet ikutan kelas dandan nya FD. Apalagi pas intermediate semeja sama Mamir dan Arienda. Kenalan sama Hani dan Chitra. Dan akhirnya ketemu langsung sama Menik 🙂 Yaayy.. So much fun 🙂

Hasilnya sendiri gimana. Uhm, yang waktu kelas basic fotonya kurang ciamik. Pamer hasil kelas intermediate aja yaa (yang lebih hits hasilnya 😆 ). Hehehe aku sih pribadi request gimana cara bikin smokey eyes kebiruan gitu. Dan somehow hasilnya lumayan. Bisa liat penampakan dibawah..

Lumayaan dong yaa.. Oh iya, sebagian besar make up nya gw aplikasikan sendiri loooh.. *sombong*. Tentunya gak lepas dari bimbingannya mbak Arty yang super sabar. Thanks FD for organized this event. Tahun depan siap-siap ikutan yang kelas advance aaahh.. 😀