Ninety Nine

Jumat dua minggu yang lalu, aku dan mas memutuskan untuk buka di luar after hour. Hehehe biasa, another date night. Bersyukur walau udah ada Aghnan, aku sama mas masih bisa maintain quality time berdua. Thanks to nyokap yang selalu siap dititipin dan mbak nya Aghnan yang super reliable. Tadinya mau ke Pasta de Waraku tapi begitu lewat restoran Ninety Nine jadi pengen mampir.

Ini restoran masih satu ownership dengan Ranch Market. Letaknya pun tetanggaan dengan Ranch Market Grand Indonesia. Waktu wiken pasti restoran ini selalu penuh. Tapi karena kita kesana weekdays dan pas bulan puasa jadi agak lenggang. Kalau gak biasanya mau makan aja mesti waiting list dulu.

Tempatnya menarik ya. Ada dua bagian. Yang diluar dan di dalam. Yang di luar modelnya open space, jd bisa lihat lantai diatasnya. Kemudian yang diluar nuansanya kaya makan di taman gitu. Ada ornamen gazebo dan tanaman rambat di beberapa titik di restoran. Kemudian kursi-kursinya pun seperti kursi rotan di taman gitu. Kalau yang di dalam agak berbeda, lebih terlihat formal dan remang-remang.

Kesannya sih emang agak-agak lux ya. Apalagi lihat beberapa pelanggan yang sedang makan disitu. Well, I judged them from their bags and shoes. Cukup lah ya menilai kira-kira kaum menengah atau kaum jet set nya Jakarta. :p Sedikit menyesal masuk restoran itu, serasa kena jebakan batman, apalagi lihat price list nya. T_T Tapi ya sudahlah, kita coba cari menu-menu yang masih affordable di kita.

Aku pesan spaghetti carbonara (68k IDR) sedang si mas pesan Nasi Ayam Hainam Panggang (58k IDR). Aku sendiri dari kemarin emang lagi ketagihan spaghetti carbonara. Apalagi dalam rangka ngegenjot Aghnan biar ga alergian lagi sama dairy products. Jadi ya pakai asas nakal sedikit-sedikit biar kebal lama-lama. Yah, kebetulan dairy products gak bikin Aghnan sampai batuk pilek, jadi hajaaaarr.. :p

Untuk pembukanya sendiri kita pesan mushroom soup (36k IDR). Dan request buat datang pada saat menjelang Maghrib. Okelah ya so far. Tajil gratis sayanganya gak dikasih disini. Tapi ada buffet tajil all you can eat seharga 30k IDR ++ . Hhrrrr males dan ilpil. Buka pakai es teh manis aja deh.

Menjelang buka minuman sudah ready, dan pas buka mushroom soup nya sudah datang. Piringnya panas banget, tapi soup nya gak segitu panasnya. Aaah sudah ketebak, ini soup ditaro di piring terus masuk microwave. Rasanya sendiri gimana? Menurut aku agak-agak horrible. Berasa anta dan gak yummy. Blah.. Mengecewakan. Udah harap-harap cemas jangan-jangan main course nya juga seperti itu..

Tapi alhamdulillah gak mengecewakan. Mari cerita satu-satu. Harga nya mahal tapi porsinya mantaaabb. Itu spaghetti carbonara dengan porsi besar. Mereka lucu ya, daging sama sayur bayam rebusnya dipisah dari spaghetti nya. Spaghettinya sendiri sudah tercampur dengan saus carbonara. Jadi aku campur sendiri deh. Rasanya? Yummyyy… Saus carbonaranya mantab dan daging sapi nya juga gurih. Love it.

Nasi hainamnya juga porsinya besaar. Itu mangkok besar isi nasi semua. Ayamnya juga enak dan kuahnya segar. Tidak mengecewakan lah ya. Walau aku masih berpendapat kalau harganya overpriced.

Overall, another nice dinning experiment. Tapi gak segitu eagernya buat balik lagi kesana lagi siih.. :p