RUM dan Antibiotika

Habis nonton konser #NKOTBSB aku baru sampe rumah dan tidur jam 1 pagi. Walau begitu Sabtu paginya harus bangun dan siap-siap pagi-pagi buat persiapan Pesat 13 Jakarta Sesi I. Maklum, jadi harus tetap menjaga komitmen jadi panitia demi kelangsungan dan pelaksanaan acara yang berlangsung. Ayah juga ikut, kebetulan demi bekal selama ditinggal aku ke Boston, Ayah harus belajar lah ini itu nya tentang kesehatan si kecil. Akunya biar tenang juga soalnya 🙂

Untung acaranya di JDC, yang mana gak terlalu jauh dari rumah. Sebelum kesana nge SEVEL dulu doping kopi biar melek, abis itu baru cabcus kesana. Gak bakal cerita teknis acaranya gimana. Alhamdulillah sih lancar. Cuman pengen sharing disini tentang salah satu materi Pesat 13 Jakarta Sesi 1 kemarin. Salah satu untungnya jadi panitia kan bisa ikutan dengerin lagi topiknya. Walaupun tahun lalu udah belajar, tapi tetap ya, dengerin lagi tetap semangat belajarnya juga. Gak bosen-bosen.

Continue reading

Baru Sembuh, Eh Sakit Lagi..

Wiken kemaren aku menghabiskan satu hari buat bikin seneng Aghnan di Miniapolis. Aku memang sudah janji ke Aghnan, kalau dia sembuh dan sudah fit Bunda akan ajak main sepuasnya ke Miniapolis. Selama hampir sebulan ini aku karantina dia, soalnya dia kan masih batuk pilek dan prinsip aku kalau anak sakit dan belum sembuh ya di karantina di rumah. Kayaknya dosa aja ngajak anak masih sakit ke tempat umum. Dosa karena bikin anak gak istirahat dengan benar. Lebih dosa lagi kalau sampai nularin anak orang lain. Ngeliat anak sakit itu gak enak banget kan. Dan kayaknya gak perlu dibagi-bagi juga virusnya ke anak yang lain. Kasihan banget..

Anihoo, begitu sembuh batpil, eh dia malah kena serangan alergi pertama. Jadinya istirahat lagi deh. Nah baru betul-betul fit ya wiken kemarin. Pas juga dong long wiken, jadi memang sudah semangat 45 mau ajak dia naik Mr. Crick di Miniapolis. Thanks to HSBC, ada promo yang sekali bayar bisa main sepuasnya di Miniapolis. Aghnan seneng banget hari itu. Naik Mr. Crick sampai 4 kali. Carousel 2 kali. Dan hampir 1,5 jam main di Noa’s Park. Begitu dia udah capek, ya langsung balik dan gak mampir-mampir lagi. Minggunya cuman pergi ke birthday lunch nya ayah, abis itu ayah bunda nya belanja bulanan berduaan aja karena Aghnan nya keliatan capek dan pengen bobo siang.

Sedihnya pas hari Senin pagi. Aku kok ngerasa dia agak sumeng ya. Cek termometer ternyata udah 37.6 derajat celcius. Tapi Aghnannya masih super ceria dan pecicilan. Karena dia masih ceria, gak ada batuk pilek dan makan minum nya masih mau ya udah. Mungkin cuman lagi teething aja ya.  Aku cuman minta di pantau aja sama Eyang Ti dan mbak nya. Aku gak kasih paracetamol dulu karena masih dibawah 38.5 derajat celcius. Aku cuman instruksikan agar Aghnan dikasih banyak cairan aja. Aku pun ke kantor seperti biasa.

Pulang kantor dapat kabar kalau Aghnan muntah 2x (dan biasanya sehabis makan buah) dan pup nya encer. Langsung ngeh kalau ini bukan teething, melainkan pasti ada virus-virus jahat yang lagi nakal di saluran pencernaannya Aghnan. Dengan dia muntah aku sebetulnya gak worried soalnya muntah kan tanda dia mengeluarkan racun/penyakitnya. Salah satu bentuk mekanisme pertahanan tubuh kita. Aku cuman terus pantau agar dia gak dehidrasi saja. Dan menghitung dia berapa kali muntah. Mungkin kalau dia muntah sudah lebih dari 6x sehari dan pup terus-terusan mungkin aku sudah langsung ngibrit ke rumah sakit.

Alhamdulillah Aghnan selama sakit kemaren minum air putihnya gila-gilaan. Kayanya itu anak haus terus bawaannya. Dan aku senang dia minum air putih banyak. Cuman yang bikin aku bingung kenapa ya selama masih sakit itu dia bawannya kayak mual gitu. Jadi cium sesuatu yang manis langsung kayak mau muntah. Hal ini berlaku pas makan buah dan menyusui. Akhirnya buah aku stop. Dan aku mulai treatment BRATY (banana, rice, apple sauce, tea, toast, & yogurt). Biasa aku kasih pepaya/kiwi/alpukat. Aku ganti dengan pisang/apel/yoghurt. Dan untungnya dia makan nasi + lauk pauknya dia masih mau.

Besoknya panasnya sudah turun. Tapi masih berkisar 36.5-36.7 derajat celcius. Dan Aghnan masih suka mual-mual gitu. Secara aku emak super parno. Jadinya aku email lah ibu dokter cantik itu (kadung jatuh cinta sama dsa Aghnan yang ini). Konsultasi ini itu dan ternyata home treatment nya aku sudah sesuai. Cuman diomelin aja kenapa gak sms, malah email. Soalnya respon dia ke email cenderung lama dibanding sms. Siapp dokter, lain kali aku pasti telpon langsung (*loh). Oh iya, diagnosa nya dr. Yovita adalah ini:

penyebab mual-muntah diare umumnya virus, paling sering namanya rotavirus.
treatmentnya sudah betul, diberikan cairan agar jangan sampai dehidrasi, lebih baik bila cairannya mengandung elektrolit seperti pedialtye atau oralit.
saat masih diare, sebaiknya konsumsi serat dibatasi (sayur, buah) kecuali pisang dan apel.
untuk mualnya, memang masih bisa seperti itu beberapa hari.

Aku ngangguk-ngangguk baca diagnosisnya dr. Yovita. Dan langsung mikir, bukannya kalau di Australia itu ada imunisasi rotavirus ya? Apakah ini strain yang sama atau yang berbeda ya? Wondering aja?

Anihoo, alhamdulillah per hari ini Aghnan sudah kembali sehat, ceria dan sudah kembali jail. Udah gak muntah-muntah lagi. Udah gak mual-mual lagi dan pup nya pun sudah kembali normal. Oh iya, Mommies Daily juga pernah bikin postingan mengenai muntah pada anak. Mungkin bisa dibaca-baca juga.

Yang jelas, Aghnan sudah sembuh. Cuman bagaimana ya menghadapi wiken ini yg super sibuk. Sabtu ada acara Kids Love Disco di Epicentrum Walk. Bebibobu bakal isi salah satu stand dan diminta partisipasi nya buat isi fashion show juga. Terus dihari yang sama papa mama bakal ngajakin makan-makan dalam rangka anniversary nya mereka. Dan minggu nya bakal ada pot luck party di rumah Dhita. Yang semoga bisa di work out agar Aghnan bisa istirahat cukup dan gak terlalu kecapekan yaa.

Sehat selalu ya anak ganteng. Virus-virus nakal please jangan deket-deket Aghnan lagi yaaa.. Amiin..

Tentang RUM

RUM singkatan dari Rational Use of Medicine. Lagi ngetren ya sekarang soal RUM ini. Bahkan sampai jadi bahan berantem di twitter. Macam kayak dulu ASIX vs Sufor. Pemicunya sih sama, ada ajaa yang terlalu gatel kalau gak rempong sama urusan orang lain. Anihoo, gw gak mau ngomongin itu, cuman mau share tentang gw dan RUM.

Waktu awal gw heboh menggalakkan ASIX ke Aghnan (ini bahkan waktu masih hamil), ada satu orang temen aku yang bilang “Sukses ya ASIX nya, terus kalau sukses ASIX, RUM juga ya. Percuma kalau ASIX tapi gak RUM” Saat itu cuman diiyakan saja. Karena di pikiran gw apaan sih RUM itu? Terus sahabat baik aku juga ngasih buku nya dr. Purnamawati yang Q&A Smart Parents and Healthy Children itu. Aku lihat sekilas lalu taro di rak buku. Masih belum on soal RUM ini. Dipikiran gw waktu itu, kalau sakit ya tinggal ke dokter anak saja. Kasih obat, sembuh deh.

Mulai tergampar waktu Aghnan di diagnosis G6PD Deficiency sebagai penyebab kuningnya dia waktu lahir. Dan waktu itu aku dapat dsa yang sama sekali tidak ok, penjelasan gak lengkap dan gak jelas soal G6PDD ini. Gw cuman dikasih daftar obat-obatan yang harus dihindari sama Aghnan, dan begitu ditanya kalau ter ekspos dengan salah satu obat-obatan ini bagaimana? Jawabannya sekali lagi gak jelas dan aku cuman menangkap kata-kata “fatal” dan “kematian”. MasyaAllah.. Rasanya jantung lemes dan keluar dari ruang dsa itu dengan mata berkaca-kaca. Sangat tidak menenangkan dan bikin resah. Akhirnya pindah dsa (sampai dua kali) terutama buat konsultasi soal G6PDD ini. Sampai akhirnya pindah dsa ke dr. Purnamawati walau hanya untuk dapat penjelasan komprehensif. Dan aku bisa diskusi enak dengan apa pun yang sudah aku google perihal G6PDD ini.

Belajar dari pengalaman yang pertama itu. Akhirnya aku mulai rajin google soal ini itu. Dan berhubung banyak daftar obat yang harus dihindari sama Aghnan. Mulai deh melirik soal RUM. Apa itu RUM dan sebagainya. Buku Q&A Smart Parents and Healthy Children jadi my new best friend (thanks to PitPit). Dan mulai gabung ke milis sehat (sehat@yahoogroups.com) asuhan dr. Purnamawati.

Karena sudah baca buku itu dipadu dengan rajin google dan baca segambreng email dari milis sehat, begitu Aghnan mengalami demam yang pertama aku gak panik. Begitu juga dengan batuk dan pilek perdana Aghnan. Aku masih bisa tenang (walau rasanya udah pengen ngacir ke dokter). Tapi untung yang aku alami cuman kasus common cold biasa. Gimana kalau sampai kejang demam, diare dan muntah-muntah hebat? Bisa tetap tenang atau langsung panik ya? Apalagi ya, banyak tenaga medis sekarang yang komersil banget. Semakin panik pasien, itu daftar obat nya makin banyak. Dan terkadang, tanpa dilakukan observasi lama (kejar setoran, biar dapat pasien banyak 🙁 ). Bahkan ada juga yang ekstrim, dipegang bayinya aja juga gak. Cuman dilihat di dengerin nafasnya (not even pake stetoskop) langsung di suruh rawat inap 3 hari, pasang infus (ini yang paling horor, gw aja benci setengah mati dipakein infus, gimana adek bayi 🙁 ) dan in the end kasih obat yang banyak banget. Padahal kalau aku dengar ceritanya pasti cuman kasus common cold biasa. 🙁 Yang berarti penyebabnya adalah virus (apalagi kalau tertular dari orang dewasa), dan virus itu tidak ada obatnya. Anti biotik itu untuk mengobati infeksi bakteri bukan virus. CMIIW.

Gw yakin kasus kayak gitu banyak banget terjadi. Dan yang bikin ngilu, soalnya ya itu. The patient doesn’t treated fairly. Disuruh terima aja. Dan kalau kita argumen, dibilang kita sok pintar dan sebagainya ( oh yes, sudah ngalamin seperti itu ). Padahal buat kita yang penting kita dapat penjelasan yang jelas dan komprehensif. Itu kan hak kita. Padahal, kalau tenaga medis itu memang merasa pintar karena sudah sekolah bertahun-tahun, harusnya bisa dong menjelaskan sesuatu yang kompleks dengan bahasa yang bisa dimengerti orang umum dan tetap dengan logika.

Sadar ilmu aku soal RUM ini masih sangat super cetek. Akhirnya begitu Pesat12 Jakarta dibuka pendaftaran. Langsung daftar komplit ke 5 sesinya. Soalnya ya itu. Walaupun RUM tapi aku default nya itu panikan. Jadi takut kalau anak sakit, panik, heboh, ngacir ke dokter dan dokter menyarankan apa aja aku akan iya iya aja karena gak cukup ilmu. Padahal bisa jadi segala saran itu tidak diperlukan atau bisa over treated

Topik yang dibahas di kelima sesi tersebut antara lain adalah:

SESI I
Topik 1: Kesehatan Gigi pada Anak
Kapan sebaiknya anak mulai dibawa ke dokter gigi? Bagaimana membersihkan gigi anak dengan baik dan benar? Kapan ya anak perlu pasta gigi? Tahukah Anda bahwa kesehatan gigi susu akan mempengaruhi gigi tetap anak kelak? Temukan jawabannya di sini.
Topik 2: Seputar Imunisasi
Bagaimana kerja vaksin dalam melindungi tubuh? Apakah imunisasi ada efek sampingnya? Apa yang dimaksud dengan catch-up immunization? Apa itu imunisasi simultan? Dan banyak lagi. Semuanya akan dikupas tuntas di sini.
Topik 3: Common Problems I (Batuk Pilek, Bronchitis, Radang Tenggorokan, Asma)
Batuk pilek dan asma adalah beberapa penyakit yang sering diderita anak-anak. Apakah setiap anak pilek dengan napas ”grok” berarti asma? Bagaimana membedakan pilek dengan asma? Apakah radang tenggorokan itu? Bagaimana gejalanya? Kebanyakan penyakit anak-anak disebabkan oleh infeksi virus. Sudah tahukah kita tata laksana yang tepat untuk itu? Diskusikan disini.

SESI II
Topik 1: Demam, Kejang Demam, Demam dengan Ruam
Tuhan menciptakan mekanisme demam, pasti ada maksudnya. Tahukah kita bahwa demam bukan penyakit, melainkan gejala atau petunjuk adanya suatu penyakit atau infeksi? Kapan saat yang tepat untuk memberikan obat penurun demam? Berbahayakah kejang demam?Apakah tiap kali anak mengalami demam perlu diberi obat anti kejang? Agar tak selalu bingung dan panik ketika anak demam, ikuti penjelasan tentang demam dan kejang demam,berikut tata laksana penanganannya secara rasional.
Ketika demam, muncul ruam merah di leher dan dada anak saya, berbahayakah? Kenapa setelah demam turun justru muncul ruam merah pada anak? Kenali macam-macam demam dengan ruam di sesi ini.
Topik 2: Menilai Perkembangan Anak
Seorang anak tidak hanya bertambah berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) saja, tetapi ia juga mengalami perkembangan emosi dan intelektual. Bagaimana menilai perkembangan anak dengan bijak dan obyektif? Bagaimana memberikan stimulasi dini yang tepat pada anak? Bagaimana sebaiknya menangani perilaku tantrum (temper tantrum) pada anak? Dan masih banyak lagi yang dapat Anda diskusikan bersama narasumber pada sesi ini.
Topik 3: Pendidikan Seks pada Anak
”Bu, adik bayi asalnya dari mana?” ”Bagaimana bisa adik bayi dikeluarkan dari perut Ibu?” Sering bingung menjawab pertanyaan-pertanyaan sejenis itu yang ditanyakan oleh anak Anda? Bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan masalah seputar seks pada anak? Temukan jawabannya pada sesi ini.

SESI III
Topik 1: Kegawatdaruratan pada Anak serta Cara Penanganannya
“Bagaimana nih, anak saya tanpa sengaja terkena air panas!” “Tolong, anak saya jatuh, apa yang harus saya lakukan?” ”Anakku mimisan, bagaimana ya menghentikannya?” Bagaimana cara penanganan yang tepat untuk keadaan gawat darurat seperti ini pada anak? Temukan pada sesi ini.
Topik 2: Menilai Pertumbuhan Anak
Orang tua cenderung menghabiskan banyak pikiran dan energi untuk urusan berat badan (BB) anak. Apakah anak gemuk itu pasti sehat? Dan apakah anak yang cenderung langsing/kurus itu pasti kurang gizi? Bagaimana cara membaca growth chart yang benar? Apa itu Body Mass Index (BMI) dan apa fungsinya? Mari kita menilai pertumbuhan anak dengan bijak.
Topik 3: TBC
Flek di paru-paru = TBC, benarkah demikian? Tahukah kita bahwa menegakkan diagnosa TBC pada anak itu sangat sulit? Over diagnosed of TB berkonsekuensi anak harus rutin minum obat anti TBC yang akan berefek pada kesehatan hatinya. Temukan penjelasan yangsebenarnya pada sesi ini.

SESI IV
Topik I: Layanan Kesehatan terbaik untuk Konsumen, Rational Use of Medicine (RUM)
Bagaimanakah konsep layanan kesehatan yang seharusnya? Dapatkah terjalin suatu kemitraan yang kuat antara pasien dengan dokter? Siapakah yang memikul tanggung jawab layanan kesehatan? Apakah setiap gejala penyakit harus diobati (a pill for an ill)? Perlukah kita mengetahui efek samping dari obat? Apa beda obat paten dengan obat generik? Apa itu polifarmasi? Dan banyak pertanyaan lainnya. Jangan sampai ketinggalan diskusi ini agar kita dapat lebih bijak dan rasional menggunakan obat.
Topik 2: Common Problems II (Diare, Konstipasi, Muntaber, Gastroenteritis)
Diare, muntah, sakit perut, batuk dan pilek adalah beberapa penyakit yang sering dideritaanak-anak. Kebanyakan penyakit anak-anak disebabkan oleh infeksi virus. Sudah tahukahkita tata laksana yang tepat untuk itu? Does my child really need drugs? Bagaimana caramenghentikan konstipasi berulang pada anak? Diskusikan disini!
Topik 3: Mikroba dan Antibiotika
ANTIBIOTICS, NEW THREAT IN YOUR LIFE: ANTIBIOTIC RESISTANCE (Antibiotik, krisis yang mengancam: bakteri yang sudah kebal/resisten terhadap antibiotik).
Antibiotik adalah obat yang istimewa, mereka membantu tubuh kita melawan infeksi bakteri. Pemakaian antibiotik yang tepat dapat menyelamatkan jiwa saat kita terancam infeksi bakteri yang serius.
Ingus anak sudah berwarna hijau. Apakah itu pertanda ia perlu diberi antibiotik? ”Kalau diresepkan antibiotik, harus dihabiskan….”. Benarkah? Temukan penjelasan tentang antibiotika, saat tepat untuk mengkonsumsi dan tata laksana konsumsi antibiotika, dalam sesi ini.

SESI V
Topik 1: Kuning pada Bayi (Jaundice)
Apa yang menyebabkan kuning pada bayi baru lahir? Berbahayakah itu? Apakah tes bilirubin mutlak dilakukan pada setiap bayi baru lahir? Apakah untuk menghilangkan jaundice in newborn mutlak dilakukan penyinaran? Diskusikan pada sesi ini.
Topik 2: Makanan Pendamping ASI dan Nutrisi Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak
Bagaimanakah cara yang paling baik untuk memperkenalkan solid food? Bingung ketika anak mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut)? Pusing karena anak sedikit atau susah sekali minum susu? Seperti apa konsep pemberian makan yang baik pada anak? Bagaimana menterjemahkan piramida makanan dalam pola makan anak sehari-hari? Temukan pembahasannya disini.
Topik 3: Demam Dengue, Demam Berdarah Dengue, dan Typhus
Bagaimanakah mengetahui gejala demam berdarah sejak dini? Apakah jumlah trombosit yang turun berarti positif demam berdarah? Dan bagaimana tata laksana penanganan demam berdarah? Apakah gejala typhus merupakan diagnosis yang valid? Bagaimana mengetahui seorang pasien positif typhus? Semua akan dibahas panjang lebar di topik ini.

Sesi I dan II sudah diikuti. Dan bersyukur bisa ikut Pesat. Soalnya ilmu nya jadi nambah banget. Yang tadinya cuman setengah yakin jadi lebih yakin. Yang aku suka. Tiap pembicara, memberikan makalah yang lengkap untuk masing-masing topik. Jadi waktu dirumah kita bisa baca-baca lagi. Kalau dulu aku rekomen kelas menyusui nya AIMI. Aku juga rekomen PESAT ini buat semua new parents.

Gak sabar sampai semua sesi selesai. Jadi orang tua memang never ending learning process yaaa..