Tentang Sahabat Foundation

Beberapa waktu yang lalu kan The Urban Mama ngadain financial talk di atamerica di Pacific Place. Pembicaranya mbak Vitri dari QM Financial dan ada juga pembicara lain yaitu Dondi Hananto mewakili Sahabat Foundation. Dari nama belakangnya sudah ketebak ya, itu memang suami nya Ligwina Hananto (ini suami istri kompak banget deh) . Somehow, aku tertarik banget waktu Dondi mempresentasikan tentang Sahabat Foundation ini. Dan surprisingly ternyata si mas sudah jadi penyumbang tetap selama kurang lebih setahun di Sahabat Foundation ini. Kayanya dulu sih udah pernah cerita, cuman aku yang kadang terlalu ignorance jadi ya iya iya saja. 😛

Dengar presentasinya Dondi, somehow aku tertarik banget. Dondi cerita bahwa Sahabat Foundation ini terinspirasi dari kisah suksesnya Grameen Bank yang didirikan oleh Muhammad Yunus. Apah? Gak pernah dengar tentang Grameen Bank? Hehehe monggo di google ya. Atau bisa baca rekapan kisah suksesnya versi wiki disini. Intinya, Grameen Bank sukses membuat masyarakat miskin untuk bekerja dan tidak menyerah dengan kemiskinan. Caranya dengan memberikan micro credit kepada masyarakat kecil tanpa membutuhkan collateral.

Sahabat Foundation sendiri kurang lebih mirip dengan Kiva.org. Kalau yang ngefans dan suka nonton Oprah Winfrey pasti pernah dengar website ini. Aku pun dulu pernah berkontribusi di Kiva, namun lama-lama mikir lagi. Soalnya masa iya orang nun jauh disana gw bantu, tapi orang negeri sendiri gak dibantu. Secara ya negara kita masih banyak orang yang terjebak di bawah garis kemiskinan 🙁 . Nah mangkanya, begitu dengar presentasi tentang Sahabat Foundation ini, aku jadi tertarik banget.

Jadi Sahabat Foundation jadi semacam perantara antara donatur dengan pengusaha kecil. Mereka mendaftarkan berbagai macam masyarakat kecil yang membutuhkan modal untuk memulai usaha kecilnya. Kalau lihat di websitenya Sahabat Foundation, modal yang dibutuhkan mereka itu gak banyak kok. Bahkan cenderung lebih sedikit dibanding pengeluaran kita sebulannya untuk bensin dan belanja bulanan. Bisa jadi pula, modal yang mereka butuhkan totalnya sama dengan harga baju yang baru kita beli di ZARA. Mungkin buat kita nominal itu biasa aja. Tapi mungkin buat mereka, bisa jadi segala-galanya. Kita bisa bantu hidup mereka, agar lebih produktif. Nanti modal yang sudah dipinjamkan itu tentunya akan dibayarkan kembali ke kita sama penerima tersebut. Namun karena sifatnya donasi, jadi modal yang sudah dikembalikan tidak kembali serta merta ke kita. Namun kita dapat kita putar kembali ke pengusaha lainnya yang membutuhkan. Mantab kan? Kalau kita mau melakukan donasi langsung tanpa sistem “pinjam” seperti itu juga difasilitasi sama Sahabat Foundation ko.

Filosofinya sih begini. Jika kita ingin bantu kasih makan orang yang tidak mampu, kita jangan kasih mereka ikan. Tapi kita kasih kailnya, agar mereka bisa memancing ikannya sendiri. Kita bantu masyarakat kecil itu agar bisa mandiri dan tentunya dengan mampunya mereka menghidupi dirinya sendiri, secara tidak langsung kita juga menunjang perekonomian bangsa kita. 🙂

Siapa sih yang gak prihatin dengan kondisi bangsa kita. Masih ada 14 juta jiwa bangsa Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan. Mau protes ke siapa? Pemerintah? Anggota DPR? Duh sampai lebaran monyet juga mereka sibuk dengan urusan politiknya dan pencitraan masing-masing. Yang harus bergerak ya kita sebagai masyarakat sendiri. Salah satunya yang dengan Sahabat Foundation ini.

So daripada banyak ceng cong, monggo ditengok websitenya Sahabat Foundation. Bisa baca skema cara kerja mereka dan cara mendonasi nya. Buat yang punya account facebook atau google bisa langsung sign in menggunakan salah satu dari kedua account tersebut. Praktis kan?