HongKong Trip Part 3: Drama di HongKong International Airport :'(

Emang sih cuman 6 hari di HongKong, cuman rasanya tuh lama bangeet. Pas hari keempat udah kangeeen merinduu sama Aghnan. Kayanya toleransi pisah sama Aghnan cuman berlaku 3 x 24 jam saja. Lebih dari itu bawaaanya pengen mewek terus. Tiap liat anak kecil pasti inget Aghnan. Tiap liat orang bawa stroller, langsung kebayang-bayang lagi jalan-jalan ke mal sama Aghnan pokoknya every corner of HongKong reminds me of that super cute lil boy. :'(

Jadi ya sisa trip di HongKong berlalu gitu-gitu aja. Pokoknya bener-bener menghitung hari sampai menuju tanggal pulang. Dan bertekad bakal balik lagi ke HongKong sama Aghnan. Amiin 🙂

Satu hal yang aku pengen di HongKong adalah nyobain naik semua fasilitas transportasi umumnya mereka. Maklum, orang Jakarta kan selalu merindu adanya transportasi umum yang layak pakai dan enak. Di HongKong pilihannya banyaaaakk. Kalau MRT sama Bus nya kan mirip banget ya sama Singapore, cuman bedanya, di HongKong masih suka ada jam macet, jadi kalau naik Bus kurang asoy. Tapi kalau MRT nya mah asoy geboy lah enaknya. 🙂 Terus ada juga Tram. Ini juga enak banget naik Tram, daaan ini murah ajee gitu.. Cuman 2 HKD. Kalau di kurs in cuman 2000 IDR sajah. Coba tanya, busway disini berapa tarifnya? Lebih mahal gw yakin dan masih suka mandek di titik-titik tertentu :P.

Sampai hari terakhir pun aku bela-belain nyobain naik Ferry ke Tsim Sha Tsui. Gw pikir ya Ferry bakal lama gitu ya nyampenya. Ternyata gak loh. Udah frekuensinya sering plus sekali naik Ferry paling sekitar 10 menit. Hiiii enak bangeet ya. Trus pelabuhan Ferry nya juga bersih dan terawat. Aku super iri deh..

Abis nyebrang, foto-foto terus langsung balik buat siap-siap check in. Enaknya naik Cathay kan bisa online check in. Jadi bisa dapat seat di depan deh 😀 . Ke Bandara kita cobain naik bus, 45 menit sih lamanya. Lebih murah dari airport express, tapi aku lebih suka naik airport express, soalnya lebih cepat dan lebih nyaman aja. Sampai sana langsung check in dan urus-urus ini itu. Terus aku juga bilang kalau aku bawa ASIP 4 L buat my baby back home.

Pas bilang aku bawa ASIP, mbak-mbak Cathay nya langsung bilang kalau itu gak boleh masuk kabin, harus di check in kan. Terus aku berdebat dong, dengan menunjukkan print out TSA yang menyatakan bahwa seorang ibu boleh bawa ASIP ke kabin dengan kuantitas tidak terbatas, dan diperbolehkan meskipun dia tidak bawa anak. Trus mbak-mbak Cathay nya ngomong ke supervisornya dan supervisornya bilang di HongKong International Airport tetap gak bisa.

Heyaklooo.. Masa iya di HongKong segitunya sih? Mulai deh panas dingin ga karuan, tapi berusaha tetap tenang dan baca zikir terus. Sampai akhirnya mbak-mbak Cathay mau escort aku (pake jalur khusus) buat langsung ketemu security sebelum imigrasi nya. Ternyataa sampai di security nya, hal yang serupa sama diutarakan. Kurang lebih begini percakapan gw dan mas-mas security nan songong itu.

Mas Security:

Sorry mam, because you didn’t bring your baby, based on Hong Kong regulation you can not bring this milk through cabin. Either you drink it now, or you leave it in here..

Aku: (tercengang, masa iya suruh minum ASI buat anak gw *siapsiapnuklir*)

How come you say this. Read this TSA newest regulation, they allowed mother to bring breast milk with or without the baby.

*sodorinprintoutTSAnya*

Mas Security:

*printoutnyadiacuhkan*

Sorry mam, this regulation is not HongKong regulation. Maybe u can bring this on USA / Singapore / Malaysia, but not in HongKong..

Aku: (rasanya pengen garuk muka songongnya)

Okay, I want to talk to your head supervisor.. NOW!!

Mas Security:

I’m in charge here..

Aku:

NOOOO… I WANT TO TALK TO YOUR HEAD SUPERVISOR NOW!! U GUYS DEFINITELY VIOLATE MY RIGHT AS A WORKING MOTHER!!

And yes, pas gw ngomong yang terakhir itu aku setengah teriak, sambil tunjuk-tunjuk muka mas security dan akhirnya blaaaarrr runtuhlah pertahananku. Nangis blas ajaa loh gwww.. Yang gw rasain adalah,  betapaaa kalau aku gak bisa bawa pulang ASIP itu.. I failed my Aghnan :'( . Udah kangennya menyiksa banget. Terus perjuangan gw selama ini pompa memompa percuma saja. Dan gak ngebayangin kalau ASIP itu harus dibuang. Ya Allah, rasa capek kangen frustasi jadi satu. Dan hasilnya aku sesenggukan dengan sukses di HongKong International Airport.

Ibu bos yang ikut pun speechless melihat security songong itu dan bingung ngadepin gw yang tiba-tiba nangis sesenggukan. Mungkin melihat drama yang gw ciptakan, akhirnya datang juga head security nya yang ternyata ibu-ibu paruh baya yang cantik. Dia nenangin gw, dan menjelaskan kalau peraturan masing-masing airport memang beda-beda, tidak semua sama dengan TSA. Kalaupun ada update, dia bilang, belum diterapkan oleh HongKong.

Dengan masih sesenggukan akhirnya dia comforting aku dan menjelaskan win win solusi yang bisa mereka tawarkan. Dia bilang cooler bag nya di check in saja buat masuk bagasi pesawat. Dan pihak Cathay akan berusaha semaksimal mungkin untuk menaruh ASIP itu di bagian bagasi pesawat paling dingin supaya ASIP nya tetap bagus kondisinya. Dia menjelaskan, memang tidak ada jaminan, tapi itu yang bisa mereka lakukan semaksimal mungkin sekarang.

Alhasil, karena sudah pasrah, aku iyakan lah semua yang dia bilang. Dipikir-pikir aku masih beruntung, soalnya biasanya orang yang sudah sampai di security gak bisa balik ke tempat check in. Dan ini aku di assist buat masuk ke jalur yang khusus supaya bebas antri. Mbak-mbak Cathay juga baik hati banget buat make sure cooler bag aku di treat sebaik mungkin sama orang yang ngurus bagasi nya. Dan aku pun di assist kembali melewati security (bebas antri) dan begitu masuk imigrasi aku disamperin lagi sama ibu-ibu head securitynya buat make sure that I’m okay.

Beruntung masih ketemu sama ibu-ibu pengertian itu. Walau, setelah melewati imigrasi aku pun masih nangis-nangis sesenggukan. Masuk disney store pun beli boneka mickey buat Aghnan pun sambil nangis. Dan pas lunch di sana juga masih nangis. Call me lebay and cemen. Cuman rasanya gagal kalau ASIP itu sampai rusak dan tidak sampai ke tangan Aghnan.. :'(

Tapi alhamdulillah wa syukurillah. Allah masih sayang sama Aghnan. Begitu sampai Jakarta, ASIPnya Aghnan masih dalam kondisi dingin dan beku. Huhuhu, lesson learned ya buat semua working mother yang akan bepergian. Ternyata ga semua airport berpatokan dengan TSA regulation itu loh. Dan I should have known better. Aku harus lebih aware dan hati-hati ke depannya.