We are the few, the proud, the professional..

Here is something to think about, quoting Mr. Burhanuddin Abdullah from Munas Ikatan Pegawai BI 2008 :

Kita tidak perlu menangisi dan bertanya, kenapa bangsa ini harus begini.Yang perlu kita lakukan adalah, kita harus berpikir kembali secara rasional, kita harus jaga supaya the death of common sense, matinya common sense di bangsa ini harus dijaga jangan sampai terjadi. Karena dengan common sense, dengan akal sehat, dengan segala argumen, dengan nalar, kita bisa mengatakan kepada diri kita, kalau perjalanan ini memang harus kita lalui, maka tentu banyak hal yang harus kita lakukan.

Kita dalam keadaan yang rentan, kerentanan kita itu hanya bisa ditunjukkan, ditopang oleh sikap ksatria. Hanya bisa ditopang oleh suatu sikap besar dari diri kita. “Kita harus mengatakan: We are the professional. We are the few, the proud, the professional. Kita kecil, kita bangga, dan kita adalah kaum profesional

Karena itu dalam situasi seperti apapun, dalam situasi yang sekarang kita hadapi, dalam situasi sedih, terpukul, kaget, tapi jangan diumbar pikiran seperti itu. Semua manusia bisa kaget, semua manusia bisa sedih, tapi itu adalah permainan rasa. Kita harus kembali kepada common sense kita, kepada akal sehat kita.

Kita tunjukkan bahwa kita adalah manusia-manusia profesional, kita kerjakan tugas-tugas kita dengan sebaik-baiknya, kita berikan yang terbaik kepada bangsa ini dengan memberikan pelayanan yang secara maksimal

Kita katakan kepada semua orang, bahwa apapun yang terjadi, saya sebagai pegawai BI, saya tetap bangga. Saya adalah bagian dari masyarakat yang sangat kecil, saya punya kebanggan yang sangat besar. Karena saya adalah manusia profesional

BI adalah lembaga yg di dalamnya diisi manusia-manusia yang memiliki budaya, mencoba mengakulturasikan berbagai kepentingan, sehingga BI ke depan bukan hanya BI yang memikirkan struktur yang ada di dalamnya, tetapi BI yang memikirkan bagaimana kultur kita diubah, sehingga menjadi kultur manusia-manusia BI yang lebih memperhatikan masyarakatnya, melayani masyarakatnya, melayani bangsanya, melayani perekonomiannya.

Saya sangat bangga, sangat berbahagia, setelah berjalan beberapa tahun perubahan itu telah terjadi secara bertahap. BI adalah sebuah kapal yg besar, yang kalau dia ingin membuat belokan, maka tentu belokan itu tidak dapat mengambil u turn dengan seketika. Dia harus melalui sebuah lingkaran yang sangat besar. Sehingga terasa di dalamnya, terasa oleh penumpangnya, seolah-olah tidak ada yang berubah.

Kita lihat sekarang, setelah beberapa tahun, arah perubahan, paradigma yang ada, sikap yang kita tumbuhkan, dan profesionalisme yang kita jaga sungguh sangat membanggakan saya pribadi dan saya kira seluruh masyarakat Indonesia bangga memiliki lembaga seperti yang ada sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.