Setelah Yellowstone, rasanya gak afdol kalau gak ke Yosemite National Park juga. Apalagi dengan adanya event US Government shutdown yang mengakibatkan ditutupnya semua national parks di Amerika, merasa bersyukur banget waktu summer kemarin kita memutuskan untuk pergi ke Yosemite. Kalau lihat foto-fotonya teman-teman yang sudah pernah ke Yosemite rasanya mupeng banget. All about nature beauty. Apalagi waktu kita national parks hoping awal Agustus bikin kita pengen mengeksplore semua national parks di Amerika.

Gaya traveling aku dulunya memang bukan yang mendaki gunung masuki hutan turuni lembah gitu. Lebih senang eksplore budaya dan keluar masuk galeri dan museum. Tapi ya semenjak disini berubah hehehehe. Dan jauh dari orientasi traveling + shopping. Keburu bokek duluan buat transportasi dan akomodasi. 😆 Lagipula ya semenjak tinggal disini rasanya nyesek beli harga retail. Nunggu diskonan is the best lah. 😆

Sempat khawatir karena jadwal kita pergi ke Yosemite itu bersamaan dengan kejadian Rim Fire (kebakaran hutan) yang terjadi di sebelah utaranya Yosemite. Beritanya agak gawat soalnya diberitakan di San Francisco. Dan mayor nya San Francisco pun memcanangkan kejadian itu sebagai situasi gawat yang harus ditanggapi serius. Soalnya warga San Francisco bergantung pada supply air bersih dari Yosemite. Takutnya dengan kejadian ini supply air bersih terhambat dan San Francisco mengalami krisis air.

Sesungguhnya kejadian semacam Rim Fire ini (kebakaran hutan yang terjadi alami karena excessive heat saat summer dan bukan karena ulah manusia) adalah natural dan bagus untuk evolusi hutan itu sendiri. Contohnya untuk perkembangbiakan pohon sequoia. Kalau kaya ranger di Yosemite, bibit sequoia akan tumbuh dengan pesat di cuaca ekstrim seperti dari panasnya kebakaran hutan. Tapi ya kalau sudah memakan korban jiwa dan mengancam pemukiman memang harus segera dipadamkan.

Untung ada teman kita yang sudah berangkat ke Yosemite duluan. Dan katanya mereka cuaca di Yosemite Valley bersih dan cerah tanpa ada tanda-tanda gangguan asap dari Rim Fire. Cek di websitenya Yosemite juga webcamnya juga menunjukkan hal yang sama. Jadilah mari kita cus ke Yosemite 🙂

Kita berangkat dari San Francisco pagi. Efek dengan adanya Rim Fire, jalan kita memang di re route menjadi agak lama. Sebelum naik ke Yosemite sempat berasa asap dari Rim Fire itu. Khawatir banget kalau efek kebakaran itu akan terlihat di Yosemite valley. Tapi begitu mulai naik gunung makin bersih dan gak berasa asapnya.

Begitu masuk ke Yosemite udah mulai terpesona. Jejeran formasi batu-batu yang mengelilingi Yosemite valley bikin kita ngerasa kayak minion. Berasa kecil, subhanallah hasil karyanya Allah SWT. Salah satu formasi batu yang terkenal adalah El Capitan. Batu ini terkenal banget buat para pencinta rock climbing.

Salah satu formasi batu yang terkenal lainnya adalah Cathedral Rock.

Setelah mengitari area the valley kita langsung menuju Tunnel View untuk melihat view Yosemite yang terkenal.

Tunnel View

“If for a moment you are inclined to regard these taluses as mere draggled, chaotic dumps, climb to the top of one of them, and run down without any haggling, puttering hesitation, boldly jumping from boulder to boulder with even speed. You will then find your feet playing a tune, and quickly discover the music and poetry of these magnificent rock piles — a fine lesson; and all Nature’s wildness tells the same story — the shocks and outbursts of earthquakes, volcanoes, geysers, roaring, thundering waves and floods, the silent uprush of sap in plants, storms of every sort — each and all are the orderly beauty-making love-beats of Nature’s heart.”

Itulan gambaran salah satu naturalis Amerika, John Muir tentang Yosemite saat melihat pemandangan Yosemite dari Tunnel View ini. John Muir ini adalah salah satu aktivis yang menggagas pencanangan Yosemite sebagai national park yang mana kepemilikannya tidak boleh dimiliki oleh satu orang saja. Jaman itu kan daerah barat Amerika baru mulai dijelajah. Dan ketentuan kepemilikan tanah waktu itu yang pertama kali menempati, membangun propertinya dan mendaftarkannya terlebih dahulu boleh memiliki tanah tersebut. Menurut John Muir, Yosemite terlalu berharga untuk dimiliki oleh satu orang saja. Harus menjadi aset nasional. 🙂 Thanks to President Lincoln, yang mana waktu itu masih sibuk sama perang saudara Amerika, menyetujui proposal agar Yosemite menjadi taman nasional. Padahal Pak Lincoln sendiri belom pernah lihat langsung. Hehehehe..

Pretty uh-mazing right? Dari jauh kita bisa melihat Half Dome, El Capitan, Bridal Veil Falls dan Cathedral Rocks. Dan rasanya pengen banget lama-lama menikmati pemandangan ini.

Glacier Points

Dari Tunnel View kita langsung lanjut ke Glacier Points. Di Glacier Points kita naik ke puncak tertinggi agar dapat melihat pemandangan seluruh Yosemite Valley dan dapat melihat Half Dome dari dekat. Perjalanannya lumayan berliku. Apalagi sudah menjelang sore jadi harap-harap cemas semoga masih dapat sinar matahari diatas. Alhamdulillah masih terang begitu sampai atas dan pemandangannya sungguh magnifique! 

Di Glacier Points ini rasanya pengen lama-lama nongkrong hanya untuk menikmati dan meresapi suasananya. Sayang karena menjelang gelap jadinya kita hanya punya waktu sedikit. Tapi betul-betul keren. Masih merinding sekarang tiap lihat foto-foto waktu ke Yosemite. Pengen lagiiiii… 🙂

More pictures from Yosemite:

Kita stay semalam di daerah Yosemite. Dan akan menjelajah Yosemite lagi esok harinya sebelum turun ke Carmel by-the-sea 🙂