Memang Aghnan 2 tahunnya masih tahun depan. Tapi kan gak ada salah mulai dari sekarang browsing-browsing soal pre school nya Aghnan. Tadinya sih aku pengennya masukin Aghnan ke pre school umur 3 tahun. Cuman aku sudah mulai mencium pribadi yang egosentris tumbuh di Aghnan. Alasannya ya lingkungan salah satunya.

Karena tinggal di lingkungan oldies (isinya pensiunan semua) jadi ya anak seumurannya Aghnan itu jarang banget. Ada sih anak tetangga, namanya Evelyn tapi sudah 4 tahun dan sayang banget sama Aghnan. Kemudian di rumah ada nanny, mbak asisten dan kadang si mama yang jadi temen mainnya Aghnan. Yah namanya orang dewasa pasti yang jadi pusat perhatian ya si Aghnan. Dan kalau aku perhatiin, Aghnan doyan banget jadi pusat perhatian. Dan agak gak suka kalau harus berbagi perhatian.. 😆 (*mencium hawa banci tampil sedini mungkin ini*).

Kalau kata orang, yaaa buruaan nambah adek lagi buat Aghnan. Biar bisa belajar sharing. Enak ajee yang ngomong ya. Sini toyor dulu. Emangnya punya anak segampang buatnya apa? Tanggung jawabnya cuy, dunia akhirat. Lagipula nambah anak bukan solusi menghadapi egosentris anak kali. Buktinya ponakannya si mas, punya adek malah jadi makin egois gila-gilaan. Semuanya kan balik bagaimana orang tua ngedidiknya juga kan dan juga kondisi si anak.

So, melihat gelagat yang ada dan setelah diskusi panjang lebar sama si mas kayanya Aghnan mau aku cemplungin ke pre school ya umur 2 tahun. Ekspektasinya bukan untuk belajar yang berat-berat. Demi dia sosialisasi dan belajar berbagi dengan teman seumurannya. Soalnya ya itu, sama orang dewasa dia mah gampang get along nya. Cuman sama yang sesama entah kenapa belum begitu tertarik. Kalau yang seumurannya cewek cantik dia baru seneng. Tapi kalau cowo suka dicuekin.. T.T

Lagipula pada saat umur-umur segitu kan perkembangan syaraf otaknya dia lagi berkembang pesat. Jadi ingin dioptimalkan semaksimal mungkin. Tentunya tetap mengandung prinsip bahwa pre school itu intinya bermain sambil belajar. Utamanya bermain dan sosialisasi tapi tentunya sekaligus belajar 🙂

So, mulai deh aku sama mas browsing dan tanya sana sini buat tau pre school yang ok. Tentunya dulu kita sempat tertambat dengan Cikal ya. Cuman makasih deh sama harganya yang ya ampun mihilnya dan jauhnya gak karuan dari rumah ku. 😆 Oh iya, kita juga diskusi panjang lebar buat nentuin kriteria pre school nya Aghnan nanti. Jadi ini kriteria nya kita:

1. Lokasi nya gak terlalu jauh dari rumah. Ini relatif banget sih di Jakarta, tergantung kondisi traffic juga.
2. Preferably bahasa pengantarnya bahasa Inggris. Atau jika pengantarnya bahasa Indonesia ada kelas khusus bahasa Inggris nya. Kenapa gak billingual aja? Takutnya anak bingung kalau setengah-setengah. Terus kenapa mesti bahasa Inggris? Aku sama si mas sadar kalau masalah belajar bahasa itu the younger the better. Ekspektasinya sih gak sampai dia fasih ngelotok dan grammarnya perfect ya di pre school. Cuman buat aku yang penting feel nya dapat. Soal grammar bisa diperbaiki di SD-SMP-SMA. Oh iya, dan bahasa Indonesia kan dipakai sehari-hari di rumah. Untuk bahasa ini cukup menantang buat aku. Soalnya aku pengennya Aghnan bisa bahasa Inggris sedini mungkin dan bisa lanjut buat belajar third language lainnya.
3. Pengennya yang basisnya Islam. Ini biar Aghnan bisa belajar Agama (selain di rumah) di sekolah juga. Dan biar fondasi dia tentang agama Islam itu kuat. Sama kayak bahasa, biar dia dapat feel nya. Selama ini kan memang sudah dibiasakan di rumah lebih idealnya lagi semakin diasah di sekolahnya. Untuk basis Islam pengennya sampai SD. Soalnya untuk SMP aku pengennya masuk Kanisius (Katolik Swasta). Jadinya biar bekal dan fondasinya tentang Islam dibangun sedini mungkin.
4. Frekuensi sekolah maksimal 3x seminggu. Masih pre school ini. Jadi biar gak cepat bosan juga si bocah.
5. Kurikulum yang mencakup ransangan motorik halus dan kasar, sosialisasi, bermain,  pengenalan lingkungan (flora, fauna), kesenian (musik, tari dan menggambar), etika dasar (mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih) dan yang terpenting lagi adalah mengajarkan anak untuk mandiri. Preferably sih yang mengadopsi ajaran montessori (gak mesti yang full).
6. Biayanya yang masuk akal dan terjangkau.
7. Kebersihan dan Keamanan sekolah yang terjamin.

Huehehe kriteria nya rempong manih. Cuman kayanya wajar-wajar saja kan. Namanya pilih sekolah yg bagus buat anak. Sudah mulai disusun nominee nya berdua sama ayah minggu lalu. Dan insyaAllah pengen mulai survei abis lebaran dan Aghnan bisa mulai ikut trial nya satu-satu.

Ini dia nominee pre school nya Aghnan:

1. PAUD Yarsi
2. Nizamia Andalusia
3. Abata
4. TK Mini Pak Kasur
5. Modern Montessori International
6. Pumpkins International Pre School
7. Kepompong

Belum ada keterangan lebih detail soalnya baru sekedar survei-survei browsing via web dan dapat referensi dari teman-teman dekat. Jadi mari kita survei satu-satu. Bismillah, semoga bisa bertemu pre school yang tepat buat Aghnan ya. Amiiin 🙂