Trial Perdana Aghnan

Masih lanjutan cerita berburu sekolahnya Aghnan. Setelah survei ke kandidat sekolahnya Aghnan, sekarang mari kita mulai trial nya. Kenapa trial itu penting? Soalnya kan buat pre school itu sesungguhnya bukan kewajiban. Intinya adalah anak agar sosialisasi dan beradaptasi ke lingkungan baru. Dan yang terpenting anak bisa enjoy sekolah tanpa merasa dipaksakan. Dengan trial ini kan kita bisa melihat reaksi si kecil. Dan bisa melihat juga bagaimana interaksi dia dengan calon rekan sekelasnya dan terutama kita bisa menilai guru-guru yang akan mengajar dan menemani dia.

Tadinya pengen MMI dulu kan, sayang jadwalnya masih belum cocok. Baru dapat appointment tanggal 28 Oktober besok. Jadinya Royal Tots duluan deh trialnya. Berhubung trial perdana nya Aghnan, jadinya aku niat ijin dari kantor. Trialnya jam 09.30 pagi, sesuai dengan jam kelas toddler nya Aghnan. Aku bawain baju ganti, pampers dan tentunya snack nya Aghnan. Dan jam 09.00 sudah sampai RTA di Kuningan. Sungguh rasanya nervous banget dan deg-degan. Padahal anaknya sendiri enjoy aja loh, senyum senyum selama di jalan. 😆

Sampai di RTA, kita langsung disambut teacher nya Aghnan. Mereka udah pada tau kalau Aghnan mau trial, jadi langsung deh Aghnan diajak masuk ke kelas, dan segala perlengkapannya dia dibawain sama teachernya. Disini lumayan kaget aku. Soalnya aku pikir kalau trial itu ya aku masih bisa nemenin Aghnan di kelas. Tapi ternyata di RTA tidak begitu saudara-saudara. Aghnan langsung sendirian masuk. Untungnya teacher nya sangat pintar pembawaanya terhadap anak kecil. Jadi dia senyum senyum sendiri aja masuk ke kelas. Pas disini akunya yg mau mewek *emaklebay* *abaikan*. Soalnya ya kayanya baru kemaren jadi adek bayi masa sekarang mau sekolah. Ondeeeehhh… *sroooottt*

Kita disuruh duduk di ruang tunggu dan kita ngeliat deh anak-anak yang akan sekelas sama Aghnan pada hari itu. Anak-anaknya sih multi ras banget ya. Bahkan cenderung seperti komunitas internasional. Banyak anak orang expat di RTA. Dan mereka itu blending very well dengan anak Indonesianya. Ada beberapa anak yang masuk sekolah nangiiiss kejer banget. Dan itu berlanjut sampai masuk ke kelas. Selang 10 menit, nah kedengeran tuh yang nangis-nangis dari kelas toddler. Dan sayup-sayup kedengaran suara tangisnya Aghnan. Duh rasanya remuk redam pengen meluk si bocah. Cuman ya ditahan-tahan deh. Untuk gak lama si Aghnan nangis.

Setengah kelas berlangsung dan teacher nya pun memperbolehkan aku ngintip ke kelasnya. Tapi ya pelan-pelan jangan sampai Aghnan liat. Pas lagi ngintip, waaah dia keliatan senang bangeeet. Sibuk kesana kesini dan keliatan enjoooy banget. 🙂 Lega banget rasanya. Oh iya, sesungguhnya ruang kelasnya Aghnan mengingatkan aku waktu masuk pre school di Manchester dulu. Iya, waktu kecil pernah ikut bapak sekolah di Manchester selama kurang lebih 1 tahun dan kurang lebih masuk pre school disana ya seumuran Aghnan sekarang. Alhamdulillah, karena si mama konsisten menggunakan bahasa Indonesia ke aku selama di rumah, jadi walau pre school aku full English aku berbicara tidak nyampur-nyampur.  Karena exposure dengan bahasa asing sedini mungkin. Jadi sampai sekarang belajar bahasa Inggris termasuk cukup mudah diserap sama aku 🙂

Nah setelah ngintip si Aghnan, aku sama mas disuruh ketemu sama Ms. Sandralyn, kepala sekolahnya. Pas ketemu ini deh diskusi segala macam sama Ms. Sandra nya. Tentang concern aku tentang Aghnan. Tentang pengharapan aku untuk Aghnan. Dan tentunya membahas kebiasaan Aghnan sehari-hari bagaimana. Ms. Sandra pun cerita hasil observasi Aghnan selama di kelas toddler tadi. Katanya sih memang sempat nangis begitu sadar kok gak ada orang tua / nanny nya yang sudah dikenal sama dia. Cuman begitu ditenangkan dia bisa enjoy ikut program di kelas. Hal tersebut wajar menurut Ms. Sandra. Katanya nanti bakal perlu adjustment diawal-awal. Cuman he will doin fine 🙂 Fiuuh lega. Jadi lampu hijau untuk menyekolahkan Aghnan di pre school.

Setelah ngobrol panjang lebar dengan Ms. Sandra, aku sama mas turun untuk menjemput Aghnan selesai trial. Duh bahagianya ngeliat senyumnya dia waktu kita datang. Keliatan banget he was having a great time there 🙂 Teacher nya pun aku suka. Ramah-ramah dan baik sama anak-anak. Dan yang terpenting sabar dan punya konsistensi tinggi menghadapi para toddler itu. Teacher nya cerita, waktu sesi hand painting Aghnan sempat gak mau ikutan. Tapi setelah dibujuk sama teachernya, akhirnya dia mau ikutan juga 🙂 Hihi ini dia artwork pertamanya Aghnan..

Overall, we love Royal Tots. Cuman kita masih ingin membandingkan dengan kandidat yang lainnya. Gak sabar nunggu trial berikutnya. Semoga cepat tercerahkan ya urusan pre school nya Aghnan ini 🙂

2 thoughts on “Trial Perdana Aghnan

  1. PoppieS says:

    Terharuuuu bacanya, Nggi… Udah besar aja yah Aghnan.. Udah mau sekolah.. Semoga bisa cocok sama sekolahnya kelak deh. Hwaaaaaa… dont grow up too fast, babies… *inget anak sendiri* hihihihi..

  2. Mrs.Karimuddin says:

    iyaaa don’t grow up too fast.. kayaknya baru kemaren kerjaannya cuman bisa nangis-pup-makan-bobo.. skrg udah mau sekolaaah.. Aaahh Smitaa.. aku jd mewek lagi deh.. :'(

Comments are closed.