Kampanye Jaman Sekarang..

Rasa-rasanya sudah gak pantas lagi ya di lakukan. Coba pikir tiap kampanye para parpol itu menempel segambreng flyer tentang partai or caleg nya di jalan-jalan. Terus berbondong-bondong merekrut massa (yang kita semua tau itu massa nya pada di bayar semua kaan ). Bikin kaos lah, bikin spanduk lah, dan negara kita tercinta penuh dengan pemandangan segambreng parpol itu.

Bukannya aku menentang kampanye yaa.. Cuman yang aku pertanyakan, kenapa sih kampanye mesti dengan cara seperti itu.

Pertama,

Sangat tidak GO GREEN. Boook itu semua flyer, spanduk dan lain sebagainya selain sia-sia menghabiskan kertas (karena toh pada akhirnya di buang juga) cara penyampaiannya itu loh, yang merusak pemandangan mata. Sepanjang tembok memandang pasti adalah gambar mukanya siapa, gambar partainya siapa. Aku sih tidak tertarik untuk melihatnya. Lebih setuju pajang 1 baliho besar, and that’s it. Gak perlu lah nempel2 di dinding jalan tapi ujung-ujungnya tidak di bersihkan lagi.

Di saat dunia lagi getol-getolnya mengkampanyekan Go Green, ini kok calon pemimpin bangsa kita gak menunjukkan attitude yang mendukung Go Green ya ? Apalagi para caleg-caleg newbie yang umurnya masih 20-something. Kan harusnya agent of change.. Yaah idealnya, berjiwa muda harusnya punya inovasi yang lebih kreatif dunk.  Tapi caranya sami mawon sama pendahulunya..   Lagipula, emang segala macam poster, flyer, spanduk itu efektif ya ? Penasaran…

Kedua,

Pengumpulan massa yang ampun-ampunan deh. Semua pada tau lah, so-called-massa-simpatisan-partai itu banyak yang ikutan kampanye karena ‘dibayar’ (walaupun memang ada yang benar-benar simpatisan). Jadi hari A dia ikut kampanye partai A hari berikutnya dia ikut kampanye partai B dan begitu selanjutnya. Pokoknya selama seminggu full deh jadwal para so-called-massa-simpatisan-partai itu. Koleksi kaos nya juga makin banyak aja deeh..

Belum lagi ya mobilisasi massa yang tidak teratur. Menyewa banyak banget bis-bis (yang harusnya jadi angkutan umum buat masyarakat) dan pada akhirnya membuat kemacetan dimana-mana. Ujung-ujungnya kan nyusahin rakyat juga kaan. Coba, angkutan umum jadi jarang di jalan karena disewain buat kampanye semua.

Jadi mikir, kenapa mesti ‘dibayar’ sih ? kenapa mesti mobilisasi massa banyak-banyak sih ? kenapa mesti bikin macet sih ? Kenapa mesti menunjukkan kuantitas, tapi tidak kualitas. Itu sih intinya.. Mungkin bisa menjadi pemikiran bersama kali ya. Terutama buat KPU, mungkin 5 tahun lagi kampanye macam seperti bisa dilarang kek… Huehehehe.. yaah angan-angan semata kan boleh.. 😀

Orang Indonesia sebenarnya merindukan perubahan. Namun perubahan yang konsisten dan nyata. Bukan sekedar janji-janji manis semata. Buatlah perubahan senyata mungkin dan dekat di hati kita. Dan perubahan itu bisa di cerminkan dunk di masa-masa kampanye ini. Gak usah ekstrim laah.. Yang simpel tapi berasa banget laah buat yang melihatnya..

Yaa ini hanya sekedar tulisan. And again, tidak bermaksud menyindir caleg/parpol/simpatisan partai manapun. Ini hanya curhatan seorang yang tidak suka terjebak di tengah-tengah kampanye yang ampun-ampunan. Bukannya merasa nyaman atas gema-gema perubahan yang dikumandangkan partai tersebut, yang ada malah merasa ketakutan kalau kampanye akan berjalan rusuh.

Anyway.. walaupun kesal dan sebalnya aku terhadap riwehnya Jakarta semasa kampanye. I WILL STILL VOTE ko… 🙂 Aku kan warga negara yang baik.. 😀

[thumbnail image]

Caleg.. Caleg.. Pilih Yang Mana Hayooo…

Gak berasa ya minggu depan sudah pemilu tahap I. Tapi teteuup sampai sekarang masih clueless mau milih syapa dari partai mana. Soalnya segambreeeng aja gitu sih calonnya. Terus gak jelas visi misi nya apaan aja. Maksudku.. Bluurrr.. Bilangnya sih turunkan sembako, perbanyak lapangan pekerjaan dan lain sebagainya.. U know lah.. janji-janji bumbu kecap yang manis asal ngecap tanpa rencana perealisasian yang konstruktif.

Dari se bejibun caleg itu, sampai sekarang belum ada yang nyangkut di hati. Semuanya tipe nya sama.. Mengumbar janji kecap yang sama.. Cuman beda merek ajaa.. Ada yang merek warna merah, ada yang merek warna biru dan lain sebagainya. Perlu pencerahan sangaat niih. Gak ada ya caleg yang bisa ngejanjiin hal seperti dibawah ini :

  1. Bebas tunjangan kesehatan (gretongan loh semua fasilitas)
  2. Bebas biaya pendidikan dasar (sampai SMA ya bok)
  3. Maternity Leave buat ibu-ibu pekerja sampai 12 bulan
  4. Paternity Leave buat bapak-bapak sampai 6 bulan
  5. Cuti tahunan > 18 hari

Kalau ada yang bisa memperjuangkan hal seperti itu gw pilih deh.  Tapi mana mungkin yaa.. Di saat negara-negara welfare sudah dapat menikmati semua itu, di Indonesia, masih tereak-tereak soal Sembako Murah. Yaolooo… Kapan majunya ya kalo beginii.. Masa dari tahun 60an sampai sekarang masih jadi negara dunia ketiga sii..  Huakekekekekeke..  Kesannya gw gak perduli banget ya sama isu sosial di luar. Well, aku kan hanya berbicara sesuai dengan kepentingan aku saja (tentunya mencontoh dari para so-called-wakil-rakyat yang berbicara atas kepentingan golongan saja).

Tapi yang jelas I think I WILL VOTE. Soalnya sayang kalau gak dipake  hak suara gw. Walaupun gak belum ada pilihan juga.  At least ada option pilih partai saja (tidak harus pilih caleg). Kita bisa pilih partai yang best of the worst. Pasti adalah yaa..  (masa gak ada sih ?) Yaah cari partainya yang :

  1. Lumayan kredibel (bukan partai anak baru kemarin gitu lahh)
  2. Reputasi bersih (tuuh,mending pada merhatiin berita deh, kasus-kasus korupsi wakil rakyat itu dari partai mana aja.. Kalau eike sih sudah tak black list).
  3. Yang jelas bukan partai yang membodohi rakyat.

Humm melihat 3 kriteria diatas aja jadi makin susye ya bok milihnya.. Ya sudah, we’ll see saja. Masih ada semingguan lah ya buat milih-milih. Btw, buat para caleg yang kebetulan baca ini post jangan tersinggung ya. Tidak bermaksung menyinggung syapa-syapa.. Ini kan termasuk suara rakyat.. (*halah) 😆

[thumbnail image]