Mitoni Baby K

Maafkaaan baru sempat cerita sekarang. Maklum, 2 hari setelah Mitoni, Bundanya Baby K langsung pergi dinas ke Bandung selama seminggu. Jadi baru bisa ngeblog ya sekarang-sekarang ini.. 😛

Anihoo, where to start yaa? Alhamdulillah mitoni kemarin berjalan dengan sukses dan lancar. Thanks buat ayah yang jempolan banget nyiapin semuanya sampai bela-belain cuti sehari sebelum mitoni. Demi Baby K, apa yang gak ya ayah. Bunda bukannya gak mau bantuin, cuman cuti Bunda sudah habis..bis..bis.. 😆 . Jadinya dipercayakan deh semuanya sama ayah buat ngatur layout acara mitoni di rumah. Mindah-mindahin perabotan, ngawasin orang yang masang tenda dan lain sebagainya.. Pokoknya jadi mandor of the day deh.. 😀

Bunda sampai rumah semuanya sudah selesai dan rapih. Walaupun malamnya ada krisis tenda yang membuat Bunda histeris.. Ayah langsung sigap bertindak dan bunda pun gak jadi histeris.. 😆 Bunda lanjut ke dapur buat melakukan ritual membuat rujak untuk acara mitoni nanti. Hehehehe.. Sebetulnya rujaknya bisa di siapkan oleh Firma Melati, cuman si mama keukeuh harus aku yang buat rujaknya. Wekekeke..

Besok paginya, HUJAN.. Hoahahahahaha seru deh, langsung panik dan ngecek seluruh rumah. Komat kamit supaya berhenti hujan, sampai akhirnya berhenti. Cuman langit teuteup mendung. Sudahlah ya pasrah aja lah ya.

Pas akhirnya ibu Tatiek Sasongko datang untuk mulai merias, aku sudah lepas tangan deh urusan persiapan ini itu. Semuanya di tangan mas, dan aku pun duduk manis buat di dandanin. Gak lama setelah ibu Tatiek datang, ibu Yayu pun datang (ini MC mitoni kita). Hehehehe diapun repot ngerusuhin si mas, soalnya memang di mitoni ini peran Ayah penting banget deh.. 😉

Tengah jalan dirias tiba-tiba HUJAN DATANG LAGI.. Hoaaaaa.. langsung horror.. T_T.. Oh my..oh my.. panik deh gimana ini acara berlangsung. Tapi sudahlah dipasrahkan, yang penting berjalan lancar dan rapih.

Selama di rias aku berasa kayak pengantin lagi. Hyahahaha abis gimana, disuruh duduk manis, di dandanin, dikasih wejangan sama ibu Tatiek plus kamar kita jadi wangi melati. Jadi nostalgia setahun yang lalu. Pas banget loh setahun yang lalu dari hari mitoni, tanggal 13 Februari 2009, aku lagi siap-siap mau siraman buat acara pra-nikah. Nah tahun ini, tanggal13 Februari 2010, aku juga lagi siap-siap mau siraman, tapi siraman dalam rangka acara mitoni si baby. Hihihi bisa pas begitu yaa.. 😉

Tempar Siraman untuk Mitoni

Aku di make up dan di sanggul modern. Dikasih bando melati. Terus dipakein dodotan buat siraman dan dilapisi oleh bunga melati lagi. Aku sudah siap, si mas pun berganti pakaian menggunakan beskap warna hijau. Btw, aku selalu suka ngeliat si mas pakai beskap. Gantengnya polll.. ^_^

Aku sama mas dah siap. Acara mitoni bisa langsung di mulai deh. Mitoni dibuka dengan upacara Siraman. Sebelum siraman, aku sama mas melakukan sungkeman kepada kedua orang tua kita. Urut-urutan sungkemannya:

· Bapak Istri

· Ibu Istri

· Bapak Suami

· Ibu Suami

Sungkeman kepada kedua orang tua

Kemudian aku di bantu si mas buat naik ke panggung siraman. Sebelum siraman di mulai, si mas melakukan pencampuran air siraman yang berasal dari 7 sumber, yaitu berasal dari:

· Rumah aku dan mas

· Rumah orang tua istri

· Rumah orang tua suami

· Kantor aku dan mas

· Rumah tetangga

· Mesjid/Musholla terdekat dari rumah

· Air Zam-Zam

Setelah air di campur, baru deh siraman di mulai. Btw, beda dengan siraman setahun yang lalu, untuk siraman mitoni ini aku special minta pake air dingin. Hoahahahaha, maklum ibu hamil, bawaannya kepanasan mulu. Kalau pake air dingin pasti jadi suejuk dan nyaman.. 😛

Urut-urutan siramannya itu adalah:

1. Bapak Istri
2. Bapak Suami
3. Ibu Istri
4. Ibu Suami
5. Bude Gun (pinisepuh dari pihak keluarga istri)
6. Bude Nani (pinisepuh dari pihak keluarga suami)
7. Suami

Hehehehe, jadi yang naik pangkat tahun ini si mas, soalnya udah gak jadi yang disiram, tapi sudah jadi yang menyiram. 😛

Siraman dan Pecah Kendi

Selesai siraman, aku sama mas memecahkan kendi yang dipakai mas terakhir untuk menyiram aku. Kemudian si mas mengucapkan kalimat:

NIAT INGSUN ORA MECAH KENDI, MELAINKAN UNTUK MECAH AIR KETUBAN

Harapannya pada saatnya nanti, air ketuban akan pecah pada waktunya.. 🙂

Kemudian setelah selesai siraman, aku berganti baju dan siap untuk acara berikutnya. Acara berpindah ke tengah ruangan, yang mana aku suka, soalnya jadi lebih ngumpul dan rame serta fokus ke acara. Acara dilanjutkan dengan upacara ganti baju 7 kali.

Perlengkapan Upacara Ganti Baju

Hehehe ini acaranya seru bangeeett.. Aku disuruh ganti baju (kebaya dan kain) sebanyak 7 kali. Dan tiap baju yang aku pakai mencerminkan harapan kita agar kelak Baby K bisa mendapatkan sifat-sifat yang dilambangkan oleh baju-baju tersebut.

Ganti Baju 1 - Ganti Baju 2 - Ganti Baju 3

Baju Pertama: Dipakaikan kain batik Wahyu Tumurun dengan harapan  semoga si baby selalu mendapatkan wahyu. Wahyu itu adalah semua yang terbaik dari Allah SWT. Kemudian kain Wahyu Tumurun disandingkan dengan kain warna merah dan kebaya warna kuning. Warna merah melambangkan keberanian, diharapkan calon ibu siap menghadapi proses kelahiran. Dan warna kuning melambangkan pangkat dan derajat. Jadi  dari wahyu yang didapat si baby akan mendapatkan pangkat derajat yang memberikan kebanggaan terhadap keluarga.

Baju Kedua: Dipakaikan kain batik Cakar Ayam dengan harapan semoga si baby dapat pintar mencari rejeki laksana ayam yang mencari rejeki melalui cakarnya. Disandingkan dengan warna coklat yang berarti warna tanah/bumi, yang berarti orang tua si baby dapat mencari rejeki apapun dari tanah/bumi ini asalkan Halal.

Baju Ketiga: Dipakaikan kain batik Picis Kawung yang melambangkan uang, agar kelak si baby diberikan rizki yang berlimpah. Warna kain kuning dan kebaya biru yang dipadankan berarti si Baby kelak akan memenuhi harapan orang tuanya agar mendapatkan rizki yang berlimpah dan dapat membawa kehormatan kepada keluarganya kelak.

Ganti Baju 4 - Ganti Baju 5 - Ganti Baju 6 - Ganti Baju 7 (searah jarum jam dari gambar pojok kiri atas)

Baju Keempat: Dipakaikan kain batik Sekar Jagat yang berarti si baby kelak dapat menguasai jagat untuk sesuatu yang baik. Warna kebaya coklat yang disandingkan melambangkan bahwa jika si baby kelak menguasai jagat dia akan selalu ingat bahwa dia akan kembali ke tanah dan tidak sombong.

Baju Kelima: Dipakaikan kain batik Sekar Kantil yang disandingkan dengan kain Putih berarti si baby akan menjadi pribadi yang tulus, tidak sombong, pribadi yang menyenangkan sehingga membuat semua orang disekitarnya jatuh hati.

Baju Keenam: Dipakaikan kain batik Truntum yang berarti si baby diharapkan akan menjadi contoh yang baik untuk orang disekitarnya.

Baju Ketujuh:Dipakaikan kain batik Sido Asih dengan pengharapan bahwa semua orang akan memandang dengan kasih kepada si Baby. Kemudian disandingkan dengan kain motif Bangun Tulang. Nah kain motif Bangun Tulang ini konon katanya berfungsi sebagai penolak bala untuk itu hanya dipakai untuk upacara saja, tidak boleh dipakai sehari-hari . Harapannya adalah agar semua hambatan dan rintangan terhadap pengharapan-pengharapan yang dicerminkan oleh keenam baju sebelumnya agar musnah sudah. Jalan si baby senantiasa lancar dan di mudahkan.  Amiin.. Amiin.. 🙂

Dari baju yang pertama – keenam semua tamu sepakat bilang belum pantaas. Sampai akhirnya baju yang ketujuh, tamu-tamu baru bilang pantaas. Hihihi, salut deh buat MC nya bu Yayu yang bikin acara betul-betul fun dan rame. Si mas pun menikmati, soalnya kan biasanya acara adat Jawa itu kan konotasinya sakral, saklek dan cenderung kaku. Tapi acara mitoni ini bener-bener rame.

Selesai acara ganti baju, dilanjutkan dengan acara brojolan cengkir / perosotan. Maknanya sih biar pada saat persalinan berjalan dengan lancar dan selamat. Karena biasanya pada saat persalinan calon ibu akan dibantu oleh ibu/mama mertua. Maka pada acara brojolan cengkir ini yang berpartisipasi si mama dengan mama Anti. Mama dan mama anti mensimulasikan persalinan nanti dengan menggunakan kelapa cengkir. Para mama bahu membahu mensimulasikan agar kelapa cengkir bisa keluar dengan selamat kemudian digendong dan dibawa masuk ke kamar.

Brojolan Cengkir

Dilanjutkan dengan simulasi potong tali pusat oleh si mas. Huehehehe.. Duh nama Jawanya aku lupa nih. Yang jelas aku diikat dengan tali putih, yang akan di potong dengan keris talinya oleh si mas. Harapannya sih biar nanti proses kelahiran si baby lancar selancar-lancarnya. Dan tali plasenta nya pun puput dengan baik. Awalnya bengong juga, soalnya keris beneran bok. Hakhakhak.. Tapi untung cuman simulasi saja.. 🙂

Simulasi potong tali pusat

Setelah itu kelapa cengkir yang sudah diboyong ke kamar, dibawa ke luar lagi kemudian di tutup. Si mas harus memilih salah satu cengkir dengan mata tertutup. Oh iya, kedua cengkir tersebut sudah di ukir gambar Kamajaya dan Kamaratih. Katanya sih kalau si mas milihnya dapat Kamajaya maka kelak si baby jenis kelaminnya cowok. Kalau Kamaratih si baby jenis kelaminnya cewek. And suprisingly si mas dapatnya cengkir gambar Kamajaya. Wihihihi USG Tradisionalnya kok mantab ya, sesuai dengan USG dari si dokter 🙂

Pilih Cengkir

Habis itu semua kain-kain yang sudah dipakai digendong bareng-bareng dan di bawa ke kamar. Aku nya sih di retouch make up nya dan ganti kain. Sedang si mas kembali di “plonco” sama bu Yayu di luar. Hehehe, cengkir yang sudah di pilih tadi diandaikan seperti si Baby. Dan si mas harus latihan menggendong. Huehehehehe, terus gantian deh dengan para calon Eyang gendong satu-satu. Acaranya kayaknya seru dan lucu, sayang akunya gak bisa lihat langsung. Cuman bisa lihat dari rekaman video saja.. 🙂

Gendong..gendong.. gendong.. :)

Puas digendong saatnya cengkir dipecahkan dengan golok oleh si mas. Kata orang dulu sih kalau cengkirnya pas dipecah airnya langsung muncrat maka si baby kelak berjenis kelamin cowok. Terus kalau cengkirnya pas di pecah airnya merembes, maka si baby kelak berjenis kelamin cewek. Naah, ternyata pas pecah cengkir ini airnya langsung muncrat dan cengkirnya terbelah. Hahahaha, again,  USG tradisionalnya samaa kayak USG si dokter 😛

Pecah Cengkir

Acara terakhir sih potong tumpeng dan jualan rujak deh. Kayak jualan cendol waktu nikah dulu, ini juga tamu-tamu beli rujaknya pake kreweng genteng. Rujaknya kata orang-orang pedas bangeet dan kurang enak. Ahahahahaha, pada makin yakin kalau Baby K beneran cowok. 😆

Potong Tumpeng, Jualan Rujak

Yah apapun itu yang penting aku sama mas berharap, pengharapan-pengharapan yang tersimbolisasi pada upacara Mitoni ini dapat kelak terwujud. Amiin. Semoga proses kelahiran baby K nanti lancar. Ibu dan anak senantiasa sehat. Dan Baby K kelak menjadi anak yang sholeh, baik tutur kata perilaku, pintar, sehat dan kuat. Amiin.. Amiin.. Ya Robbal Alamiin.. 😀

Terima Kasih sebesar-besarnya kepada keluarga dan sahabat yang sudah menyempatkan diri untuk hadir ke acara Mitoni Baby K..  We really appreciated it 😀 Love u guys.. 🙂

Ke Mayestik Lagi..

Hari ini aku pergi ke Mayestik lagi. Hehehehe ngapain juga lagi, kayak mau nikah aja. Hehehe, ini masih ada hubungannya dengan acara Mitoni buat Baby K yang insyaAllah akan diselenggarakan bulan Februari 2010. 🙂

Aku ke Mayestik janjian sama Myrna Myura. Yak akhirnya setelah pertimbangan sana sini dan memperhitungkan budget juga aku memutuskan untuk membuat kebaya bumil sama mbak Myrna ini. Awalnya sih tau dari blog nya Ira. Terus chat sama Ira dan akhirnya coba di kontak deh mbak Myrna ini.

Orangnya sih friendly yah. Dan langsung klik aja. Akhirnya janjian deh ketemuan di Mayestik hari ini. Diskusi model sekaligus langsung cari warna bahannya. Doi sendiri ternyata keponakannya Marga Alam. U know lah salah desainer kebaya yg udah terkenal ituh. Pas ketemuan mbak Myrna sekaligus meluruskan kalau doi gak pernah kerja sama Marga Alam. Dia malah sering kerja sama Defrico Audy. Yaah another desainer kebaya deh.

Orangnya sendiri ternyata masih muda dan keliatan kalau taste nya lumayan okay. Kita belanja bahan di Pronto Moda akhirnya. Dan lumayan pas lagi ada diskon. Tadinya kan pengen nuansa Kuning yah. Cuman pikir punya pikir ko kayanya kurang ok yah.. Akhirnya (tanpa bermaksud mengkopi Jeng Arienda) akhirnya mitoni nanti kayanya bakal bernuansa hijau (lagi) 😆 . Abis gimana yg nuansanya segar dan cerah (plus netral) apalagi coba? Gpp lah toh kl dulu siraman pas jadi manten nuansanya hijau pink. Besok mitoni nuansanya hijau putih deeh. Nanti br kalau Tedak Siten disesuaikan dengan gender. Baby K ;).

Kebetulan dapat bahan warna hijau yg segar. Terus setelah bahannya di approve sama Mbak Myrna akhirnya baru deh kita diskusi modelnya. Yang jelas baby doll. Lengan 3/4. Terus nanti kerahnya model V-Neck biar keliatan kuyus walaupun perut sebuncit perutnya hippo :p. Bakal dikombinasikan dengan bahan chiffon dalamnya biar lebih melambai :p Untuk lebih jelas bisa lihat sketsa gambar yang dibuat mbak Myrna dibawah.

Sketsa kebaya mitoni

Gimana? Looks lovely and promising kan yah? Semua bordir dan payet juga sudah sama Mbak Myrna, jadi aku terima beres sajah 😉 . InsyaAllah sih bakal fitting akhir Januari. Semoga tidak ngaret dan jadi sesuai harapan yah.. Nanti mbak Myrna sendiri yang akan datang ke rumah buat fittingnya. Asooy..

Siiip lah. Kayanya persiapan mitoni udah hampir rampung. Vendor-vendornya juga sudah fix semua. So, let’s rekap yaah..

Mitoni Baby K
Hari/Tanggal: Sabtu/13 Februari 2010
Venue: Rumah Tercinta
Katering: Mardika Katering
Liputan: Payu Foto (abis bisa menyesuaikan budget dan dikasih bonus2, mana nolak :p Thanks mas Adi)
Adat, Make Up, MC dan Perlengkapannya: Firma Melati oleh Ibu Tatiek Sasongko
Tenda: Alamanda Tent
Kebaya Bumil: Myrna Myura

😆 nulis review diatas jadi kayak mau nikah lagi ajaa. Hadeeh hadeeh.. Yah doakan semuanya lancar-lancar yaa.. Hehe btw jatuhnya Mitoni pas setahun (hampir siih) dari hari Nikahan kita sendiri. Biar pas aja celebratenya 😉 .

Upcoming Events for Our Baby

Sebentar lagi menginjak bulan keempat. InsyaAllah aku sama mas mau ngadain pengajian 4 bulanan buat si baby. Soalnya kan kalau menurut Islam, baby ditiupkan ruh nya pada bulan keempat. Nah biar, semuanya lancar dan si baby senantiasa dikelilingi dengan kebaikan mau dibuatkan acara pengajian.

Acaranya sih insyaAllah maunya sederhana aja. Mengundang ibu-ibu pengajian kompleks rumah sama keluarga dekat saja. Sama paling habis itu mau ada acara makan siang bersama. Kalau tanya temanku yang sudah mengadakan pengajian 4 bulan, katanya surat yang di baca itu Surat Yasin, Surat Maryam dan Surat Yusuf. Tapi detail susunan acaranya aku juga belum bikin. Tapi besarannya sudah kebayang sih.

Makan siangnya pun kan tadinya pengen pesan nasi kotak. Tapi kayanya enak kalau bikin sendiri. Kan insyaAllah asisten rumah tangga sudah full team tuh. Jadi rencananya mau bikin pepes ikan mas favorit keluarga, ayam goreng, sayur asem, tahu tempe goreng sama sambal lalapan deeh. Sluurrrpp.. Ngebayanginnya aja langsung ngenceeesss..

Selain pengajian 4 bulanan, insyaAllah aku sama hubby juga mau ngadain acara nujuh bulanan (mitoni) buat si baby. Yah u all know lah betapa Jawirnya keluarga aku. Bokap nyokap sudah wanti-wanti aja.. Jangan lupa Mitoni.. Hiehiehiehie.. Aku sama mas langsung itung-itungan budget luar kepala.. Pening sih, tapi dipikir-pikir kan buat anak pertama gpp lah yaa. Lagipula dulu waktu mama hamil aku juga komplit lah. Ada Mitoni jugaa..

InsyaAllah sih acaranya  sederhana aja di rumah. Ngundang keluarga sama teman dekat. Thanks to mommy Arienda, aku jadi ada tempat nanya-nanya soal mitoni and stuff. Jangan bosen ya bu, kalau aku PING!! terus.. 🙂  Yang perlu disiapin sih buat mitoni kurang lebih vendor adat buat menyiapkan segambreng perlengkapan adat dan memandu acara. And of course vendor liputan dan catering.

Karena budget terbatas, jadi aku sama hubby mencari vendor kualitas baik, harga bersahabat dan servis optimal. Udah ada kandidatnya sih. Buat vendor adat insyaAllah mau pakai Firma Melati (dengan ibu Tatiek Sasongko). Ini sarannya mommy Arienda juga. Servisnya katanya memuaskan dan dari segi hargapun masih masuk budget banget. Dulu nyokap waktu nikah juga pakai jasa Firma Melati. So emang sudah terkenal bagus dari dulu juga. Tadinya kepengen pake Kamaratih lagi, tapi nanya harganya langsung bikin pening. Over budgeeet.. Lagipula lokasi nya Firma Melati lumayan strategis dari rumah lah ya. Kalau mau konsultasi gak perlu keluar masuk tol. 🙂

Katering most probably bakal pakai Caterindo lagi. Tapi buat liputan kayanya mau coba pakai LightBrush or Portrait Photography. Yah we’ll see deh gimana-gimananya. Sekarang sih masih binun nentuin tema warna acaranya. Nanti deh lihat koleksi beskapnya Firma Melati dulu deh. Pengennya sih kuning. Soalnya waktu nikahan kemarin belum pernah dipake tuh itu warna. Hihihihi.. Asiik bikin kebaya bumil deeeeh.. ^_^

Excited juga yaa nyiapin ini itunya buat si baby. Gak kebayang kalau si baby udah brojol. Pasti nanti lanjut heboh nyiapin tedak siten buat si baby blom lagi ulang tahun pertamanya dia. Hiahiahiahia. Doakan semoga semuanya lancar-lancar selalu buat si baby yaa.. 🙂

[thumbnail image]