BLW vs Konvensional

Masih seputar MPASI niih.. Yes I’m addicted to it. The thought of Aghnan is going to have his first meal is making me super excited.. πŸ˜€ Anihoo, setelah kemarin-kemarin belajar tentang konsep konvensional MPASI dan me list segambreng peralatan perang nya, sekarang aku pun sedang mendalami tentang konsep BLW (Baby Led Weaning) untuk penerapan MPASI nya Aghnan nanti.

Okeh start with the definition yaa. Mahluk apakah BLW itu? BLW itu adalah salah satu cara memperkenalkan makanan ke baby, yang membolehkan si baby untuk makan makanannya sendiri. Konsep BLW ini agak ekstrim ya. Soalnya dari yang biasanya Baby selama 6 bulan makan hanya ASI yang cair, langsung makan makanan solid layaknya orang dewasa. Dalam BLW ini, segala macam pemberian Puree-Pureean di SKIP bok!!

Kalau konvensional ngajarinnya pemberian puree ke baby harus bertahap teksturnya (dari yang halus, kasar, dan solid). Kalau BLW ini gak. Baby langsung dikasih finger food. Dan finger food itu ditaro aja di depan si Baby. Tidak boleh disuapin atau di arahkan, dan biarkan si baby untuk eksplorasi sendiri. Jujur aja, aku sih mikirnya dengan cara seperti ini proses makan pasti jadi jauh lebih menyenangkan buat si baby. Dan seru, makanan dipegang-pegang sendiri, dicium-cium kemudian sampe akhirnya digigit-gigit dan di telan. Betul ga?

Sesuai dengan namanya, BLW akan membuat Baby menjadi juru kemudi keinginannya untuk belajar makan. Dengan BLW, Baby dapat mengandalkan segenap insting dan naluri nya untuk mulai makan sendiri tanpa harus diaturΒ  oleh orang dewasa. Awalnya mereka akan mulai makan dengan tangannya sendiri dan nanti akan mulai belajar menggunakan alat makan pun sendiri.

Keuntungan BLW antara lain adalah (diambil dari website http://baby-led.com/ ):

  • membuat baby untuk mengeksplorasi rasa, tekstur, warna dan bau suatu makanan
  • mendorong rasa kepercayaan diri dan kemandirian si baby
  • membantu baby untuk mengembangkan motoriknya terutama koordinasi mata-tangan dan juga belajar untuk mengunyah
  • mengurangi kemungkinan anak GTM (Gerakan Tutup Mulut) atau menjadi Picky Eater)

Memang sih awalnya dengar soal BLW ini cukup bikin aku mengernyitkan alis. Ah really, masa iya baby dibiarkan makan sendiri. Dipikiran aku adalah, masa iya umur 6 bulan udah bisa makan sendiri? Emangnya makanannya akan cukup masuk ke mulutnya? Nanti kalau dia kurang gizi bagaimana? Tapi setelah baca-baca tentang BLW makin dalam hoo makin tertarik soal konsep BLW ini.

Pada dasarnya kan BLW ini kan salah satu konsep pembelajaran makan MPASI untuk anak. Pada masa MPASI (6-12 tahun). Makanan itu hanya sebagai penunjang kecukupan gizi si baby. Komponen pemenuhan gizi utama si baby pada umur 6-12 tahun itu tetap dari ASI ibunya. Mangkanya MPASI itu sendiri kan singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping dan bukan yang utama.

Yang bikin aku super tertarik adalah, dengan BLW anak jadi cepat pintar makan sendiri. Anak akan belajar untuk mengunyah lebih cepat. Dan anak jadi belajar tentang kemampuan dan kapasitas perutnya dia. Jadi dengan BLW ini anak jadi suka makan dan GTM (Gerakan Tutup Mulut) bisa dihindari. Yang terakhir itu yang bikin aku super horor. Kalau anak mogok makan alias GTM itu. Weleeeh ngebayanginnya aja langsung mules-mules sampe pengen guling-gulingan di lantai.

Buat para ibu-ibu yang malas masak makanan baby, metode ini kayaknya bakal pas banget nih. Terus kalau travelling, dengan BLW ini akan sangat super membantu kita. Tapi BLW ini tidak tanpa pengawasan ya. Baby memang harus eksplorasi sendiri, tapi kita tetap harus memantau. Metode BLW ini tapi tidak segampang yang diceritain ya. Ada prosesnya, dan mesti ekstra sabar, soalnya perkembangan baby kan beda-beda. Dan buat yang clean freak, metode BLW ini sangat tidak cocok, soalnya sudah dipastikan itu makanan akan berhamburan di muka si baby, di high chair bahkan sampai tumpah ke lantai.. Seruu ya bok πŸ˜†

Aku sendiri super tertarik dengan metode BLW ini. Tapii buat yang control freak kaya aku, metode konvensional sebetulnya lebih bikin hati ayem. Aku sendiri pun excited buat masak masakan homemade buat Aghnan. Cuman, melihat benefitnya BLW yang banyak aku kayanya akan menerapkan metode BLW ini. Jadi macam campuran gitu sih. Mungkin bisa diterapkan metode BLW kalau Aghnan makan snack nya. Atau juga bisa full BLW saat weekend. Dimana ada aku dan mas yang bisa memantau langsung.

Yang jelas, BLW atau konvensional tetap ada plus minusnya. Kembali lagi dilihat bagaimana perilaku si baby nya dan apa yang paling cocok kita terapkan. Kita mesti lihat apakah si baby sudah siap untuk diterapkan metode BLW ini. Cocok-cocokan juga sih menurut aku. Jadi ya kayanya aku akan go with the flow, menyesuaikan mana sih yang paling cocok buat Aghnan ku sayang πŸ™‚

Buat yang mau tau soal BLW ini bisa dibaca link-link dibawah ini:

Kayaknya pengen baca buku Baby-led Wening karangan Gill Rapley & Tracey Murkett deh next step nya. Terus pe-er juga nih, bagaimana ngejelasin konsep ini ke Eyang nya Aghnan yang kayanya akan sangat bersemangat buat masukin makanan ke mulutnya Aghnan.. πŸ˜†

[thumbnail image]