This is Baby K speaking.. 🙂
Umur saya kurang lebih sudah 28 minggu dan ayah bunda sudah tidak sabar untuk melihat mukaku via USG 4D. Ayah buat janji dengan dokter di klinik fetomaternal yang ada di Jalan Kimia. Kata pak dokter disitu alat USG 4D nya lebih bagus dibanding di RS. Bunda. Setelah menunggu kurang lebih setengah jam akhirnya Ayah Bunda masuk ke ruangan dokternya. Pak Dokter seperti biasa, dengan suaranya yang santai menyapa Ayah Bundaku. Dan kemudian Bunda langsung berbaring di tempat periksa.
Pak dokter mengoleskan gel yang dingiin banget di perut bunda. Dan kemudian mulai deh ada alat yang bergerak-gerak di permukaan perutnya Bunda. Tadinya aku sudah mau tidur. Posisiku juga sudah meringkuk dengan nyaman. Soalnya tadi sudah dikasih makan roti gandum meses yang enak sama Bunda. Jadinya akupun sudah kekenyangan. Pas mau tidur tiba-tiba perut Bunda berguncang dengan keras. Aku bingung, ternyata Pak Dokter tidak bisa melihat mukaku dengan baik dengan posisi meringkuk ini jadinya perut bunda diguncang-guncang supaya aku melihat ke arah lain.
Akhirnya pak dokter melihat bagian tubuhku yang lain deh. Pak dokter bilang ke Ayah Bunda kalau posisiku sudah bagus. Sudah dibawah. Kemudian tali plasentaku juga posisinya bagus tidak melilit badanku. Tapi sayangnya tali plasentaku menutupi ‘monasku’ jadi pak dokter tidak bisa melihat sejelas bulan lalu. Cuman skrotum ku saja yang terlihat sama pak dokter. Otak, saraf, tulang belakang dan organ dalamku terlihat normal dan sehat kata pak Dokter. Dan jari-jari tangan kakiku pun jumlahnya komplit. Nampaknya Ayah Bunda cukup bahagia melihat perkembanganku. Bunda pun selalu bilang “Alhamdulillah, yang penting kamu sehat dan normal ya nak“.
Kata pak dokter tanggal lahirku maju jadi tanggal 10 April 2010. Dan secepat-cepatnya aku bisa keluar dari perut bunda itu tanggal 1 April 2010. Setelah puas melihat bagian tubuhku yang lain, pak dokter kembali fokus ke mukaku. Aku sendiri masih mengantuuk dan kedua tanganku aku tutup supaya aku bisa tidur lagi. Jadinya dokter ku pun jadi gemas. Dan mulai deh kejar-kejaran alat usg dengan posisiku agar Ayah Bunda dan dokter bisa melihat mukaku seperti apa. Alhamdulillah kata dokter mukaku normal semua. Bibir sempurna, hidung sempurna dan mataku juga sempurna. Tapi begitu mau difoto, aku pun kembali menutup muka dengan tanganku. Kayaknya aku agak pemalu ya, belum terbiasa di foto. Kalau kata Bunda, pemalu nya aku mirip sama Ayah. 😆
Akhirnya dokter berhasil juga mengabadikan mukaku. Tentunya dengan susah payah. Hihihihi, gpp deh ngerjain dokternya sedikit. Naah ini dia mukaku. Hayooo aku mirip syapa yaaa?
Kata Bunda dan Eyang Ti, hidungku mirip ayah mancungnya (ini kayanya bikin Bunda senang banget). Terus bibirku juga mirip ayah. Tapi jidatku kayaknya ikut Bunda jenongnya 😆 . Kata Bunda gpp, tandanya anak pintar.. 🙂 Terus mataku kayanya belo kaya Eyang Ti.. Hihihihi.. aah mau mirip syapapun itu yang penting aku anaknya Ayah Bunda.. 🙂
Setelah 45 menit di USG akhirnya dokternya pun menyerah tidak sukses mengabadikan mukaku full. Dokter agak tidak puas dengan USG 4D aku, soalnya aku terlalu pemalu katanya. Padahal sih menurut Ayah Bunda muka aku terlihat jelas. Yah maklum lah, dokterku memang perfeksionis. Tapi dokternya baik sih, karena USG 4Dnya kurang maksimal akhirnya Ayah Bunda dikasih charge harga USG 2D saja. Padahal selama 45 menit itu bolak balik USG 4D.
Kayanya Ayah Bunda pengen USG 4D lagi deh bulan depan. Iya deh, semoga aku tidak pemalu lagi kayak hari ini ya. Habis gimana, aku ngantuk banget Bundaa.. Setelah selesai USG, Ayah Bunda pun kembali konsultasi hasil lab sama dokternya. Ternyata bunda terkena infeksi sedikit, jadinya dikasih antibiotik buat 4 hari sama pak dokter. Tapi sisanya bagus kata pak Dokter. Iya doong, Bunda kan selalu memperhatikan asupan buat aku. Walaupun bunda tidak mengalami peningkatan berat badan dari bulan lalu (nampaknya membuat Bunda cukup senang). Tapi aku sendiri beratnya jadi 2 kali lipat bulan yang lalu. Aku sekarang beratnya jadi 1334 gram. Kata pak dokter beratku normal dan sesuai dengan umurku sekarang. Dan berarti semua makanan yang masuk ke Bunda lari ke aku semua. 🙂
Dokter cuman kasih saran ke Bunda untuk lebih banyak mengasup daging sapi macam steak gitu. Bukan karena aku kurang zat besi, biar protein untuk aku cukup. Nampaknya Bunda cukup bahagia mendengar saran pak dokter ini. Hihihihi..
Yah sekian deh cerita perkembanganku sampai di minggu ke 28 ini. Bunda sama Eyang Ti kayaknya sudah semakin siap-siap melanjutkan belanja untuk persiapan kehadiranku nanti. Eyang Ti pun sudah mengeluarkan bedong/popok/baju-baju lama si mama dari lemari nya. Sedang Eyang Kakung bersemangat untuk membelikan aku stroller dan carseat. Nampaknya, dari yang aku dengar. Eyang Kung jatuh hati dengan stroller Quinny Zapp, yang berarti aku akan punya maxi cosi sebagai car seat ku.
Doakan aku selalu sehat ya tante-tante dan om-om.. Aku masih betah nih di perut Bunda. Tunggu aku sampai April ya.. Pada saat itu aku baru siap untuk melihat dunia.. 🙂 Amiiin…