Tentang RUM

RUM singkatan dari Rational Use of Medicine. Lagi ngetren ya sekarang soal RUM ini. Bahkan sampai jadi bahan berantem di twitter. Macam kayak dulu ASIX vs Sufor. Pemicunya sih sama, ada ajaa yang terlalu gatel kalau gak rempong sama urusan orang lain. Anihoo, gw gak mau ngomongin itu, cuman mau share tentang gw dan RUM.

Waktu awal gw heboh menggalakkan ASIX ke Aghnan (ini bahkan waktu masih hamil), ada satu orang temen aku yang bilang “Sukses ya ASIX nya, terus kalau sukses ASIX, RUM juga ya. Percuma kalau ASIX tapi gak RUM” Saat itu cuman diiyakan saja. Karena di pikiran gw apaan sih RUM itu? Terus sahabat baik aku juga ngasih buku nya dr. Purnamawati yang Q&A Smart Parents and Healthy Children itu. Aku lihat sekilas lalu taro di rak buku. Masih belum on soal RUM ini. Dipikiran gw waktu itu, kalau sakit ya tinggal ke dokter anak saja. Kasih obat, sembuh deh.

Mulai tergampar waktu Aghnan di diagnosis G6PD Deficiency sebagai penyebab kuningnya dia waktu lahir. Dan waktu itu aku dapat dsa yang sama sekali tidak ok, penjelasan gak lengkap dan gak jelas soal G6PDD ini. Gw cuman dikasih daftar obat-obatan yang harus dihindari sama Aghnan, dan begitu ditanya kalau ter ekspos dengan salah satu obat-obatan ini bagaimana? Jawabannya sekali lagi gak jelas dan aku cuman menangkap kata-kata “fatal” dan “kematian”. MasyaAllah.. Rasanya jantung lemes dan keluar dari ruang dsa itu dengan mata berkaca-kaca. Sangat tidak menenangkan dan bikin resah. Akhirnya pindah dsa (sampai dua kali) terutama buat konsultasi soal G6PDD ini. Sampai akhirnya pindah dsa ke dr. Purnamawati walau hanya untuk dapat penjelasan komprehensif. Dan aku bisa diskusi enak dengan apa pun yang sudah aku google perihal G6PDD ini.

Belajar dari pengalaman yang pertama itu. Akhirnya aku mulai rajin google soal ini itu. Dan berhubung banyak daftar obat yang harus dihindari sama Aghnan. Mulai deh melirik soal RUM. Apa itu RUM dan sebagainya. Buku Q&A Smart Parents and Healthy Children jadi my new best friend (thanks to PitPit). Dan mulai gabung ke milis sehat (sehat@yahoogroups.com) asuhan dr. Purnamawati.

Karena sudah baca buku itu dipadu dengan rajin google dan baca segambreng email dari milis sehat, begitu Aghnan mengalami demam yang pertama aku gak panik. Begitu juga dengan batuk dan pilek perdana Aghnan. Aku masih bisa tenang (walau rasanya udah pengen ngacir ke dokter). Tapi untung yang aku alami cuman kasus common cold biasa. Gimana kalau sampai kejang demam, diare dan muntah-muntah hebat? Bisa tetap tenang atau langsung panik ya? Apalagi ya, banyak tenaga medis sekarang yang komersil banget. Semakin panik pasien, itu daftar obat nya makin banyak. Dan terkadang, tanpa dilakukan observasi lama (kejar setoran, biar dapat pasien banyak 🙁 ). Bahkan ada juga yang ekstrim, dipegang bayinya aja juga gak. Cuman dilihat di dengerin nafasnya (not even pake stetoskop) langsung di suruh rawat inap 3 hari, pasang infus (ini yang paling horor, gw aja benci setengah mati dipakein infus, gimana adek bayi 🙁 ) dan in the end kasih obat yang banyak banget. Padahal kalau aku dengar ceritanya pasti cuman kasus common cold biasa. 🙁 Yang berarti penyebabnya adalah virus (apalagi kalau tertular dari orang dewasa), dan virus itu tidak ada obatnya. Anti biotik itu untuk mengobati infeksi bakteri bukan virus. CMIIW.

Gw yakin kasus kayak gitu banyak banget terjadi. Dan yang bikin ngilu, soalnya ya itu. The patient doesn’t treated fairly. Disuruh terima aja. Dan kalau kita argumen, dibilang kita sok pintar dan sebagainya ( oh yes, sudah ngalamin seperti itu ). Padahal buat kita yang penting kita dapat penjelasan yang jelas dan komprehensif. Itu kan hak kita. Padahal, kalau tenaga medis itu memang merasa pintar karena sudah sekolah bertahun-tahun, harusnya bisa dong menjelaskan sesuatu yang kompleks dengan bahasa yang bisa dimengerti orang umum dan tetap dengan logika.

Sadar ilmu aku soal RUM ini masih sangat super cetek. Akhirnya begitu Pesat12 Jakarta dibuka pendaftaran. Langsung daftar komplit ke 5 sesinya. Soalnya ya itu. Walaupun RUM tapi aku default nya itu panikan. Jadi takut kalau anak sakit, panik, heboh, ngacir ke dokter dan dokter menyarankan apa aja aku akan iya iya aja karena gak cukup ilmu. Padahal bisa jadi segala saran itu tidak diperlukan atau bisa over treated

Topik yang dibahas di kelima sesi tersebut antara lain adalah:

SESI I
Topik 1: Kesehatan Gigi pada Anak
Kapan sebaiknya anak mulai dibawa ke dokter gigi? Bagaimana membersihkan gigi anak dengan baik dan benar? Kapan ya anak perlu pasta gigi? Tahukah Anda bahwa kesehatan gigi susu akan mempengaruhi gigi tetap anak kelak? Temukan jawabannya di sini.
Topik 2: Seputar Imunisasi
Bagaimana kerja vaksin dalam melindungi tubuh? Apakah imunisasi ada efek sampingnya? Apa yang dimaksud dengan catch-up immunization? Apa itu imunisasi simultan? Dan banyak lagi. Semuanya akan dikupas tuntas di sini.
Topik 3: Common Problems I (Batuk Pilek, Bronchitis, Radang Tenggorokan, Asma)
Batuk pilek dan asma adalah beberapa penyakit yang sering diderita anak-anak. Apakah setiap anak pilek dengan napas ”grok” berarti asma? Bagaimana membedakan pilek dengan asma? Apakah radang tenggorokan itu? Bagaimana gejalanya? Kebanyakan penyakit anak-anak disebabkan oleh infeksi virus. Sudah tahukah kita tata laksana yang tepat untuk itu? Diskusikan disini.

SESI II
Topik 1: Demam, Kejang Demam, Demam dengan Ruam
Tuhan menciptakan mekanisme demam, pasti ada maksudnya. Tahukah kita bahwa demam bukan penyakit, melainkan gejala atau petunjuk adanya suatu penyakit atau infeksi? Kapan saat yang tepat untuk memberikan obat penurun demam? Berbahayakah kejang demam?Apakah tiap kali anak mengalami demam perlu diberi obat anti kejang? Agar tak selalu bingung dan panik ketika anak demam, ikuti penjelasan tentang demam dan kejang demam,berikut tata laksana penanganannya secara rasional.
Ketika demam, muncul ruam merah di leher dan dada anak saya, berbahayakah? Kenapa setelah demam turun justru muncul ruam merah pada anak? Kenali macam-macam demam dengan ruam di sesi ini.
Topik 2: Menilai Perkembangan Anak
Seorang anak tidak hanya bertambah berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) saja, tetapi ia juga mengalami perkembangan emosi dan intelektual. Bagaimana menilai perkembangan anak dengan bijak dan obyektif? Bagaimana memberikan stimulasi dini yang tepat pada anak? Bagaimana sebaiknya menangani perilaku tantrum (temper tantrum) pada anak? Dan masih banyak lagi yang dapat Anda diskusikan bersama narasumber pada sesi ini.
Topik 3: Pendidikan Seks pada Anak
”Bu, adik bayi asalnya dari mana?” ”Bagaimana bisa adik bayi dikeluarkan dari perut Ibu?” Sering bingung menjawab pertanyaan-pertanyaan sejenis itu yang ditanyakan oleh anak Anda? Bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan masalah seputar seks pada anak? Temukan jawabannya pada sesi ini.

SESI III
Topik 1: Kegawatdaruratan pada Anak serta Cara Penanganannya
“Bagaimana nih, anak saya tanpa sengaja terkena air panas!” “Tolong, anak saya jatuh, apa yang harus saya lakukan?” ”Anakku mimisan, bagaimana ya menghentikannya?” Bagaimana cara penanganan yang tepat untuk keadaan gawat darurat seperti ini pada anak? Temukan pada sesi ini.
Topik 2: Menilai Pertumbuhan Anak
Orang tua cenderung menghabiskan banyak pikiran dan energi untuk urusan berat badan (BB) anak. Apakah anak gemuk itu pasti sehat? Dan apakah anak yang cenderung langsing/kurus itu pasti kurang gizi? Bagaimana cara membaca growth chart yang benar? Apa itu Body Mass Index (BMI) dan apa fungsinya? Mari kita menilai pertumbuhan anak dengan bijak.
Topik 3: TBC
Flek di paru-paru = TBC, benarkah demikian? Tahukah kita bahwa menegakkan diagnosa TBC pada anak itu sangat sulit? Over diagnosed of TB berkonsekuensi anak harus rutin minum obat anti TBC yang akan berefek pada kesehatan hatinya. Temukan penjelasan yangsebenarnya pada sesi ini.

SESI IV
Topik I: Layanan Kesehatan terbaik untuk Konsumen, Rational Use of Medicine (RUM)
Bagaimanakah konsep layanan kesehatan yang seharusnya? Dapatkah terjalin suatu kemitraan yang kuat antara pasien dengan dokter? Siapakah yang memikul tanggung jawab layanan kesehatan? Apakah setiap gejala penyakit harus diobati (a pill for an ill)? Perlukah kita mengetahui efek samping dari obat? Apa beda obat paten dengan obat generik? Apa itu polifarmasi? Dan banyak pertanyaan lainnya. Jangan sampai ketinggalan diskusi ini agar kita dapat lebih bijak dan rasional menggunakan obat.
Topik 2: Common Problems II (Diare, Konstipasi, Muntaber, Gastroenteritis)
Diare, muntah, sakit perut, batuk dan pilek adalah beberapa penyakit yang sering dideritaanak-anak. Kebanyakan penyakit anak-anak disebabkan oleh infeksi virus. Sudah tahukahkita tata laksana yang tepat untuk itu? Does my child really need drugs? Bagaimana caramenghentikan konstipasi berulang pada anak? Diskusikan disini!
Topik 3: Mikroba dan Antibiotika
ANTIBIOTICS, NEW THREAT IN YOUR LIFE: ANTIBIOTIC RESISTANCE (Antibiotik, krisis yang mengancam: bakteri yang sudah kebal/resisten terhadap antibiotik).
Antibiotik adalah obat yang istimewa, mereka membantu tubuh kita melawan infeksi bakteri. Pemakaian antibiotik yang tepat dapat menyelamatkan jiwa saat kita terancam infeksi bakteri yang serius.
Ingus anak sudah berwarna hijau. Apakah itu pertanda ia perlu diberi antibiotik? ”Kalau diresepkan antibiotik, harus dihabiskan….”. Benarkah? Temukan penjelasan tentang antibiotika, saat tepat untuk mengkonsumsi dan tata laksana konsumsi antibiotika, dalam sesi ini.

SESI V
Topik 1: Kuning pada Bayi (Jaundice)
Apa yang menyebabkan kuning pada bayi baru lahir? Berbahayakah itu? Apakah tes bilirubin mutlak dilakukan pada setiap bayi baru lahir? Apakah untuk menghilangkan jaundice in newborn mutlak dilakukan penyinaran? Diskusikan pada sesi ini.
Topik 2: Makanan Pendamping ASI dan Nutrisi Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak
Bagaimanakah cara yang paling baik untuk memperkenalkan solid food? Bingung ketika anak mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut)? Pusing karena anak sedikit atau susah sekali minum susu? Seperti apa konsep pemberian makan yang baik pada anak? Bagaimana menterjemahkan piramida makanan dalam pola makan anak sehari-hari? Temukan pembahasannya disini.
Topik 3: Demam Dengue, Demam Berdarah Dengue, dan Typhus
Bagaimanakah mengetahui gejala demam berdarah sejak dini? Apakah jumlah trombosit yang turun berarti positif demam berdarah? Dan bagaimana tata laksana penanganan demam berdarah? Apakah gejala typhus merupakan diagnosis yang valid? Bagaimana mengetahui seorang pasien positif typhus? Semua akan dibahas panjang lebar di topik ini.

Sesi I dan II sudah diikuti. Dan bersyukur bisa ikut Pesat. Soalnya ilmu nya jadi nambah banget. Yang tadinya cuman setengah yakin jadi lebih yakin. Yang aku suka. Tiap pembicara, memberikan makalah yang lengkap untuk masing-masing topik. Jadi waktu dirumah kita bisa baca-baca lagi. Kalau dulu aku rekomen kelas menyusui nya AIMI. Aku juga rekomen PESAT ini buat semua new parents.

Gak sabar sampai semua sesi selesai. Jadi orang tua memang never ending learning process yaaa..

Current Obsession

Bukan tas bukan sepatu melainkan cupcake.. 😆 Gara-gara kebanyakan nonton DC Cupcakes. Alhasil, semalam sampai ngimpi punya cupcake store sendiri. Wkwkwkwkwk.. 😆 Terus jadi pengen ikut kelas baking beneran yang mana hasil akhirnya aku bisa membuat cupcake dengan penampakan seperti ini..

Yaa, tapi berhubung masaknya belum bisa. Aku sementara menikmati yang sudah jadi aja deh seperti dibawah ini:

Red Velvet Cupcake by Seradella Cupcake

red velvet cupcake by Seradella Cupcake

Nyaaamm.. It’s fingerlicking good… 😀

Review Vendor Aghnando’s Pilot Party

Melanjutkan hutang postingan pestanya Aghnan kemarin, sekarang giliran di review satu-satu vendor nya.. 🙂

EO : Kertas Krep Party Organizer

Tau soal Kertas Krep ini dari Dhita sama Lia. Mendengar review mereka yang puas dengan servis nya Kertas Krep, gak pake pilih-pilih EO lagi langsung kontak mbak Ira (owner nya Kertas Krep) dan ajak ketemuan buat ngomongin konsep. Di telpon cuman cerita garis besarnya. Begitu ketemu mbak Ira udah siap dengan konsep ini itunya. Karena langsung klik, gak pake bingung langsung deal harga sama mbak Ira.

Selama masa persiapan mbak Ira helpful banget. Mau aku teror tiap hari via email dan bbm. Tapi begitu dua minggu menjelang acara giliran akunya balik di bbm bolak balik. Hehehe tentunya buat keperluan pesta. Karena mbak Ira kayanya cukup well prepared dan concern buat memastikan ini itu nya, aku jadi lebih ayem. Tipikal gw sih, kalau ada yg lebih heboh dibanding gw pasti gw nya kalem. Tapi kalau semuanya santai, gw nya yang heboh jumpalitan.. 😆

Kemudian pas hari H nya, kru mbak Ira udah datang dari jam setengah 8 (dimana, aku sama mas aja belum mandi wkwkwkwkwk). Terus pengerjaan dekor langsung dikerjain dari jam setengah 8. Satu jam kemudian mbak Ira sudah datang dan langsung deh diatur layout rumah dan sebagainya. Hebatnya, mbak Ira dan kru itu betul-betul komplit bawa peralatan ini itu nya. Gak ada tuh yang minjam-minjam ke kita baik gunting, selotip dll. Siap sedia banget semuanya. *salut* Pokoknya aku duduk manis aja deh, betul-betul semuanya sama mbak Ira and kru.

Begitu acaranya dimulai juga begitu.  Semua sudah diatur sama mbak Ira. Dan masih aja helpfull bangett. Tiap aku mau ambil apa, selalu nanya aku butuh apa, terus mbak Ira yang ambilin. Selalu begitu, jadi aku ngerasa terbantu banget. MC nya juga fun, gamesnya seru-seru, dan semua kru nya baik-baik dan sopan-sopan banget.

Sekeluarga puas banget sama Kertas Krep. Aku pribadi puas banget sama servis nya Kertas Krep. Jadi buat semua yang lagi bingung cari Event Organizer buat pesta ulang tahun anaknya. Bisa hubungin Kertas Krep aja ya. Highly recomended!! 😀

Kertas Krep Party Planner
Trusti Luraini Sita (IRa)
Call/ SMS 0817 6768 608
Email kertaskrep@gmail.com
Web: kertaskrep.blogspot.com

Dessert Table, Nasi Tumpeng & Goodie Bag : Butterfly on a Rainbow

Kenal ownernya, ibu Anthie, udah lama. Dari jaman nyiapin nikah kali ya. Jadi udah tau betapa Anthie hobi banget masak dari dulu. Begitu dia buka usaha ini, dia nawarin buat ‘sponsorin’ dessert table nya Aghnan. Tentunya doong, tawaran disambut dengan gembira oleh emak irit satu ini. Berhubung dia juga bisa buatin goodie bag nya jadi sekalian juga sama Anthie. Aku juga nambah porsinya juga buat dessert table nya.  Untuk dessert table semua desain layout nya aku serahkan semuanya sama Anthie. Aku cuman maunya, desain logo nya diaplikasikan di dessert table.

Tiap kali mau cari pernak pernik warnanya pasti Anthie bolak balik konfirm ke aku. Jadi enak banget komunikasinya yang membuat semua yang gw pengen tersampaikan. Pas hari H nya Anthie sama Citta datang dari jam 11-12an. Dan langsung bergerak menyusun dessert table nya. Buat isi dessert table nya Anthie aku pesan cupcakes, cookies hias, klappertart, apple crumble, carrot cake dan pop corn. Ada juga cookies jar yang mana Anthie ambil dari cemal cemil ciamik. Semuanya enyak-enyaaakk. Alhasil langsung ludes semua isi dessert tablenya Anthie 😀

Oh iya aku juga pesan nasi tumpeng dari Anthie. Alasannya sih biar sekalian aja gak repot. Tadinya harap-harap cemas sama rasanya. Cumaaan, ternyata enaaak bangeeeettt. Semuanya bilang enak. Aku jadi terharuuu. Goodie bag nya juga seperti yang gw pengen. Biru Merah, dibuat seperti mini koper dengan koper tag nya. Oh iya, isi goodie bag nya aku pesan pudding sama cookies gambar pesawat juga. Itu juga semua Anthie yg buat. Dan enaaak jugaaa.. 😀

Overall puas sama semua servis nya Butterfly on a Rainbow. Siap-siap di repotin tiap tahun ya nthie *loh*. Thanks for everything.. 😀

Butterfly on a Rainbow
Email : butterflyonarainbow@gmail.com
G-Talk : butterflyonarainbow
Twitter: @butterfly_oaR
Phone Number: 081319031247 (SMS Only)

Birthday Cake: Cupkeik by Putri Tambunan

Karena sekeluarga kadung cinta sama cupcake nya mbak Putri, jadinya pas Aghnan ulang tahun aku pesan juga birthday cake dari mbak Putri. Request nya diturutin semua sama mbak Putri. Pokoknya mesti ada anak naik pesawat di awan, tema warnanya biru merah, dan semuanya diwujudkan dengan cantik sama mbak Putri. Kereeen deh pokoknya. Langsung deh pesan lagi buat birthday nya adek gw. Pokoknya mbak Putri, aku kayanya udah kadung cinta sama Cupkeik.. 🙂

Cupkeik
Email: cupkeiks.info@gmail.com

Susu UHT vs Pasteurisasi

Setelah Aghnan menginjak 1 tahun, aku memang berniat untuk memperkenalkan dia dengan susu sapi. Kalau baca di wholesomebabyfood, pada saat usia sudah 12 bulan, sudah bisa diberikan wholemilk /cow milk. Dan memang buat anak yang pada waktu bayi nya alergi susu sapi, biasanya menginjak usia 12 bulan, alergi itu sudah tidak ada. Nah, kalau baca-baca beberapa referensi (baik milis/forum/memantau TL ibu-ibu yang anaknya menginjak 1 tahun 😛 ). Rata-rata pada memberikan susu sapi UHT atau pasteurisasi ke toddler nya dibanding sufor. Hal ini disebabkan komposisinya hanya susu sapi segar yang di masak dengan proses UHT atau pasteurisasi. Proses pembuatannya pun relatif tidak lama sehingga membuat nutrisinya masih terjaga.

Kalau tanya kenapa gak sufor? Buat aku UHT dan Pasteurisasi lebih unggul dibanding Sufor. Diantaranya adalah karena proses pembentukan UHT itu lebih alami dibanding proses pembentukan sufor. Dan biasanya karena sufor itu mengenyangkan, jadi buat toddler yang suka minum susu, minum sufor jadi cepat kenyang dan jadi susah makan atau GTM (baca beberapa pengalaman ibu-ibu). Lainnya lagi, pemberian sufor yang BENAR itu lebih ribet. Hehehe karena setahun ini terbiasa kasih ASI langsung buka warung, ngebayangin mesti kasih sufor dan prosedurnya kok males ya. Wkwkwkwkwk. Ya soalnya setau aku, IMHO, bikin sufor itu gak bisa sembarangan. Kalau kata si mama, harus pakai air panas (supaya bakteri-bakterinya mati) dan kalau disajikan ke anaknya harus tunggu dingin dulu. Berita bakteri sakazaki yang heboh ada di sufor kemarin itu, pasti karena waktu menyajikan sufornya cuman pakai air suhu ruangan biasa. Atau bahkan dicampur. Karena berkali-kali di konfirmasi bahwa tidak ada sufor yang mengandung bakteri sakazaki itu. Biasanya karena waktu menyajikan sufor tidak sesuai dengan aturan.

Nah, apa sih perbedaan proses UHT dan Pasteurisasi? Mari kita lihat tabel perbandingan yang sudah aku buat dibawah:

Berdasarkan perbandingan diatas akhirnya aku memutuskan untuk mencoba memperkenalkan UHT ke Aghnan dibandingkan Pasteurisasi. Awalnya Aghnan sempet gak mau, kagok kali sama rasanya. Tapi beberapa kali dicoba akhirnya dia mau-mau juga. Aku cobain yang merk Ultra dan hari ini mau coba yang Greenfields. Doain ya semoga Aghnan gak alergi susu sapi ini. *harap-harapcemas*. Semoga perbandingan diatas dapat memberi pencerahan buat para ibu-ibu yang belum mengerti bedanya susu UHT dan Pasteurisasi yaa.. 🙂

Buat yang kemaren heboh nanya-nanya di twitter “Emang udah gak ASI lagi?”. (Nanggepinnya juga malas sih, soalnya gw mau kasih Aghnan apa ya bukan urusan loe yaa.) Tapi gini prinsip gw. Selama ASI gw masih ada, gw akan terus kasih ke Aghnan. Dan insyaAllah pengennya tetap bisa menyusui langsung sampai 2 tahun. Amiin.

Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Pasteurize

http://en.wikipedia.org/wiki/UHT

http://lita.inirumahku.com/health/lita/secuil-tentang-produk-susu-sapi/