Torigen: Authentic Japanese Resto

Inget banget kalau dulu pernah berkunjung ke restoran ini di Bandung. Ternyata sudah 2 tahun Torigen buka cabang di Jakarta loh. Dan gw baru tau ajaa (kemana aja ya gw). Karena kangen sama suasana makan Jepang yang otentik (ini termasuk makanannya ya) jadinya Minggu malam aku kesana sama si mas. Lokasinya sendiri berada di Jalan Wijaya di Kebayoran Baru. Seberangnya restoran Pand’Or. Dan satu jalan sama Sam Marie hospital.

Nuansa restorannya memang klasik Jepang punya ya. Dengan dominasi elemen kayu restoran juga dihiasi banner-banner khas Jepang. Kalau diperhatiin sekitar, mungkin karena konsepnya Torigen yang menyajikan makanan Jepang yang authentic, jadi banyak banget pengunjungnya expat Jepang di Indonesia. Kayak waktu kita kemarin depan kita kiri kanan samping orang Jepang semua. πŸ™‚Β Dan kebetulan, aku tau kalau yang punya Torigen Bandung memang masih asli Jepang. Karena cabang yang di Jakarta masih satu manajemen jadi percaya kalau kualitas makanan dan menu nya masih terjaga banget.

Kita duduk agak tengah dan mulai deh memesan makanannya. Berhubung sudah lama banget gak ke Torigen kita jadi bingung mau pesan apa saja. Akhirnya dibantu sama mbak pelayannya kita di rekomendasikan beberapa menu andalan Torigen. Untuk sushi nya kita pesan Salmon (Syake) Sashimi 65k IDR, Spicy Salmon Aburi Roll (65k IDR) dan Spicy Tuna Temaki (25k IDR). Kemudian menu utamanya kita pesan Tan Sio (75k IDR) dan yakitoru Tsukune (19k IDR). Dan gak ketinggalan pesan andalannya Torigen yang baru Takoyaki 6 pcs (22k IDR). Minumnya tentunya Ocha Dingin.

Makanan yang pertama kali datang itu Salmon Sashimi nya. Rasanya? Enaaak as always, salmon never fails us. Yang jelas daging salmonnya segar dan gak amis. Spicy Salmon Aburi Roll nya buat aku sama mas agak datar rasanya. Cuman yang Spicy Tuna Temaki nya enak bangeeeeett. Suka banget, aturan pesannya dua ya bukan satu. πŸ˜† Oh iya, kok aku sama si mas ngerasa Tuna / Maguro yang disajikan disini lebih enak ya dibanding restoran Jepang lainnya. Biasanya kalau ke sushi tei itu aku gak terlalu suka sama Maguro nya. Padahal ikan favorite nya orang Jepang itu Maguro bukannya Salmon loh. Hihihihi..

Tsukune nya juga enak banget. Rasanya gurihnya enak banget. Lebih kaya rasa dibanding Tsukune yang pernah gw cobain. Sama Tan Sio nya juga enak. Ini sih favoritnya si mas, soalnya dia kan penggila lidah sapi. Nah Tan Sio ini ya dari lidah sapi. Dimasaknya pas banget, dan disajikan dengan daun bawang segar. Rasanya tercampur cantik banget. Cuman kita sih ngerasanya lebih enak dimakan tanpa saus nya, soalnya kalau dikasih saus terasa sedikit terlalu asin.

So far cukup puas dengan makanannya. Tapi ternyata the best was not yet to come. Gong terakhirnya adalah begitu keluar Takoyaki andalannya mereka. Jadi takoyaki sendiri itu kan semacam poffertjes savory ala Jepang yang isinya ada daging gurita. Di Jepang sendiri sih, prefektur asal makanan ini adalah Osaka. Dan kebetulan aku nyobain Takoyaki pertama kali waktu ke Osaka tahun 2004. Semenjak itu belum pernah ngerasain Takoyaki seenak yang dicobain di Osaka.

Begitu nyobain Takoyaki nya Torigen, endeeeesss berat mak. Enak bangeeeeeeeett. Suka banget. Takoyakinya besar. Isinya lembut. Guritnya berasa banget gurihnya. Dan campuran saus mayo dan ikan serut nya banyaaak suka banget nget nget nget. ^.^ Oh iya, Takoyakinya sendiri, saking jadi favorite nya, jadi dibuat counter sendiri di tengah-tengah Torigennya. Jadi para tamu bisa lihat langsung proses pembuatan Takoyaki nya itu. πŸ™‚

Setelah Takoyaki, kita kepengen nyobain dessert nya. Dan di rekomendasikan Mochi Azuki. Mochi dingin yang diatasnya ada kacang Merah. Rasanya ok buat kita. Buat aku sendiri sih enak soalnya gak terlalu manis. Rasanya pas. Maklum, aku bukan pencinta manis. Jadi seneng-seneng aja makan dessert yang gak terlalu manis. πŸ™‚

Cuman satu sih yang bikin agak kecewa, Ocha Dinginnya Torigen yang disajikan kemarin tuh biasa banget. Soalnya seinget aku Ocha yang disajikan Torigen Bandung itu lebih unik. Agak-agak ada rasa gandum nya. Konfirmasi ke manajer restorannya ternyata yang disajikan memang berbeda tipe Ocha. Ocha yang aku pernah coba di Torigen Bandung itu namanya Mugicha. Dan kalau minta Ocha tipe itu bisa ko di Torigen, tinggal bilang aja. Well, next time boleh deh.

Overall, buat yang cari pengalaman bersantap otentik khas Jepang wajib datang kesini. Variasi menu nya itu lumayan banyak. Walau harganya agak sedikit lebih mahal daripada restoran sushi sejuta umat itu, cuman harga, rasa dan kualitasnya gak bohong ko. It’s all worth it.. πŸ˜€

Definitely bakal balik lagi untuk Takoyakinyaaaaaa… πŸ˜€ *sluuurrrppp*

3 thoughts on “Torigen: Authentic Japanese Resto

Comments are closed.