Sudah genap 5 tahun kami merajut cinta di lembaga pernikahan ini. Alhamdulillah ya mas. Kata si mama masa-masa terberat itu 4-7 tahun pernikahan. So I guess, one down three to go. Tapi ya ini kan teori nya si mama. Kenyataannya cobaan mah bisa datang kapan aja. Wong ada juga orang yang sudah nikah puluhan tahun lamanya pun bisa minta berpisah padahal sudah jadi kakek nenek.
So, how was the 4th year of our marriage? Let’s do the recap.
Rocky.
Berantem-berantem antar suami istri didalam pernikahan ya wajar lah ya. Kita pun juga begitu. Cuman ya diakui di tahun keempat kita pernah berantem agak panas. Gak sampe lempar-lemparan piring sih. Cuman udah hampir mirip kayak sinetron. 😆 Kalau dipikir-pikir sekarang lucu juga sih. On my side, it must be the PMS talked (owwh my inner drama queen). Dan alhamdulillah, gak sampe kepikiran pengen pisah or gimana malah semakin mendekatkan kita.
A little bit bumpy tough, tapi mengingatkan kita kalau cinta itu gak bisa take it for granted. Harus diperjuangkan day to day. Right?
Synchronize
Pernikahan itu terdiri dari dua manusia dengan dua akal dan pikiran yang berbeda. Salah satu tantangannya adalah mensinergiskan dua pikiran itu. Kita gak bisa baca pikiran pasangan dan vice versa. Terutama buat cewek ya, jangan berharap cowok bisa langsung tune in atas apa yang kita mau (apalagi kalau kita gak ngomong to the point). Susah man! Secara sirkuit di kepala mereka emang beda sama kita. Mereka sirkuitnya kan lurus-lurus aja. Sedangkan sirkuitnya kita ribet seribet sinetron Indonesia kadang-kadang 😆 .
Bukan berarti kita udah 100% sinkron sih, tapi we are getting there. There are some things that I don’t need to mention he already got it.. 🙂 And it feels amazing, is like we can read each other mind. Terutama dalam hal ngurusin Aghnan ya. Udah lumayan sinkron. Pada dasarnya si mas emang pengen selalu involve dalam hal mengurus dan mendidik Aghnan. Apalagi si mas pun sadar sesadarnya namanya parenting itu ya urusan berdua. Bukan cuman urusan istri semata. Jadi yes, di rumah tangga kita emang agak basi kalau pakai pakem orang jaman dulu yang mana urusan mendidik dan mengurus anak ya urusan ibu nya. Bapak cari uang saja buat kebutuhan seluruh keluarga.
Oh well, mau single income atau dual income ya peran bapak ibu itu harus sama proporsi dalam hal mendidik anak. Karena aku percaya anak itu adalah campuran best of both world from its parents. Jadi perlu dididik equally dominant.
Buat aku itu bukan hal yang otomatis ada. Again, this is something we need to workout and so-called practice everyday 🙂
Adventurous
Hidup bertiga saja di negeri orang bikin kita lebih adventurous. We did things that probably we never did it before. And it is amazing 🙂 Yup, buat yang masih belom move on dari Boston 😆 . But yeah that experienced has tought us a lot. We also traveled heavily. And it makes us to see a lot of new point of view of the world. It just something that we can experience by ourself 🙂
Terutama sebagai orang tua ya. Pengalaman-pengalaman itu bikin kita lebih erat banget bertiga. Sebagai pasangan iya dan sebagai orang tua juga ke anak. Buat aku terutama, ibu pekerja yang kalau di Jakarta terbiasa dibantu sama mama dan mbak nya Aghnan. Disana melakukan apapun semuanya sendiri, sungguh pengalaman spesial buat aku dan mas. Gak gampang yang jelas. But I am happy that we nailed it (I think). Setidaknya Aghnan happy disana 🙂
Dan dari itupun aku bisa bilang bahwa setelah mengalamin hidup di dua sisi (sebagai ibu pekerja dan ibu/mahasiswa yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendirian), dua-duanya gak gampang yak 😆 . Tapi satu hal yang sama. Di sisi manapun pasti tetap yang jadi prioritas utama aku ya anak dan keluarga. Bukan karir or apapun itu.
Si mas pun punya pikiran yang sama. Karir itu jadi tujuan karena ujung-ujungnya demi anak dan keluarga juga. Biar kita bisa memberikan senantiasa yang terbaik untuk anak dan keluarga yak. 🙂
Simplicity as its best
Terlihat dari cara kita merayakannya. Dari rencana mau staycation, romantic dinner in fancy restaurant sampai Bali pun terlontar. Bolak balik ganti-ganti rencana, dan kita pun end up stay at home, delivery our fav food and rent movies on itunes. It was simple, intimate and just comfortable.
Dan besoknya kita celebrate pun bertiga dengan Aghnan di Satoo Shangrila 🙂
So I am pretty happy to enter our 5th years of marriage. Last year we had a bumpy road but we laughed through it and had a blast. I hope it will going to be like that for the rest of our life because bumpy road will always there. We just need to upgrade our rides to make it easier to ride through it..
Cheers to us my love.. I am looking forward to grow old with you.. 🙂
Alhamdulillah ya Nggi, memang pernikahan itu kayak roller coaster. Dan harus siap kadang di atas atau kadang di bawah. Ngga ada tuh yang namanya film drama romantis yang ngga berantem… semoga makin enjoy balik ke JKT ya :)))
Happy anniversary yaaaa…. 🙂
Thanks Arman 😉 🙂
Kalau nikah gak pernah berantem buat gw malah aneh. Tapi kalau ada yg adem ayem terus aku salut deh. Ilmunya jauh lebih tinggi.
Thanks ya Memez.. 🙂 🙂 🙂
Happy anniversary ya Anggi! Lagi liat2 newsfeed fb gw eh nemu post elo. Lovely post 🙂
Thank you Ditha! 🙂 🙂 🙂
Happy Anniversary……