Serangan Alergi Yang Tak Terduga

Hari Sabtu kemarin dimulai dengan sangat menyenangkan. Dimulai dengan acara sepedaan di rumah bareng para Eyangs. Aghnan offkors senang dibonceng dibelakang. Kemudian menjelang jam setengah 9, kita langsung balik ke rumah karena Aghnan mau imunisasi IPD/PCV.

Tadinya mau imunisasi di Bunda hari Jum’at. Tapi dr. Partiwi lagi seminar. Sebetulnya aku masih dalam pencarian DSA yang ok buat Aghnan. Sebelumnya cocok banget sama dr. Wati di KMC. Cumaan, KMC itu jauhnya ampun. Belum lagi dr. Wati itu kan super sibuk. Jadi mau ngatur appointment itu susah banget kadang-kadang. Dapat rekomendasi dari teman, kalau dr. Partiwi di Bunda itu juga pro ASI dan RUM. Akhirnya terakhir imunisasi campak balik ke Bunda lagi, tapi sama dr. Partiwi. Enak sih orangnya, cuman gak enaknya di Bunda itu ya, pasiennya banyaaak. Dan aku sering banget dapat kesan “terburu-buru” sama dokternya. Konsultasi gak bisa santai dan diskusi panjang lebar. Intinya gak nyaman deh kalau mau konsultasi. Enak kayak di KMC gitu, soalnya sistemnya appointment. Jadi tiap pasien diberi waktu 15 menit buat dipergunakan sepuasnya. Cuman ya itu, KMC jauhnya gak nahan.

Sampai akhirnya ketemu sama dr. Yovita Ananta waktu di pesat. Dokter di pesat udah pasti pro ASI dan RUM dong. Dan yang bikin aku tertarik adalah dr. Yovita praktek di RS. Puri Indah Kembangan. Emang sih di Jakarta Barat. Cuman kalau dari rumah aku, ke situ paling cuman 17 menit nyampe. Soalnya bisa lewat jalan tol langsung. Aku sama si mas pun senangnya belanja bulanan di Hypermart Puri Indah, jadi sudah sering melewati RS. Puri Indah ini.

Akhirnya coba buat appointment di RS Puri Indah pada hari Jum’at untuk praktek dokter hari Sabtu. Ditelponnya gampang banget (gak kayak KMC yang kadang ditelponnya susaaah banget nyambungnya) dan bisa diatur jam kedatangannya. Dikasih opsi mau datang jam 8, 9, atau setengah 10. Akhirnya aku bilang mau datang jam setengah 10.

Perjalanan ke RS Puri Indah sendiri cuman 17 menit. Trus langsung ke lantai 2 tempatnya poliklinik anak nya. Registrasi dulu, trus ukur tinggi, berat badan dan lingkar kepala Aghnan. Susternya ramah-ramah banget yaa dan baik sama anak kecil. Trus yang aku sama mas suka, poliklinik nya relatif gak terlalu rame. Kayak KMC gitu deh. Plus, juga bangunannya kan masih relatif baru jadi kesan modern nya dapet.

Pas datang pas langsung bisa masuk ke ruangan dr. Yovita. Dokternya masih muda, baik dan bonusnya, cantik banget (Aghnan senyum senyum terus di periksa dia 😆 ). Dan utamanya adalah, dokternya sangat sangat enak diajak konsultasi panjang lebar. Apalagi kemarin aku sengaja pengen diskusi soal issue defisiensi zat besi terutama pada bayi ASIX.

Seperti yang aku pelajari di PESAT kemarin, issue defisiensi zat besi pada bayi ASIX memang lagi hot banget. Bahkan, asosiasi dsa di Amerika sekarang menyarankan bayi untuk MPASI 4 bulan. Hal ini dikarenakan kandungan zat besi pada bayi ASIX hanya bisa tercukupi dari ASI sampai umur 4 bulan saja. Takutnya jika hanya diberikan ASI saja dari 4-6 bulan, bayi akan mengalami defisiensi zat besi. Solusinya antara lain bisa dengan MPASI dini umur 4 bulan (yang tentunya kasihan dengan pencernaan bayi yang masih belum sempurna pada saat umur 4 bulan). Atau pemberian suplementasi zat besi tambahan mulai umur 4-6 bulan (yang tentunya akan dikecam jadi bukan ASIX karena diberikan suplementasi ini).

Hal ini masih jadi perdebatan di IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), ketentuannya mau diambil yang mana. Sementara anjurannya, jika sudah menginjak umur 1 tahun baiknya di screening darah untuk mengetahui apakah anak kita mengalami defisiensi zat besi. Defisiensi Zat Besi sendiri ada 3 tahapannya. Tahap 1 dan 2 itu tidak dapat terlihat/terdeteksi dari penampakan luar anak. Namun jika benar anak kita mengalami defisiensi zat besi tahap 1 dan 2, akan mempengaruhi perkembangan kognitifnya dia kedepannya. Sedang tahap 3 defisiensi zat besi adalah anemia (anak tampak pucat lemah letih lesu).

Setelah konsultasi dengan dr. Yovita. Beliau menganjurkan untuk di screening terlebih dahulu sebelum memberikan suplementasi tambahan. Issue lainnya pada Aghnan karena dia G6PD Deficiency. Anak G6PDD itu cenderung punya kandungan zat besi lebih tinggi dibanding anak sepantarannya. Untuk itu, jika diberikan suplementasi tambahan takutnya malah akan over dosis zat besi. Rada mencelos sih kalau anak harus diambil darah gitu buat screening cuman yah demi dia juga. Tapi berhubung kemarin Aghnan sudah heboh karena di vaksinasi varicella sama hepatitis A sekaligus, jadinya pas 15 bulan aja deh screening test darahnya. Takutnya si Aghnan trauma dan emoh ke dokter lagi.

Oh iya, awalnya memang mestinya vaksinasi PCV/IPD. Cuman dr. Yovita menyarankan pada saat 15 bulan saja. Nunggu PCV-10, biar lebih komplit untuk booster nya. Jadinya kemarin varicella sama hepatitis A aja dulu. Aku sama mas keluar ruang dokter dengan hati yang puas. Pasti bakal balik ke dr. Yovita lagi buat next visit. Kadung jatuh cinta. Aghnan juga sih kayanya.. 😆

Anihoo, setelah dari RS. Puri Indah. Kita langsung meluncur ke Grand Indonesia. Judulnya mau belanja bulanan tapi sebelumnya mampir lunch dulu di Social House. Everthing went well. Pesen-pesen makanan. Dan pas makannya pun menyenangkan sekali. Aghnan aku cobain makan omellete isi keju sama turkey. Anaknya suka bangeet dan habis setengah porsi. Roti panggangnya pun dia doyan. Udah hepi melihat makannya Aghnan, langsung berubah khawatir begitu melihat mulutnya Aghnan yang tiba-tiba bengkak dan benjol-benjol. Astaghfirullah, Aghnan terkena reaksi alergi. Langsung dong curiga sama turkey nya. Soalnya telor (putih dan kuning), keju sama roti kan Aghnan sudah lolos 3 hari alergi.

Tadinya masih pede mau lanjut ke Ranch Market buat belanja. Tapi begitu habis disusuin, kok makin menyebar ke belakang leher. Mulai gak tenang akhirnya memutuskan balik ke rumah. Sampai di rumah, reaksinya mendingan. Aghnan pun masih bisa ketawa-ketawa. Trus bobo siang deh. Eh baru setengah jam dia bangung sambil nangis-nangis. Di cek, ternyata reaksi alerginya sudah menyebar ke seluruh tubuh dia. Dan makin parah. Mata dan bibir sampai bengkak. Dan menjalarnya sampai ke selangkangan Aghnan. 🙁

Aghnan pun nangis terus-terusan dan gak berhenti garuk sana garuk sini. Aku patah hati banget melihat Aghnan begitu. Rasanya pengen itu semua penyakitnya dikasih ke aku semua. Sediiiih banget rasanya dan kalau gak ditahan-tahan pasti udah nangis T_T. Ya ngeliat anak yang biasanya ceria banget dan full senyum, jadi nangis-nangis kesakitan gitu. Hiks.. Hiks.. Cuman melihat para eyangs yang udah nangis bombay. Aku harus tough. Langsung deh telpon dr. Yovita buat cari solusinya. Aku sempat curiga apa mungkin reaksi alergi dari imunisasi nya? Cuman kata dr. Yovita kalau mulai bentolnya dari mulut berarti kemungkinan besar karena makanan.

Disarankan, buat kasih antihistamin seperti CTM dan Cetirizine (Ozen / Ryvell drops) jika gatalnya sudah sangat mengganggu. Dan kalau alerginya sudah berat (mata dan bibir bengkak banget) itu harus segera dibawa ke rumah sakit karena takut pembengkakan terjadi di saluran pernafasan yang bisa fatal kalau tidak segera diobati (biasanya kalau separah itu harus segera suntik adrenalin) . Langsung deh suruh ayah beli Ryvell drops seperti yang disarankan dokter Yovita. Sementara aku (seperti yang diminta dokter Yovita) mengirimkan foto Aghnan ke emailnya dokter Yovita. Melihat fotonya Aghnan, dokter Yovita menilai alerginya tidak terlalu berat sampai harus dibawa ke RS. Beliau menyarankan untuk di berikan antihistamin dan observasi 2-3 jam sambil terus kabari dia perkembangannya.

Alhamdulillah setelah diberi antihistamin, Aghnan langsung bisa bobo. Tapi sempat kebangun malamnya kemudian muntah cukup banyak terus lanjut bobo lagi (kayaknya muntahin penyebab alergi nya dia). Dan maunya bobo kalau digendong. Jadinya sampai jam setengah 2 pagi aku gantian nungguin dan gendong sama si mas.  Alhamdulillah, pas bangun paginya dia udah tersenyum lagi. *sujud syukur*. Besoknya sempat muntah sekali lagi, yang membuat aku memutuskan agar dia di karantina dulu deh dan jangan keluar-keluar dulu. Tapi Aghnan sudah kembali ceria seperti biasanya. 😀

Bersyukur bisa tetap tenang melewati masa-masa horor itu. Dan semoga gak kejadian lagi deh *amit-amitgebrakgebrakmeja*. Jadi nambah obat yang wajib bawa di kotak P3K kita. Hiks memang ya alergi itu gak bisa ketebak. Bersyukur banget juga bisa ketemu sama dsa yang mau digangguin via telpon dan email kaya dr. Yovita di hari yang sama. Dan kita pun di guide terus agar terus rasional. Alhamdulillah ya Allah.

MPASI 11 Bulan Aghnan

Hihihihi akhir susunan menu nya rampung dalam waktu sejam saja penyusunannya. Dan baru rampung setelah hari kedua bulan ini. Untung kemaren pas waktunya Aghnan nyobain ikan Salmon, aku undur. Soalnya bertepatan sama waktu kita pergi ke Bandung. Buat gw agak riskan ya nyobain jenis makanan baru saat travelling. Takut tiba-tiba alergi berabe deh jadinya. Jadinya dari kemarin Aghnan baru mulai nyobain Salmon. So far so good (gak ada tanda tanda alergi). Semogaaa aja gak alergi ya. Kalau lolos tes alergi ikan Salmon, langsung kita pesta sashimi di Sushi Tei (loh) 😆 Hehehe itu yang pesta mah emak bapaknya ajaaa.. Aghnan makan Pasta Salmon with Brokoli ala tante Karmel aja yaa.. 🙂

Senang melewati masa mpasi 10 bulan Aghnan. Makanan tekstur kasar ke padat sudah suka. Dan yang terpenting, dia bisa makan Ikan Tuna (baca: ikan laut). Alhamdulillah TATA semuanya (Tidak Ada Tanda Alergi). Hampir semua jenis makanan yang dicobain sukses. Kecuali buah Plum sama Mangga yang gagal dicobain ke Aghnan. Plum karena asemnya ampun2an. Dan pas mau kasih Mangga, langsung di pelototin sama si mama (nasib, rumah deketan sama nyokap). Katanya bisa bikin batuk dan gatal tenggorokan si baby. Ya udah, gw mending nurut aja deh, daripada Aghnan tersiksa juga kalau batuk-batuk.

Berikut list makanan yang sudah Aghnan cobain bulan kemarin:

Sayur: Tomat, Paprika, Kapri, Kangkung

Buah: Plum, Mangga

Protein: Ikan Tuna, Ikan Salmon

Dairy Products: Yoghurt

Yang di bold berarti sudah dicobain. Sisanya cuman Plum dan Mangga, alasannya seperti yang sudah dikemukakan diatas. Selebihnya Aghnan TATA (Tidak Ada Tanda Alergi). Untuk snacknya, buah potong, cheese bliss nya Mamma Kanin dan yoghurt jadi andalan sekarang. Alhamdulillah yoghurt pun dia TATA. Dia suka banget yoghurt ternyata. Aku pikir dia bakal gak suka karena agak asam. Ternyata lahap dikasih yoghurt sama puree buah 🙂 . Untuk yoghurt biasa kasih merk Yummy, Yoplait atau Petit Miam.

Huhuhu betapa terharunya kalau dia bisa makan-makanan yang gw curigai bisa memicu alergi nya dia. Mungkin karena gw rutin minum ramuan air perasan temu kunyit ditambahin sedikit (dikiit banget, sejumput kecil) kapur sirih (seminggu dua kali). Kata orang dulu itu bisa menghilangkan alergi. Berhubung masih ASIX jadinya aku yang minum ramuan itu dengan harapan zat zat yang terkandung di dalamnya bisa masuk ke Aghnan dan bisa menghilangkan alergi nya Aghnan. Percaya gak percaya so far Aghnan belum menunjukkan alergi terhadap suatu bahan makanan. Aku pun bahkan sudah mulai berani memasukkan susu sapi ke dalam masakan pasta nya dia (katanya kalau susu sapi yang dimasak gpp sebelum 12 bulan, yang belum boleh langsung diminum). Sedih banget ingat dulu waktu Aghnan masih kecil yang aku pantang dari dairy products, seafood, kacang-kacangan sampai coklat. Sekarang melihat dia bisa enak makan keju dan ikan laut aku lega banget.

Ngefek juga ya ternyata. Kalau ngobrol sama pakde dan sepupu gw yang dokter, katanya memang ada zat yang terkandung dalam kapur sirih yang biasa jadi bahan baku dan dipakai dalam obat alergi. Itu loh, orang yang alergi nya parah, yang sampai harus di suntik obat alergi ke pembuluh darahnya (ngebayanginnya aja ngilu). Mungkin efek juga ke Aghnan. Gak secara langsung, tapi lewat ASI gw. Anihoo, apapun itu yang jelas it worked buat my Aghnan. Yang penting makannya dia bisa lebih beragam saja dan belum (semoga gak ada) yang perlu di pantang. Amiiinn..

InsyaAllah bulan depan (12 bulan) Aghnan mau dicoba full makan table food. Soalnya dia sudah suka makan nasi.. *hooray* Apalagi kalau nasi pake keju, itu mulut mangap-mangap terus. Bahagia deh nyuapinnya. 🙂 Tapi walau table food, tetap dipisahin sama makanan kita. Pakai kaldu home made dan mulai dicobain pake gulgar tapi dikiit aja.. 🙂 Tadinya mau langsung full nasi bulan ini. Cuman kayaknya pelan-pelan dulu deh. Paling masih dicampur sama pasta atau nasi tim sebagian. Biar variasi juga sih.

Untuk sayuran nya agak-agak buntu mau nyobain apa saja. Sedang untuk buah mau dicobain the berries (strawberry, raspberry, blueberry dan blackberry). Terus mau dicobain juga buah naga (dragon fruit). Untuk protein nya mau cobain Ikan Tenggiri sama Ikan Dory. Sisanya rada blank, jadi mengulang bahan yang sudah ok lainnya.. (ada ide gak, beneran buntu niih 😛 )

Berikut daftar makanan yang mau aku kenalin di bulan ke 11 Aghnan:

Buah: Strawberry, Blueberry, Raspberry, Blackberry

Protein: Ikan Tenggiri, Ikan Dory

Yang jelas tetap menggunakan 3 hari toleransi alergi dan masih NO GULA GARAM, ini dia susunan MENU MPASI AGHNANDO 11 BULAN . Sebulan lagi ya ganteng.. Sebulan lagi.. Kamu sukses ASI saja selama setahun (toss dulu sama Bunda). Dan nanti baru bisa share pelan-pelan dan dikit-dikit sama makanannya Bunda yaa.. Love you always my lil prince 😀

Alergi.. oh… Alergi..

Masih ingat kan postingan aku sebelumnya yang aku bilang Aghnan lagi kena Jerawat Asi. Bah, itu omong kosong besar saudara-saudara.. Sesuai dengan insting seorang ibu yang tajam laksana silet. Dari awal aku sudah curiga kalau itu bukan jerawat asi. Baca-baca dari forum theurbanmama.com, kok kayak semua tanda-tanda anak alergi nampak ke Aghnan ini. Aku bilang ke orang-orang kalau kemungkinan Aghnan alergi, tapi semua bilang, ah gak ini mah jerawat asi. Entar juga hilang sendiri.  Aku pun dikasih minyak klentik buat bantu ngilangin jerawat asi itu.. 🙁

Tapi begitu konsultasi ke dsa nya Aghnan kemarin, bah ternyata kecurigaanku benar. Bintik-bintik merah di mukanya Aghnan itu memang betul karena reaksi alergi. Huuuu.. sedikit menyesal aku tidak segera bawa Aghnan ke dsa dan lebih percaya sama omongan orang-orang itu.. 🙁 Pantesan saja Aghnan jadi super rewel masa-masa dia berjerawat itu. Heeeehhh.. Sempat bingung sih ko alergi? Kata dsa nya Aghnan, alergi itu memang turunan. Nah ternyata bapaknya Aghnan dulu kecilnya sempat alergi sama seafood terutama udang dan kepiting.. T_T..

Sebetulnya aku sudah disuruh pantang berbagai macam makanan sejak kontrol terakhir. Soalnya dsa nya Aghnan sudah curiga kalau Aghnan ada bakat alergi. Alhasil aku disuruh pantang seafood, telur, all dairy products, kacang tanah dan coklat. MasyaAllah kan banyaknya. Say goodbye to pizza and sushi.. 🙁 Tapi sempat heran walau aku sudah pantang dari kontrol terakhir kok ya Aghnan masih beruntusan. Bah selidik punya selidik, walaupun aku pantang tapi ASI perah yang aku kasih ke Aghnan tanggal perahnya sebelum tanggal aku mulai pantang. Dimana diwaktu itu aku ingat makan udang dengan nikmatnya.. Bah.. bah.. bah.. 🙁

Jadinya Aghnan dikasih salep oles buat mukanya sehari sekali dan sabun khusus. Sebetulnya pakai sebamed oke sih kata dokternya. Tapi biar mempercepat pulihnya Aghnan so far pake sabun khusus itu dulu deh. Alhamdulillah setelah dipakein obat sama dokter dalam waktu 2 hari semua jerawat jelek itu hilang sudah dari mukanya dia. Hiks.. Dan dia pun kembali ke mood nya yang awal. Jadi gak rewel lagi. Lebih ceria.. Alhamdulillah.. 🙂

Nah sempat jadi dilema, itu botol ASIP yang sebelum tanggal aku berpantang mau dikemanain? Dikasihin ke Aghnan kok gak rela, takut kembali jerawat nakal itu. Dibuang kok rasanya mau nangis gak rela. ALhamdulillah dapat pencerahan. Aku kasih saja ke sahabat gw si PitPit, yang kebetulan sama-sama lagi breastfeeding anaknya Alif yang mau 6 bulan bentar lagi. Hihihihi.. tawarn pun di sambut dan 9 botol ASIP diambil kemarin oleh PitPit. Hihihi Alif sama Aghnan jadi saudara persusuan doong.. 😀 Thanks ya ciin, ASIP nya jadi gak mubazir. Semoga bermanfaat buat Alif yaaa.. 🙂

Lesson learned for me.. Sebagai ibu baru memang harus mempercayai insting keibuan kita.. We know it better for our child.. Walaupun masih newbie pun.. And again.. Educate myself better next time 🙂 Jadi ibu memang proses pembelajaran panjang tapi menyenangkan.. 🙂