Peristirahatan Terakhir

Setelah 2 tahun berjuang melawan kanker otak, akhirnya kemarin Om ku menghembuskan nafas terakhirnya. Sesungguhnya hal tersebut sudah di prediksi, namun sebagai keluarga tentunya kita tidak boleh berhenti berharap. Apalagi mengharapkan keajaiban dari Allah. Namun, Allah sudah berkehendak dan meminta beliau untuk berpulang kepada Nya.

Kemarin siang ditengah-tengah rapat, aku ngelirik ada missed call berkali-kali dari si mama. Sampe akhirnya baca chatnya si mas bahwa ternyata si Om sudah meninggal jam 10.00 pagi. Selesai rapat akupun langsung pergi ke Siloam MRCCC dan langsung menuju Mortuary nya. Tadinya di mobil masih bisa ketawa-ketawa sama si mas kayak gak ada apa-apa. Mungkin itu denial nya aku aja ya. Karena begitu ketemu si Bulek, aku sama adekku langsung meluk Bulek dan Blaaaarr.. Tumpah air mata kita. Aku pelukin si bulek erat-erat dan bulek pun bilang seperti ini..
Continue reading

Jika Hidup Sudah Tinggal Hitungan Waktu..

Jumat Gloomy..

Maaf ya kalau postingannya sedikit sentimentil. Tapi kepikiran terus dari kemarin. Mau cerita tentang Om ku. Ini Om ku yang paling deket sama aku. Waktu aku masih 7 bulan, aku ditinggal mama nyusul papa ke Jerman, dan salah satu babysitter ku waktu itu selain Almh Eyang ya Om dan Tanteku ini. Kebetulan mereka masih tinggal satu rumah sama Eyang waktu itu dan belum punya anak. Jadinya aku udah kayak anak pertama mereka. Aku sama Om ku bahkan punya salam spesial yang kayaknya cuman berlaku buat aku doang dari semua ponakannya si Om.
Continue reading