Setelah 2 tahun berjuang melawan kanker otak, akhirnya kemarin Om ku menghembuskan nafas terakhirnya. Sesungguhnya hal tersebut sudah di prediksi, namun sebagai keluarga tentunya kita tidak boleh berhenti berharap. Apalagi mengharapkan keajaiban dari Allah. Namun, Allah sudah berkehendak dan meminta beliau untuk berpulang kepada Nya.
Kemarin siang ditengah-tengah rapat, aku ngelirik ada missed call berkali-kali dari si mama. Sampe akhirnya baca chatnya si mas bahwa ternyata si Om sudah meninggal jam 10.00 pagi. Selesai rapat akupun langsung pergi ke Siloam MRCCC dan langsung menuju Mortuary nya. Tadinya di mobil masih bisa ketawa-ketawa sama si mas kayak gak ada apa-apa. Mungkin itu denial nya aku aja ya. Karena begitu ketemu si Bulek, aku sama adekku langsung meluk Bulek dan Blaaaarr.. Tumpah air mata kita. Aku pelukin si bulek erat-erat dan bulek pun bilang seperti ini..
Continue reading