I’ve got my purple finger.. How about u?
P.S. Buat yang tidak milih (padahal ada kesempatan untuk memilih), jangan protes yah buat 5 tahun ke depan. If u don’t vote and still complaining about everything. I’ve got 4 words for u: KE LAUT AJA DEH!! 😛
I’ve got my purple finger.. How about u?
P.S. Buat yang tidak milih (padahal ada kesempatan untuk memilih), jangan protes yah buat 5 tahun ke depan. If u don’t vote and still complaining about everything. I’ve got 4 words for u: KE LAUT AJA DEH!! 😛
Hokeee.. Kita sudah punya 3 capres dan cawapres.. Masing-masing dengan slogannya sendiri-sendiri MEGA-PRO, SBY-BERBUDI dan JK-WIN. Pasti bingung kan pilih yang mana? Atau sudah tidak minat milih lagi? Kalau yang terakhir oh no no no no yaa.. Apa pun itu tetap loh kita harus pakai hak suara kita. Itu kewajiban kita sebagai warga negara yang baik. Mau kayak gimana hasilnya nanti, yang penting kita udah nyoblos.. Ya ga?
Anihuuu ini Visi Misi para capres kita. Aku dapat dari wikipedia. Isinya segambreng cita-cita mereka (atau gombalan ya?) tentang visi misi mereka jikaa mereka jadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2009-2014.
Monggo di lihat jika ada waktu kosong. Dan coba rasakan dimana yang paling cocok buat kamu. Walaupun menurut gw visi misi nya masih ngawang-ngawang. Kalau bahasa gw kuliah dulu itu 75% poci-poci, 25% the real thing.. 😛 Gw punya sih versi .pdf nya yang setebal-tebal apaan. Cuman tetep males bacanya. Cuman yaa maybe nanti gw baca deh buat iseng-iseng. Kalau ada yang mau bilang yah, ntar gw email in.
Yah buat yang jadi pemilih, kalau bisa jangan jadi pemilih yang sembarang milih. Jadi pemilih yang bijak (at least berusahalah jadi pemilih yang bijak). Coba dilihat juga debat capres yang marak di TV. Walaupun gw akuin itu kayak debat-debatan. Jauh dari kereeen. Gak OK, satu bilang iya semuanya bilang iya. Dan tanpa memberikan argumen yang ‘megaaang’ gituuh..
Gw pribadi sih masih dilema mau milih yang mana. Soalnya gw pribadi merasa belum ada pasangan yaaang betul-betul megang. Huehuehuehue.. Yaah we’ll see deh. Semoga kita dapat pemimpin yang terbaik deh..
Saya pertama kali mengikuti pemilihan umum di tahun 1999. Suatu hal yang kebetulan karena sebenarnya pemilu sudah dilaksanakan 2 tahun sebelumnya. Tapi karena Pak Harto lenger dan pemerintahan yang baru butuh legitimasi rakyat, jadilah pemilu pertama yang selangnya paling singkat. Untungnya, walau belum punya KTP saat pemilu berlangsung, saya bisa ikut mendaftar (secara manual).
Pemilu yang dilaksanakan di bulan Mei memungkinkan saya untuk ikutan pemilu karena sudah berumur (pas) 17 tahun. Bisa jadi jarang lho teman sebaya yang bisa ikutan pemilu 1999 sebagai pemilih pemula. Hasilnya tentu semua di sini sudah tahu semua. Saya memilih partai yang di luar mainstream. Yang ternyata partai tersebut masih bertahan, meski waktu itu namanya tidak menggunakan 3 kata seperti sekarang.
Di tahun 2004, apa daya, saya tidak bisa ikutan menyoblos (belum mencontreng seperti sekarang). Kos di Depok ternyata memberikan kesulitan tersendiri untuk memiliki surat memilih. Apalagi saya juga males untuk daftar sendiri ke Kelurahan, jadilah saya tidak ikutan semua rangkaian pemilu 2004.
Pemilu 2009 ini hampir menyajikan cerita yang sama. Selama di rumah lama (di Rawamangun), saya tak pernah merasa didatangi petugas dari Kelurahan untuk pendataan. Saya sendiri sudah pasrah kalaupun ternyata saya tidak lagi terdaftar, apalagi sekarang sudah tinggal bersama istri. Ternyata, adik saya di pagi hari pemilu mengabarkan bahwa setiap rumah dikirimi surat pemilihan satu-satu, dan saya pun terdaftar! Akhirnya kelingking kiri saya bisa menjadi saksi pencontrengan dengan kertas suara yang ribet bener membuka dan melipatnya.
Saya pun memilih partai yang tidak berubah sejak tahun 1999. Sayangnya di perhitungan sementara ini, perolehan suaranya tidak jauh berbeda, padahal saya pikir dia sudah didukung oleh lebih banyak orang tahun ini…