Maternity Photoshoot

Sejujurnya dari hamil pertama dulu gak terlalu semangat buat yang namanya maternity photoshoot. Jadi ya waktu hamil Aghnan cari yang gratisan gak pake ribet. Baca: malakin adek sendiri dan fotonya dirumah aja dan gak usah pake baju yang ribet-ribet lah. Hasilnya not bad. Tapi berhubung masih belum pake hijab ya tentunya yg agak2 seksi dengan perut kebuka kemana-mana hehehehe.

Hamil kali ini pun gak terlalu tertarik buat foto-foto sampai akhirnya sudah masuk minggu ke 34 dan baru sadar mungkin ini kesempatan hamil terakhir. Baru deh agak belingsatan cari info mau maternity photoshoot dimana. Soalnya ya kapan lagi bisa mengabadikan momen kehamilan ini hehehehe.
Continue reading

Surprise Baby Shower

Menurut aku masa-masa kehamilan adalah salah satu masa-masa paling membahagiakan dalam hidup. It’s truly 9 blissfull months. Dan sampai sekarang, tiap kali melihat orang hamil, pasti bawaannya kangen hamil. 🙂 Waktu dengar ada Resa dan Nuril hamil (cuman beda 1 bulan), rasanya ikut excited banget. Dan kepengan aja ngadain baby shower buat mereka. Hehehe sebetulnya, aku sudah pernah bilang sama Resa (bahkan sebelum dia hamil) “Res, kalau loe hamil, gw mau buatin baby shower buat loe ya”. Padahal waktu itu gak pernah ngerti baby shower tuh sebetulnya ngapain ya. 😆
Continue reading

Sweet Escape..

Ini bener-bener sweet escape. Ditengah padatnya pekerjaan akhir tahun, rasanya enak banget deh melarikan diri dari pekerjaan selama 4 hari lamanya. Tentunya dengan memanfaatkan momen long wiken plus menghabiskan jatah cuti yang tinggal 1 hari. Yess, gw emang hobi ngabisin jatah cuti. Apalagi nanti pas Maret bakal dapat cuti hamil 3 bulan. *can’thardlywait.. 🙂

Yah awalnya sih karena miles Krisflyer aku sudah mau habis masa berlakunya. Sedangkan aku sudah ngoleksi lebih dari 30rb miles. Edan yak. Kayanya sayang ajaa gitu kalau gak dipake dan hangus. Akhirnya nego budget (dengan syarat, no shopping gak penting 😛 )dengan mas yaudah di redeem lah miles aku untuk tiket PP kita berdua. Alhamdulillah untuk tiket pesawat kita ga bayar sama sekali. Cukup bayar tax nya sajah.. ^_^

Booking hotelnya pun via internet. Cari harga paling murah letak strategis. Yang jelas, kita aku gak mau hotel di Orchard, hehe salah satu strategi menghindari pusat perbelanjaan. Akhirnya jatuh pilihan ke Carlton Hotel yang letaknya dekat banget sama City Hall MRT. Salah satu strategi agar bisa bolak balik bandara naik MRT. Kalau dari City Hall udah langsung aja ke Changi dan gak perlu pindah line lagi.. 😉

Karena tiket gretongan jadinya pun jam yang dipilih pun terbatas. Berangkat Jumat sore dan pulang Senin siang. Untung sih hari Jum’atnya masih sempat Sholat Idul Adha di rumah dan ngumpul-ngumpul sama keluarga si mas di Pemuda. Baru abis itu cauw ke airport.

Berangkatnya sore (plus sedikit ngaret) jadinya sampai disana sudah malam. Tak sanggup rasanya memaksakan naik MRT akhirnya kita naik taksi saja deh. Alhamdulillah sampai hotel (memang rejekinya si baby), semua kamar superior room yang kita pesan sudah fully booked. Jadinya kita dapat upgrade kamar ke Deluxe room deh. Hoyeeeeyyy.. Syenangnya.. Emang rejekinya Baby K niih..

Pagi-paginya langsung deh memulai petualangan kita. Karena bertekad memanfaatkan semua fasilitas transportasi yang ada jadinya kita beli EZ-Link card dulu di City Hall MRT. Ini praktisnya poll deh, dipake naik MRT dan bus bisa. Sekali beli 15 SGD. Bisa di refund 10 SGD nya.. 🙂 Setelah beli EZ-Link langsung deh berpetualang ke Orchard.

Orchard

Loh katanya gak mau belanja. Embeer cuman jalan dari ujung ke ujung aja deh. Kardio ekstra buat bumil. Dan hebatnya bumil ini sama sekali tidak tertarik masuk ke mall-mall sekitar Orchard. Huehehe. Cuman penasaran sama Ion Orchard sajah. Dan ya seperti ekspektasi di awal. Gitu-gitu ajaa ternyata isinya. Wekekekeke..

Bumil at Orchard

Setelah gempor di Orchard balik ke area hotel naik bis 106. Kita jalan-jalan bentar di area civic district bistu istirahat bentar sampai sore. Sorenya baru deh jalan lagi ke cari dinner di Clarke Quay. Hehehe, kan gak pernah tuh romantis2an di Clarke Quay sama si mas. Sempet bingung mau makan di mana, akhirnya kita makan makanan Jepang juga deh.

Civic District

Clarke Quay at Night

Besoknya kita jalan-jalan ke area Marina Bay. Standard lah ya, jalan kaki ke Esplanade, foto-foto di Merlion, jalan ke belakang hotel Fullerton abis itu jalan ke Bugis Village deh, cari oleh-oleh buat mbak asisten di rumah. Beliin bros sama gantungan hape. Kalau si mama mah nitipnya standar, balsem tiger yang buat muscle. Tak beliin di Changi sajah, soalnya lebih murah dibanding beli di kota.

Marina Bay area

Malamnya aku sama mas siap-siap buat nonton musical Victor/Victoria di Esplanade. Asiiiknyaa, ini yang aku kepengen banget. Nonton pertunjukan musicals di Esplanade. Beli tiketnya online, terus e-ticket nya bisa dituker di Smailing Tour yang ada di Jakarta. Gampang banget deh dan praktis.Kita dinner dulu di Suntec baru jalan ke Esplanade.

Esplanade Theater Hall

Book itu Esplanade emang bikin ngiler yaa. Buagguuus bangeet. Dan gw baru ngeh kalau ternyata mereka punya 2 hall yang berbeda. Theater hall and Concert hall. Matiiii aku.. Di Jakarta aja nyari satu concert hall yang decent aja susah. Ini mereka punya 2 di satu tempat dengan kualitas internasional. Siriiiiiiikkk..

Pertunjukannya ok banget. Yah Laura Fygi gitu looh jadi main actressnya. Suaranya emang kereeen dan pas banget. Tempat duduk kita juga ok banget. Walopun ada di circle 2 tapi masih keliatan bangeeet. Ternyata lagi walaupun main actressnya kelas internasional. Kru dan pemain lain itu lokal Singapore looh. Makin siriiiik..

Balik balik udah jam setengah 12. Bumil literally tepar dan jalan pun udah dengan kecepatan liliput. Wekekekeke..

Besoknya jam 9 check out dari hotel dan naik MRT ke Changi. Hihihihi.. Brunch dulu, foto-foto dulu, nongkrong-nongkrong dulu sama gak lupa beli titipan si mama.

Changi

Jam 11.45 pesawat udah boarding.. Yaah sekian deh our sweet escape kita di penghujung 2009 ini.. Gak sabar kalau si Baby K udah lahir dan sudah bisa diajak jalan-jalan. Pasti akan lebih menyenangkan bukan?

Btw, berikut tips-tips buat bumil yang ingin travelling:

  1. Idealnya berlangsung di trimester kedua. Soalnya janin sudah kuat dan stamina pun masih ok buat jalan-jalan jauh.
  2. Sedia surat keterangan dokter agar kalau ditanyakan di Bandara gak melalui proses yang ribet. Kasih tunjuk saja langsung ok biasanya.
  3. Pakai seatbelt dibawah perut kita. Jangan dipakai pas diperut kita. Kalau tiba-tiba ada turbulence biar tidak membentur si Baby.
  4. Usahakan mendapatkan tempat duduk di lorong dan dekat dengan toilet (u know lah, bumil kan beser all the time). Jika perjalanan lebih dari 2 jam usahakan sering jalan-jalan di sekitar lorong agar kaki tidak bengkak.
  5. Pakai sepatu/sendal flat yang nyaman. Say goodbye for any high heels.
  6. Bawa garam kasar dari rumah, berguna untuk merendam kaki dengan air garam setiap habis jalan jauh. Berguna untuk merilekskan kaki dan mencegah pembengkakan.
  7. Sedia selalu air putih dan snack kecil di tas. Semenjak hamil, badan jadi gampang lapar. Apalagi masuk ke trimester kedua dan beraktifitas sering (baca: jalan kaki jauh). Itu pasti sebentar-sebentar jadi haus dan lapar.
  8. Sedia selalu tissue, tissue basah dan panty liner. Soalnya bumil kan hobi beser. Kalau lagi travelling kan akan sering pipis di tempat umum. Ini untuk menjaga kesterilan se maksimal mungkin daerah V kita.
  9. Usahakan makan teratur (dan bergizi) dan jangan lupa mengasup multivitamin.

Yak sekian tips yang bisa aku bagi. Semoga bisa berguna yaa. Btw aku lupa cerita diawal ya kita pergi kemana. Hehehe tapi dari ceritanya udah bisa nebak bukan? Hihihi.. 😉

Hukum Tidak Puasa untuk Ibu Hamil

Puasa Ramadhan sudah menjelang. Alhamdulillah kita semua masih diberi kesempatan untuk menikmati bulan penuh barokah dan ampunan ini. Sebenernya sih ibu hamil (bumil) seperti istriku juga ingin menyambut Ramadhan dengan berpuasa, tapi mengingat meningkatnya hasrat ingin makan dan tingginya kebutuhan asupan untuk ibu dan calon buah hati, jadinya kita bertanya-tanya, sebaiknya bumil itu perlu ikutan puasa atau enggak. Secara rasional, tentunya akan cukup “menyiksa” bagi bumil dan calon buah hati untuk mengurangi jatah asupan menjadi saat sahur dan buka puasa saja.

Tentunya agama Islam selalu menjadi rahmatan lil alamin bagi semua umat, termasuk di dalamnya bumil. Tidak pernah ada suatu amalan yang memberatkan, di mana selalu ada kemudahan/ruksoh dalam menjalankan setiap ibadah. Menurut para ulama, ada dua pendapat tentang puasa bagi ibu hamil — yang tidak dapat melaksanakan ibadah puasa. Pendapat pertama menggolongkan bumil sebagai orang sakit, sehingga penggantiannya adalah di-qadha/diganti puasanya di hari lain. Pendapat kedua adalah menggolongkan sebagai orang yang tidak mampu berpuasa sehingga harus diganti dengan membayar fidyah, yaitu memberi makan fakir miskin. Ada lagi yang menyatakan perlu kombinasi dari keduanya (qadha dan fidyah) untuk menggantinya.

Kalau kita lihat kondisinya, seorang ibu itu tidak diwajibkan berpuasa saat mengandung, nifas, dan menyusui. Kalau ditotal-total maka minimal 15 bulan seorang ibu tidak wajib puasa. Diteruskan menyusui hingga 2 tahun, bisa hampir 3 tahun seorang ibu tidak ikutan berpuasa. Bagaimana caranya seorang ibu bisa meng-qadha secara total 90 hari puasanya? Secara rasional memang lebih cocok penggantinya dengan membayar fidyah. Untuk pelaksanaan dan kemantapan hati, sebaiknya ditanyakan kepada ustadz/ustadzah yang bumil percayai.

Oh ya, mumpung post-nya masih berhubungan dengan Ramadhan, The Karimuddin mengucapkan mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang kami perbuat, selamat menunaikan ibadah puasa, semoga puasa kali ini memberikan barokah untuk kita semua 🙂

[thumbnail image]