Long Weekend di Malang

Yes, we’re baaack!! 🙂 Siapa yang abis liburan ke luar kota long weekend kemaren? Pegel-pegel gak? Kalau iya samaan dong. Sampai Jakarta badan remuk redam pegel-pegel 😆 Tapiii walau begitu puass dan hepi bangeet. Dan serunya poll, soalnya baru kali ini kita pergi serombongan bareng sahabat-sahabat gw dan keluar kecilnya masing-masing. 😀

Kita berangkat hari Kamis siang. Dan itu juga paginya sempet heboh. Soalnya menurut pantauan mas di twitter, CGK pagi itu agak-agak semrawut. Beberapa flight delay lama banget dari semalam, sistem check in nya offline dan ada flight citilink yang di batalkan. Gokil. 😆 Akhirnya daripada udah buru-buru kesana terus ternyata delay, jadinya si mas duluan kesana sama supir. Sekalian masukin bagasi-bagasinya. Kemudian baru aku nyusul sama si bocah (dianterin para Eyangs) ke Bandara.
Continue reading

Perjalanan Mencari Inner Ideal (Updated)

Semenjak punya Azzura dan bulan pertama berhijab kalap beli macam-macam cotton shawl jadinya sekarang udah gak terlalu nafsu lagi buat belanja shawl buat hijab. Cuman makin kesini makin rempong urusan per inner an. Inner itu apaan sih? Itu dalaman buat pakai hijab. Bahasa kerennya dalaman hijab pake bahasa Enggres. Padahal sih makna dan kaidah nya sama aja kayak ciput-ciput lainnya. 😆 Cuman mencari inner yang pas sih sama aja kayak nyari jodoh cing. Cocok-cocok an banget.

Waktu awal belajar pakai hijab kan belajar ala hijab nyokap, yang berarti ciput topi dan Paris segiempat. Makin kesini makin doyannya pakai shawl yang panjang-panjang biar lebih bisa dimodelin macam-macam, dan biar bisa dimodelin ke depan dada (pan biar makin syar’i). Dan biasanya kalau pakai shawl yang panjang-panjang paling enak pakai inner yang full covered sampai belakang. Biar ketutupnya poll walau ada hujan angin kalau hijab keangkat-angkat dikit kan tetap ketutup. Jadi ya udah andalan kalau sehari-hari pakai inner full covered sama kalau pakai ciput topi paling suka ciput topi tahlisa.
Continue reading

Je Jamuran

Nah kali ini kayaknya ke restoran yang di rekomendasikan sejuta umat di twitter kalau ke Jogja. 😆 Nama restorannya Je Jamuran, dan sesuai nama restorannya memang restoran ini menjual semua makanan yang bahan baku nya ya jamur. Dan berbagai macam jamur setau aku. Tempatnya sendiri sih biasa aja, gak terlalu spesial dari segi interior nya. Cuman di restoran ini kita bisa melihat berbagai macam jamur yang sedang di kembang biakan.

Ada juga orang yang menjelaskan cara-cara membiakkan jamur gimana, dan ternyata macam-macamnya jamur banyak juga ya. Secara aku maniak dan penggila jamur, ketauan siapa yang zuper semangat kan geret semua orang buat makan di restoran ini. 😆
Continue reading

Sekar Kedathon

Lanjut lagi cerita wisata kuliner waktu di Jogja? Monggo.. Sebelum ke Jogja sih aku sudah sempet browsing mengenai tempat makan enak di Jogja. Dan salah satu yang sering muncul adalah Sekar Kedathon ini. Lokasinya di daerah Kota Gedhe, dan menyajikan makanan Indonesia sih kebanyakan. Berhubung semua orang merujuk ke saya masalah mau makan dimana, yaudah, aku suruh pak supir antar kita ke Sekar Kedathon. Beruntung banget dapat supir yang pintar cari jalan tikus. Jadi walau sudah mulai memacet jalanannya tapi masih bisa menghindarinya.

Ternyata restoran Sekar Kedathon ini gede buangeeet yak. Dan kayaknya biasa dipakai buat makan-makan pejabat atau rombongan tur.Nuansa restorannya sendiri sih beraroma Jawa klasik gitu. Jadi begitu masuk disambut peralatan gamelan. Kemudian interiornya penuh dengan ukiran, banyak lukisan Sri Sultan Hamengkubuwono yang di pajang. Oh gak lupa begitu masuk disambut sama dua patung ala pengawal keraton. Jadi mungkin kesannya biar kita kayak makan di keraton kali ya.
Continue reading

All Seasons Jogjakarta

Ini hotel sesungguhnya bukan pilihan di awal. Tadinya si bapak bertitah mau di Melia Purosani. Terus alternatif lainnya minta cek di Novotel atau di Mercure Jogja. Ya sudah lah, mulai aku telponin satu-satu sambil ngecek corporate rate nya. Harganya hotel-hotel itu waktu peak season itu lumayan endeuus yak. Sampe jut-jut an semalam. Dan menurut gw, rada gak worth it. Karena ya kita bakal sering jalan daripada ngendon di hotel kan.

Akhirnya browsing-browsing nemuin hotel All Seasons. Kayaknya terbilang baru, belum ada setahun berdiri. Mangkanya review di Trip Advisor pun juga belum banyak. Cuman beberapa yang nulis di Trip Advisor ini review nya bagus-bagus. Telpon hotelnya, ternyata harganya masih lumayan reasonable. Ditambah coorporate rate ya. Jadi makin cantik deh. Hampir setengahnya lebih murah dari Melia Purosani. Sok lah, langsung di booking aja dan kita cancel bookingan di Melia.
Continue reading