Becoming Tiger Mom?

Akhirnyaa selesai juga baca buku nya Amy Chua yang Battle Hym of Tiger Mother. Buku ini bercerita tentang seorang chinese mother yang tinggal di AmerikaΒ dan cara dia membesarkan anak-anak mereka in chinese way. Stereotipikal parenting ala Amy Chua ini cukup familiar sama aku. Mungkin karena semakin baca buku ini aku kok merasa kayak melihat gambaran si mama ya di Amy Chua ini. πŸ˜† Bukan karena si mama orang Chinese sih. Cuman kebetulan si mama sama Amy Chua sama-sama ber shio macan (baca: tiger mom). Walau gw akuin, caranya AmyΒ way more extreme than my mom, but I guess they are in the same page. πŸ˜†

Tapi mungkin itulah yang membuat aku sangat menikmati membaca bukunya Amy Chua. Dan gak jarang sampai ketawa-ketawa ngakak guling-guling baca pengalamannya Amy Chua dalam mendidik anak-anaknya. Ketawa bukan karena lucu saja, sebagian besar karena geli melihat respon Amy Chua yang not ordinary sebagai seorang ibu, dan sebagian kecil kok kayanya mengingatkan aku sama si mama ya.. πŸ˜†

Kalau menurut aku chinese parenting ini yang kebanyakan dianut sama orang-orang tua kita ya. Tapi jaman makin berkembang dan sekarang lebih banyak yang menganut western parenting di Indonesia. Aku sendiri gimana? Bisa dikatakan aku mengiyakan beberapa prinsip dari Amy Chua ini, dan berniat akan mengaplikasikannya ke gaya parenting aku ke Aghnan. Lagipula Aghnando is a Tiger Kid looh. So I guess I need to become a little bit more like Tiger Mom. πŸ˜†

Anihoo, beberapa prinsip Amy Chua yang aku suka adalah:

  • Assume Strength, not fragility. Amy Chua mempunyai kepercayaan bahwa anaknya akan bisa melakukan lebih dari yang biasa saja. Dan itulah yang dia coba “push” dalam gaya parenting nya dia. Dia ingin anaknya mengejar target lebih dari yang standar (tidak sekedar puas dengan yang standar atau batas minimum kali ya). Dan dia percaya bahwa anaknya bisa mencapai itu. Aku senyum senyum baca bagian yang ini. Hal ini dikarenakan dulu waktu kecil aku suka protes kenapa sih si mama selalu pasang standar yang tinggi sama aku. Jawaban si mama adalah “karena mama yakin kamu bisa, jangan mau jadi orang yang biasa-biasa saja”. Dan somehow walau aku dulu sebel setengah mati sama si mama karena kesannya gak pernah puas sama achievement aku. Tapi itu membuat aku percaya diri untuk selalu mencapai sesuatu yang lebih tinggi lagi. πŸ™‚
  • Give our children clear expectation and constantly challenged them. Untuk ini aku super sepakat sama Amy. Sama seperti hal nya kita kerja dan hidup lah. Anak-anak harus mengerti bahwa ada goals yang harus mereka kejar. Hal ini tentunya akan membuat anak itu untuk belajar hidup lebih terarah dan fokus. Dan tentunya harus selalu di challenge. Karena apa? Betul kata Amy Chua. Achievement does build confidence. Dan tentunya itu yang aku pengen bangun di pribadi Aghnan juga. Dia bisa yakin dan percaya sama kemampuan dirinya sendiri. Dan aku ingin menanamkan rasa percaya diri ke Aghnan bahwa jika dia punya mimpi/tujuan, jika dia bekerja keras untuk itu, pasti insyaAllah akan tercapai. Doktrin ini juga ditanamkan oleh orang tua saya. Dan aku bersyukur akan itu. Dan aku ingin Aghnan kelak jadi pribadi yang suka akan tantangan dan bukan jadi orang yang ciut dan menghindar seribu alasan jika bertemu tantangan. πŸ™‚
  • Support our children all the way. Hebatnya Amy Chua, walaupun dia menuntut “kesempurnaan” dalam permainan piano dan biolanya Sophia dan Lulu. Dia pun mendukung latihan piano dan biola nya Sophia dan Lulu secara total. Dia selalu mendampingi waktu latihannya Sophia dan Lulu. Walau gaya nge”drill” nya dia over the top banget (bayangin aja, masa waktu liburan Sophia dan Lulu tetap disuruh latihan per 3 jam/hari -.-” ) tapi itu dia lakukan demi Sophia dan Lulu agar tetap jadi yang terbaik. Hal ini tentunya akan aku praktikan pada saat Aghnan sudah menunjukan minat pada suatu hal , walau kayaknya aku bakal ngejeblosin Aghnan buat main alat musik piano/biola/flute meskipun dia belum menunjukkan minat pada apa pun :lol:. Eitts, kan dicobain dulu, siapa tau dia suka πŸ™‚ Yang jelas gw percaya jika otak kanan sering dirangsang sebanyak kita merangsang otak kiri anak kita, itu akan membuat dia hidupnya lebih seimbang. Yang jelas, aku mau lebih involve seperti Amy Chua dalam hal ini. Aghnan harus belajar musik dan offkors olahraga juga (masih belum decided apakah sepak bola atau basket πŸ˜† )
  • Children need to be taught for responsibility. Yang ini plus satu milyar lah sama Amy Chua. Sedini mungkin aku harus mengajarkan Aghnan untuk bertanggung jawab akan segala perilakunya dia. Dan kayanya semenjak tantrum nya Aghnan sudah mulai unjuk gigi, hal ini sudah aku ajarkan. Pernah kapan dia heboh berontak dari gendongan mbak Tarni yang menyebabkan dia jadi kejedut pintu kulkas. Kalau di sinetron pasti ibunya langsung marah-marahin baby sitter nya (tentunya dengan efek mata mendelik dan suara melengking tinggi :lol:) . Aku ajak ngomong Aghnan baik-baik. Well I know dia baru 1 tahun. Tapi aku percaya dia pintar dan mengerti maksud aku. Aku kasih penjelasan kalau Aghnan kejeduk pintu kulkas karena berontak di gendong mbak Tarni. Dan itu bukan salah mbak Tarni yang sudah meminta Aghnan untuk tenang. Tapi karena Aghnan kurang nurut sama mbak Tarni.

Kurang lebih itu sih yang aku ingat. Bukunya ada di rumah, jadi nanti di rumah aku update lagi kalau ada yang kurang. Tapi tentu saja semua pengalamannya Amy Chua ini tidak aku praktekan mentah-mentah. BIG NO NO buat aku untuk mengatakan Aghnan itu sebagai “sampah” atau ucapan insulting lainnya seperti “bego, bodoh, malas” dll. Sudah belajar waktu kelas hypnoparenting kalau itu tidak akan membuat anak menjadi anak yang lebih baik. Itu akan menyakiti hati anak itu. Dan tentunya aku tidak mau menyakiti hati anak. Pola didikan yang tegas, disiplin dan strict tentunya akan aku terapkan. Tapi tentunya dengan limpahan kasih sayang yang banyak buat Aghnan. Agar Aghnan bisa menghormati ayah bunda nya tapi tetap bisa berbicara (baca: curhat) ke kedua orang tuanya.

Yang jelas adaptasi chinese parenting ini cukup efektif diterapkan jika diimbangi dengan dosis kasih sayang yang melimpah. Dan tentunya beberapa ground rules yang harus diterapkan agar tidak se ekstrim Amy Chua. Gw sendiri produk didikan dari seorang Tiger Mom. And I forever grateful for her parenting style. Walaupun tentunya tidak ada manusia yang sempurna yaw.

Hosh, mayan panjang juga postingannya. Buat yang masih penasaran, monggo dibaca buku ini ya. Gw waktu itu beli di Aksara. Harganya lupa berapa.

Next, giliran Ayah yang baca buku ini ya. Baru kita lanjut diskusi lagi.. πŸ™‚

Birthday Lunch at Meradelima

Di keluarga kita, kalau ada yang ulang tahun biasanya perayaannya cuman ngadain birthday lunch atau birthday dinner aja. Maklum keluarga doyan makan semua. Dan biasanya ke restoran yang bagusan dikit. Restoran langganan kita ya kalau gak Duck King (ampe bosen deh disini), Sushi Tei (biasanya kalau ulang tahunnya adek gw si penggila Japanese food), Penang Bistro (kadang-kadang) atau gak ya Satay House Senayan (ini langganannya mertua, keluarganya Amir cukup konservatif urusan makanan, buat mereka makanan Indonesia is the best, jadi buat perayaan ulang tahun mama mertua, papa mertua, adek ipar ya disini semua.. πŸ˜† ).

Nah tahun ini, buat ulang tahunnya si mas, kita pengen ngerayain di tempat yang berbeda. Waktu itu si bapak pernah bilang restoran peranakan Meradelima deket kantornya enak. Ya udah aku browsing dan google buat cari review tentang restoran ini. Sayang tidak ada review yang memuaskan. Cuman rata-rata pada bilang enak. Nanya ke Jenz (kiblat gw cari restoran enak) juga dia belum pernah nyobain makan disana, eh malah balik minta review kalau udah nyobain. Hihihi.. Akhirnya berbekal review dari si bapak, aku sama mas langsung booking disana.

Meradelima ini masih satu grup dengan Kembang Goela dan Bunga Rampai. Gak pernah nyobain Kembang Goela (yang katanya enak juga). Cuman kita pernah “dijamu” di Bunga Rampai, waktu opa Iwan masih hidup. Enak sih, cuman kayanya yg masak temen chef nya Opa Iwan (jadi blom ngerasain chef nya Bunga Rampai sendiri yg masak). Restorannya sendiri lokasinya di jalan Adityawarman (CMIIW), depannya kantor PLN Pusat. Bangunan restorannya sendiri sih tidak merubah bangunan rumah yang lama ya. Jadi kesan homey nya masih dapat banget. Interiornya sendiri lumayan dominan unsur chinese nya. Dan di dominasi warna merah.

Berhubung papa mama mertua lagi pada di Malang semua, jadinya cuman sama papa mama aku dan Anggoro saja birthday lunch nya. Kita pesan lumayan banyak. Soalnya papa mama Anggoro habis sepedaan semua. πŸ˜† Kita pesan Cakwe Isi (42.5k IDR), Wedang Sekoteng (22.5k IDR)dan Pangsit Kawin Lari (39k IDR) untuk appetizer nya. Cakwe isi ini isi daging cumi/sotong di goreng crispy dan disajikan dengan saus asam manis. Sedang Pangsit Kawin Lari macam pangsit udang campur ayam yang dikasih saus kecap asin (kayaknya) sama dicampur tauco. Appetizer yang enak banget dan rasanya unik. Apalagi Pangsit Kawin Lari nya. πŸ˜†

Cuman buat gw wedang skoteng nya biasa aja sih rasanya. Enak buat ngangetin perut. Tapi nothing special. Oh iya, kita juga dikasih opak gratis loh buat nambah-nambahin appetizer nya.. πŸ˜€ Opaknya manis. Enak.. πŸ™‚

Kemudian untuk makan tengahnya kita pesan Ayam Gandaria (65k IDR), Gurame Telor Asin (95k IDR), Iga Saus Kopi (58k IDR), Kangkung Belacan (40k IDR), Nasi Goreng Putricina (45k idr), Putri Giok (57k IDR) dan Sambel Komplit (25k IDR). Ayam Gandaria itu semacam ayam bakar tapi dikasih aksen buah gandaria buat bumbunya. Hal ini membuat ayam bakarnya jadi manis-manis dengan sedikit asem pedas. Putri Giok itu sebetulnya semacam cap cay dengan dominan jamur dan fish cake. Kangkung Belacan kayak kangkung belacan biasa tapi ditaro di hot plate. Iga Saus Kopi ini yang lucu banget. Berasa banget bumbu kopi nya yang tercampur manis sekali dengan kecap nya. Β Nasi Goreng Putricina semacam nasi goreng yang chow cuman pakai ikan asin. Sambel komplit nya ini terdiri dari 3 sambal. Yaitu sambal mangga, sambal belacan dan yang ternendang adalah sambal gandaria.

Tapi yang juara adalah hidangan gurame telor asin. Asli enak bangeet nget nget ngeeet. apalagi makannya pakai nasi putih hangat trus dicocol sambel balacan/sambal gandaria. Gilaaa maknyuuss deh kalau buat gw. Ngebayanginnya aja langsung bikin kruyuk kruyuk πŸ˜€

Overall, kita sekeluarga bahagia makan disini (maksudnya, semuanya memuaskan, makanan enak, servisnya bagus dan suasanya nya sangat menyenangkan). Si bapak malah kepengen waktu anniversary dinner makan di Meradelima lagi. Wkwkwkwk, ada yg ketagihan rupanya. πŸ˜† Aku pribadi sih menilai ini restoran peranakan terenak yang pernah aku cobain. Hehehe emang cuman pernah nyobain Kedai Tiga Nyonya sih. Cuman aku sama mas gak terkesan bahkan cenderung gak suka. Tapi makan di Meradelima menunjukkan ke kita bahwa makanan peranakan itu enak yaaa.. πŸ™‚ Yang jelas, nambah lagi deh list restoran favorit keluarga. πŸ˜€ Bakal balik lagi kesini, hopefully soon.. πŸ˜€

Mastro Meat Market

Termakan reviewnya Mamir dan Tiessa, jadinya kemarin Minggu, abis belanja makanannya Aghnan aku sama mas mampir ke Mastro Meat Market yang ada di Jl. Wolter Monginsidi. Dari kemarin kepengen makan steak. Biasanya kan lari ke holycowsteak. Namun, kemaren pengen cobain yang lain akhirnya tertarik nyobain Mastro ini.

Pada dasarnya ini kayak swalayan khusus daging. Tapi daging yang dijual disini semuanya daging import. Nah, di Mastro ini juga setengah restoran macam Ranch Market gitu. Jadi bisa beli daging langsung disitu (pilih sendiri) kemudian bisa minta dimasakin. Kalau ongkos masakin sendiri 15k IDR. Tapi kalau sama side dish nya (salad dan kentang) nambah 45k IDR. Disitu aku belajar kalau daging itu sendiri ternyata ada gradenya gitu. Wagyu pun banyak macamnya. Dari wagyu grade terendah dan paling murah sampai wagyu grade paling maknyus dan harganya pun ajaib.. πŸ˜†

Aku pesan wagyu rib eye grade 2-3. Dan si mas pesan sirloin nya yang grade 2-3 juga. Minta masak medium well. Dan aku pilih saus barbeque dan si mas pilih saus jamur. Nunggunya gak terlalu lama. Kemudian datanglah steak kita tercinta. Gak pakai lama, langsung digasak sama aku dan mas. πŸ˜†

Rasanya kalau buat aku dan mas masih lebih enak holycowsteak sih. Soalnya bumbu herbs di dagingnya lebih berasa. Ini juga enak sih bumbunya, cuman aku lebih suka holycowsteak. Cuman buat kualitas dagingnya, aku lebih suka Mastro. Mungkin karena faktor grade2 itu kali ya. Buat bumbu saos nya menurut gw enak. Dan mashed potato nya dia enak bangeeeet. Salad nya pun enak dan rasanya blended.

Buat harga akhir sih kalau dihitung-hitung lebih mahal Mastro dikit. Cuman unggulnya Mastro kan gak perlu ngantri sepanjang jaman. Dan bebas asap rokok. πŸ˜€ Plus lebih seru aja milih dagingnya sendiri. Ambiance nya sendiri agak-agak rustic gitu. Keren lah. Bisa jadi salah satu alternatif tempat makan steak enak di Jakarta.. πŸ˜€

Oh iya, mau pamer hasil belanjaan baru. As usual, kena virus belanja dari Woro. Aku beli ballerina flat dari flatsforjade.com . Beli yang Florence Pink. And I’m lovin it. Udah lama banget gak punya sepatu warna pink dan aku syukaaaaa… πŸ˜€ Pelayanannya cepat dan barangnya ready stock. Dan sepatunya enaaak dipakeee.. Uhuuuy lah… πŸ˜€

Naksir yang Kongo Peach tapi nanti deh tunggu gajian duyuuu aah… πŸ˜€

Review Vendor Aghnando’s Pilot Party

Melanjutkan hutang postingan pestanya Aghnan kemarin, sekarang giliran di review satu-satu vendor nya.. πŸ™‚

EO : Kertas Krep Party Organizer

Tau soal Kertas Krep ini dari Dhita sama Lia. Mendengar review mereka yang puas dengan servis nya Kertas Krep, gak pake pilih-pilih EO lagi langsung kontak mbak Ira (owner nya Kertas Krep) dan ajak ketemuan buat ngomongin konsep. Di telpon cuman cerita garis besarnya. Begitu ketemu mbak Ira udah siap dengan konsep ini itunya. Karena langsung klik, gak pake bingung langsung deal harga sama mbak Ira.

Selama masa persiapan mbak Ira helpful banget. Mau aku teror tiap hari via email dan bbm. Tapi begitu dua minggu menjelang acara giliran akunya balik di bbm bolak balik. Hehehe tentunya buat keperluan pesta. Karena mbak Ira kayanya cukup well prepared dan concern buat memastikan ini itu nya, aku jadi lebih ayem. Tipikal gw sih, kalau ada yg lebih heboh dibanding gw pasti gw nya kalem. Tapi kalau semuanya santai, gw nya yang heboh jumpalitan.. πŸ˜†

Kemudian pas hari H nya, kru mbak Ira udah datang dari jam setengah 8 (dimana, aku sama mas aja belum mandi wkwkwkwkwk). Terus pengerjaan dekor langsung dikerjain dari jam setengah 8. Satu jam kemudian mbak Ira sudah datang dan langsung deh diatur layout rumah dan sebagainya. Hebatnya, mbak Ira dan kru itu betul-betul komplit bawa peralatan ini itu nya. Gak ada tuh yang minjam-minjam ke kita baik gunting, selotip dll. Siap sedia banget semuanya. *salut* Pokoknya aku duduk manis aja deh, betul-betul semuanya sama mbak Ira and kru.

Begitu acaranya dimulai juga begitu. Β Semua sudah diatur sama mbak Ira. Dan masih aja helpfull bangett. Tiap aku mau ambil apa, selalu nanya aku butuh apa, terus mbak Ira yang ambilin. Selalu begitu, jadi aku ngerasa terbantu banget. MC nya juga fun, gamesnya seru-seru, dan semua kru nya baik-baik dan sopan-sopan banget.

Sekeluarga puas banget sama Kertas Krep. Aku pribadi puas banget sama servis nya Kertas Krep. Jadi buat semua yang lagi bingung cari Event Organizer buat pesta ulang tahun anaknya. Bisa hubungin Kertas Krep aja ya. Highly recomended!! πŸ˜€

Kertas Krep Party Planner
Trusti Luraini Sita (IRa)
Call/ SMS 0817 6768 608
Email kertaskrep@gmail.com
Web: kertaskrep.blogspot.com

Dessert Table, Nasi Tumpeng & Goodie Bag : Butterfly on a Rainbow

Kenal ownernya, ibu Anthie, udah lama. Dari jaman nyiapin nikah kali ya. Jadi udah tau betapa Anthie hobi banget masak dari dulu. Begitu dia buka usaha ini, dia nawarin buat ‘sponsorin’ dessert table nya Aghnan. Tentunya doong, tawaran disambut dengan gembira oleh emak irit satu ini. Berhubung dia juga bisa buatin goodie bag nya jadi sekalian juga sama Anthie. Aku juga nambah porsinya juga buat dessert table nya. Β Untuk dessert table semua desain layout nya aku serahkan semuanya sama Anthie. Aku cuman maunya, desain logo nya diaplikasikan di dessert table.

Tiap kali mau cari pernak pernik warnanya pasti Anthie bolak balik konfirm ke aku. Jadi enak banget komunikasinya yang membuat semua yang gw pengen tersampaikan. Pas hari H nya Anthie sama Citta datang dari jam 11-12an. Dan langsung bergerak menyusun dessert table nya. Buat isi dessert table nya Anthie aku pesan cupcakes, cookies hias, klappertart, apple crumble, carrot cake dan pop corn. Ada juga cookies jar yang mana Anthie ambil dari cemal cemil ciamik. Semuanya enyak-enyaaakk. Alhasil langsung ludes semua isi dessert tablenya Anthie πŸ˜€

Oh iya aku juga pesan nasi tumpeng dari Anthie. Alasannya sih biar sekalian aja gak repot. Tadinya harap-harap cemas sama rasanya. Cumaaan, ternyata enaaak bangeeeettt. Semuanya bilang enak. Aku jadi terharuuu. Goodie bag nya juga seperti yang gw pengen. Biru Merah, dibuat seperti mini koper dengan koper tag nya. Oh iya, isi goodie bag nya aku pesan pudding sama cookies gambar pesawat juga. Itu juga semua Anthie yg buat. Dan enaaak jugaaa.. πŸ˜€

Overall puas sama semua servis nya Butterfly on a Rainbow. Siap-siap di repotin tiap tahun ya nthie *loh*. Thanks for everything.. πŸ˜€

Butterfly on a Rainbow
Email : butterflyonarainbow@gmail.com
G-Talk : butterflyonarainbow
Twitter: @butterfly_oaR
Phone Number: 081319031247 (SMS Only)

Birthday Cake: Cupkeik by Putri Tambunan

Karena sekeluarga kadung cinta sama cupcake nya mbak Putri, jadinya pas Aghnan ulang tahun aku pesan juga birthday cake dari mbak Putri. Request nya diturutin semua sama mbak Putri. Pokoknya mesti ada anak naik pesawat di awan, tema warnanya biru merah, dan semuanya diwujudkan dengan cantik sama mbak Putri. Kereeen deh pokoknya. Langsung deh pesan lagi buat birthday nya adek gw. Pokoknya mbak Putri, aku kayanya udah kadung cinta sama Cupkeik.. πŸ™‚

Cupkeik
Email: cupkeiks.info@gmail.com

Nanny’s Pavillon

Hari terakhir di Bandung tadinya mau lunch di Patio. Tapi pas kesana ternyata belum buka πŸ™ . Akhirnya karena terkejar waktu kita makan di Nanny’s Pavillon yang ada di jalan yang sama. Nanny’s Pavillon ini sebetulnya pertama kali buka di Bandung. Baru merambah buka cabang di Jakarta. Aku sama si mas sendiri sudah pernah nyobain Nanny’s Pavillon yang di Jakarta baik yang di Citi Walk sama yang di Pacific Place.

Lucunya ya di setiap restorannya. Nanny’s Pavillon selalu memberikan tema yang berbeda terhadap interiornya. Yang di Citywalk itu temanya Library. Yang di Pacific Place temanya bathroom dan yang di Bandung temanya Garden. Dapat banget sih kesan interiornya yang shabby chic gitu. Pelayannya pun seragamnya lucu. Cuman buat gw personally agak-agak overdressed terutama pelayan yang cowo. Bayangin aja, udah pake suspender, dasi pake topi fedora pula. Hey, that’s too much for me.. Keliatan gak sigap dan gak praktis aja.. :LOL:

Kita pesannya Fried Buttermilk Mushroom (22k IDR), Nanny’s Salad (25k IDR), Cheese Steak Sandwich (32k IDR), Mom’s Green Spaghetti (34k IDR), Auntie’s Sausage Baked Rice (34k IDR), Carbonara Fettucini (34k IDR) dan Stuart Shrimp Spaghetti (55k IDR).

Baked Rice nya enak banget. Walau porsi wise agak kurang banyak buat si mas.Β Untuk pastanya enak, terutama yang Mom’s Green Spaghetti. Unik banget pake pesto dari basil. Cuman mereka masak pastanya sudah lewat dari al dente. Cheese Steak Sandwich nya enak banget buat gw. Daging nya tebal, kejunya berasa. Highlight of the day deh. Sayang kita sudah terlalu kenyang untuk cobain pancake nya.

Untuk yang mushroom, pasta sama baked rice datangnya cepet banget. Tapi yaah, yang salad sama Dad’s Fries (lupa judulnya, yang jelas french fries siram saus bolognaise and keju) itu lamanya ampuun deh. Lamanya itu adalah semuanya sudah selesai makan, tapi itu makanan belum keluar juga. Bete setengah mati gw. Asal tau aja, kejadian kayak gini pernah juga dialamin waktu di City Walk. Mengecewakan, apa memang standar pelayanannya begitu ya. Masa yang harusnya jadi appetizer malah datang belakangan. Kan gak masuk akal.

Akhirnya aku minta cancel saja. Bodo amat walau sudah jadi. Wong yang lain sudah selesai. Siapa suruh masaknya lama. It’s only french fries gituuu.. Oh well, walau sedikit mengecewakan tapi yang penting Aghnan’s having a great time there. That’s all matter for me.. πŸ˜€