Daftar Barang Yang Harus di Bawa ke Rumah Sakit

Iyaaa memang masih April sih due datenya, cuman mumpung ada waktu mau nulis listnya sekarang dulu deh. Soalnya keburu nanti gak kepikiran lagi. Mungkin yang mesti diperhatikan untuk ibu hamil trimester 3 adalah barang-barang apa saja sih yang harus di bawa ke Rumah Sakit?

Idealnya sih semenjak masuk bulan ke 8, barang-barang ini sudah rapih disiapkan di suatu tas. Jadi jikalau tiba-tiba sudah kontraksi, bisa langsung ngacir ke RS sambil bawa tas ini tanpa harus mikir-mikir lagi apa saja yang mesti dibawa.

Berikut list nya yang sudah kombinasikan dari beberapa refernsi dan disesuaikan dengan kebutuhannya aku 🙂 :

Buat Bunda:

  • 3 daster/baju bukaan depan
  • 3 kimono katun
  • 3 kain sarung batik
  • 2 gurita ibu
  • kaos kaki (biar tidak kedinginan)
  • sendal untuk ke kamar mandi dan jalan-jalan
  • 3 bra menyusui + breast pads secukupnya
  • perlengkapan mandi + handuk
  • perlengkapan kosmetik (biar gak kucel)
  • 6 celana dalam
  • pembalut wanita untuk darah nifas (tidak perlu pembalut khusus maternity, pakai charm / whisper yang buat malam juga ok kok)
  • Black Berry + Charger
  • iPod + Charger (jangan lupa diisi dengan CD hypnobirthing)
  • Nintendo DS (biar gak bosen)
  • Novel buat baca-baca 😛
  • 1 pasang baju pas pulang (ingat, bawa baju yang muat selama hamil saja, jangan terlalu pede kalau badan kita langsung kembali ke ukuran sebelum hamil 😛 )
  • Mukena + Sejadah
  • Breast Pump (buat jaga-jaga, jikalau misalnya anak mesti di sinar krn bilirubin tinggi buat asupan asi nya bisa di terus disupply pakai breast pump)
  • Baby Oil (buat massage payudara, biar ASI bisa keluar lancar)

Buat Baby K (disiapin di satu tas terpisah):

  • 2 pasang baju newborn
  • 2 topi bayi
  • 2 selimut bayi
  • 2 pasang sarung tangan bayi
  • 2 pasang kaos kaki bayi
  • 2 gurita bayi
  • 2 kain bedong
  • 2-5 diapers untuk newborn (mamipoko/goon)

Buat Ayah:

  • Peralatan Mandi + handuk
  • Baju ganti selama menginap di RS
  • Pakaian dalam
  • Sendal Jepit
  • BlackBerry + charger
  • Laptop + charger
  • Kamera + charger
  • Al-Quran +sarung + sejadah

Misc yang PENTING dan tidak boleh terlupa (tanggung jawab Ayah):

  • Fotocopy KTP kita + suami
  • Fotocopy kartu keluarga (hayooo yang belum buat kartu keluarga monggo segera buat looh, kalau gak kasian si baby nanti ngurus aktenyaa)
  • Fotocopy akte lahir kita + suami
  • Kartu ATM/Credit Cards/Uang Cash untuk pembayaran RS
  • Guarantee Letter dari kantor (buat jaminan pembayaran RS)
  • Cemilan + Aqua 1 Dus (buat para tamu yang jenguk)

Oiya satu hal lagi yang harus diperhatikan. Kan niatnya sih aku pengen si baby langsung rooming in sama aku. Cuman kan kalau rooming in , minusnya itu orang-orang yang jenguk bisa langsung pegang-pegang si baby. Which is terkadang bikin parno new moms, soalnya kan orang-orang itu bisa saja tidak 100% sehat. Untuk mengantisipasinya, aku sama mas niat mau bawa dan menyediakan:

  • Hand Sanitizer 1 botol besar
  • Masker (1 bungkus)
  • Papan pemberitahuan (yang akan dipasang di luar kamar) mengenai jika ingin menjenguk ke dalam dan merasa kurang sehat harap pakai masker. Dan jika ingin berinteraksi dengan si baby harap membersihkan tangan di kamar mandi dan menggunakan hand sanitizer.

😆 Call me freak or something.. Tapi jujur suka risih aja kalau ada orang jenguk baby di rumah sakit main pegang-pegang aja padahal dianya srat srot srat srot.. Bweeeee..Kan kalau ketularan kasihaan babynya.  Sedangkan aku pengennya baby nya bisa rooming in terus. Selama mungkin soalnya pastii bawaannya kangen terus sama Baby K. Wong masih di perut aja udah suka diunyel-unyel. Abis ngegemesin, minta di peyuk ciyum terus sama Bunda nya..

Ini berlaku buat yang baca postingan ini ya. Kalau sedang tidak sehat atau habis bergulat dengan polusi Jakarta yang ampun-ampun kotornya kemudian jika ingin menjenguk anaknya teman, Rule #1: Cuci Tangan yang bersih!! Kalau perlu gak usah cium-cium si baby deh.. 😆 Hihihihi..

Yak sekian list nya yang berhasil aku rampung dari beberapa sumber. Feel free to add, jika masih ada yang miss yak.. 🙂

[thumbnail image]

Menuntut Keadilan Malah Dibui?

Judul yang menyeramkan bukan? Tapi hal ini benar-benar terjadi dan menjadi topik hangat di kalangan blogger. Lagi-lagi menyangkut UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang menjadi alasan korporasi menghindarkan dirinya dari kewajiban memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada konsumen, bahkan malah berbalik memenjarakan sang pelapor.

Menurut info yang saya peroleh — diawali dari blog Ndoro Kakung — terjadi ketidaknyamanan yang dialami oleh seorang ibu terhadap pelayanan suatu rumah sakit yang bertitel internasional. Karena mungkin dilandasi rasa kesal dan tidak ingin ada orang lain yang mengalami hal yang sama, ibu tersebut berinisiatif menulis surat pembaca dan menyebarkannya juga di sejumlah milis.

Tak disangka dan dinyana, bukannya sikap minta maaf maupun penjelasan, pihak manajemen rumah sakit malah mensomasi dan menuntut pelapor dengan gugatan perdata dan pidana. Pasal yang dituduhkan adalah pencemaran nama baik melalui media elektronik (pasal 27 ayat 3 UU ITE tahun 2008). Gugatan perdata telah dimenangkan untuk pihak rumah sakit oleh PN Tangerang, sedangkan gugatan pidana akan disidangkan minggu depan.

Sungguh mencermati itu semua, saya merasa khawatir bahwa akan ada lagi pihak-pihak — dalam ini korporasi — yang justru akan memanfaatkan celah pasal ini untuk “memberangus” suatu hak yang seharusnya diperoleh oleh konsumen. Bukankah sudah ada Undang-undang Perlindungan Konsumen yang melindungi kepentingan konsumen?

Jika Anda semua membaca tulisan ibu tersebut, memang ada sedikit generalisasi terhadap oknum rumah sakit sebagai manajemen rumah sakit, tapi apakah itu bisa jadi alasan untuk tidak memberikan kepastian pelayanan yang semestinya? Di satu sisi, kenapa tidak ada perlindungan konsumen dalam hal ini?Apakah ada teman di sini yang berlatar belakang ilmu hukum dan bisa membantu menjelaskan?

Jujur sebagai orang awam, saya bingung menanggapinya. Apakah segitu mudahnya hukum diputarbalikkan? Kita-kita sebagai blogger harus menyikapinya dengan lebih hati-hati dalam menulis apapun di masa depan. Bisa jadi ada pihak-pihak yang tidak senang dengan apa yang kita utarakan di artikel (yang apa adanya itu) dan memanfaatkannya untuk melakukan hal-hal tidak diinginkan.

Ingat, mulutmu adalah harimaumu. Selalu santun dan sopan dalam setiap artikel dan komentar di dunia maya 🙂

Referensi:

[thumbnail image]