#10: Potato Lasagna with Zucchini

Dari kemarin ngidam masakan Itali, dan kepengen banget makan Lasagna. Cuman kalau buat lasagna pasti malas kalau bikin sedikit-sedikit, soalnya bikin layer-layernya males. Hihihihi.. (alasan yang gak penting banget). Akhirnya dimodifikasi deh makanannya Aghnan, supaya bisa dimakan bareng-bareng. Berhubung Baked Potato Cheese with Salmon and Broccolli yang kemarin nge-hits banget sama Aghnan.. πŸ˜€ Jadinya bikin yang mirip-mirip cuman lapisan didalamnya yang beda. πŸ™‚ Tadinya lapisan didalamnya cuman salmon ditumis butter dan brokoli rebus, diganti sama saus bolognaise yang dimodifikasi sesuai kebutuhan Aghnan.

Biasanya kan buat saus bolognaise pakai saus tomat/pasta tomat/tomat kaleng kan. Pokoknya yang udah jadi tinggal pake. Karena masak buat Aghnan jadinya pakai tomat segar yang di blender dan di saring biji sama kulitnya. Terus kalau biasanya cuman daging sapi + bawang bombay + bawang putih + saos tomat saja, sekarang ditambah sama zucchini yang dipotong tipis untuk asupan sayurannya.. πŸ™‚

Potato Lasagna with Zucchini

Bahan: 3 kentang, 100 gram daging cincang, 1/2 bawang bombay di cincang halus, 1 bawang putih geprek halus, 5 buah Zuchini baby iris tipis, 3 buah tomat blender saring, unsalted butter, 3 sdm tepung terigu, 1 cup susu UHT, 50 gram keju cheddar parut, keju quickmelt / mozarella, 2 sdm minyak zaitun (extra virgin olive oil), 1 sdt basil , 1 sdt oregano

Cara Membuatnya:

  1. Kupas kentang kemudian iris-iris dan kukus sampai kurang lebih 15-20 menit. Selesai dikukus, kentang di hancurkan/tumbuk/mashed . Kemudian tata di pinggan yang sudah dilapisi sama butter.
  2. Panaskan wajan, tuang minyak zaitun. Kemudian tumis bawang putih disusul dengan bawang bombay sampai wangi dan layu.
  3. Masukkan daging sapi, masak sampai daging berubah warna.
  4. Masukkan sari tomat aduk rata sampai mendidih.
  5. Kemudian masukkan oregano dan basil. Aduk sampai wangi.
  6. Kemudian masukkan Zucchini yang sudah diiris tipis. Masak kurang lebih 3 menit. Kemudian angkat dan taro di pinggan persis diatas lapisan kentang.
  7. Membuat cheese saucenya: panaskan butter, kemudian masukkan terigu, aduk sampai rata, kemudian pelan-pelan masukkan susu UHT sampai rata. Terakhir masukkan keju cheddar parut dan aduk sampai mengental dan rata.
  8. Masukkan cheese sauce yang sudah jadi ke dalam pinggan.
  9. Untuk lapisan terakhir tabur keju quickmelt kraft / mozarella yang sudah di parut.
  10. Panaskan oven, dan panggang kurang lebih 30 menit dalam suhu 180 derajat.

Dan inilah hasilnya:

Walau penampakannya gooeeey banget. Cuman buat gw, ini the most yummy gooeeey food ever.. πŸ˜› Porsinya dibuat agak banyak. Jadi bisa buat Aghnan, dan sisanya dimakan aku sama mas buat makan pagi. Ternyata makanan no gulgar itu bisa enak juga dan dimakan sama orang dewasa kan? Yumm.. Berkreasi apalagi kita besok? Humm.. Mari lanjutkan pertapaan ditengah tumpukan tugas-tugas ini.. πŸ˜‰

#9: Banana Chocolate Cobbler

Fakta lucu tentang aku sama adekku adalah, kita berdua gak suka coklat. Disaat semua orang menggila karena coklat, muka kita lempeng selempeng-lempengnya. Thanks buat si mama yang dulu pertama kali memperkenalkan coklat ke kita adalah dark chocolate yang super pahit. Jadi sampai sekarang kalau lihat coklat pasti konotasinya pahit. Untungnya sih, gigi kita berdua bersih dari yang namanya bolong. Jadi gak pernah tuh ngerasain di bor giginya sama dokter gigi.. πŸ™‚ Kayaknya strategi nyokap gw ini mau gw aplikasikan ke Aghnan juga deh.

Lama-lama toleransi juga sih yang namanya Coklat. Tapi tetap gak segitu menggilainya. Cuman satu pengecualian gw terhadap coklat. Coklat kalau di padu padankan dengan Pisang, pasti enak. Hohohoho.. Mangkanya, begitu si Meta nyobain resepnya mommy Bri soal Banana Chocolate Cobbler, langsung deh pengen dipraktekin di rumah. Kebetulan pas dapat pisang ambon (beli di pasar) yang pas matangnya.

Banana Chocolate Cobbler

Bahan: 6 buah pisang, 2 cup tepung terigu, 1 cup gula (pakai gula castor), 1/2 cup oatmeal instant, 1 cup corn flakes yang dihancurkan, 3/4 cup butter (pakai Orchid), 4 sdm heavy cream (aku sih pakenya Elle and Virre yang Whipping Cream), 2 sdt vanili, 1 1/4 sdt baking powder

Bahan Coklat Leleh: 1/3 cup coklat bubuk (aku gak punya coklat bubuk, akhirnya pakai compound chocolate van houten yang aku parut), 1/2 cup chocolate chips (pakai merk chocolatte), Β 1/2 cup heavy cream (tetap pakai Elle and Virre), 1 sdt vanili

Cara Membuatnya:

  1. Pisang dipotong menjadi 6 bagian. Kemudian di tumis pakai butter sampai caramelized dan kecoklatan. Oh iya, butternya gak usah banyak-banyak. Dikit aja biar pisang gak jadi benyek dan bisa ada gosong-gosong nya dikit πŸ™‚
  2. Setelah matang, pisang dimasukkan ke pinggan dan tata sampai rata kemudian taburi dengan gula.
  3. Panaskan wajan dengan api kecil, kemudian masukkan coklat bubuk, chocolate chips, heavy cream dan vanili. Aduk-aduk sampai coklat meleleh semua. Di resep aslinya pakai microwave, tapi aku blum punya microwave jadinya pakai cara seperti itu.
  4. 1/2 Coklat leleh tuangkan ke atas pisang. Kalau kata Meta, gak usah rata, dibuat sporadis kayak totol-totolnya anjing Dalmatian πŸ™‚
  5. Setelah itu buat adonan di atas pisang. Campur semua bahan diatas (kecuali pisang), kemudian aduk sampai rata. Kemudian tuangkan keatas pisang.
  6. Dan terakhir tuangkan sisa coklat leleh ke adonan tersebut. Caranya tetap gak usah merata, sporadis kayak totol-totolnya anjing Dalmatian.
  7. Panaskan oven selama 15 menit, kemudian masukkan adonan dan masak kurang lebih 50-60 menit dengan panas 180 derajat.

Hasilnya seperti berikut:

Rasanya, hehehe buat gw pribadi, enak bangeeeett.. πŸ˜€ Apalagi makannya ditemani sama es krim vanilla. Super yumm.. Jadi kepengen bikin lagi deeeeehh… πŸ˜€

Marche Grand Indonesia dan Security Odong-Odong

Sabtu kemarin, habis ikut Pesat 12 Jakarta, aku dijemput mas sama Aghnan buat langsung ke Grand Indonesia. Mau ada meeting sama tim bebibobu, dan berhubung bawa Aghnan, jadinya pilih tempat yang rada “menghibur”. Β Kebetulan juga para Eyangs juga mau nyusul Akhirnya pilihan jatuh ke Marche yang lokasinya berada di sebelah Air Mancur Menari nya Grand Indonesia. Kebetulan ini bukan pertama kalinya kita ke Marche. Sekeluarga suka makan di Marche waktu masih ada di Kuningan (sebelahnya Gran Melia Hotel). Namun waktu itu konsepnya sedikit berbeda dengan yang sekarang dan kayanya masih beda manajemen.

Marche interiornya dibuat sedemikian mirip dengan pasar makanan yang umum ada di Swiss. Walau aku menemukan kemiripan waktu travelling ke Austria pada tahun 2006 lalu. Lucu banget sih, dan favorit aku di bagian jual dessert, asli itu bikin mupeng banget. Walau interior nya sebagian besar okay, tapi kayaknya untuk kursi dan meja makan ada beberapa bagian yang terlalu mepet-mepet. Kurang stroller friendly saja.

Tiap tamu diberikan kartu masing-masing. Ini mirip kayak kita makan di Eat n Eat, Urban Kitchen atau Foood Kulture. Sebetulnya agak gak asik ya konsep yang sekarang, soalnya yang dulu itu kartu nya masih paper based. Jadi kalau kita pesan makanan, bukannya di gesek kayak sekarang, tapi dikasih stempel cap gitu. Menurut aku itu lebih lucu dibanding pakai kartu plastik kayak sekarang. Gak ada bedanya kayak makan di food court lainnya itu.

Si mas pesan roasted chicken (45k IDR) dan aku pesan Rosti with Veal Sausage (86k IDR). Rosti ini adalah makanan khas Swiss. Terbuat dari kentang yang di parut tipis-tipis. Rasa wise sih sih enak dan gak biasa. Tapi buat aku veal sausage nya biasa aja agak terlalu matang bahkan waktu dimasaknya buat gw. Porsi wise besar banget. Namun agak gak sebanding dengan harganya yang menurut aku agak overpriced. Β Dengan harga segitu, rasa yang gak segitunya nendang dan pelayanan seperti food court agak gak worth it. Mungkin mahal karenaΒ ambiance nya juga kali ya.

Tapi lokasinya enak sih. Sebelahnya air mancur menari yang di Grand Indonesia. Jadi Aghnan bisa ke teras nya Marche buat lihat air mancur itu. Dan karena suasananya enak, meeting kita pun bisa lancar. Saking lancarnya gak berasa kita meeting sampai 2,5 jam disitu.

Cumaaaan, walau Marche overall okay banget. Kita super duper kecewa sama security nya. Atau bisa gw bilang security odong-odong. Gak punya manner, attitude nya jelek dan asli belagu setinggi langit. Kan si Aghnan pup ya. Berhubung di dalam Marche gak ada nursing room jadinya kita harus keluar ya. Yah, walau pakai pampers cuman aroma nya itu loh. Kalau kelamaan bisa bikin tamu Marche lainnya kabur kali πŸ˜† . Kita buru-buru keluar dong, aku, mbak Tarni sama Aghnan. Terus dihadang sama security odong-odong dengan inisial I ini. Asli gak ramah, dan bilang kartu punyanya Aghnan mana. Gw pikir anak kecil gitu. Eh baby gituu, masa iya dihitung. Dijelasin peraturan panjang lebarnya bla bli blu, ya akhirnya, aku minta ke si mas juga sih. Cuman kesan pertama udah gak banget. Gak helpful disaat orang lagi terburu-buru karena hal mendesak. Eh siapa suruh ya gak ada nursing room di dalam sana. Kan rempong juga kalau harus keluar.

Yang kedua ini yang bikin aku sekeluarga naik pitam. Pelakunya juga si security odong-odong dengan inisial I (yang jaga pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2011 jam 15.00 WIB). Kasusnya sama, Aghnan pup, baunya menyebar. Cuman aku masih tanggung meeting sama bebibobu. Kebetulan para eyangs sudah mau keluar duluan. Akhirnya Aghnan dibawa duluan sama Eyang Uti nya. Si mama kan udah buru-buru ya, berhubung si bapak (yang bayar) juga masih ada di kasir, si mama langsung pergi keluar duluan. Yang entah kenapa dikejar sama security odong-odong dengan inisial I, sambil ngomong:

Eh bu.. bu.. Jangan kabur dulu doong.. Itu dibayar dulu makanannya!!

Itu yah, dia ngomongnya sambil tereak-tereak, di depan umum sampai semua orang di sekitar air mancur ngeliatin si mama sama Aghnan. Padahal si bapak masih ada di kasir, dan aku sama si mas juga masih makan di dalam. Menurut gw cara security odong-odong itu sangat gak elegan dan KASAR!!. Bikin malu si mama depan umum, tentunya yang menyulut emosi gw dong. Si mama sampai manggil-manggil aku dari luar yang bikin gw ngomel-ngomel ke security nya dengan nada tinggi. Tentunya gak cuman aku yang marah, si bapak juga marah lah istrinya digituin. Padahal si bapak masih ada di kasir buat menyelesaikan pembayaran. Dasar security odong-odong gak punya otak dan gak bisa mikir. Kisruh lah disitu. Gw ngamuk, bokap gw ngamuk dan nyokap gw juga ngomel-ngomel. Udah begitu ya, si security odong-odong ini cuman diam aja pas kita ngomel-ngomel. Gak ada satupun permintaan maaf keluar dari mulut dia. Yeah Right!!.

Gila bener deh, mending kayak makan disitu murah aja, terus kita dapat treatment kayak sampah. Dasar security odong-odong. Gw yakin banget, dia pasti waktu sekolahnya bego. Dan gak pernah diajarin sama orang tua nya sopan santun. Trus sekalinya dapat kerjaaan, jadi security dapat seragam, langsung sombong mentereng. Pengen rasanya mengumpat manajemennya Marche, karena sudah hire orang kasar kayak gitu. Cuman dapat bocoran dari pegawainya Marche, bahwa security odong-odong itu bukan pegawainya Marche, melainkan keamanan dari Grand Indonesia yang ditempatkan disitu.

Overall, that person successfully ruined our wonderful evening.. Buat catatan saja. Aku dan keluarga tidak bermasalah sama Marche ataupun Grand Indonesia. Cuman kita bermasalah sama security odong-odong. Kalau ada pihak manajemen Marche dan Grand Indonesia yang baca postingan ini. Plis banget orang kayak gitu ditempatin di bagian lain aja deh. Asli he’s doing lousy job as security.

Hopelessly Romantic..

.. that’s who I am.. and I think I will always forever a hopelessly romantic girl. Mau status masih single dan perawan sampai jadi menikah dan punya anak satu, tetap aja romantisme jalan terus. Hobi kalau weekend pasti mengulang film-film romantis favorit aku. Bahkan pasti kadang berkali-kali menye-menye juga mengikuti alur cerita yang romantis tapi lebay. But I’m lovin it. Nikmat lagi kalau malamnya mimpi menikah dengan seseorang yang aku cintai. Hehehehe.. Walau waktu itu mungkin masih gak jelas siapa pria nya.

Satu hal yang aku paling suka kalau lagi nonton film kayak gitu. Disaat pemerannya sadar kalau dia jatuh cinta. Momen seperti itu yang kadang bikin aku termenye-menye. That special kind of moments yang bikin dunia loe seketika heboh. Mungkin momennya persis seperti waktu Finn nya Glee yang kissing sama Quinn lalu ada background fireworks dibelakangnya. (maaf rada spoiler) πŸ˜† Waktu dulu selaluuu pengen ngerasain kayak gitu ke calon suami. Tapi pada kenyataannya, hehehe aku cuman pernah ngerasain sekali kayak gitu. Dan itu bukan sama si mas. Tapi waktu melihat Aghnando waktu pertama kali. πŸ™‚ Waktu melihat Aghnan pertama kali, itu baru yang namanya love at first sight.

Tapi waktu sama si mas mah gak gitu. It took him 6 years to realize. Dan yang punya ilham duluan kalau kita berjodoh itu si mas ternyata. πŸ˜† Ironisnya yang mengalami momen-momen seperti di film-film itu malah si mas. Kalau kata si mas, waktu dinner di sushi tei itu, out of nowhere dia ngerasa kalau aku yang kelak akan jadi istri dan ibu dari anak-anaknya. Hahahahaha.. πŸ˜† Dan jujur aja, after that dinner, si mas langsung beda banget attitude nya ke aku. Dengan kilat dan sregep langsung deh pedekate instant ke aku. πŸ˜†

But the feeling is mutual. Rasa aman dan tentram berasa banget waktu pacaran sama si mas. Dan aku percaya, memang he’s the one for me. Gak ada itu cerita-cerita ada kasus orang ketiga (semenjak jadian sampai sekarang yang kita lihat cuman satu sama lain), ketidakcocokan (yang prinsipal) sampai jealous tidak beralasan. Uhmm, kalau yang jealous sih ada tapi ada alasan konkritnya, buat ngejagain si mas aja, soalnya mas itu kan sangat amat teramat baik (orang paling tidak egois sedunia kalau aku selalu bilang ke dia), dan hari gini kan cewek-cewek penggoda kan berkeliaran dimana-mana kan? Hehehehe.. Dan aku pun merasa cuman si mas yang bisa menandingi aku dan dia menyeimbangkan hidupku.Β Walau semenjak berumah-tangga berantem-berantem kecil mah ada lah ya.. (yang ngaku nikah tapi gak pernah berantem sama pasangan itu BOHOOONG!!! πŸ˜† ) Tapi ya aku sih melihat itu cara kita komunikasi saja. But still, I love him more and more everyday.

Salah satu fakta yang ada adalah, si mas ini orang paling tidak kreatif apalagi romantis. Agak-agak tertantang menghadapi aku (true Aquarius) who always craving for original surprises!! Apalagi surprise yang romantis. Segala cara dijalanin si mas dari mulai sok-sok dinner di tempat spesial sampai berkali-kali kirim bunga ke kantor. πŸ˜† Tapi buat aku yes, romantis, tapi itu kurang orisinil. But hey, he’s giving all his effort, so I’m not complaining. Tapi tetap buat aku momen teromantis si mas lakukan ke aku, waktu mengucapkan ijab kabul pada tanggal 14 Februari 2009. Saat itu rasanya hati meledak dan rasa bahagia bertubi-tubi dirasakan. I think, that day is one of the best day of my life πŸ™‚

Hehehe, tapi namanya pasangan menikah dan sudah punya anak. Kadang romantisme itu suka hilang ditengah kesibukan. Kita sibuk bekerja satu sama lain, sampai rumah sibuk ngurusin rumah dan kadang masih sibuk sama kerjaan kalau si mas, bahkan disaat kita sempat ngobrol, ujung-ujungnya ngobrolin bisnis kecil kita yang Alhamdulillah sedang berkembang dengan baik. Disamping itu semua tentunya sibuk sama si Aghnan yang sedang lincah-lincahnya. Disela-sela kesibukan itu aku kadang suka kangen momen-momen romantisme berdua saja sama si mas. Mangkanya walau sama-sama kerja, kita masih suka spend time buat kencan berdua saja tanpa bawa Aghnan. Buat beberapa orang mungkin kita dinilai egois ya, udah bekerja seharian, wiken masih ninggalin anak juga. Tapi ya, I think we need that. Biar romantisme diantara kita tetap hidup dan menyala. Aku mau terus melihat ke mas saat kemarin, sekarang dan besok dengan perasaan yang sama. Aku gak mau pada saat kita sadar anak-anak sudah besar dan mandiri, kita berdua merasa canggung bahkan untuk berduaan/berkegiatan tanpa anak. Atau tetap menikah hanya karena sudah kewajiban padahal cinta sudah gak ada diantara mereka (trust me, banyak loh kejadian seperti ini). Cinta itu harus dipelihara dan rasanya tidak boleh berubah sampai maut memisahkan kita. πŸ™‚

Yang jelas, I want to keep our love alive always and forever. Pengen selalu ngerasain head over heels in love sama si mas selalu. Kalau si mas sih konstan yah perasaannya. Cuman kan yang suka labil cuman aku. Hehehehe.. Maklum Aquarius, bosenan. Kalau Taurus kayak si mas mah setia sampai mati.. πŸ™‚ Tapi buat aku gampang. Biasanya nonton aja film-film romantis favorit aku. Apalagi kalau berdua si mas, rasanya bisa me recharge agar rasa ser..ser..an itu ada lagi. Hihihi ini list top 10 romantic movies versi moi :

  1. Pride and Prejudice (versi Kiera Knightley, selalu dag dig dug seerr setiap nonton bagian terakhir saat Mr. Darcy yang menyatakan cintanya ke Elizabeth)
  2. 50 First Dates (apalagi OST yang Grow Old With You.. merinding disko tiap dengernya πŸ™‚ )
  3. My Big Fat Greek Wedding (ini selalu bikin aku ketawa-ketawa tiap nonton πŸ™‚ )
  4. PS. I Love You (nangis bombay garuk garuk tanah tiap nonton itu, efeknya pengen pelukin si mas terus sampai pagi)
  5. 10 Things I Hate About You (adegan yang nyanyi di lapangan bola itu gak ada matinyaaa, selalu bikin aku senyum-senyum sendiri)
  6. Love Actually (cerita cinta yang beragam yang selalu memberi inspirasi)
  7. A Walk To Remember (walau Mandy Moore yang jadi aktris nya, cuman ini film salah satu film yang bikin gw nangis sesenggukan, apalagi baca vow menikah mereka.. T_T Β efeknya sama kayak PS. I Love you, pengen pelukin si mas terus sampai pagi)
  8. The Holiday (banyak momen-momen spesial yang romantis disini.. )
  9. You’ve Got Mail (berawal dari chat.. sama seperti aku sama si mas.. πŸ˜€ )
  10. UP (walau film disney tapi adegan Carl and Ellie itu super romantis.. aku sama mas selalu nangis berjamaah nonton bagian itu.. we want to be like Carl and Ellie πŸ™‚ )

Yah kayanya itu top 10 versi moi. Jadi pengen nonton salah satu malam ini. Dan jadi kangen si mas banget nulis post ini.. πŸ™‚ Jangan kemalaman ya pulang hari ini mas.. Love you.. πŸ™‚

#8: Banana Bread Pudding

Hohoho mantab yak, sekalinya getol nge dapur langsung borongan banyak resep baru dicobain. Kali ini terinspirasi dari resepnya sahabat saya Indah (yang juga tergila-gila dan punya hasrat tinggi ngedapur). Tantangannya adalah, pada saat nyobain resep ini adalah mempraktekkan teknik memanggang tim yang bahasa kerennya au bin marie. Hihihi awal nya dengar teknik memanggang ini pada waktu pengen nyobain bikin Creeme Brulee. Tapi berhubung belum punya Ramekin (tempat buat Creeme Brulee nya) sama torch nya jadi batal buat Creeme Brulee.

Alhasil untuk pengalaman pertama mau cobain resep Banana Bread Pudding ini. Alasannya adalah, bahan-bahannya relatif murah meriah. Jadi kalau gagal gak gondok-gondok banget. Hihihi.. Untuk pisangnya tetap yang disarankan adalah pisang ambon yang matang. Cuman karena kemaren susah banget cari pisang ambon. Akhirnya pakai pisang cavendish aja deh. Walau hasilnya tetap pisang ambon yang paling juara manis dan lembutnya.

Banana Bread Pudding

Bahan: 4 potong pisang (disarankan pisang ambon), 4 lembar roti tawar tanpa pinggiran, 1 telur, 2 sdm gula, 250 ml susu, 250 cream, 1/2 sdt vanili, 150 gram keju, gula palem, bubuk kayu manis, butter

Cara Membuat:

  1. Lapisi pinggan untuk memanggang dengan butter. Kemudian tata roti tawar kedalam pinggan.
  2. Potong-potong pisang sesuai selera, kemudian tata diatas lapisan roti tawar.
  3. Parut keju, kemudian tabur diatas lapisan pisang.
  4. Kocok gula dan telur kedalam mixer sampai berbuih dan kental. Kemudian masukkan susu, cream dan vanili.
  5. Tuang adonan kedalam pinggan. Diamkan selama 30 menit agar adonan menyerap ke dalam roti.
  6. Panaskan oven 180 derajat selama 15 menit sampai panas.
  7. Taburi pinggan dengan gula aren dan bubuk kayu manis sampai matang.
  8. Kemudian panggang ke dalam oven dengan teknik au bain marie selama kurang lebih 40 menit.
  9. Setelah itu sajikan hangat πŸ™‚

Beginilah penampakan Banana Bread Pudding perdanaku:

Hasilnya not bad, walau mesti di akuin, au bain marie pertamaku ini agak kurang sukses. Kesalahan terdapat pada pada pinggan kedua (yang berisi air) aku isi lebih dari 1/3 pinggan yang pertama (idealnya kurang dari 1/3 pinggan yang pertama). Jadi waktu 40 menit itu kurang untuk memanggang Banana Bread Pudding ini. Aku harus menambah kurang lebih 15 menit agar pudding matang sempurna. Yah harap maklum, namanya juga newbies dalam dunia per-baking-an. πŸ˜€

Walau untuk rasanya sih sedap kata si mas. Aku pribadi lebih suka pudding ini disajikan dingin. Walaupun disajikan pas hangat-hangat juga enak πŸ˜€ Oh well, next time better ya. Humm mungkin selanjutnya bisa mempraktekan Creeme Brulee? Beli Ramekin nya dulu deh.. πŸ˜› Eh salah beli mixer dulu deh, gempor kayak sekarang kalau pakai “mixer-mixeran” dari hand blender yang gw punya. See, beneran odong-odong banget deh, mixer aja belom punyaaaa.. Masa pinjem emak gw dulu kalau mau baking.. πŸ˜†

Baiklah, next month puasa beli sepatu sama tas deh, mari berburu Mixer. Ada ide mixer buat newbies kayak gw apa ya yang bagus merk nya?