Hidup Meniru Sinetron atau Vice Versa?

Terkaget-kaget adalah kata yang tepat menggambarkan reaksi aku dan suami begitu mendengar kenyataan tentang salah seorang saudara (jauuuh) kami. Dari awalnya kenal sih memang merasa kok hidupnya kayak drama yeee. Tapi makin kesini ternyata makin menjadi jemaah lebayatun kronis. Saking lebaynya kita mulai ngerasa kayak nonton sinetron kejar tayang yang pihak antagonis nya makin hari makin menjadi jahatnya.

Berawal dari kenakalan disusul dengan kebohongan, perlindungan basa basi, kenakalan lagi sampai menjurus ke double personality. Eh?!? Kalau orang waras dan masih bisa mikir pasti komentarnya “kok bisa ya?” Dan ujung-ujungnya komentarnya persis sama “kenapa ceritanya kayak sinetron banget ya?” Dari dulu aku tuh selalu mikir cerita sinetron itu hiperbola nya pol poll an. Tapi semenjak dengar cerita tentang si saudara jauh itu jadi mulai mikir, apa iya sinetron itu meniru kehidupan nyata. Atau pada dasarnya orang Indonesia itu tipikalnya drama queen/king aja. Semakin ada gejolak dalam hidupnya bukannya dicari solusinya semakin di dramatisir. Sigh.. Seperti orang belum dewasa saja..
Continue reading

Akhir Pencarian Pre School Aghnan

Sedih adalah, ketika anak mau trial sekolah, aku gak bisa cuti / ijin karena kerjaan akhir tahun menggunung dengan cantik. Padahal kan pengennya aku lihat langsung. Aku bisa observasi langsung sehingga bisa memutuskan keputusan yang optimal. Cuman ya Alhamdulillah, walau kerjaan aku gak bisa fleksibel, untungnya si mas bisa lebih fleksibel (walau biasanya dibayar dengan kerja malam hari 🙁 ). Makasih ya Ayah, aku senang banget kamu super involved urusan sekolahnya Aghnan. Bikin aku makin bangga 🙂

Kemudian, aku juga minta tolong si mama buat nemenin si mas. Soalnya si mama kan dulunya guru BP, jadi setidaknya bisa bantu menilai kondisi lingkungan dan suasana preschool nya. Yah setidaknya ayah dan si mama jadi perpanjangan telingan dan kuping aku. Walau tetap sedih gak bisa lihat dan nemenin langsung, tapi setidaknya selalu diupdate sama Ayah tiap saatnya via WhatsApp 🙂

Continue reading

Addicted to Foldies..

Padahal yaaa udah dapat 7 pasang. Kemarin iseng cari mati main ke Foot Republic Level One Grand Indonesia. Biasanya kan kalau mau beli wondershoe kan kudu online mampir ke web nya. Nah buat yang penasaran pengen nyoba langsung sebetulnya bisa melipir ke Foot Republic yang ada di Level One Grand Indonesia ini. Adanya di East Mall lantai 1. Kebetulan per November si foldies-foldies cantik ini dijual langsung disitu.

Namanya cewek ya, apalagi si foldies ini kadung cocok di kaki buldoser ini, jadinya, huehehehe, kemaren beli lagi deh 3 pasang. 😆 Naksir warna abu-abunya soalnya. Entah kenapa aku lagi demen warna abu-abu. Gak tanggung-tanggung, beli abu-abunya pun 2 yang Grey sama Greylis *ampunmas*.
Continue reading

Trial itu Wajib ya…

..ternyata.. Ini trial buat sekolahnya Aghnan ya. Kan dulu aku sempet positif ya dengan salah satu pre school di daerah Menteng dan mengadopsi metode tertentu. Namun ternyata setelah Aghnan trial langsung disitu hasilnya gak sesuai harapan. Mungkin Aghnan masih kemudaan buat di ekspos dengan metode tersebut. Tapi disatu sisi aku melihat dari sisi pengajarnya yang somehow clueless dalam menghadapi Aghnan. 😆 Beda banget sama salah satu pre school di Kuningan yang kita pernah trial juga. Diakui pengajarnya jempolan banget menghadapi Aghnan yang baru.

Kemudian materinya masih kurang kegiatan fisik ya. Padahal anak 18 bulan itu sebetulnya kan lagi aktif-aktifnya kayak kitiran. Kayaknya kurang terakomodasi. Belum lagi untuk jam snack nya yang gak fleksibel. Saatnya Aghnan snack jam 10, gak dibolehin, padahal anaknya udah lapar. Akhirnya sih karena Aghnan crancky karena kelaparan dibolehin, tapi salah satu gurunya nyeletuk begini:
Continue reading