Dan Aku Pun Memompa di Cubicle..

Apa mau dikata, menjelang akhir tahun kan biasanya memang deadline menggunung. Rasanya waktu kerja biasa tidak cukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Biasanya waktu jaman masih belum ada anak mah ya lembur masih ok lah. Tapi sekarang kok kayanya gak ikhlas ya kalau harus lembur demi menyelesaikan pekerjaaan. Sebisa mungkin harus bisa di maintain agar masih bisa ketemu dan main sama Aghnan sebelum Aghnan bobo.

Tapi demi menghindari lembur ini biasanya waktu untuk memompa jadi tidak maksimal. Karena kadang memompa sendiri memakan waktu cukup lama. Paling cepat 15 menit lah. Kadang malah kalau lagi penuh-penuhnya bisa habis setengah jam sendiri. Dan biasanya setelah selesai mompa aku suka lupa terakhirnya itu ngerjain sampai mana. Perlu loading lagi dan itu makan waktu lagi.

Jadi demi berhemat waktu dan efektifitas dalam bekerja akhirnya mulai awal bulan lalu aku coba untuk full memompa di cubicle. Senjata utama untuk mompa di cubicle adalah Nursing Apron. Oh God Bless whoever invented this tool 😀 . Teorinya adalah, di mall aja aku berani mompa atau menyusui cuman ditutupi nursing apron, kenapa di kantor tidak? Uhmm yeah, awalnya sih sungkan sama para kolega yang lebih banyak berjenis kelamin pria. Tapi toh, intinya kan tidak terlihat sama sekali dengan menggunakan nursing apron. 😀

Pertama kali nyobain aku cuman bilang: “permisi, mau mompa nih, maaf ya kalau berisik” . Hehe itu pun juga kayanya gak ada yang mudeng, soalnya pada kerja pasang kacamata kuda (baca: pasang earphone sambil denger musik 😛 ) Aku pakai hand sanitizer dulu, ngerakit pompanya, pasang nursing apron, pasang pompa nya ke payudara (didalam nursing apron), bismillah dan mulai mompa deh.

Hasilnya setelah satu bulan? Lumayan efektif. Sehari bisa mompa lebih banyak tanpa memakan waktu kerja yang banyak :D. Biasanya kalau tangan kiri pegang pompa, tangan kanan bisa balas email dari bos. Atau makin kesini, karena makin jago. Pompa bisa di sangga sama ujung meja kerja dan paha, dan tanganpun bisa bebas ketak ketik kerjaan. Kemudian nyuci dan sterilize mompa sekalian kalau mau ke toilet. Hehehe multi tasking memang jagonya wanita yak 😀

Lucunya sih bikin amaze rekan kerja dengan kegiatan aku memompa di cubicle ini. Bahkan pak bos dan ibu bos pun terkesima sekaligus penasaran aku pakai breast pump model apa, kok bisa mompa di cubicle. Quoting pertanyaan pak bos ke ibu bos “Itu Anggi kok mompa nya bisa gak ngumpet-ngumpet kayak yang lain sih? Pakai breast pump model apa?” Hehehe, kan breast pump jaman sekarang kan canggih pak bu. Dan again, kuncinya adalah nursing apron saja ko 🙂

Oh iya beberapa tips jika ada yang ingin mengikuti caraku untuk mompa di cubicle:

  • Wajib punya Nursing Apron 🙂
  • Wajib pakai blazer/cardigan panjang untuk menambah keamanan tutupan samping dan belakang
  • Waktu memompa usahakan 2 kancing diatas tertutup. Jadi better buka kancing dibawah yang tertutup dengan nursing apron.
  • LDR dapat dipicu dengan mendengarkan suara anak. Biasanya aku kalau mompa di cubicle, pasang ipod isi suaranya Aghnan. Atau melihat video nya Aghnan via blackberry. It helps buat memicu LDR aku 🙂

Memang sih awalnya pasti canggung dan kikuk. Tapi practice makes perfect 🙂

11 thoughts on “Dan Aku Pun Memompa di Cubicle..

  1. otty says:

    Ih gue juga begini *toss* 😀 Mana awalnya gue pake minel, orang2 udah tau banget deh sama bunyinya. Trus ganti swing, baru pada nanya kok tumben suaranya ga heboh? :p

  2. justina says:

    weks, ibu2 jaman sekarang makin nekat aja.. 😀 hebat!! dulu aku aja bisa ga pede walau di ruang tertutup, klo si pumping rada berisik.. la ini..

    bener2 hebat, ketenangan jiwamu wakakakak 😉 lanjutkan..

  3. Sita says:

    Dear Anggi, salam kenal.. sudah lama jadi silent reader (mulai baca dari your wedding preparation) and I always adore your spirit 🙂

    I am expecting my second child and I really hope I can give more ASI than my first one and in a longer period. Sempat minder karena anak pertama ga ASIX dan baca postingan ini jadi tambah semangat 🙂
    Boleh tanya pake nursing apronnya apa?

    Thanks a lot Nggi 🙂

  4. maria lucia says:

    Dearest Anggi,

    your articles are so helpful for new moms & future moms nowadays like me!! I just read articles of yours, especially the pumping, and watched the video. I was never succeed with my old pumps, that’s why my first baby was only 40 days having my breastfeed. Now I’m expecting my second child, hope everything will be much better. and I will always consult your blog! TQ!

  5. Ninik says:

    HI Mbak Anggi

    he he sorry Mbak ak masih di tema breastfeed juga. mau share aja ak di kantor mompa di musholla lho Mbak. sempet kesel juga sama Ibu mertua yang meragukan kita bisa kasih asi x selama 6 bln. bahkan dokter kandungan ku juga meyakinkan “pasti pake tambahan sufor. nggak akan cukup asi aja” hiks tapi aku tetep semangat. even sekarang Edo (4 bln) jarang banget nenen langsung, alias pake botol terus. salah ak dari awal ini Mbak, nggak pakein sendok. secara anakku dirawat sama Ibu mertua dan banyak tingkahnya, kebayang mereka protes repot kalo pake sendok. jadinya sehari mompa 7-8 kali he he….

    anyway tetep semangat being breastfeeding Mom

  6. Ninik says:

    any way mau share juga, setuju deh medela minel emang berisik banget, sekali coba pake di kantot, sungkan banget sama teman2. suaranya kayak penyedot debu 🙂 akhirnya saya kembali ke pigeon manual breastpump.

    pertama-tama di surabaya juga sama tidak ada kantor yang fasilitasi ibu 2 utk breastfeed. dan teman2 kantor even Bosku juga heran dan bilang ” kamu yakin bisa menyusui, harus telaten lho Nik”

    aha itu malah bikin aku semangat promote breastfeed is the best.

    tks ya Mbak sdh boleh numpang share

Comments are closed.