Aku suka merasa terganggu jika datang ke resepsi perkawinan, dan kirab pengantinnya telat. Misalnya, undangan menunjukkan pukul 19.00 WIB. Ketika kita sampai disana jam 19.00 WIB pengantinnya belum masuk ke ruangan. 15 menit kemudian pengantinnya baru masuk. Belum lagi jika setelah kirab ada lagi pertunjukkan tari-tarian yang menyita sekitar 10 menit lagi. Dilanjutkan dengan kata sambutan dari kedua belah pihak. Another 10 minues dan baru pembacaan doa (another 5 minutes). Coba dihitung waktunya. Kira-kira pukul 19.40 WIB tamu baru bisa mengucapkan selamat dan menikmati makan malam.
Beuuh telat 40 menit gitu. Kalau aku sih kasihan sama tamu-tamu yang nunggu. Kita kan normalnya jam 19.00 WIB itu sudah makan malam. Jika telat sampai setengah jam kebayang dunk perut-perut para tamu itu sudah keruyukan gak jelas. Dan begitu saatnya ramah tamah, mereka malah berhambur ke meja katering dan lebih memilih makan terlebih dahulu ketimbang salaman sama pengantin. 🙁
Karena itu aku bersikeras terhadap panitia dan WO agar pada saat acara resepsi kita nanti, tepat pukul 19.00 WIB aku dan mas sudah berada di pelaminan atau setidaknya sedang dalam prosesi kirab pengantin. Jadi tamu datang tidak lama menunggu sudah dapat mengucapkan selamat ke pengantin dan kedua orang tua dan langsung menikmati makan malam dan hiburan yang sudah disiapkan.
Kemudian untuk hiburan kita juga tidak memasukkan tari-tarian daerah ke dalam acara. Alasannya tetap sama, biar tamu tidak lama menunggu. Serta untuk wakil keluarga yang memberi sambutan akan diwakili oleh satu orang saja. Satu orang untuk wakil kedua belah pihak keluarga. Wakil keluarga yang memberi sambutan langsung akan membacakan doa. Simpel, praktis dan tidak memakan banyak waktu.
Memang sih banyak yang protes, apa gpp tuh kirab dilakukan sebelum banyak tamu datang. Apa aku gak mau dilihat sama para tamu ? Well, kalau dipikir-pikir para tamu tentunya akan dapat melihat aku di pelaminan dan pas salaman juga kan ? Lagipula aku lebih mikirin bagaimana para tamu yang datang. Apakah mereka enjoy dan menikmati pesta ? Aku jujur lebih concern ke urusan seperti itu.
Ini hal yang penting namun kadang susah di implementasikan. Kendala-kendalanya antara lain, pengantin telat di rias 🙁 , keluarga dan panitia telat di rias 🙁 , dan lain sebagainya. Untuk itu aku benar-benar wanti-wanti sama WO dan panitia untuk kerjasamanya agar kirab pengantin nanti dapat tepat waktu. Apalagi kan panti prajurit itu panjaang banget jalur kirabnya. Beuuh..
Semoga nanti bisa terlaksana tepat waktu yaa.. Mbak Elisa and team.. We count on you.. !!! 😀
setuju banget, gi. gw juga nanti mau wanti2 supaya on time soal prosesi masuk. gw ga gt peduli tamu udh banyak yg dtg apa blm. yg penting jangan sampe mrk kelaparan atau bosan gara2 nungguin kita masuk.
trus gw juga ga bakal ada kata sambutan. klo doa sih pasti. biar ga terlalu lama aja lah 🙂
Hihihi gw juga tadinya mau doa aja Dhit. Cuman keluarga insist. Yaah boleh lah, cuman syarat gw gak pake lama aja.. 😆
dikau ada susunan kirab itu siapa aja sii? klo ada aku mau yaaa….di posting di blog ini aja 😀
@Dyah
Ada kok say.. Nanti aku posting yaah.. 🙂 Thanks buat usulannya..
ho oh…gw juga wanti2 ma WO gw jeng supaya tamu udah bisa salaman sesuai jam di undangan…kesian kalo kelamaan.
gw resepsi jam 11.30 tapi acara adat n kirab n nari2 mulai jam 11 biar ga kelamaan.
@Tya
Betul say. Itu gw tekenin ke WO gw juga. Salah satu tolak ukur sukses apa gak mereka perform di acara gw… 🙂
huahuahha persis kaya gw tuh gi..gw juga males pake kata sambutan dst..LAMA ajeeeh jadinya
@Arienda
Tull banget bu.. 😉
gak enak kali bu.. kirab dan masuk gedung disaat tamu belum pada datang.
percayalah nanti akan menyesal..
perlu dipertimbangkan juga loh bahwa akar budaya kita orang selalu datang ngaret..
ingat kata pepatah.. “selama pohon karet masih tumbuh di Indonesia, watak orang2nya juga pasti akan sama..” hehehehe
Nah nggak lucu juga kan dirimu dan ortumu dah duduk lama di pelaminan tamu2 baru pd dateng dan nggak seru liat dirimu dah selse kirab.. eh tau2 dah disuruh makan..
Apalagi kalo acara sudah beranjak pada sesi makan.. tiba2 tamu br datang.. huah rugi donk gak liat pengantinnya jalan.. cuma bisa liat bentar buat salaman 🙂
Lagian aku rasa nggak masalah para tamu menunggu dulu barang sejenak.. kan nggak bakalan juga nunggunya sampe 5 jam toh.. hehe
Para tamu umumnya juga pamer busana loh ketika datang ke resepsi.. jadi pasti mereka seneng kalo nunggu telat sejaman.. itung2 buat cuci mata juga
Yah ini cuma saran sih…
selebihnya kan dirimu yg nentuin..
Dear Ayou,
Thanks buat sarannya.. Kebetulan preferensi kita untuk stay on time di pelaminan adalah :
1. Kita bukan orang yang suka ngaret, dan kita sangat menghargai orang yang tidak ngaret. Kita gak suka budaya ngaret orang Indonesia. Dan kita sangat ingin mengurangi budaya tersebut. So, we start from ourselves.
2. Kita pernah ngalamin menunggu makan sampai 40 menit dan 1 jam dari undangan. Dan itu gak cuman kita saja yang merasa tidak nyaman. And it didn’t feel good at all. Kita tidak ingin tamu-tamu kami mengalami hal yang sama, oleh karena itu kita tepat waktu untuk kirab supaya tamu-tamu merasa nyaman dan tidak kelaparan. 🙂
3. As far as we know, kalau tamu ingin melihat kirab pengantin maka mereka akan datang lebih awal sementara jika yang ingin datang salaman dan menikmati makan maka akan datang lebih telat.
Lagipula ini sih pasti akan tergantung kondisi di lapangan. Pasti akan ada miss soalnya kirab itu kan isinya banyak, jadinya faktor tunggu2an akan ada. Telat 5-10 menit masih tolerable. Namun telat sampai 30-40 menit sudah sangat kelewatan.
Thanks anyway for your opinion. Really appreciate it. 🙂
ow iya bu.. ada 1 hal yg aku lupa banget
aku pake jam wita neh..
jadi kl dibali jam 7 itu matahari baru terbenam
hehehe
itu sebabnya aku ngerasa aneh tadi ada undangan jam 7 dah makan
okay deh.. good luck
pasti nanti setelah baca postinganmu ini semua undangan datang lebih awal :-))
@Ayou
Hooo dirimu di Bali toh. Hehehehe.. Makasih ya doanya. Semoga undangan pada baca postingan gw yang ini. Hihihihi.. 😛