Dan Pencarian Sekolah Aghnan Dimulai..

Seperti yang sudah diceritakan di postingan sebelumnya, setelah lebaran aku sama mas memang berencana untuk memulai pencarian pre school nya Aghnan. Dan beberapa kriteria pun sukses di kecilkan oleh kita atas beberapa faktor.ย Faktor yang pertama adalah dan yang terutama adalah faktor lokasi. Dari daftar yang semula, kita langsung kecilkan yang lokasinya yang ada di daerah Jakarta Pusat. So yang masuk teritori Jakarta Timur dan Selatan langsung kita hapus. It’s Jakarta gitu loh.ย Kasian kalau bocah kecil harus terjebak kemacetan demi ke sekolah. Yang ada malah bisa bikin dia capek dan gak enjoy.

Faktor yang kedua adalah faktor bahasa pengantar. Kalau di post yang terdahulu aku masih labil antara mau yang full bahasa Indonesia atau yang full bahasa Inggris. Yang jelas gak yang billingualย karena takut anaknya jadi bingung. Akhirnya setelah diskusi panjang lebar sama si ayah, akhirnya kita memutuskan buat cari yang full bahasa Inggris aja. Tapi dengan syarat kita di rumah harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, jadi Aghnan ngerti bedanya.
Continue reading

Mungkinkah 2012?

Balik ke dunia nyata pikiran langsung tersita ke banyak hal. Deadline kerjaan, urusan bebibobu, belum lagi pe-er nyari sekolahnya Aghnan dan sekolah buat aku. Yang terakhir baru saja melewati salah satu tahapan . Tinggal nunggu penyelesaian administrasi di kantor trus langsung mengejar langkah-langkah berikutnya yang masih panjang. Apa kabar nilai GRE? Apa kabar motivational statement?ย Apa kabar recomendation letter?. Huhuhu pe-er mengejar cita-cita pun masih banyak dan langsung masuk ke daftar prioritas paling atas.

Kepengennya sih 2012 udah bisa berangkat sekolah. Cuman entah gak ya terkejar semua administrasi nya sebelum batas akhir pendaftaran *tolongAnggiyaAllah*. Daftar sekolah yang mau dituju juga udah ada. Tinggal berharap, jika memang ini yang terbaik, semoga semuanya diberi kelancaran dan kemudahan. Amiiin..
Continue reading

Mari Bicara Soal Sekolah..

..bukan sekolah nya Aghnan ya, tapi sekolah nya Bunda. Dan bukan sekolah sebagai orang tua ya. Sekolah akademis beneran (baca: S2). Bentar.. *nariknafaspanjangdulu* Okay, I’m ready to talk about this in this blog. Setelah 2 tahun terlena menikmati peran sebagai istri dan seorang ibu, tahun ini aku mulai menengok lagi cita-cita lama yang sempat terpendam selama 2 tahun itu. Yaitu, ngelanjutin S2 di luar.

Tau kan betapa aku ngefans sama bapak ku. Kalau kata bebibobu, aku ini my Dad’s Biggest Fans. Buat aku bapakku itu kayak rock star. Dan dari dulu, I always want to be like him. Si bapak masuk UI, aku juga harus masuk UI. Si bapak ambil teknik, aku juga harus ambil teknik. Si bapak kerja di BUMN yaa aku juga mesti kerja kayak gitu lah. Walau ujung-ujungnya beda tapi aroma nya sama lah. Semua path nya si bapak alhamdulillah sudah pernah aku tapaki. Tinggal yang terakhir ini. Si bapak S2 di luar (di biayain kantor nya). aku juga mau S2 di luar.

Alhamdulillah kantor aku memang ada program melanjutkan S2 seperti ini. Bahkan kalau kita mampu, ujug-ujug ngambil Economics sampai Ph.D juga di bolehin (dan offkors dibiayain). Ya tentunya tujuannya agar kita lebih kompeten lagi dalam pekerjaannya. Apalagi karena latar belakang aku yang IT dan sekarang duduk manis di area kerja para economist. Rasanya kesempatan sekolah ini harus aku ambil dan kejar sampai dapat.

Dari awal masuk sudah menggebu-gebu. Tapi begitu nikah dan punya anak, jadi terlena dan slow down. Ngerti lah kapasitas otak aku yang mungil ini. Lagipula masih ingin fokus sama perkembangan Aghnan dalam setahun pertama, dan berjanji kepada diri sendiri. Begitu Aghnan menginjak usia 1 tahun, itu adalah saatnya dimana aku mulai untuk mengejar cita-cita itu (dan faktor mulai gerah tiap ketemu ibu dir. di lift selalu ditanyain kapan mau sekolah? :p ). Walaupun kalau lihat sekeliling teman-teman seangkatan sudah pada lari kemana, bahkan sudah sampai tujuan juga ada. But I guess, gak pernah terlambat untuk ikut marathon persaingan ini. Apalagi dibantu (baca: di coaching) sama teman yang super duper baik hati, u know who you are :). Gak kayak temen seangkatan gw sendiri yang pelit nya ya ampuuun buat bagi-bagi info *preeettt (entar gw salib loe, liat aja ๐Ÿ˜† )

Alhamdulillah si mas mendukung 200%. InsyaAllah kalau dapat, kesempatan ini akan baik untuk kami sekeluarga. Terutama buat Aghnan. Biar bisa melihat dunia dia.

Oh well, I’m starting my engine now. I list down my goals for this year and also next year. Bismillah. Do my best, and let Allah SWT do the rest. Wish me luck guys.. ๐Ÿ™‚

Pre School Fair Ayah Bunda Part 1

Sabtu kemarin pergi ke Grand Indonesia. Awalnya sih cuman pengen lunch saja, beli bedak sama beli sendal cantik buat ke pesta. Cuman gak bisa gak notice kalau sedang ada pre school fair Ayah Bunda di lantai 1 East Mall ๐Ÿ™‚ Hehehe iyaaa Baby K aja belom brojol itu mah seharusnya masih jadi pikiran yang kesekian yaa. Cuman aku sama mas gak bisa gak penasaran. Pendidikan Baby K menurut kita adalah hal yang pentiing banget. Soalnya kan itu investasi buat masa depannya Baby K. Sekaligus ngintip-ngintip harga tuition Pre School berapaan sih sekarang? Hehe kan teori tentang investasi pendidikan Baby K pernah di mention si mas sebelumnya, nah ini dia praktek awalnya. Buat pre school kira-kira butuh keluar berapa sih?

Memang sih kalau bicara dengan orang tua, pasti pada bingung, bayi-bayi disekolahin memang belajar apa sih? Hehehe, aku sama mas malah melihat, berhubung kedua orang tua nya bekerja, kita malah ingin menerjunkan Baby K sedini mungkin untuk bergaul dengan teman se peer nya. Biar gak canggung sama orang baru, dan biar motoriknya bisa terasah sedini mungkin. ๐Ÿ™‚ Tentunya kita berdua masih cukup waras untuk menyeleksi pre-school dengan biaya yang cukup masuk akal dan juga affordable buat kita ya. Soalnya jangan salah, ada pre school yang untuk 3 tahun biayanya sampe 30 juta. Nggilanii dan terlalu berlebihan buat kita. Wekekeke..

Anihoo, di pre school fair Ayah Bunda kemarin pre school yang ikut lumayan banyak. Cuman kita sebagai orang tua memang harus jeli buat memilih pre school yang sesuai dengan keinginan kita. Soalnya ada pre school yang isinya cuman main-main saja. Tapi ada juga pre school yang punya program komprehensif dengan metode yang menarik yang semua kegiatannya itu pasti punya maksud dan tujuan untuk mengembangkan potensi anak sedini mungkin.

Beberapa pertimbangan kita (nanti) untuk memilih pre school mungkin diantaranya adalah:

  1. Lokasi (kalau bisa di pre school yang lokasinya di daerah pusat juga, sayang kebanyakan pre school yang ikut pameran kemarin lokasinya kebanyakan di daerah Selatan)
  2. Biaya (yang masuk akal dan yang disanggupi oleh kita. Say NO buat biaya pre school yang nggilani dan gak masuk akal ๐Ÿ˜› )
  3. Program Yang Ditawarkan (cari program yang merangsang kreativitas anak, kemampuan motorik, daya sosialisasi sedini mungkin. Say NO buat pre school yang isinya cuman main-main saja tanpa ada maksud dan tujuan yang jelas. )

Yes, 3 item diatas adalah pilihan kita untuk menyeleksi pre school buat Baby K nanti. Dan somehow dari pre school fair kemarin aku sama mas tertarik dengan 3 pre school dibawah ini:

  • Modern Montessori International
    • Tadinya sih lewat aja stand pre school yang ini, cuman begitu lihat lokasi nya di Menteng aku langsung belok dan tanya-tanya deh. Hehehe.. Buat kami memang lokasi menentukan prestasi.. ๐Ÿ˜† . Kebetulan mbak-mbak yang jelasinnya cukup helpful dan cukup meyakinkan.
    • Mereka punya program Playgroup (18 months – 3 years) dan Morning Glory & Sun Flower Class (3 years – 6 years). Jam operasinya mereka untuk setengah hari pagi 08.30 – 12.00 (Senin – Jumat) dan setengah hari siang 12.30 – 16.00 (Selasa, Rabu dan Kamis).
    • Pre school ini memang menganut kurikulum yang menarik buat kami. Soalnya mbak-mbak nya menjelaskan bahwa isi dari pre school ini bukan sekedar main-main tanpa manfaat. Mereka men-treat setiap anak berbeda dan tergantung dengan keinginan anak itu. Mereka juga sedini mungkin mengakomodasi penggalian minat dan bakat tiap anak. Hehehe cukup menarik buat kami apalagi aktivitas-aktivitas nya pun cukup menarik.
    • Minusnya menurut kami adalah di pre school ini bahasanya tidak billingual. Pure English. Wedeeeww.. Aku sebetulnya agak gimanaa gitu. Ntar kalau keluar dari sekolah si anak jadi emoh ngomong Indonesia pigimana? Kalau kata mbaknya sih anak kecil itu ada masa dimana otak mereka sangat sensitif dan dapat menyerap apapun yang diberikan dan akan mereka ingat (tidak akan mereka lupa) sampai tua nanti. Disitulah momentum yang ingin didapatkan oleh mereka. Karena itu mereka menggunakan full English. Biar melekat erat di dalam otak si anak.
    • Biayanya bagaimana? Cukup masuk akal menurut kami. Ini dia break down nya:
      • Registration Fee 250k IDR (non-refundable)
      • Admission Fee (only paid 1 time until graduates – up to 6 years old):
        • 18 months – 3 years (5 juta IDR)
        • 3 -4 years (4 juta IDR)
        • 4-5 years (3 juta IDR)
        • 5-6 years (2 juta IDR)
      • Tuition Fee: kalau ini tergantung seberapa sering anak kita mau datang ke kelas. Boleh 3-5 kali / minggu. Kecuali anak umur 4 tahun keatas, ini wajib datang 5 kali / minggu. Tentunya semakin jarang masuk biaya semakin murah. Dan biaya ini bisa dibayar bulanan, per semester atau tahunan. Tentunya kalau kita bayar sekaligus per tahun lebih murah dibanding dibayar bulanan. Sebagai gambaran untuk yang 3 kali kedatangan / minggu:
        • Jika dibayar bulanan : 1,75 juta IDR
        • Jika dibayar 4 bulan : 5,775 juta IDR
        • Jika dibayar tahunan : 15,5 juta IDR
      • Biaya lainnya: 250k IDR untuk biaya buku (per calendar year) dan 270k IDR untuk seragam (3 sets)
  • ABATA
    • Dengan jargonnya sebagai English Speaking Moslem Kindergarten tentunya langsung menarik hati kita dong. Apalagi lokasinya dekat rumahnya si mas di Pemuda.
    • Visinya mereka adalah mengenalkan dan memperkaya ilmu anak sedini mungkin dengan pendidikan spiritual dan mengenalkan prinsip-prinsip Islam sedini mungkin. Mereka percaya dengan cara ini akan menyediakan pondasi yang kuat untuk perkembangan karakter mereka dalam menghadapi tantangan di masyarakat modern sekarang.
    • Mereka punya program Alif class (1 -3 years old), Ba class (3 – 4 years old), Ta class (4-5 years old) and Abata class (5-6 years old).
    • Kurang lebih sih kegiatannya mirip dengan Montessori, namun penekanannya untuk mengenalkan basic moslem rituals yang menurut aku plus dibanding Montessori. Dan lagi dia gak Pure English. ๐Ÿ™‚
    • Biayanya bagaimana? Aheemm Admission Fee nya menurut kita cukup menohok nih. 10 juta IDR aja gituu. Terus Tuition Fee nya bagaimana? Bisa dibayar per 4 bulan atau bulanan. Kalau kelasnya 5 kali / minggu biaya 4 bulanannya 3,3 juta IDR dan biaya bulanannya 1,2 juta IDR. Kalau kelasnya 3 kali / minggu biaya 4 bulanannya 2,7 juta IDR dan biaya bulanannya 1 juta IDR.
  • CIKAL
    • ..to be continued..

Hehehehe iyah yang terakhir itu CIKAL. Pengen banget lanjut ceritanya, cuman bumil ini sudah terlalu lapar. Saatnya isi bensin dulu yaaa.. Nanti baru cerita soal CIKAL.. ๐Ÿ™‚

[thumbnail image]