Baby Joy, Baby Moon and Baby Blues

Kalau ditanya gimana perasaannya pasca persalinan? Pasti aku bakal jawabnya luar biasa bahagia.. Dan itu aku jawab dengan super jujur. Abisnya gimana, setelah 9 bulan penantian, akhirnya Aghnan sayang lahir juga di dunia ini πŸ™‚ Tapi jujur pasca persalinan emosi ini naik turunnya luar biasa. Salahkan perubahan hormon yang drastis. Honestly, I didn’t see this coming.. πŸ˜› Tiap kali lihat Aghnan senengnya poll banget. Tapi gak jarang aku jadi mewek sendiri saking bahagianya.. Cuman ngeliatin Aghnan bisa nangis berurai airmata.. Super lebay deh pokoknya.. πŸ˜†

Tapi selain kebahagiaan yang berlipat-lipat, nah ini dia tantangannya baru dimulai. Tau kan jika kita segitu cintanya sama sesuatu, ngebayangin hal itu diambil/hilang dari kita rasanya hancur lebur gak karuan kan? Nah mulai deh aku meweknya campur-campur, antara bahagia poll sama super worried kalau nanti ada apa-apa sama Aghnan. Biasanya kan aku orangnya super positive thinking, nah sekali lagi salahkan perubahan hormon yang drastis.. πŸ˜†

Waktu saatnya istirahat buat pemulihan pasca operasi aku malah super gak bisa tidur.. Tiap 5-10 menit sekali pasti nengok ke arah box nya Aghnan. Ngeliat apa itu anak nafas atau gak. Yes, gw super parno sama SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Jujur saja ini BIG MISTAKE buat aku. Soalnya energi jadi super terkuras. Gak sempat istirahat dengan layak. Belom lagi kalau siangnya kan harus entertain tamu-tamu yang dateng. Dan karena rooming in, dimulai deh masa-masa Baby Moon dengan Aghnan. Dimulai deh bangun malam, nyusuin dini hari dan lain sebagainya.

Alhasil begitu pulang dari rumah sakit.. Akunya super capek!! Beneran rasanya mau tepar banget. Apalagi hubungan aku sama Aghnan belum seharmonis sekarang.. πŸ˜† Haaa bingung kan bacanya. Jadi gini.. Karena niatan ASIX, aku sama mas kan memang mencari info sebanyak-banyaknya soal ASIX ini. DAri mulai getol ikutan kelas AIMI. Sampai beli segala perlengkapan ASIX sekomplit-komplitnya.. Dan ini hal yang betul dilakukan oleh kita. Dan wajib dilakukan buat semua yang pengen kasih anaknya ASIX. Educate yourself first!! So, when the battle started you’re ready to face it!!

Ketakutan awalku adalah ASI ku tidak keluar dan tidak cukup. Tapi ketakutan ini malah tidak terjadi alhamdulillah. Berkat ilmu yang di dapat waktu ikut kelas AIMI, alhamdulillah ASI ku bisa keluar banyak dan sesuai dengan kebutuhan Aghnan. Kualitasnya juga alhamdulillah bagus. Putih kekuningan dengan tekstur agak kental, gak kayak air tajin. Tapi oh tapii problemnya datang dari sisi yang lain. Aku awalnya berpikir gak bakal punya problem dengan latch on sebagainya. TApi ternyata aku SALAH saudara-saudara!! Cobaan terbesar diawal-awal adalah karena Aghnan susaaaaaaaah banget latch on yang proper sama aku. Halah, mending yang proper. Latch on aja susah banget. Dia lebih pilih ngemut tangannya dibanding ngemut puting aku.. Weleeh, disaat hormon masih naik turun gilanya, ngeliat ditolak mentah-mentah sama anak sendiri rasanya sakit hati banget yaaa.. Again, blame the hormones gw jadi super lebay.. πŸ˜† . Oh iya, ini juga dipicu karena gagal IMD. Yaa bukan karena gak mau, cuman kondisi Aghnan yang hipotermi sangat tidak memungkinkan dia untuk IMD.

Yang ada, setiap kali mau nyusuin aku ‘berantem’ dulu sama Aghnan lamaa banget. Bisa tuh 15-20 menit abis buat bikin dia latch on. Belum lagi meringis-meringis heboh karena dia mimiknya gragas banget yang bikin putingku super lecet dan merah-merah. Dan pernah juga berdarah. Aku sampe becanda sama si mas, ini namanya bloody breastfeeding.. πŸ˜† Gak jarang aku jadi sering nangis sendiri karena proses latch on yang rasanya susaaah bangeet. Here comes the baby blues I guess.. πŸ™‚ Aku pernah nangis heboh karena Aghnan dan super laper, tapi susaaah banget latch on nyaa.. Sampai akhirnya nyokap maksa aku buat kasih ASIP aku ke Aghnan pake dot Tommee Tippie. Awalnya sih si Aghnan sama kelakuannya pake si dot ini. Dot di isep-isep kecil terus di lepeh. Dan begitu terus sampai akhirnya dapet dan mimik dengan lahap. Huhuhu, pas lihat Aghnan mimiknya lahap pake dot aku makin meweeeeekk.. T_T

Jadi seminggu pertama di rumah itu kayak roller coaster banget deh emosinya. Bahagia bangeet tapi juga sediih banget. Terutama urusan latch on sama si Aghnan. Tiap malam pasti mewek terus. Dan si mas udah prihatin banget sama aku. Hampir menyerah mau kasih ASIX!! Tapi untungnya kenal dengan banyak new moms dan saling sharing.. Jujur saja it helps a lot banget buat membangkitkan semangat diri. Plus dukungan suami yang poll banget sama ASIX ini.. πŸ™‚

Karena latch on adalah kunci sukses breastfeeding, jadinya aku panggil deh konselor laktasi dari AIMI buat datang ke rumah. Alhamdulillah semenjak itu aku udah gak ‘berantem’ lagi kalau mau nen sama Aghnan. Walau dia cuman suka nyusu dari payudara yang kiri, tapi it’s ok lah. Yang penting dia nyaman nyusu sama aku. Payudara kanan di pompa buat stok ASIP nya Aghnan deh πŸ™‚

Selain ATHG diatas ditambah lagi dengan ketidaksukaan aku dengan DSA Aghnan yang pertama. Gak usah disebut deh namanya, yang jelas cewek, agak tua dan dokter di Bunda. Aku pikir karena cewek dan agak berumur itu dokter lebih keibuan dan lebih ngayomin. And again, SALAH BESAR. Dari awal kontrol sama dia aku udah gak simpatik banget deh sama dia. Omongannya itu loh, gak ada positif-positifnya sama sekali. Negatif, nakut-nakutin (tepatnya bikin new mom kayak aku jadi horor berat), jelasin gak jelas (pake bahasa medis bukannya bahasa manusia) dan kalau di cecar pertanyaan jawabannya sangat tidak memuaskan. Dan yang terakhir dia katanya pro ASIX, tapi konsep ASIX yg proper aja kayanya gak megang. Keluar ruangan dokter langsung deh bilang ke mas “Kita ganti dsa!!”

Alhamdulillah akhirnya dah nemu dsa yang ok. Yang jelas mesti pro ASIX dan pro RUM buat kita πŸ™‚ Gila ya, buat dsa ini ternyata aku lebih rempong dan pilih-pilih dibanding waktu nyari obgyn. πŸ˜†

Pokoknya semua perasaan komplit dirasa dalam menjadi ibu baru. Seru banget kayak neverending adventure!! Tapi yang jelas bahagianya tetep poll kok. Walau capek, kesel, sedih tapi kalau lihat polahnya Aghnan yang makin hari makin pintar dan ngegemesin. Hilang sudah penat dihati (penat di badan tetep berasa ya, dipijat dulu baru hilang πŸ˜† ) .

Kelas Edukasi AIMI for Working Mothers

Kemarin Sabtu akhirnya aku sama mas datang ke kelas edukasi AIMI for working mothers. Lokasinya di sekolah cikal dan mulai jam setengah 9 (as predicted, ternyata ngaret sampai setengah jam an gitu). Tadinya sih malas-malasan datangnya. Cuman kalau gak ingat ini demi Baby K pasti udah balik tidur lagi. Hihihihi.. Di sana ketemu jeng Wian juga sama suaminya. Hahahaha, kita berdua sama-sama menggeret suami masing-masing. Soalnya biar sama-sama belajar kan ya.

Acaranya dimulai dengan penjelasan mengenai berbagai macam ketentuan tentang Hak Ibu Bekerja untuk Menyusui. Dijembrengin tuh segambreng ketentuan, mulai dari rekomendasi WHO/UNICEF, Undang Undang Dasar, UU Ketenagakerjaan, UU Perlindungan Anak, UU Hak Asasi Manusia, UU Kesehatan dan sebagainya yang ternyata mendukung hak ibu bekerja untuk menyusui. Dari penjabaran tersebut ternyata kita (sebagai working moms) ternyata berhak mendapatkan waktu istirahat(lebih dari sekali sehari) untuk menyusui anaknya/ memerah/memompa ASI.

Okay, take note about that. Next belajar tentang anatomi Payudara dan penjelasan mengenai cara reproduksi ASI. Yang menarik pada penjelasan yang ini bahwa ternyata produksi ASI dihasilkan oleh hormon prolaktin. Dan refleks pengaliran ASI dihasilkan oleh hormon oksitosin. Yang terakhir ini yang perlu di garis bawahi. Hormon Oksitosin itu adalah hormon “cinta”. Alias hormon yang terpicu jika kita bahagia. Menurut aku ini dia kuncinya. Kalau kita merasakan perasaan tenang, kasih sayang, bahagia hormon oksitosin akan bekerja dan secara sendirinya akan melancarkan pengaliran ASI. Tapi kalau kita stres, tidak bahagia, sedih, cemas, marah, kesal, bingung, and all the negative thoughts in the world, akan menyebabkan hormon oksitosin mandek, begitu juga aliran ASI kita.

Hadeeeh, ternyata kunci aliran ASI yang lancar adalah the power of our mind. Kalau kita senantiasa positive thinking, bahagia, tenang dan nyaman, hal itu akan memproduksi hormon oksitosin yang akhirnya akan melancarkan produksi ASI kita. Wah ini dia dong tantangannya buat ibu bekerja. Yah u know lah, secara ibu bekerja itu kan gak jauh-jauh dengan deadline, rapat dan segambreng kerjaan yang pasti bikin stress dan garuk-garuk tanah. πŸ˜† . Karena itu hormon oksitosinnya harus di rangsang setiap mau merah. Cara merangsang nya pun dijelaskan di kelas kemarin. Bisa dengan membawa foto baby kita ke kantor, dipandang-pandangin, pasti kita bahagia kan ngeliat foto anak sendiri. Terus bisa juga dengan membawa baju bekas di pakai si baby, jadi bisa cium-cium bau badan si baby yang wangi dan menggemaskan itu. Atau kita bisa juga memvisualisasikan (again, the power of our mind) kalau ASI kita mengalir deras dan keluar laksana air mancur.

Kemudian kita juga diajarin cara memerah ASI yang betul. Bisa pakai breast pump. Tapi uniknya disini kita diajarin merah pakai tangan. Yang ini seru soalnya konselor AIMI juga gak sungkan mempraktekan live show memerah pakai tangan. Jadi kita bisa lihat langsung nih. Tentunya terbatas buat para ibu-ibu saja yauw. Bapak-bapak mah di luar saja.. πŸ˜‰ Massage payudara untuk menstimulasi aliran ASI juga diajarin. Dan yang terpenting manajemen ASIP diajarin. Dari mulai menyimpan ASIP yang benar, metode penyimpanan yang benar, rekomendasi wadah penyimpanan ASIP yang baik, sampai cara menghangatkan ASIP. Semua hal yang tadinya bingung berat langsung mudeeengg. Hihihihi..

Nah selanjutnya penjelasan yang bikin aku toeng-toeng. Soalnya kan tadinya semangat kasih ASIP pakai botol dan dot dong ya. Tommee Tippie dah disiapkan tuh, dot yang katanya gak bikin bingung puting. Tapi ternyata para konselor di AIMI (persis banget kayak konselor laktasi di Carolus) menyarankan jangan pakai dot. Di sendokin pakai seloki atau sendok ASInya ke si baby. Hadeeeh ribet suribet ya… Masih tuh tengah penjelasan keukeuh mau pakai dot saja. Sampai pada penjelasan soal kejar-kejaran stok ASI.

Jadi bingung puting ini disebabkan oleh si baby yang pintar dan dapat merasakan enaknya mimik dari dot dibanding dari payudara ibunya langsung. Ya iyalah, kalau dot itu kan langsung keluar deras. Sedang kalau mimik dari payudara si ibu kan si baby harus usaha ekstra. Jadi kalau sudah terbiasa dari dot si baby bisa-bisa gak mau kembali menyusui langsung dari payudara ibunya. Okeh sampai disitu aku masih tetep pengen pakai dot (bunda keras kepala). Sampai akhirnya di mention kalau menyusu ASIP dari dot bisa membuat supply and demand ASI tidak seimbang. Langsung deh disini pelan-pelan mudeng.

ASI kan prinsipnya supply and demand. JAdi ASI yang keluar dari kita itu sebetulnya sesuai dengan kapasitas perutnya si baby. Nah misalnya nih sehari kita bisa meras sampai 90 ml saja. Si baby terbiasa minum cukup 90 ml sehari juga. Tapi dengan menggunakan dot (karena lancar banget), si baby bisa minum sampai 120 ml sehari.Β  Hayoloooh, kalau begitu kan ujung-ujungnya kita yang heboh kejar-kejaran stok ASI buat menyesuaikan nafsu minum nya si baby (yang melonjak) karena menggunakan dot. Hihihihihi, pas dikasih tau begitu langsung mikir deh..

Hahaha dasar bunda ini keras kepala, padahal sebelumnya udah dikasih tau jeng Dian sama mbak Widya soal hal ini. Teteup aja dipikirannya pake Tommee Tippie bisa ko gak bingung puting. Tapi begitu bicara tentang lonjakan demand yang tidak sesuai dengan supply yang seharusnya langsung deh mentok. Hikikikikiki.. Yah nanti mari kita cobain deh belajar nyendokin pelan-pelan. Mbak nya si baby juga harus di training ekstra kalau begitu.

Pokoknya kemarin belajar banyak dan insyaAllah berguna buat persiapan ASIX si baby. Untuung aja geret si mas, dia jadi ngerti pentingnya ini itu. Dan komit bakal jadi bapak menyusui yang ok buat si baby πŸ™‚ Maksudnya bakal menjadi suporter kita nomor satu buat urusan ASIX ini.. Konselor nya sih mengusulkan aku (sebagai newbie mom-to-be) untuk ikut breastfeeding basic. YA secara waktunya tidak memungkin ikut di kelas yang Breastfeeding Basic yang terakhir jadi paling nanti end of March mampir ke klinik laktasi deh. Soalnya ya itu latch-on (posisi menyusui yang baik) berpengaruh sangat terhadap kelancaran supply ASI kita ke si baby. Kalau kata mbak-mbak nya malah posisi menentukan prestasi. Hihihihihi.. πŸ™‚

Sampai rumah cerita ke si mama soal kelas edukasi AIMI tadi, and u know what, pertanyaan pertama yang keluar dari mulut si mama adalah “terus kapan mau dikasih formula ?”. HAdeeeeh sumpah loe maaah.. T_T Aku bilang aja selama ASI aku so far so good ya gak akan. 6 bulan ASIX terus lanjut MPASI sampai terus supply ASI. Gini nih mind set orang jaman dulu. Soalnya dulu si mama dibilangin dokternya buat nambah pakai formula buat ngejar berat badan dan sebagainya dan itu dari mulai aku lahir. Jadi aku produk campuran ASI dan Sufor.

Geleng-geleng lihat si mama, tapi untungnya karena si mas sudah di “edukasi” jadi counter attack nya berdua sekarang. Hikikikikikiki.. Ah aku sih tidak perduli dengan omongan-omongan orang yang mesti ini itu. Yang penting adalah ayah jadi suporter nomor satu kita. ^_^

Yah buat para moms-to-be yang ingin ASIX, datang deh ke kelas edukasi AIMI or mampir ke klinik laktasi terdekat deh. Penting banget loh kalau kita mengerti informasi yang komprehensif tentang ASI and stuffs. Kalau di kelas AIMI juga bisa dengar sharing dari ibu-ibu yang sudah mengalami duluan. Soalnya ada beberapa pertanyaan yang aku tanyakan juga dijawab dari sharing sesama ibu (btw, kayaknya kemarin aku lumayan banyak tanya deh πŸ˜› ). Dan penting juga kalau si dads-to-be juga diikut sertakan. Soalnya siapa lagi yang akan menguatkan dan menyemangati kita dalam memberikan ASIX selain suami tercinta bukan? πŸ˜‰ Yang jelas stay positive selalu.. Pikiran negative di buang jauh-jauh deh yaaa.. InsyaAllah BISA!! Amiiiiinn.. πŸ˜€ Wish us luck ya friends..

[thumbnail image]

Ditodong ASIX..

Waktu kemarin belanja buah dan susu (ketauan kan nyetok buat snack nya Baby K πŸ˜‰ ), gak sengaja ketemu sama senior waktu kuliah.. Awalnya nanya udah berapa bulan, di RS mana, sama dokter siapa.. Terus dilanjutkan dengan doa semoga lancar sampai hari H.. Dan tiba-tiba ada pesan seperti ini

Harus ASIX yaa!!

Ahiahiahiahia.. Aku bilangnya:

InsyaAllah.. Semoga bisa.. Pengennya gitu siih..

Terus dengan berapi-apinya dia bilang gini

HARUS BISA.. PASTI BISA.. TARO DI MIND SET PASTI BISA!!

Huahahaha aku antara takjub, senang (karena disemangatin) tapi juga sedikit curiga.. Jangan-jangan senior gw ini udah berubah jadi ibu-ibu fanatik ASIX. πŸ˜†

Tapi memang betul sih kata dia. Proses kelahiran serta produksi ASI itu akan terbantu dengan positive thinking nya kita.. Afirmasi ke diri sendiri terus menerus dan setiap hari akan membantu kita untuk mewujudkan itu semua. Ini dasar dari yang namanya hypnobirthing juga kalau tidak salah. Dan memang kekuatan pikiran memang luar biasa. Kalau kita sudah bilang “SUSAH”, “TIDAK BISA”, atau ” TIDAK MUNGKIN”. Semua kata-kata negatif itu akan diserap sama pikiran kita dan badan pun akan berperilaku sesuai kata-kata negatif itu.

Aku pun setiap hari mencoba menanamkan hal itu ke diri sendiri. Pasti bisa memberikan baby K ASIX. Walaupuan nyokap sendiri keukeuh pengen mencampur baby K sufor dari umur 2 minggu. Alasannya sih karena biar gak repot kalau di tinggal kemana-mana sama aku. Biar gak bergantung terus sama aku.Β  Hadeeeeh.. Not in a million years ya Mom.. Kalau emang niatannya kayak gitu udah gak bener deh. Apapun caranya pasti akan aku usahain. If there’s a will.. There will be a way.. Tull gak ibu-ibu? Lagipula mangkanya diciptakan breast pump bukan? Hehehehe…

Aku pun memberikan perbandingan antara aku yang ASI 6 bulan dengan adikku yang cuman ASI 3 bulan (bukan ASIX yak, soalnya itu, udah dicampur sufor sama si mama dari umur 2 minggu). Aku merasa dari kecil gak begitu penyakitan sama adekku. Asma pun gak separah adekku punya asma. Lebih tambeng lah badan gw.. πŸ˜†

Mangkanya doakan aku ya biar sukses kasih ASIX ke Baby K.. I know it’s not that easy. But I believe I can do it.. Seperti kata Paulo Coelho:

“When you want something, all the universe conspire in helping you to achieve it..

See… Caiyo yaaa buat semua bumil yang ada!! πŸ˜€

[thumbnail image]

Welcoming 10 Weeks..

Hihihi udah lama gak update blog. Maapkeun yah. Soalnya lagi kejar setoran di kantor. Tiap hari brain excercise, dan biasanya sampai rumah tinggal lapar dan capeknya saja. Abis makan langsung tepar deeeh.. Hihihihi..Β  Btw, kemarin Senin abis ke dokter lagiii. Pas banget sama monthsary 7 months kitaa.. Greatest gift banget bisa melihat si dede dengan perkembangannya yang normal dan sehat.. ^_^

Si dede besarnya sudah hampir 3 kali lipat dari sebelumnya.. Dokternya juga bilang panjang badannya sesuai dengan umur kandungannya. Pas bangeet kalau kata dokternya.Β  Detak jantungnya pun normal. Alhamdulillaaaah.. Senang sekali melihat perkembangan kamu nak. Semoga sehat selalu yaaa disana. Ayah sama Bunda doakan kamu selalu.. πŸ˜€

10 Weeks

Dokter nanya keluhan apa? Aku bilang sih baik-baik saja dok. Tapi sempat cerita kalau kemarin aku sempat ngalamin masuk angin paraaaah. Rasanya banyak angin di badan, tapi ya susah di keluarin. Mau minum tolak angin tapi katanya gak boleh buat ibu hamil. Terus akhirnya minum teh jahe aja deeeh. Baru deh lega, dan bisa burping banyak. Konfirmasi ke dokter, dia bilang kalau minum tolak angin sekali2 gpp ko. Daripada badannya gak nyaman. Lah, ini dokter santai amat yaa. Tapi ok lah, aku take note aja. πŸ™‚

Oh iyaaa, 2 minggu lagi akan menjelang trimester kedua. Hihihi syenang dan tak sabar rasanyaaa.. Badanku juga udah mulai enakan. Gak sering eneg gitu. Gak sering pusing juga. Gak sengantuk kemarin-kemarin. Terus kalo diajakin jalan malam udah bisa. Hehehe Sabtu kemarin nongkrong sama teman SMA nya si mas sampai pulang jam 11. Hihihihi.. Biasanya jam segitu sudah sleeping beauty..

Buat asupan lagi menggalakkan makan buah kurma minimal 3 sehari dan madu minimal 1 sendok sehari. Iyah, soalnya melihat sejarahnya si nyokap yang bergantungan sekali dengan daun katuk untuk produksi asinya. Akhirnya aku coba mengantisipasinya dengan mengasup buah kurma dari sekarang. Katanya salah satu khasiat nya Kurma adalah memperlancar produksi ASI nya. Duh semoga si dede nanti bisa lulus ASIX yaa.. Minimal 6 bulan tapi target aku sih kalau bisa 1 tahun.. Amiiiinnn…

Soal ngidam-mengidam? Gak ada yang spesifik siih. Cuman kepengennya ganti-ganti terus. Kayak minggu lalu kepengen Sup Buntut Bakar, terus kepengen dim sum sama bubur belut. Terus kepengen banget makan seafood di Bandar Djakarta or Raja Rasa(yang ini belom kesampaian). Terus minggu ini kepengen Soto Ambengan sama Cereal Frosties campur Strawberry.. πŸ˜† . Yah beginilah bumil banyak maunyaaa..

Alhamdulillah kemarin sudah kesampaian makan Soto Ambengan Pak Sadi di daerah Juanda. Yumm.. Ini termasuk jajanan favorit aku dan mas. Lucu deh, aku sama mas sama-sama suka banget masukin banyak poya ke dalam Soto nya. Hihihihi.. Sampai suka bingung ini Soto di Poya in atau Poya di Sotoin yaaa.. ^_^

Soto Ambengan

Oh iya, gw juga lagi suka banget dengerinΒ  Acapella singers. Kalau bulan lalu si dede lagi adem (mualnya hilang) kalau di kasih dengar lagu-lagunya ABBA. Sekarang pusing dan rasa enegnya Bunda hilang kalau dengar lagu-lagunya macam Neri per Caso or King’s Singers begitu. Huehuehuhuehue.. Selera musik kamu tumben mengalem nak.. Hehehehehe..

Pokoknya kamu sehat-sehat terus ya nak. We all love u so muccchhh.. πŸ˜€