Udah 2 hari lagi nih menuju 2012. Pengennya sih merekap 2011, cuman bakalan panjang postingannya, sementara kita melirik resolusi 2012 aja deh. Rekapan 2011 nyusul.
Continue reading
Tag: resolusi
Resolusi 2011?
Apa ya? Satu hal sih buat aku pribadi. Cuman pengen jadi pribadi yang jauuuh lebih sabar dibanding yang sekarang. Aku ini termasuk hot headed woman for sure. Gak percaya? Tanya aja si mas. Dia itu kebalikannya sama aku. Jadi kalau aku sudah emosian gak jelas dan berujung biasanya langsung disiram air dingin nasihat-nasihat yang menyejukkan sama si mas. Plus dipeluk dan di sayang-sayang dong.. 😛
Nah semenjak ada Aghnan, sadar setengah mati kalau sifat aku yang hobi emosi ini kudu di redam dan di kendalikan lebih nyata. Soalnya ya itu, anak itu kan mesin fotokopi paling sempurna. Apa yang dilakukan oleh ayah bunda nya pasti langsung di kopi sama dia. So, aku harus sangat berhati-hati dalam hal ini. Apalagi resiko ibu pekerja seperti saya ini adalah capek pikirannya double. Ya mesti mikirin rumah tangga, ngurusin anak suami, plus kerjaan kantor. Memang sih ada asisten yang membantu, tapi tetap saja, semua yang di rumah kan perlu di atur langsung sama kita. Istilahnya tetap kita yang jadi arsitek rumah tangga kita, bukan si asisten.
Jadi kadang semua itu, (apalagi disaat pekerjaan kantor lagi gak karuan sibuknya), bikin aku stress. Capek berat rasanya, karena kayaknya gak ada habisnya hal yang mesti aku pikirin dan selesaikan. Ditambah lagi aku orangnya perfeksionis (abweees), so to sum it up, gak jarang aja looh saking capeknya aku suka ngejogrok mojok sendirian di kamar. Biasanya kalau kayak gitu aku suka minta Me-Time sama si mas. Untung punya suami paling pengertian sejagad. Ngerti banget kalau aku udah overloaded kayak gitu dan biasanya dia yang ambil alih urusan Aghnan. :-*
Tapi ya menurut aku ini semua bisa dibuat jadi lebih baik lagi. Harus tau caranya menyeimbangkan semua itu. Dan pasti bisa. Sempet loh terbersit, aah aku jadi Stay at Home Mom aja deh. Tapi dipikir-pikir lagi, apakah itu menyelesaikan masalah, apa cuman pelarian semata. Mungkin kalau aku jadi Stay at Home Mom aku akan lebih bahagia, tapi mungkin juga tidak,secara aku tau banget diriku ini tipe orang yang butuh suatu aktualisasi diri yang nyata. Dan aku juga gak mau kalau tiba-tiba beralih jadi Stay at Home Mom, tapi ternyata tidak cocok sama aku, alhasil aku jadi makin frustasi dan bukannya jadi pribadi yang lebih baik lagi, tapi malah jadi lebih buruk. >.<
Pe-er banget buat aku di tahun 2011 ini. Motherhood is definitely not easy. Tantangannya segunung, tapi bukan berarti tidak bisa dilalui. Step by step saja. Seperti step pertama ini. Jadi pribadi yang lebih sabar dan extra panjang hati. Gak gampang pastinya, tapi pasti bisa diusahakan jika kita niat berubah. Apalagi semakin tambah usia anak, dia akan semakin kreatif dan menantang :).
Aku gak mauu banget ngebayangin kalau capeknya aku bekerja bisa membuat aku marah kelepasan sama Aghnan. :'(Â Membayangkannya saja membuat aku pilu. Jangan sampai Ya Allah *gebrakgebrakmeja*. Apalagi semenjak chat sama Meta kemarin, Meta cerita tentang perumpamaan kalau kita marah ke anak itu bagaikan kita memalu suatu pagar. Ketika marahnya sudah reda, kita ambil palu itu, pagarnya tetap utuh, tapi berbekas. Sama ketika kita marah ke anak, ketika marahnya reda anak kita akan tetap sama fisiknya, tapi pasti akan berbekas di hati dia.. :'(
So, gak muluk resolusi tahun 2011. Aku hanya ingin jadi pribadi yang lebih sabar sehingga bisa jadi ibu dan istri yang lebih baik lagi buat anak dan suamiku. Amiiin.. Wish me luck yak 🙂