Menyamakan Visi Rencana Keuangan

Jujur saja selama ini keuangan keluarga itu yang atur kebanyakan si mas. Iyah harusnya kan istri yah yang seharusnya mengatur keuangan keluarga, tapi dalam rumah tangga itu Ayah yang sangat berperan. Alasannya ya karena aku sangat sangat sangat kacau kalau disuruh megang duit. Pasti bisa bubar jalan gak karuan kalau aku yang disuruh ngatur. Bisa-bisa tengah bulan udah gak ada cash karena habis buat belanja A, belanja B dan belanja lainnya. Tentunya dengan segambreng alasan. πŸ˜†

Yaah sadar dong dengan kelemahan diri sendiri, akhirnya keuangan rumah tangga kita diatur sama si mas. Aku cuman tau beres dan dapat kartu sakti bernama magical shopping account. Istilahnya debit card buat aku belanja per bulan sampai abis bis bis bis.. πŸ˜† Untungnya aku sama mas itu super terbuka. Jadi cashflow itu transparan banget satu sama lain. Dan gak ada main rahasia-rahasiaan. Mangkanya susah kalau sok sok mau kasih surprise ke mas. Ujung-ujungnya pake CC dulu dan ujung-ujungnya cerita juga nonimal kadonya berapa. πŸ˜†

Tapi yah, lama-lama sadar diri juga sih jadi istri. Dan kayaknya aku mesti belajar juga seperti mas bagaimana mengatur rencana keuangan keluarga kita. At least menyamakan visi nya deh. Mangkanya waktu mommies daily buka talk show tentang Financially Fit bersama Ligwina Hananto, langsung deh daftar. Guess what, aku pendaftar nomor 100 (terakhir bow). Jadinya kayanya memang sudah meant to be ikut deh. Padahal waktu itu cuman iseng buka mommies daily. Bayarnya pun cuman 100k IDR. Kayaknya untuk ilmu yang dapat merubah hidup itu worth it bangeet.

Pas cerita ke mas aku mau ikut talk show nya Ligwina, dia cuman senyum-senyum saja. Dan tentunya dengan senang hati men transfer kan uang untuk bayar talk show itu. Kebetulan banyak teman-teman di ranah maya yang ikutan. Jadi seneng deeh.

Acaranya mulai jam 10.00. Tapi aku sudah jam 09.00 nongkrong di Foodhall Belezza. Abisan takut macet dan telat. Sampai sana kepagian tapi gpp, jadi bisa sarapan dulu bareng si mas di Foodhall. Btw, mashed potato bolognaise nya foodhall endaang bok..

Anihoo, sekitar jam 09.45 aku naik keatas, dan langsung duduk manis di sebelahnya bheboth. Akhirnyaaaa kenalan langsung juga ya mak. Ternyata orangnya rame bok, tidak menyangka, abisnya di foto keliatannya pendiam nan malu-malu siih.. πŸ˜› Gak lama datang emak-emak yang sudah aku kenal. Ada Yesi, Lia, Dhita, Mira, Vania dan Indah. Terus akhirnya ketemuan juga sama Amel mamanya Tanaya dan Itiii mamanya ZK (akhirnyaaaaaaaa πŸ™‚ ). Btw aku suka banget make over hair nya Iti. Keren banget aslinya. πŸ™‚

Setelah makan snack acarapun di mulai. Oh iya ini dia bahan yang dibahas waktu talk show kemarin:

  • Menabung saja tidak cukup!
  • Dana Pendidikan
  • Dana Pensiun
  • Komponen Rencana Keuangan
  • Cek Arus Kas
  • Switch & Activate Your Money
  • Investasi = Risiko + Tujuan + Hasil Investasi
  • Reksadana
  • Aset Aktif
  • Asuransi
  • Action Plan

Ligwina mulai dengan fakta mengejutkan tentang Dana Pendidikan anak kita nantinya. Sebetulnya aku gak begitu kaget sih, soalnya kan sudah pernah terkaget-kaget sampai guling-guling koprol sebelumnya di postingan ini. Cuman yah lumayan deg-deg an siiih. Satu anak aja biayanya sudah begitu banyaknya. Pigimana kalau dua anak? Jadi mikir lagi deh mau nambah anak.

Intinya sih Ligwina menunjukkan, dengan lifestyle seperti kita ini di Jakarta, terus dengan inflasi biaya pendidikan itu biasanya lebih tinggi daripada inflasi per tahun negara, kalau kita menabung saja tidak mungkin itu terkejar biaya pendidikan anak kita yang jumlahnya bombastis itu. Ligwina bilang rata-rata kenaikan harga sekolah pertahun itu sampai 20%. Dan dia menjadikan patokannya itu sekolah swasta. Memang sih pengennya aku sama mas, Aghnan bisa masuk PTN negeri kayak orang tua nya. Tapi kalau kita gak siapin baik-baik, kalau Aghnan gak keterima PTN terus gak sekolah gitu? Yang bener ajaa. Masa iya orang tuanya sarjana anaknya lulusan SMA aja. Maluuu ituuu maluuuuu..

Untuk itu kita perlu investasi untuk dana pendidikan anak kita. Sebetulnya investasi ini bukan hanya untuk dana pendidikan anak kita. Balik lagi ke Tujuan Loe Apa? Yang jelas kalau kita mau merencanakan keuangan ya kita harus tau tujuan nya kita, kondisi kita sekarang seperti apa, target waktu tercapainya kapan, dan bagaimana cara mencapai tujuan itu. Β So financial check up sebelum bergerak itu penting πŸ™‚

Yang jelas selama talk show berlangsung aku makin terkagum-kagum sama si mas dan semakin bersyukur punya suami seperti mas. Soalnya yaa, semua yang Ligwina bilang itu sudah dilakukan sama si mas. Well let see:

  • Bebas Hutang CC (checked) –> CC sih masih dipakai, tapi biasanya karena promo dah biasanya langsung lunas bulan sesudahnya.
  • Dana Darurat (checked)
  • Nabung minimal 10% dari penghasilan (checked)
  • Investasi Dana Pendidikan Aghnan di reksadana (checked)
  • Investasi Dana Pensiun Kita di reksadana (checked)
  • Komponen Rencana Keuangan yang seimbang (checked) –> salah satunya cicilan hutang < 30% dari total penghasilan kita

Si mas juga sudah mengalokasikan masing-masing tujuan kita ke masing-masing reksadana. Jadi 1 RD = 1 Tujuan kita. Kita bahkan sudah mulai investasi sejak sebelum menikah. Si mas sendiri jatuh hati sama servis nya Bank Asing warna kuning itu. Jadi kalau untuk investasi dan beli beli reksadana kita ke Bank itu. Sebetulnya investasi reksadana ada banget risiko nya. Cuman Ligwina menerangkan kalau “the risk of NOT investing is greater than investing”.

Overall sih rencana keuangan kita sudah dalam jalur yang benar. Tinggal komitmen kita saja nih (baca: komitmen gw) supaya bisa berjalan sesuai rencana. Mungkin pe-er nya kita adalah belum membuat Asuransi Jiwa buat si mas. Kalau aku kayaknya bakal ada tunjangan dari kantor kalau terjadi apa-apa sama aku. Cuman besarnya berapa? Mesti cek ricek lagi. Kemudian strategi kapan membuat Asuransi Kesehatan buat kita, terutama buat si mas ya. Soalnya kalau aku pensiun, mas tidak ditanggung lagi sama kantor aku. Yang jelas masih subject to disscuss sama kita deh.

Abis dari talk show itu rasanya seru juga kalau ada talk show lanjutan untuk membahas ini lebih dalam lagi. Bahkan mungkin si mas perlu ikutan training untuk membuat rencana keuangan? Hehehe we’ll see deh. Yang jelas, semogaa 2011 ini rencana keuangan The Karimuddins bisa lebih fit dan proper. Dan bisa memenuhi target. Amiiin.

Btw, mau rangkuman lengkap seminar kemarin bisa lihat di post nya Indah atauΒ post nya bheboth (canggih euy ngerangkumnya aku malash sekalii πŸ˜› ) and Β more info about financial planning, check out QM Financial nya Ligwina saja yaa.. πŸ™‚


Cerita Jum’at Kemarin

Wiken kemarin nikmat banget deh, soalnya aku sama mas cuti dari hari Jumat. So, weekend came early for us.. ^_^ Alasannya kenapah? Alhamdulillah my two dear friends melangsungkan akad nikah waktu hari Jumat. Bride nya, Ami, Β sahabat aku dari SMA-Kuliah-sampai sekarang. Walau sebetulnya mulai dekat banget waktu kuliah, karena waktu SMA gak pernah sekelas sama sekali. Gw sama Ami melewati masa-masa ospek yang painful bareng-bareng. Inget banget waktu kudu bergadang ngerjain kerjaan-kerjaan gak penting dari para senior itu. Terus kejar-kejaran kereta. Kemudian pas mau lulus juga kebetulan satu proyek. Jadi kembali deh bergadang berjamaah lagi mengejar deadline laporan. Trus lulus juga bareng. Tapi sayang, pas setelah lulus aku langsung kerja ke Accenture. Ami pergi ke London, buat ambil S2 sekaligus ikut keluarganya karena bapaknya dipindah ke London.

Hihihi inget banget dulu waktu perpisahan Ami ke London, aku entah dari mana, tiba-tiba nangis bombay aja gituuu di airport. πŸ˜† . Terus aku 7 bulan kerja dan mulai merasakan butek sama kerjaan dan butuh great escape banget. Tempatnya Amir jadi tempat pelarian deh. Akhirnya sempat juga nyusul buat liburan sebentar ke London sekaligus nengokin Ami. Duuh masa-masa gw bisa beli tiket PP ke London tanpa mikir panjang. Hehehe, maklum belum ada tanggungan sama sekali kan. Namanya juga single.. πŸ™‚

Kemudian Groom nya, Raman, Β juga kenal dekat waktu SMA terutama kelas 3. Teman belajar biar bisa tembus UMPTN. Hihihihi.. πŸ™‚ Selalu gw sama Raman disaat anak-anak makin sore makin pindah duduk di belakang, aku sama Raman malah makin depan duduknya. Hahaha trus lagi sikut-sikutan biar bisa rangking 1. πŸ˜† Seru banget kalau diinget-inget. Jaman masih muda, masih hepi-hepi dan belum menghadapi kejamnya dunia.. πŸ˜† (lebay)

Lucunya mereka berdua ini itu malah jarang berhubungan waktu SMA. Kuliah juga walau sama-sama di UI, juga beda fakultas. Terus abis lulus, Raman juga langsung terdampar di daratan Afrika dan Ami pun terdampar di London. Tapi walau sudah terpisah jarak, lautan, even benua, ujung-ujungnya pas sudah di Jakarta mereka bisa jadian. Thanks buat mak comblang (lirik ke diri sendiri) yang semangat buat mempromosikan satu sama lain. Yaaah pas banget sih sebetulnya.. Pas dua-duanya single, pas dua-duanya lagi nyari, pas gw juga getol buat nyomblangin orang, pokoknya semuanya serba pas. Dan alhamdulillah ternyata bisa cocok dan berkomitmen untuk maju ke jenjang yang lebih serius.

Waktu dengar Ami di lamar aku pun senang luar biasa. Joget-joget koprol sih tepatnya. Dan aku pun janji bakal datang ke akad nikah mereka. Hihihi yaah apalagi waktu aku nikah si Ami juga dengan baik hatinya jadi gadis pembawa kembar mayang. Ailafyuu Mi πŸ™‚ Jadi ya maklum kalau dibela-belain datang akad nikah hari Jumat kemarin.

Tadinya kan Aghnan mau dibawa, tapi pas kita mau berangkat dia masih bobo. Lagipula kalau dia rewel disana bisa bubar ijab kabul nya. Akad nikah pakai dandanan Jogja Putri. Periasnya ibu Kiky dari Kamaratih. Jadi aku kayak nostalgia. Waktu nengokin Ami di ruang rias juga si mama heboh peluk pelukan sama ibu Kiky. Ami nya sendiri cantiiiikkk dan manglingiiii.

Alhamdulillah ijab kabul berlangsung lancar. Bangga banget waktu dengar Raman saat ijab kabul. Tegas, lancar dan keras. Wih persis kayak mas dulu. JAdinya langsung sah deh, gak perlu diulang lagi. Alhamdulillah.. πŸ˜€

Selesai ijab kabul aku langsung di drop di Plaza Indonesia. Lunch sama Yesi, Lia and Meta di Sushi Tei. Sekaligus apdet ocip-ocip. Kemudian abis sholat Jumat, mas, Aghnan sama si mama nyusul ke Plaza Indonesia. Seneeeng bangeet bisa menikmati early weekend sama Aghnan. Berhubung masih ada saldo di kartu miniapolis, jadinya langsung ajak Aghnan main Choo Choo Train deeeh.. πŸ™‚ Aghnan naik sama ayah, bundanya sibuk foto-foto πŸ™‚

Abis itu jalan-jalan aja sekitaran Plaza Indonesia dan ditutup dengan belanja makanannya Aghnan. Hihihi Aghnan seneng banget nemenin belanja sambil duduk di keranjang belanja.. πŸ˜€ Yang jelas, hari Jum’at yang menyenangkan. Perfect day to start weekend.. πŸ˜€

Aghnan’s New (modified) Ride

Akhirnyaaa seat Zapp X-Tra yang sudah ditunggu-tunggu sampai juga ditangan (thanks Nochan! πŸ™‚ ). Minggu lalu diantar langsung ke rumah, dah langsung deh wiken ini perdana diajak pakai Aghnan buat jalan-jalan ke mall. Uhuuuyy.. πŸ˜€ Awalnya sih sempat deg-deg an soalnya baru sadar kalau Zapp nya Aghnan itu keluaran 2009. Yang aku dengar itu Zapp XTra ini kompatibel sama Zapp 2010. Gak ada keterangan lebih lanjut kalau kompatibel sama Zapp 2009.

Yah kacau lah ya kalau gak cocok, tapi yah berhubung sudah kadung pesan ya sudahlah, pasrah dan optimis sajah. Waktu ditelpon rumah kalau sudah dianter barangnya, aku langsung excited. Makan siang balik ke rumah, dan langsung tak bredelin itu bungkusnya si seat Zapp Xtra. Ternyata gampang banget masangnya ke rangka stroller nya Zapp 2009. Dan yang terpenting, ternyata kompatibel!! Hurraaahh!!

Model masangnya sama persis sama kayak waktu Maxi Cosi di pasang di Zapp. Ada adaptor khususnya. Terus cara masang kursinya juga sama persis kayak masang Maxi Cosi di Zapp. Cara nurunin sandaran kursinya juga gampang banget. Dan bongkar pasang seat nya Xtra juga gak susah. Aku cuman baca manualnya saja langsung bisa sekejap bongkar pasang sendiri itu Zapp Xtra.

Walau seat nya Zapp Xtra iniΒ menurunkan kepraktisan Zapp yang dulu (dalam hal melipat stroller), cuman ya dari sisi kenyamanan Aghnan jadi jauh meningkat. Yaaa secara di Jakarta kan aku, mas dan Aghnan kan selalu naik mobil kalau ke mall. Jadi masih gak terlalu berasa ribet kalau masang strollernya, persis kayak waktu Aghnan masih duduk di maxi cosi cabrio fix yang lama. Cuman mungkin pe-er banget kali ya kalau mau bawa Zapp Xtra naik pesawat. Melihat dimensi nya yang lebar itu kayaknya rada susah kalau masuk ke kabin (plus ribet nya juga sih). Jadi kayaknya kalau travelling, Zapp yang lama tetap jadi andalan kita dari sisi kepraktisan πŸ˜€

Aghnan sendiri jadi lebih happy ditaro di seat nya Xtra. Waktu awal di pasang aja dia cengengesan sendiri (tau kali ya, stroller baru πŸ™‚ ). Terus lebih nyaman pastinya. Dia bisa bobo enak di Xtra tanpa harus kita miringin strollernya, cukup sandarannya diturunkan saja untuk mendapatkan posisi ternyaman buat Aghnan. Terus di Zapp Xtra tempat kakinya bisa ditarik keatas. Biar Aghnan bisa selonjoran full kalau bobo. Liat aja gambar dibawah dimana Aghnan bisa bobo dengan nyaman.. πŸ™‚

Kanopi nya pun lebih panjang dibanding Zapp yang lama. Jadi kalau Aghnan bobo jadi lebih enak karen lebih tertutupi. Huhuhu senang banget ngeliat Aghnan happy banget di strollernya. Dan yang terpenting bisa bikin dia bobo dengan nyaman. πŸ™‚ Gak rugi deh beli Zapp, dan makin gak rugi lagi kalau ternyata bisa diganti seat nya dengan seat nya Zapp Xtra. Pokoknya dengan adanya seat Zapp Xtra,Β Zapp sudah komplit jadi stroller idaman The Karimuddins.. πŸ˜€

Aghnan dan Om nya..

Ini dia gaya gendong kesukaan Aghnan yang baru dan cuman bisa dilakukan sama om nya (ayah nya blom berani πŸ˜› ).

Dijamin, kalau lagi bete, nangis, bosen trus ngeliat om nya pasti langsung minta digendong tinggi kayak gitu. Dan biasanya segala rasa bete dan bosannya dia pun hilang. Dan dilanjutkan dengan ketawa bahagianya si bocah.. πŸ˜€

#2: Aloha Chicken Kebab

Saatnya posting menu yang dimasak waktu lunch party kemarin yaaa.. πŸ™‚ Menu ini ada di buku Deceptively Delicious dan terlihat mudah memasaknya. Walau ada sedikit effort untuk nusukin ayamnya satu-satu sih kedalam tusuk sate. Hasil akhir sih kayak chicken nugget pakai tusuk sate. Tapi rasanya dijamin beda. Lucu gitu deh.. πŸ™‚

Aloha Chicken Kebab

Bahan: 2 putih telur,Β 500 gram dada ayam fillet, 100 ml puree ubi kukus, 100 ml puree nenas, tepung terigu, tepung panir, kelapa muda parut, 1 sdm kecap asin, garam, minyak goreng, tusuk sate

Cara Membuat:

  1. Potong memanjang dada ayam kemudian tusukkan ke dalam tusuk sate yang sudah di cuci bersih. Kemudian, lumuri dengan garam.
  2. Siapkan 3 wadah, untuk tepung terigu, adonan puree dan tepung panir.
  3. Membuat adonan Puree adalah Β putih telur kocok kasar, campur dengan puree ubi, puree nenas, kelapa dan kecap asin. Aduk sampai merata.
  4. Mulai balur ayam dari tepung terigu. Kemudian balur dengan adonan puree dan terakhir balur dengan tepung panir.
  5. Lakukan untuk semua ayam. Kemudian mulai panaskan wajan.
  6. Ketika wajan panas, masukkan minyak untuk menggoreng.
  7. Kemudian goreng ayam sampai kuning keemasan.
  8. Sajikan hangat dan sajikan dengan garnish potongan nanas.

Hihihi beginilah penampakan:

Looks yummy kaan? Yang jelas syapa sangka di dalamnya terdapat “jebakan” nenas dan ubi kukus. πŸ˜€