Si Anak TK

Horee pemilu sudah selesai dan sekarang Indonesia punya presiden 3 deh. Asik kan bisa bagi shift pagi-siang-malam. Wkwkwkwkwk.. Udah gak mau mikirin terlalu serius perihal quick count. Yang ngerasa menang ya monggo tapi ya at the end of the line tetap harus siap kalah ya. Menang kalah itu pilihan rakyat right? Tapi ya ditengah suasana kayak gini sih ya mending doa dan dipasrahkan saja. Cuman Allah yang tau yang terbaik buat Indonesia. Bukan kita, kamu atau dia.. *halah*

Tapi aku sekeluarga menikmati sih proses nyoblos kemarinSetelah Jerman melibas Brazil 7-1 udah deh gak bisa tidur lagi, excitednya kayak mau ngapain aja. Mandi lah pagi-pagi abis subuh. Terus jam 7 kurang udah cus ke TPS deket rumah deh, dan itu pun ya sama bokap nyokap adek dan sepupu yang tinggal dirumah. Nyoblos siapa? Yaa sudah cukup jelas lah di social media gw, dan alhamdulillah satu rumah akur semuanya. Jadi gak pake drama-drama beda pilihan hihihi. Tentunya setelah nyoblos gak lupa dong selfie jari ungu berjamaah dan pajang di social media. Mumpung masih dibebasin ber social media yak. 😀
Continue reading

Indonesian will decide

One more day to go for Indonesia’s Presidential Election and it’s been a helluva campaign to go through. The good, the bad, the rumours, the lies, the break up, the make up, the black, the white, and all hell broke loose on the presidential’s campaign this year.

Our country is still young in “real democracy” and we still need to learn in politics. I believe we will continuously improve and this year’s election is a major learning curve for Indonesia. Most Indonesians believe that this year election’s will be pivotal for Indonesia’s future.
Continue reading

Fast Forward 9th July Please

Mungkin itu jeritan beberapa orang menghadapi pilpres 2014 kali ini. Ya abis gak dimana-mana kayaknya HOT banget diskusinya. Bahkan sampai membuat fanatisme dimana-mana. Reaksi orang-orang sih macam-macam. Ada yang cuek aja, ada yang semangat jadi simpatisan / relawan sehingga memenuhi Time Line di Social Media tentang capres idola, ada juga yang udah gak tahan ngeliat sekitarnya kampanye jagoannya masing-masing sehingga berujung unfollow beberapa teman-temannya yang getol promosi capres idamannya atau ekstrimnya malah memutuskan memilih capres karena simpatisan capres seberang dinilai gak santun/ekstrim/fanatis.  Belum lagi ditambah issue black campaign dimana-mana ditambah keberpihakan beberapa media cetak, elektronik dan blog pun bikin semuanya jadi bias. Oh sama satu lagi, pasti makin gengges ketika WA grup mulai di invasi kampanye capres 😀

Kayaknya riweuh banget ya, pake drama dimana-mana. Tapi bok, aku malah senang melihat keriweuhan ini. Inilah namanya proses Demokrasi tumbuh di Indonesia. Kalau masih banyak kurang-kurangnya ya wajar namapun kita masih baru berdemokrasi 16 tahun kan. Jangan dibandingin sama Amerika yang udah berabad-abad berdemokrasi, itu pun juga pasti ada ups and downs nya. Kita boleh bersyukur disaat masyarakat Venezuela masih berjuang buat protes sama pemerintah (seperti flash back tragedi 1998 Indonesia), negara Cina yang disebut macan Asia dengan GDP besar tapi ya rakyatnya gak punya hak untuk memilih siapa wakil rakyatnya dan negara tetangga Thailand kembali diduduki oleh kudeta militer, kita masih bisa menyuarakan aspirasi kita buat berdemokrasi. Walau kadang-kadang emang keliatan kayak Democrazy. Hihihi.. Tapi itu semua proses pembelajaran. Masyarakat kita juga sedang belajar  juga.

Continue reading

Mengisi Liburan

Aghnan sudah libur sekolah dan kita belum ada rencana liburan. Ya soalnya mumpung anaknya masih di TK jadi nanti liburannya September aja ya, supaya udah low season. Pokoknya menikmati masih bisa beli tiket liburan low season deh, nanti bolos berapa hari gpp lah ya mumpung masih TK hihihi. Nah buat mengisi liburan dan biar Aghnan gak bosen juga, jadi persis kayak waktu di Boston dulu antara jadwal main dan makan diselingi dengan kegiatan “belajar” kumon. Gak aku les in sih, soalnya terlalu berat aja. Kebetulan nemu series buku kumon kan yang bisa dibeli umum. Dengan itu aku sendiri bisa ngukur dan mantau perkembangannya si bocah dan menilai apa sih yang pas buat dia latih.

Belajar tanda petik sih soalnya worksheet nya lucu-lucu dan fun. Jangan ngebayangin kayak di drill begitu ya. Sebetulnya dia sudah belajar waktu di Nizamia, dan sehari-hari di sekolah juga mengerjakan worksheet begitu juga. Ini biar gak lupa aja. Lagipula sekalian ngajarin si anak kecil tentang target dan bonus reward. Jadi biasanya dikasih pilihan diawal, “eh lihat deh Bunda punya buku seru ya..” Biasanya dia tertarik karena warna-warni kan. Terus dikomporin kalau dia bisa ngerjain konsisten dia akan dapat reward dan bonus rewardReward nya ya pasti Aghnan akan lebih pintar daripada minggu sebelumnya dan bonus nya ya biasanya sih diajak ke playground yang dia mau apa. Atau biasanya kita bikinin itinerary wiken yang gak biasa buat dia. Kayak kemarin ke Kota Tua.  Tapi karena itu dibilang bonus, jadi walau gak ada bonus tetap dapat reward buat diri sendiri kan 🙂
Continue reading

Wisata Museum Kota Tua Jakarta

Demi menyambut ulang tahun Jakarta dan memperkaya khazanah pengetahuan si calon Abang Jakarta 2028 (sedini mungkin) tentang kota Jakarta tercintah *tsaaahh 😆 , jadinya hari ini kita niat menjelajah Kota Tua Jakarta. Kebetulan pas ada festival KTCF juga disana jadi sekalian lah, lagipula pengen kasih suasan baru wiken di Jakarta buat Aghnan. Karena traffic daerah kota itu selalu horrible, jadi emang udah paling benar kalau kesana ya naik kendaraan umum. Rute kita itu naik bajaj dari depan rumah sampai halte busway terdekat (bisa Bank Indonesia atau Monas), kemudian nyambung TransJakarta ke arah Kota. Tinggal duduk manis sampai Kota deh.
Continue reading