Bagaimana Mencuci Pakaian Bayi atau Clodi?

Masih ada hubungannya dengan postingan sebelumnya tentang mesin cuci niih. Selain bingung memilih mesin cuci aku juga dari kemarin bingung bagaimana mencuci pakaian bayi terutama cloth diaper (clodi). Soalnya dari beberapa browsing di forum-forum mencuci pakaian bayi tidak boleh sembarangan. Terutama dalam pemilihan deterjen nya. Ya soalnya kan si baby kulitnya masih sensitif banget. Gak kayak manusia dewasa.

Dari beberapa literatur yang aku baca sebetulnya selama kulit bayi kita tidak sensitif jadinya tidak apa-apa kalau pakai deterjen yang sama kayak kita. Tapi ada juga yang menyarankan deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian bayi baiknya yang bebas pewangi, pelembut dan pemutih. Soalnya pewangi itu katanya karsinogenik dan dapat memicu alergi. Pemutih apalagi kan kandungan kimianya tinggi yauw, jadi pasti ekstra keras kalau kena ke kulit si baby.Karena pemakaian deterjen yang berbeda memang baiknya pencucian pakaian bayi dan popok tidak dicampur dengan pencucian pakaian ayah bundanya.

Kemudian bagaimana cara mencuci pakaian bayi yang aman? Pada dasarnya sih sama kayak mencuci pakaian kita biasa. Namun yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Deterjen yang digunakan (tidak menganding pewangi, pelembut dan pemutih)
  2. Kebersihan pakaian saat membilas (Jika pakaian biasa kita cuman bilas 1 kali. Untuk pakaian baby kita bilas 2 kali lah untuk memastikan bahwa sisa residu deterjen sudah betul-betul tidak menempel ke pakaian si baby.)

Kemudian cara mencuci popok kain/clodi pun berbeda dengan mencuci pakaian bayi biasa. Biasanya pencucian clodi ini dipisahkan dengan pencucian pakaian bayi biasa. Step-stepnya antara lain adalah (disadur dari Diaper Jungle, Bum Genius, How To):

  1. Bersihkan clodi dari sisa pup/pee. Ada dua cara yaitu wet pail atau dry pail:
    • Wet pail: Taro clodi kotor/ kena pup/ kena pee dibawah kucuran air dingin untuk membersihkan sisa pup/pee nya. Kucek sebentar menggunakan baking soda / liquid hand soap kemudian rendam di dalam air beberapa saat.
    • Dry pail: Taro clodi kotor/kena pup yang sudah di bersihkan kotorannya ke dalam ember khusus tertutup. Tabur baking soda. Tapi tidak di rendam di dalam air.
  2. Setelah dilakukan langkah diatas kemudian clodi masuk ke mesin cuci namun bilas saja (1 cycle) dengan air dingin biasa tanpa deterjen). Jangan lupa lepaskan insertnya dari clodi . Untuk clodi yang snaps lepaskan semua kancingnya. Dan untuk clodi yang velcro jangan lupa diberikan laundry tabnya.
  3. Selesai 1 cycle pencucian masukkan deterjennya. 1/4 deterjen untuk yang menggunakan deterjen biasa. Atau 1/2 deterjen untuk deterjen baby.  Kemudian jika bisa cuci dengan air hangat (30 derajat) sebanyak 1 cycle. Biasanya kalau pakai mesin cuci front leader bisa langsung di set temperatur airnya. Kalau tidak air dingin biasa juga tidak apa-apa kok. Air hangat itu berguna untuk mematikan kuman-kuman yang ada di dalam popok.
  4. Selesai 1 cycle nya lakukan ekstra bilas dengan air dingin biasa. Setelah selesai cycle bilasan kita bisa langsung masukan ke pengering.
  5. Kemudian setelah kering clodi jangan di setrika yaah. Dilipat saja dijamin tidak kusut 🙂

Siip kan? Hehehe postingan ini pastinya bakal aku sering tengok-tengok disaat praktek nanti. Ini rekapan yang membantu mengingatkan apa saja yang sudah aku baca. Oh iya buat para moms-to-be buat jadi catatan, semua baju bayi / clodi yang baru dibeli diharapkan dicuci terlebih dahulu selama 3 kali ya. Yaaa cuci-kering-cuci-kering-cuci-kering seperti itu. Gunanya untuk menghilangkan kuman-kuman yang ada dan menghilangkan sisa-sisa tekstil (pabrik) yang ada di pakaian. Jadi cukup steril dan aman buat si baby yaah..

Oh iya buat mommy2 yang lebih berpengalaman monggo di share yaah.. Appreciate a lot 🙂

[thumbnail image]

Berburu Mesin Cuci

Okay, apa hubungannya mesin cuci sama newborn baby.. Kalau dalam kasus aku, berhubungan banget. Ini lagi karena didikan si mama yah. Walaupun bala bantuan di rumah ada. Cuman si mama wanti-wanti:

Semua urusan cuci mencuci baju baby dan botol baby, memandikan anak, menyusun menu makan itu harus kamu pegang SENDIRI semuanya..

Jyaaah pingsan gak tuh. Laah sehari-hari aja baju dicuciin sama si mbak. Menu makan pun kadang-kadang kalau malas diserahkan sama si mbak. Ini lagi semuanya mesti dipegang sendiri *pingsan.. Yah kalau aku full time mother gak masalah ya. Cuman secara aku masih berniat untuk berdedikasi sama negara ini *halah. Jadinya ya harus pintar membagi waktunya.

Bukan tanpa alasan sih si mama ngajarin hal itu, soalnya ya semua urusan diatas itu memang rawan buat si baby. Misalnya cuci botol/baju gak bersih sedikit pasti jadi sumber penyakit buat si baby. Secara aku pun juga gak gampang percaya sama orang dan malas kalau harus menyalahkan orang lain kalau ada apa-apa. So, mau gak mau, semua itu memang harus dikerjakan sendiri. Pokoknya nanti sebelum berangkat kerja si Baby harus udah selesai dimandiin, udah dikasih makan dan bajunya pun sudah masuk mesin cuci. Nanti mbak art di rumah tinggal ambil dan jemur pakaiannya si baby. Pulang kantor juga kembali ke rutinitas yang sama.

Kalau urusan cuci botol si baby, thank God hari gini sudah diciptakan sterilizer. Walaupun curiganya ya, gw saking extra hati-hati jadinya bakal gw rebus lagi itu botol.. 😆 Tapi urusan cuci baju bayi. Hadeeh ini dia yg bikin pusing. Secara mesin cuci di rumah masih model top loader masih kayak begini:

Yang mana harus 2 kali kerja kan kalau macam 2 tabung gini. Belum lagi pengeringannya paling mentok 60% sajah. Bweee.. Kebayang kalau harus sering cuci pakaian bayi (yang pasti kuantitasnya akan naik sesering si baby pup / pee kan?) Jadi rempong dan gak praktis saja buat working mother-to-be kayak saya yang belagu pengen megang sendiri semuanya.. 😆

So, akhirnya kembali lagi itung-itung budget ke si mas, akhirnya kayanya decide deh bisa beli mesin cuci baru nih yang lebih advance dibanding yang diatas (artinya: goodbye CDC room, kita Perdana sajah hyuukk). Yang modelnya Front Loader dan cuman 1 tabung sajah. Yang berarti cuman 1 kali kerja langsung beres. Dan pengeringan pun bisa mencapai 90%. Di jemur sebentar lgsg bisa pakai deh.. 🙂 . Watt nya pun bisa 250 watt sajah kok. Selama kita cuci pakai air dingin saja. Kalau pakai air panas nah itu diee yang bisa bikin kapasitas listrik membludak 😛 Dan secara bakal di pakai sendiri sama aku (art dilarang pake 😆 ) . So gak perlu khawatir salah pengoperasian. Yess, mesin cuci macam begini memang harus patuh dengan cara pengoperasiannya. Salah make bisa bikin cepat rusak.

Waktu kapan sudah pernah lihat-lihat di Best Denki sama si mama. Kayanya yang bagus buat Front Loader itu either LG punya or pastinya Electrolux punya. Terus pas kemarin cek ke Best Denki lagi, kayaknya kita langsung sreg pakai Electrolux saja deh. Secara memang itu number one brand untuk mesin cuci. Plus selama bulan Januari ini ada diskon 10% (which is lumayan bangeeet) dan dapat gratis 1 setrika dari electrolux juga. Hoahahaha.. LG langsung tersingkir dengan mantab.. Kan aku gak mau rugi. Apalagi dikasih iming-iming bonus gitu.. 😆

Yak sekarang sih tinggal bingung mau ambil kapasitas yang mana. Either 5.5 kilo, 6 kilo atau 7 kilo. Yah semoga cepat dapat wangsit.. Hehehehe.. 🙂

[thumbnail image]

Lasagna Yummy

Aaaah terharu banget begitu Lasagna pertama ku ini jadi. Setelah kekacauan cukup sangat di dapur. Akhirnya bisa jadi dengan baik dan enaaak. Iyaah waktu itu bikinnya cukup ribet suribet deh. Dan sempat terjadi kegagalan dalam memasak pasta lasagna nya yang pertama kali. Huhuhuhu sebal sekali, padahal udah dikasih minyak banyak teteeep itu lasagna nempel dengan cantiknya satu sama laiin. Ngeliatnya mau nangis, sampai akhir gemes aku bejek-bejek terus masukin tong sampah deh.

Emosi abiis (pengaruh hormon yang menggila karena hamidun juga kali ya). Pengen nangiis juga. Sampai akhirnya mencoba lagi deh. Kali ini dilakukan lebih hati-hati. Walaupun tetep ada yang robek-robek cuman yang penting gak nempel-nempel satu sama lain. Pas di tata di Pyrex pun bisa-bisa aja di kombinasikan yg robek sama yang bagus. Fiuuh..

Emang sih prinsip aku penampilan bodo amat lah. Mau jelek kalau enak pun pasti di sikat-sikat aja bukan? Wekekekeke.. Ow well, here goes my recipe (hasil padu padan beberapa resep Lasagna yang aku punya). Aku gak bakal bilang buatnya mudah. Tapi gak terlalu susah juga ko. Cuman rada ribet suribet aja deh.. Masih enakan masak Makaroni Panggang.. 😀

Lasagna kita mesti buat 2 saus. Yaitu saus merah/daging/bolognaise sama saus putih/keju/bechamel. Nah nanti di pinggannya kita atur deh pasta dengan kedua saus ini. Ada yang suka saus putihnya di taro di atas saja. Ada juga yang suka saus putihnya selang seling dengan saus merah di tiap lapisan. Terserah kita aja. Gak ada yang terlalu baku ko. Kalau aku sih juga suka suka aja menatanya. Di lapisan kelipatan tiga baru dicampur saus putih diatas saus merah. Sama penghabisannya saus putih ditaro di paling atas.

Lasagna

Bahan Pasta Lasagna: 250 gr Pasta Lasagna, 2 liter air untuk merebus pasta, 4 sdm minyak zaitun.

Bahan Saus Merah: 2 sdm minyak zaitun, 1 siung bawang putih di cincang kasar, 1 buah bawang bombay iris kotak, 500 gr daging cincang, 1 botol saus tomat, 170 gr pasta tomat (1 kaleng Del Monte), 1 sdt oregano, 1 sdt basil, 1 sdt garam, 2 sdt gula pasir, 1 sdt merica bubuk

Bahan Saus Putih: 3 sdm butter/mentega, 3 sdm terigu, 500 ml susu cair, 125 gr keju cheddar yang sudah di parut, 1/4 merica bubuk

Bahan Taburan: 250 gr keju mozarella parut, 1 sdt oregano, 1 sdt basil

Cara Membuatnya:

    • Panaskan 2 L air. Masukkan minyak dan garam secukupnya. Jika sudah mendidih, masukkan pasta lasagna dan masak kurang lebih 10 menit. Perhatikan terus apakah pasta lengket satu sama lain. Usahakan diaduk beberapa kali agar tidak menempel.
    • Jika pasta sudah matang tiriskan kemudian siram dengan air dingin.
    • Panaskan oven dengan suhu 180 derajat.
    • Pertama kita buat saus merah/daging/bolognaise dulu yaa. Panaskan minyak ke dalam wajan, kemudian masukkan bawang putih.
    • Tumis bawang putih sampai harum kemudian masukkan bawang bombay.
    • Tumis sampai bawang bombay layu kemudian baru masukkan daging cincang. Masukkan oregano dan basil. Serta lada dan garam. Masak sampai daging matang dan sampai ada bunyi meletik di wajan.
    • Masukkan campuran saus tomat dan pasta ke dalam wajan. Aduk rata. Dan jangan lupa masukkan gula.
    • Diicip, dirasa, jika sudah ok bisa diangkat dan didinginkan.
    • Kemudian saatnya membuat saus putih/keju/bechamel. Panaskan butter ke dalam wajar. Setelah butter layu masukkan terigu dan aduk sampai rata.
    • Ketika sudah tercampur, masukkan susu dan merica kemudian aduk sampai rata.
    • Terakhir masukkan keju cheddar ke dalam adonan, dan adok terus sampai mengental dan rata permukaannya.
    • Diicip, dirasa, jika sudah ok bisa diangkat dan didinginkan.
    • Saatnya menata kedua adonan tersebut dan lasagna ke dalam Pyrex.
    • Diawali dengan lapisan lasagna paling bawah kemudian dilanjutkan dengan saos merah, saos putih kemudian ditutup dengan lapisan lasagna lagi. Lanjutkan terus sampai pasta habis.
    • Pastikan saos putih menutup permukaan paling atas. Yang kemudian dilanjutkan dengan taburan keju mozarella , oregano dan basil.
    • Lasagna kemudian siap dipanggang. Panggang selama kurang lebih 30 menit.

      Hehehehehe mayan juga ya ribet. Nulis resepnya pun panjang nian. 🙂 Tapi gpp, yang penting hasilnya memuaskan dooong.. 😀

      Lasagna

      Maaf ya fotonya sekali lagi telat ngambilnya. Keburu di sikat anak-anak soalnya.. 🙂 Hihihihi.. Selamat mencoba jika ada yang ingin mencoba yaaa.. 😀

      Kastengel.. oh.. Kastengel..

      ..ternyata mudah sekali membuatnyaaa.. 😀 Tidak disangka.. Huehuehuehue.. Untung waktu itu menyempatkan bantuin nyokap buat bikin kastengel deh. Jadi sekaligus belajar resep andalannya si Eyang Ti..

      Kue Kastengel

      Bahan : 2 telur ayam (ambil kuningnya saja), 1 kg tepung terigu, 600 gr Keju Edam, 600 gr Mentega, 1/2 kaleng Butter cap Segitiga, Keju Cheddar untuk taburan atasnya

      Cara Membuatnya:

      1. Campur mentega dan butter ke dalam mixer, kemudian di mix sampai tercampur rata dan warnanya berubah menjadi putih. Masukkan 1 kuning telur ayam ke dalam adonan, kemudian lanjutnya di mixer sampai warnanya berubah putih.
      2. Setelah tercampur rata masukkan keju edam yang sudah di parut ke dalam adonan dan aduk rata menggunakan spatula. Kemudian campur terigu yang sudah di ayak ke dalam adonan dan aduk sampai adonan rata..
      3. Adonan siap di cetak. Cetak adonan ke dalam loyang. Kemudian oleskan kuning telur diatas tiap cetakan dan taburi dengan keju cheddar.
      4. Selesai di lakukan untuk semua adonan, kemudian saatnya dimasukkan ke dalam oven. Panggang ke dalam oven dengan suhu kurang lebih 160 derajat selama 20 menit.
      5. Setelah matang, angkat dan dinginkan. Kemudian atur ke dalam toples.

      Ini dia penampakan hasil akhirnyaaa:

      Kastengel

      Hehehe menurut aku sih cukup simpel. Cuman capeknya sih pas nyetakin satu-satu ke dalam loyang. Awalnya seru, tapi lama-lama bosan.  Baru mengerti kenapa si mama bikin kue cukup setahun sekali sajah. Hehehehe..

      Macaroni Panggang Penuh Cinta

      Kan Sabtu kemarin ada acara kumpul-kumpul di rumah Memed. Judulnya sih mau pot luck an gitu. Tapi kenyataan yang ikutan pot luck cuman gw and tuan rumah tentunya. Aku ikut menyumbang Macaroni Panggang. Ceritanya sih pengen pamer kalau kado pernikahan dari teman-teman kita itu beneran di pake. 😆

      Karena aku semenjak hamil selalu eneg dan keleyengan tiap kali masuk dapur, akhirnya pas masak makaroni kemarin minta ditemenin deh sama si mas. Hehehe asal tau aja ya, si mas itu butaaa banget soal dapur. Skill memasaknya nol besar. Disuruh masak air pun pasti bingung.. 😆 . Tapi perkembangan banget loh si mas mau nemenin istrinya berkreasi di dapur. And I found it quite refreshing.. 🙂

      Aku sih suruh si mas yang gampang aja untuk berkontribusi. Kayak marut keju, mijetin aku 😉 , saring makaroninya. Pokoknya yang gampang-gampang banget deeeh. Resepnya sendiri sih nyontek dari sepupuku, yang tentunya aku modifikasi dong. Sepupuku biasanya pakai kornet. Aku, karena lagi preggy, lagi musuhan sama makanan kalengan yang banyak bahan pengawet nya hehehe.. 🙂 Jadinya aku pakai daging sapi cincang biasa deh.

      Ada mas di dapur juga bikin suasana rame. Soalnya dia bawel banget. Nanya ini itu kayak..

      Kenapa air rebusannya dikasih minyak Bunda?

      Kenapa diolesin mentega Bunda pyrexnya?

      Hihihi lucu sekaliii.. But I’m lovin it. Seneeng banget ditemenin masak sama si mas. Coba sering-sering gitu mas.. Atau kalau gak, gantian kamu masakin buat aku.. Huehehehehe…

      Btw, resep macaroninya ternyata gampang banget ko 🙂 Here we go..

      Macaroni Panggang

      Bahan: 250 gr makaroni, 200 gr daging cincang, 1 bawang bombay potong dadu, 3 siung bawang putih cincang kasar, 7 jamur champignon yang segar, 330 ml susu sapi, 3 butir telur, 1 blog kaldu ayam, 100 gr keju cheddar parut, mentega, olive oil (atau minyak goreng biasa juga gpp ko), garam dan lada secukupnya.

      Cara Membuatnya:

      1. Panaskan air ke dalam panci untuk merebus makaroni. Tuangkan 1 sdm olive oil dan 1 sdm garam. Tunggu sampai mendidih.
      2. Ketika air mendidih, masukan makaroni dan masak sampai kurang lebih 9 menit. Kemudian angkat dan tiriskan.
      3. Panaskan 3 sdm minyak di dalam wajan. Kemudian masukkan bawang putih, tumis sampai wangi.
      4. Masukkan bawang bombay kemudian disusul dengan jamur kemudian tumis sampai jamur mulai layu.
      5. Masukkan daging cincang, kasih garam dan lada secukupnya tumis sampai daging matang. Jika sudah matang angkat dari wajan.
      6. Masukkan makaroni ke dalam mangkok besar, campur dengan susu, telur, parutan keju dan tumisan daging. Aduk sampai semua bahan tercampur rata.
      7. Siapkan pinggan untuk memanggang (aku pakai punyanya pyrex). Sebelumnya oleskan dengan mentega di pinggiran pinggan agar macaroni tidak lengket.
      8. Masukkan adonan ke dalam pinggan, ratakan kemudian taburi atasnya dengan taburan keju cheddar (lebih enak kalau pakai keju mozarella sih, cuman mozarella mahal banget jadinya pakai cheddar sajah).
      9. Nyalakan oven, sesuaikan suhunya sampai 170 derajat. Kemudian jika oven sudah panas, masukkan pinggan berisi adonan makaroni. Panggang sampi makaroni matang. Kurang lebih 1.5 – 2 jam.

      Hasilnya seperti ini deh kurang lebih. Sori ya, ambil gambarnya telat nih. Keburu di serbu sama anak-anak soalnya.. 🙂

      Macaroni Panggang

      Sempat deg-degan sih takut rasanya gak enak. Soalnya gimana, aku gak sempat nyicipin rasanya udah pas atau belum. Ya habis adonannya kan mengandung telur mentah. Ibu hamil kan gak boleh mam yang mentah-mentah..

      Tapi alhamdulillah verdict nya anak-anak, ENAAAK.. Si Ihsan juga bilang Mak Nyuuus bangeet.. Ahoooyyy dah.. Pokoknya macaroninya sampai ludeess tak bersisa. Si Pitpit yang datang agak malaman sampai gak kebagian. Maap ya ciiin.. Next time aku bikinin buat kamu yaaa.. 🙂  Hihihi lumayan deh, buat eksperimen pertama bikin macaroni panggang… Next kayanya Lasagna deh (request nya si mas) ^_^