What Matter Most..

Kenapa ya bawaannya kalau puasa itu jadi suka merenung-merenung bin berkontemplasi atas semua pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala ya? Apa efek karena tiap bulan puasa kalau ibadah jadi lebih khusyuk? Apa karena efek dari beribu-ribu pintu rahmah yang dibuka pada saat bulan puasa? Atau karena efek menahan nafsu lahir batin jadi memperuncing aktifitas indra yang lain? Yang pasti akhir-akhir ini aku jadi sering banget mikir tentang apa sih yg terpenting buat aku di dunia ini.

Sebelum nikah, apa pendapat orang tua aku itu penting banget buat aku. Entah faktor otorisasi membekas atau kontak batin yg terlalu erat, cuman kalau orang tua udah gak ikhlas rasanya enggan seenggannya buat melakukan hal tersebut. Apalagi si mama. Kalau mama udah gak komen atau yah terlihat lah gak setuju, rasanya kok hati gak tenang. Dan ituu sampai sekarang masih kebawa. Apa pendapat mereka penting banget buat aku. Istilahnya, mau melakukan apa-apa harus minta restu mereka dulu. Doa orang tua kan makbul, pokoknya selalu minta doa restu sama mereka agar semua urusan bisa dilancarkan sama Allah semua-muanya.
Continue reading

Warnai Kotamu Photo Contest

Selalu kangen sama bulan Ramadhan. Soalnya di bulan Ramadhan ini gak sekedar kita beribadah puasa saja. Tapi dalam ibadah puasa ini juga menjadi kesempatan kita buat berintrospeksi diri dan memperbaiki keimanan kita ke arah yang lebih baik lagi. Memang yah, kesempatan untuk berubah itu harus dimulai dari diri sendiri, baru deh kita bisa membantu membuat perubahan yang lebih besar terutama buat orang dan lingkungan di sekitar kita. Apalagi di bulan Ramadhan ini rasanya wajib ya untuk berbuat kebaikan yang lebih karena pahalanya berlipat-lipat dibanding bulan-bulan lainnya. 🙂

Rasanya ya keinginan berbuat kebaikan sambil memberikan perubahan di kota masing-masing pas banget sama Warnai Kotamu Photo Contest yang bisa dibaca di artikel nya Fashionese Daily di http://fdly.me/WarnaiFD atau Mommies Daily di sini http://fdly.me/WarnaiMD . Jadi di kontes ini kita bisa memilih satu area publik yang akan di cat ulang oleh tim kreatif Jotun Paints. Public area ini bisa berupa sekolah, mesjid, taman, jembatan dll.
Continue reading

Ecobags

Sebetulnya udah dari tahun lalu aku kalau belanja bawa kayak tas belanja sendiri. Terutama kalau belanja bahan makanan ya di pasar swalayan. Bukan sekedar mau ber go green ria buat mengurangi penggunaan kantong plastik. Tapi terutama aku suka mumet aja sama kantong-kantong plastik abis belanja yang lama-lama menuhin laci di dapur.  Eh sebenarnya sama semua barang yang gak bisa di simpan secara baik sih. Itu tandanya sudah kebanyakan dan harus dikurangi hehehehe. Awal-awal semangat sih bawa tas belanja sendiri. Cuman suka gak nyaman karena dilipatnya suka gak rapih dan jadinya gak ringkas. Terus gak waterproof dan susah dibersihin kalau kena noda. Emang sih di supermarket kayak Ranch Market gitu jual tas belanja sendiri. Cuman modelnya kurang ok dan mahal bok.

Sampai akhirnya beberapa minggu yang lalu lihat twitter ownernya Family Matters, mereka mau ngeluarin produk Neon Ecobags. Belum resmi di launch aku udah langsung ngetek. Dan begitu sudah resmi di launch di websitenya, langsung order, transfer dan gak lama nyampe ke rumah deh. Jadi dengan harga 180.000 IDR kita dapat 3 Neon Eco Bags dengan warna-warna cerah dan desain yang keren. Kualitas bahannya kuat, waterproof dan mudah dibersihkan. Paling suka lagi karena tiap tas bisa dilipat dan dimasukan ke dalam pouch kecil yang dijahit di tasnya. Jadi gak bakal hilang pouch kecil itu. Apalagi karena warna nya yang gonjreng jadi gampang keliatan dimana-mana. 🙂
Continue reading

Denial..

Siapa yang pernah masuk ke dalam fase denial terhadap kondisi dirinya? Aku pernah dan beberapa kali sih. Dan menurut aku wajar. Kalau ada penolakan terhadap suatu kondisi yang kita kira jauh dari ideal. Tapi seberat apapun denial yang sedang kita hadapi, gak bagus kalau terus menerus di hindari. Karena kalau kita gak bisa menerima segala hal yang kita denial  kita gak bisa menerima dan gak bisa mencari penyelesaian masalah tersebut.

Contoh kasus di bawah termasuk contoh kasus yang berat ya, soalnya gara-gara denial satu manusia yang repot satu kampung. Kita panggil saja namanya mbak R. Seumuran sama eike cuman dari dulu memang beda prioritas hidupnya. Singkat cerita mbak R ini hamil diluar nikah dan statusnya waktu itu masih jadi mahasiswi tingkat 2 di suatu universitas swasta. Denial tahap pertama adalah tidak mengakui dirinya hamil, dan tiap bulan masih berpura-pura minta pembalut sama kakak ceweknya. -.-“

Continue reading

Peristirahatan Terakhir

Setelah 2 tahun berjuang melawan kanker otak, akhirnya kemarin Om ku menghembuskan nafas terakhirnya. Sesungguhnya hal tersebut sudah di prediksi, namun sebagai keluarga tentunya kita tidak boleh berhenti berharap. Apalagi mengharapkan keajaiban dari Allah. Namun, Allah sudah berkehendak dan meminta beliau untuk berpulang kepada Nya.

Kemarin siang ditengah-tengah rapat, aku ngelirik ada missed call berkali-kali dari si mama. Sampe akhirnya baca chatnya si mas bahwa ternyata si Om sudah meninggal jam 10.00 pagi. Selesai rapat akupun langsung pergi ke Siloam MRCCC dan langsung menuju Mortuary nya. Tadinya di mobil masih bisa ketawa-ketawa sama si mas kayak gak ada apa-apa. Mungkin itu denial nya aku aja ya. Karena begitu ketemu si Bulek, aku sama adekku langsung meluk Bulek dan Blaaaarr.. Tumpah air mata kita. Aku pelukin si bulek erat-erat dan bulek pun bilang seperti ini..
Continue reading