Membuat Paspor Aghnan

Sebenarnya bukan karena kita pengen jalan-jalan dalam waktu dekat, akhirnya saya dan Aghnan bikin paspor barengan. Kebetulan paspor saya habis masa berlakunya akhir bulan kemarin. Meskipun paspornya dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Malang dan KTP saya sudah Jakarta Pusat, sekarang paspor bisa dibikin di mana saja karena sistemnya sudah online. Kami memilih untuk bikin di Imigrasi Jakarta Timur (sebelah LP Cipinang) dengan beberapa pertimbangan tertentu. Biar lebih cepat, formulir diambil beberapa hari sebelumnya, jadi pas datang ke Imigrasi berkas-berkasnya sudah lengkap.

Untuk orang dewasa, lembaran yang harus dilampirkan adalah:

  • Fotokopi KTP bolak-balik di satu sisi lembar A4/folio, jangan dipotong
  • Fotokopi KK
  • Fotokopi Akte Kelahiran/Ijazah (untuk memastikan nama jelasnya)
  • Surat Keterangan Bekerja dari Kantor (jika PNS/Karyawan Swasta)
  • Paspor sebelumnnya (jika ada)

Untuk anak-anak < 17 tahun sebenarnya bisa memilih antara paspor sendiri atau paspor tempel. Kerugian kalau menggunakan paspor tempel adalah anak tersebut harus selalu didampingi oleh orang tua bersangkutan jika bepergian. Untuk anak-anak formulir yang digunakan serupa, tapi ada satu lembar tambahan yaitu Surat Keterangan Orang Tua (seharusnya sudah ada dalam berkas, jika tidak ada bisa minta ke bagian formulir). Informasi yang harus dilampirkan adalah:

  • Fotokopi KTP kedua orang tua bolak-balik di satu sisi lembar A4/folio, jangan dipotong
  • Fotokopi KK (pastikan nama anak sudah masuk di dalamnya)
  • Fotokopi Akte Kelahiran
  • Fotokopi Surat Nikah orang tua di satu lembar A4/folio, jangan dipotong

Untuk amannya, bawa saja berkas aslinya jikalau mungkin ditanyakan. Setelah lengkap, berkas bisa di-submit. Biasanya sih karena panjangnya antrean, di waktu berikutnya (hari berikutnya) baru bisa foto + biometrik + wawancara. Waktu berfoto, pastikan ada yang membantu untuk memangku bayi. Biometrik adalah pengambilan data sidik jari (10 jari) di mesin fingerprint scanner yang nantinya akan tersimpan datanya secara digital di paspor.

Saat wawancara biasanya sekedar verifikasi data standar, jika Anda tidak masuk daftar cekal tentunya tidak masalah. Waktu berikutnya paspor sudah jadi dan bisa diambil. Saya pakai istilah “waktu berikutnya” karena biasanya beda-beda durasinya, tergantung bagaimana Anda mengurusnya dan seberapa penuh biasanya kegiatan pengurusan paspor di Kantor Imigrasi yang didatangi.

Ada dua jenis paspor hijau, yaitu yang 48 halaman dan 24 halaman. Biasanya untuk perorangan pakai yang 48 halaman dengan biaya standar IDR270,000.. Berikut adalah gambar paspor Aghnan, pastinya ini merupakan pasfoto perdana dia. Tetap masih lucu kok Nak, meskipun pastinya kagok πŸ˜€

Oh ya, pas wawancara dibilangin jika nama gelar/kehormatan tidak dicantumkan di paspor. Jadi kalo ada nama Teuku atau Raden misalnya, tidak ditulis di paspor. Jika mungkin ada yang terlewat di tulisan ini dan mau ditanyakan monggo lho πŸ™‚

Update: nampaknya pengisian data paspor secara online sudah dapat digunakan, alamatnya di http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/. Dokumen yang dibutuhkan bisa di-scan terlebih dahulu untuk dilampirkan.

Efek Racun dan Impulsif..

Emang ya, salah banget deh punya temen-temen yang hobi ngeracunin gw (tunjuk Ochel πŸ˜† ) . Dan salah banget juga punya sifat impulsif kelas berat. Browsing, lihat harga, tergoda, laporan ke mas via chat, langsung klak klik klak klik deh.. πŸ™‚

Hasilnya?

Hehehe, tiket promo Air Asia insyaAllah sudah confirmed buat liburan kita bertiga tahun depan. πŸ˜†

Kapan?

Masih lama kok. Masih tahun depan. Tepatnya sih pas libur lebaran. Setelah pengalaman libur lebaran kemarin yang nannyless dan maidless, aku sudah bertekad libur lebaran tahun depan kita mesti liburan beneran. Target, balik ke rumah dari liburan barengan sama si mbak.. πŸ˜†

Kemana?

Hehehe rencananya sekitar 7 harian dan ke dua tempat. 4 hari pertama kesini dulu:

Abis itu ditutup dengan 3 hari terakhir kesini:

Humm liat pemandangannya aja menggoda banget yaa.. Yah semoga semuanya lancar deh. Passpor nya Aghnan Alhamdulillah sudah beres. Tinggal ngurus Visa nya saja. Dag dig dug sih urusan visa ini. Cuman ya semoga bisa lancar dan mudah.

Untungnya masih tahun depan ya. Jadi masih bisa nabung..nabung..nabung.. dan atur biaya liburan dengan lebih wise lagi πŸ™‚ Excited.. InsyaAllah bakal jadi liburan perdana keluarga kecil kita. Yaayy πŸ˜€

PS for Ochel: Hihihi, siap-siap kita gangguin ya say.. Aghnan pasti seneng bisa liburan ke kampungnya Nin *wink* *wink*

Demam dan Teething..

Sehari setelah aku balik dari Medan, Aghnan pergi mengurus passport sama Ayahnya. Aku sendiri tidak bisa nemenin karena cuti dah habis T_T dan sedang ada deadline di kantor. Menyebalkannya, urusan passport itu memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Β Pas baliknya dari kantor imigrasi sudah waktu makan siang. Sekalian jemput aku ke kantor dulu deh baru balik. Disitu mulai aku lihat Aghnan tampak lesu banget. Dipegang badannya, ya Allah, panas banget. πŸ™

Sampai rumah cek pakai termometer dan ternyata sudah 38 derajat T_T. Sedihnya Aghnan sudah mulai rewel dan tidak nyaman akan kondisinya. Alhamdulillah ayahnya bisa stay di rumah for the rest of the day, jadinya rada ayem ninggalin si bocah. Tentunya dengan instruksi detail. Aku suruh mbak Tami nya Aghnan untuk minumin ASIP ke Aghnan setiap 1,5 jam sekali. Alhamdulillah anaknya masih mau minum. Bahkan makanan pun masih masuk walau tidak sebanyak biasanya.

Pulang kantor ternyata suhunya masih naik turun 37-38. Dan Aghnan pun tidak ceria. Aku belum kasih paracetamol, soalnya masih dibawah 38,5 derajat. Aku bolak balik susuin sambil skin to skin (sebagian). Pokoknya sakit kemarin bikin sedih banget. Soalnya Aghnan gak nyaman banget. Dia cuman suka kalau di peluk. Bahkan tidur pun sambil di peluk. Herannya teething pertama dia panas tapi gak segitu rewelnya. Curiga, apakah ini ada virus lainnya menyertai? Tapi observasi lebih lanjut, dia tidak batuk pilek. Makan minum masih mau. Dan pup nya pun lancar seperti biasa.Β Kayanya sih mungkin kecapekan dan mungkin juga pengaruh perubahan cuaca Jakarta yang agak ekstrim kemarin.

Akhirnya semalaman aku dan si mas gantian gendong dia. Sempet sedih karena tiap di taro di tempat tidur dia langsung nangis kejer. Sempet susah minum ASI langsung juga πŸ™ . Perlu ditenangin dulu, dibikin ketawa, baru mau nyusu. Kalau dia gak mau minum ASI, aku gelontor air putih pakai Doidy Cup dia alhamdulillah mau. Setelah jam 11 baru dia mau bobo, itu pun bobonya baru pulas kalau ditaro di box nya dia.

Hari berikutnya panasnya masih naik turun. πŸ™ Tapi kondisi sudah lebih ceria dan makan minum masih mau. Malamnya pun sudah mau minum ASI langsung. Walau 4 kali kebangun pas malam. Namun dia dengan lahap minum ASIku dan langsung bobo. Pas bangun paginya, langsung cek temperatur alhamdulillah suhu sudah turun ke 36 derajat. Leganyaaa…

Nah baru deh ketauan culprit penyebab demamnya dia. Ternyata memang Aghnan sedang teething. Gigi keduanya sudah keliatan yang dibawah. Walau belum keluar semua, cuman putih-putih ujungnya sudah keliatan. Dan nampaknya yang atas pun sudah mulai keliatan ujung putih-putihnya.

Memang normal ternyata demam karena teething ini. Soalnya kan proses robeknya gusi memang membuat bayi jadi tidak nyaman. Dan memang lucunya lagi, Β suhu yang diukur di kuping, jidat sama ketiak itu beda-beda. Yang di kuping lebih panas. Dan di ketiak itu suhu normal. Pas dipegang rahangnya sih memang lebih panas dari biasanya.

Ya alhamdulillah Aghnan numbuh lagi giginya. Dan alhamdulillah, lebih dari satu. Hehehe, agak gak rela juga Aghnan demamnya sampai kayak gitu kalau cuman satu gigi yang tumbuh.. Hehehe.. Yaa, alhamdulillah menyambut weekend ini Aghnan sudah kembali ceria. Yeaayy πŸ˜€

7 Bulan Aghnan..

..dan untuk pertama kalinya ditinggal Bunda nya Dinas ke Medan. Yang jelas, kangennya bombastis banget. Apalagi pas tanggal dia monthsary akunya gak sama dia. Call me emak lebay, cuman mungkin karena baru pertama kalinya ninggalin Aghnan lebih dari 24 jam dan rasanya merana banget.. πŸ™

Di pesawat ngeliat ibu bawa anak yang seumuran Aghnan aku nangis. Sampe hotel liat anak pake kaos Dibo , gw nangis juga karena inget Aghnan yang suka banget sama Dibo. Dan tiap sholat pasti nangis juga. Lebay.. lebay..lebay.. Tapi ini kangen terparah yang gw rasain. Huhuhuhuhu..

Mana hotelnya kulkas kecilnya gak dingin sama sekali. Worried soal ASI Perah buat Aghnan. Alhamdulillah orang hotel nya baik banget buat nitipin ASIP nya Aghnan di chiller hotel, dan orang concierge nya pun baik hati bolak balik ambil ASIP tiap aku selesai meras. Oh iya, aku menginap di Grand Aston Medan. Tepat di sebelah KBI dan di depan Merdeka Walk. Strategis tempatnya dan hotelnya bagus banget. Interiornya mirip sama Carlton Hotel di Singapore. Cuman sebagus apapun tempatnya kalau gak Aghnan sangat tidak enjoyable.

Aku pun tidak bisa maksimal menikmati kota Medan. Paling jalan-jalan cari oleh-oleh malam terakhir dan foto-foto di Mesjid Raya Medan yang menurut aku salah satu mesjid paling bagus yang aku pernah liat. Suka warna, dan arsitekturnya yang jadul berat. Nilai sejarahnya pun membuat mesjid raya Medan ini lebih menarik.

Another highlight di Medan akhirnya bertemu dengan ibu Camelia.. Senangnya disamperin ke hotel pas malam terakhir dan ngobrol macam-macam. Bahkan ibu Lia pun sampai repot-repot bawain bolu Duren. So sweet banget deeeh.

Besok paginya aku ambil flight paling pagi ke Jakarta. Biarin deh mesti bangun jam 4 pagi dan pergi ke Bandara jam setengah Β 5. Iya, gw segitu kangennya jadi gw jabanin semuanya itu. Lagipula, I always love early morning flight. Bandara tidak terlalu rame. Pesawat on time dan dapat Garuda Boeing 747-800 yang baru dengan enterteiment flight nya. Dan pesawatnya pun tidak terlalu rame bahkan cenderung kosong. Β Aku bisa selonjoran puas ke samping. πŸ˜€

Sampai rumah rasanya bahagia banget ketemu sama Aghnan. Akhirnya bisa menghabiskan waktu seharian keruntelan sama si bocil ini. Gak nyangka aja ya bocil udah 7 bulan. Hitungan bulan, 5 bulan lagi dia udah jadi toddler. Damn, time flies!! πŸ™

Bagaimana perkembangan Aghnan di bulan ke 7 ini? Yang jelas, rambutnya makin gondrong dan sudah bisa di mohawk lagi. Yaayy.. Nanti menjelang dia Tedak Siten mau di mohawk ala puckzilla dan di skin juga kali yaa.. πŸ˜†

Alhamdulillah makannya masih pintar dan bikin semangat bundanya buat eksperimen macam-macam πŸ™‚ Dan dia pun sudah mau untuk makan di high chair. Alhamdulillah, jadi high chair nya gak mubazir.. πŸ˜€ Makannya sudah 2 kali sehari dengan snack sekali. Semuanya dia suka kecuali Apel. Humm, mungkin mau coba pakai apel Fuji kali ya. Syapa tau dia lebih doyan.

Motoriknya bagaimana? Ya begitu deh, sudah mulai mundur-mundur kayak undur-undur. Itu juga masih style ngesot. Kalau mentok instead duduk malah banting badan ke samping. Hehehe gpp ya nak, namanya juga belajar. Duduk pun udah bisa sendiri, cuman masih suka bungkuk2 megangin jempol kakinya buat dimasukin ke mulut dia.. T_T Sekalinya duduk manis tegak cuman kalau dia lagi nonton Pororo. Itu konsen banget. Hahahaha..

Satu hal yang aku berasa banget. Aghnan ini udah bawel banget dan kosa kata nya pun udah makin jelas. Suka mumbling ‘Bababababa..‘, ‘Dadadadadada..‘ dan ‘Tatatatatata..“. Dan lucunya itu beda-beda tiap lagi sama siapa. Kalau lagi sama aku dia mumbling nya ‘Dadadadada..‘ Entah itu ujung dari manggil bunda kali ya. Terus kalo dipanggil mbak Tami pasti dia mumblingnya ‘Tatatatata..‘. Yang jelas ini anak sudah ngerti banget namanya kangen and manja. Dan udah bisa kasih liat ke kita. Kalau lagi kangen sama orang, maunya cuman digendong sama orang itu. Terus pipinya dipegang2 sama dia. Hihihi kayak kemarin aku pulang dari Medan, mbak Tami nya gak laku sama sekali. Maunya digendong terus sama Bundanya. Dan pipi aku dipegang-pegang kayak nunjukin sayang..

Terus kalau lagi mamam, tiba-tiba dia udah gak mau buka mulut lagi terus ditanya ‘Aghnan udah kenyang?’. Dia langsung mumbling ‘Dah..’ Hehehe kaya bilang ‘udah’. Huhuhu so cute!! Terus kalau lagi di gendong, ditanya Aghnan mau kemana? Dia langsung angkat tangannya dan nunjuk ke suatu arah yang dia mau.. Nampaknya dia udah mulai mengerti kalau diajak komunikasi sama kita yaa. Pintarnya anak Bunda πŸ™‚

Satu lagi yang Aghnan suka banget ngeliatin. Semua yang bundar dan bergerak. Contohnya mesin cuci aku di rumah kalau lagi mutar dia suka banget ngeliatinnya. Sambil alisnya dikernyitkan bak profesor lagi mikir. Mungkin mikir, itu gimana bisa muter ya? πŸ˜† Terus sama ban mobil. Kalau kita lagi dadah-dadah dari mobil, kitanya sih gak dilihat, tapi ban mobilnya yang diliatin.. πŸ˜†

Tapi yang jadi milestone madness kita adalah, giginya Aghnan udah tumbuuh!! Baru satu sih. Tapi udah keliatan dan yang kedua udah mulai keliatan juga. Maapkan gak bisa kasih fotonya, soalnya tiap mau difoto lidahnya malah dikeluarin sama dia.. πŸ˜†

Ya pokoknya setiap perkembangannya Aghnan selalu membuat aku dan keluarga bahagia. He give us true joy. Β Titipan Allah paling sempurna dimataku. πŸ™‚ Sehat selalu ya nak, Ayah Bunda akan selalu ada di sampingmu. Amiin.. πŸ™‚

I Am a Proud Daughter

Inget gak sih dulu aku pernah posting tentang betapa keukeuhnya si mama buat kasih Aghnan sufor. Bahkan dari sebelum Aghnan lahir. Dari awal pun aku cerita soal ASI, si mama selalu bilang, “gak bakal bisa cukup kalau semuanya ASI” atau “kalau ditinggal kerja bagaimana” atau “nanti bayinya gak kenyang” dan segambreng alasan-alasan yang sedikit memaksa aku untuk memikirkan tentang sufor. Keselnya setengah mati sama si mama waktu itu. Apalagi ditengah semangat dan idealisme tinggi yang kencang tentang ASIX ko malah langsung dihancurkan berkeping-keping oleh komentar si mama.

Sedih gak digituin sama si mama? pastinya. Sempet down? pastinya.Untung si mas waktu itu support 100% untuk ASIX. Dan mungkin that’s all I need. Lagipula Anggi gitu loh, semakin ditantang semakin menjadi. Untuungnya gw orang yang suka tantangan. Dan semakin punya target buat membuktikan ke diri sendiri kalau aku dan Aghnan bisa ASIX. Karena menurut aku kalau kita debat kusir sama si mama gak akan menghasilkan apa-apa. Yang ada tambah kesal dan sedih. Kuncinya hanya perlu dibuktikan dengan hasil yang nyata bahwa itu bisa dilakukan.

Tiap kali ditanya sama si mama, “kapan mau kasih Aghnan sufor?” Dengan lantang gw bilang “insyaAllah gak pernah dan gak akan..” Terlalu percaya diri? Yah mungkin, tapi untuk dan demi ASIX aku belajar kalau kita harus super pede sama diri sendiri. Aku selalu percaya dengan pribahasa nya Paulo Coelho “If you really want something, then the universe will conspire to help you..” Dan aku percaya semakin aku tanamkan afirmasi positif ke diri aku sendiri, maka aku akan bisa mengejar target yang aku mau.

Alhamdulillah aku selalu di dekatkan dengan komunitas yang pro ASI. Ilmu aku tentang per ASI an pun aku bisa bilang cukup OK. Jadi berbekal ilmu yang cukup tentang ASI aku yakin bisa mensukseskan ASIX buat Aghnan. Gak muluk kok target aku. Step by step. Yang pertama tentunya bisa lulus S1 ASIX.

Prakteknya memang sulit, apalagi aku C-Sect. Dan ASI ku tidak langsung lancar pada hari pertama. Walau khawatir, aku tidak menunjukkannya di depan siapa pun. Pede kalau ASI akan keluar pada waktunya, dan insyaAllah akan selalu mencukupi kebutuhan Aghnan.

Melihat aku segitu gigihnya ingin memberikan ASIX kepada Aghnan dan perjuangan aku memerah tiap 3 jam sekali (bahkan sampai dini hari pun aku bangun) untuk mengumpulkan ASIP, mungkin meluluhkan juga hati si mama. Issue untuk memberikan sufor tidak terdengar lagi. Dan perlahan mama mulai belajar soal seluk beluk ASI. Dan yang terpenting adalah support nya si mama mulai terlihat. Mama pun terdengar bangga tiap kali ada orang yang tanya Aghnan mimiknya apa. Dan dengan lantang si mama bilang “ASI saja kok” . πŸ™‚ Alhamdulillah banget. Mama pun bisa satu visi sama aku.

Senang? Pastinya.. Apalagi Aghnan besok bisa genap jadi S1 ASIX. Alhamdulillah banget. Mama ku pun sekarang bisa membantu anak temannya yang bermasalah dengan ASI nya. Mama bisa dengan lancar menjelaskan tentang seluk beluk ASI kepada anak temannya (yaah walaupun bolak balik bbm aku buat konfirmasi πŸ™‚ ). Dan Alhamdulillah karena gencarnya si mama mendukung anak temannya itu. Hasilnya dari yang tadinya anak temannya 80% memberikan babynya susu formula, sekarang sudah 80% memberikan bayi nya ASI. Dan insyaAllah bisa 100% ASI. Amiiin..

Hebat ya mamaku sekarang πŸ™‚ I am definitely a proud daughter πŸ™‚